Dari ayat di atas jelas bahwa sebenarnya tidak ada yg namanya makanan haram, namun kenapa dlm PL di sebutkan ada banyak binatang yg di haramkan untuk di makan
Kalo menurut saya secara nonK :
Allah membedakan binatang
clean dan
unclean di jaman tsb, (mungkin) karena tau era jaman tsb belum memungkinkan orang2nya bisa memasak binatang2
unclean secara beres dan tanpa menyebabkan
sakit perut/bentol2/gatel2/keracunan ... atauapun dalam jangka panjang bisa jadi
ada uler didalam perut, darting, dlsb ---> maka dari itulah Dia larang (mungkin loh
).
Dengan adanya larangan tsb, maka apabila sso melanggarnya (di jaman tsb) dan kena yang ungu ... maka penilaian saat itu adalah :
ybs terkena kutukNYA model instant karma ... karena telah melanggar perintahNYA (berdosa).
(bahkan tersentuh bangkainya)? (Im 11)
unhygienic juga, mengkali ?
.
Jadi kalo jaman sekarang ada orang yg mengalami ungu dan anjuran dokter setidaknya ada menghindari makanan2 yg mungkin bisa termasuk binatang yg disebut Allah unclean dijaman baheula --- maka mungkin "penilaian saya" itu sebenernya bukan karena Allah menghukum si manusia karena melanggar perintahnya... namun salah satu bukti
hukum SebabAkibat dgn segala resiko2nya yang seharusnya sudah bisa dimengerti oleh manusia dijaman sekarang.
Babi = binatang unclean.
KALO kamu masak babi sembarangan MAKA kamu lama2 bisa kena cacing pita.
KALO kamu excessively makan babi MAKA kamu bisa kena jantung.
BUKAN :
kalo kamu makan babi, Saya taroh cacing pita didalam perutmu atau lama2 saya bikin kamu sakit jantung salam.