Karena selama ini banyak sekali konsep tentang Yesus yg merupakan hasil pembelajaran dr pendahulu2 kita yg kalau kita cermati sebenarnya kurang dan bahkan tidak menjelaskan dg jelas dan konsep itu terkesan seperti text book di copy paste berulang dan berulang, sehingga muncul istilah " pribadi yg berbeda dg Allah " .
Tetapi apa yg Alkitab jelaskan berikut ini (sekedar tambahan dari yg telah saya tuliskan ):
Yes44:24 Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah Tuhan, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi -- siapakah yang mendampingi Aku?
Kalau kita cermati FT di atas bukankah disitu menjelaskan ke tunggalan Allah, pribadi2 Allah Putra dan Allah Roh Kudus ada didalam diri Allah itu sendiri , artinya Allah belum membentuk diriNya sbg pribadi2 itu, pembentukan diri Allah menjadi pribadi tsb baru ada dalam rangka agar manusia itu mengerti " apa dan bagaiman anugerah itu ", atau agar manusia itu mengerti rencana penyelamatan yg dikerjakan Allah sendiri untuk manusia itu.
Salam.
Ya, dalam PL, memang Pribadi Putra dan Pribadi Roh Kudus belum dinyatakan.
Tetapi bukan berarti Allah yang Esa yang kita sembah adalah Allah yang seolah2 sendiri dan hanya memiliki satu Pribadi, atau Pribadi Anak maupun Roh belum terwujud sebelum penciptaan. Anak dan Putra adalah setara dan sehakekat dengan Bapa yang kekal, jadi dalam kekekalan pula Anak maupun Roh telah ada. Seperti yg Anda katakan, Anak telah ada di dalam Bapa dan satu dengan Bapa, tapi perlu keberanian utk melangkah lebih jauh utk mengimani bahwa dalam kekekalan dan sebelum penciptaan, Anak dan Roh pun telah ada sebagai Pribadi yg berbeda dengan Bapa.
Jika kita mau cermati, dalam PL pun telah ada petunjuk bahwa Allah yang Esa telah menyatakan diri sebagai Allah yang memiliki kemajemukan Pribadi. Mari kita lihat contoh2 berikut ini:
Kej 1 : 1 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah ("Elohiym") melayang-layang di atas permukaan air.Menarik kita cermati, bahwa Roh Allah yang melayang2 di atas permukaan air adalah terjemahan dari kata Ibrani: Roh "Elohiym".
Elohiym adalah bentuk jamak dari kata "eloah", yang hanya digunakan dalam Kitab Suci PL untuk menyebut dewa2 palsu.
Kita mengimani bahwa Kitab Suci adalah tulisan yg diinspirasi oleh Roh Kudus, dan jika Allah adalah Esa tetapi digunakan bentuk jamak "Elohiym" dan bukan bentuk tunggal "eloah", tentunya hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa ada kemajemukan Pribadi dalam Allah yang Esa tersebut.
Kej 1 : 26 Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ......Sekali lagi, Allah yang Esa hendak menyatakan diri dalam kemajemukan. Kiranya hal ini bukan lah sekedar kebetulan, melainkan petunjuk bahwa Allah yang Esa hendak menyatakan bahwa ada kemajemukan Pribadi dalam diriNya yang Esa.
Kej 11 : 7 – 8
(7) Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.
(8) Demikian lah mereka diserakkan T U H A N dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.Allah yang Esa menyatakan kemajemukan dalam diriNya ketika berkata "baiklah Kita ...". Tetapi yang menjalankan aksinya adalah Allah yang Esa, yaitu T U H A N (tetragram nama kudus Allah). Sekali lagi Kitab Suci memberikan petunjuk bahwa ada kemajemukan Pribadi dalam diri Allah yang Esa.
Ul 6 : 4 Dengarlah, hai orang Israel: T U H A N itu Allah kita, T U H A N itu esa (“echad”)Kata “echad” dapat pula diartikan sebagai “satu persekutuan”, seperti contoh dalam
Kel 23 :3 yang mengatakan bahwa lelaki dan wanita yang kawin akan menjadi satu (“echad”). Jika kita gunakan arti ini, ayat
Ul 6 : 4 dapat diterjemahkan sebagai “T U H A N itu satu persekutuan”.
Sebetulnya ada satu kata Ibrani yg lebih tepat untuk menyatakan keesaan, yang tidak dapat diartikan memiliki kemajemukan, yaitu "yahad". Jika
Ul 6 : 4 yang diinspirasi tidak menggunakan kata “yahad”, tetapi justru menggunakan kaya “echad” yang dapat diartikan memiliki kemajemukan dalam keesaan, tentunya ini adalah petunjuk bahwa Allah yang Esa yang kita kenal memang memiliki kemajemukan dalam Pribadi-PribadiNya.
Masih banyak lagi ayat2 dalam Kitab Suci Perjanjian Lama yang mengindikasikan kemajemukan dalam diri Allah yang Esa, seperti yg aku contohkan di atas. Jadi kiranya ayat
Yes 44 : 24 yg Anda bawa itu bukan lah hendak menyatakan bahwa Pribadi Putra maupun Pribadi Roh belum terwujud sebelum penciptaan, tetapi sebaliknya, bahwa hanya Allah yang Esa lah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, bukan yang lain dan tanpa menggunakan bantuan siapapun.
Tetapi Allah yang sebenarnya, Sang Elohiym, T U H A N (tetragram nama kudus Allah), sejatinya adalah Esa dalam kemajemukan Pribadi yang dikemudian hari diwahyukan dalam Tiga Pribadi Tritunggal Maha Kudus.