Author Topic: 'Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..?' apakah artinya melecehkan..???  (Read 2387 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
tulisan ini dikembangkan berdasarkan tulisan2 Scott Han, dan selebihnya aku menambahkan apa yang aku pikir perlu.

ayat Yohanes 2:1-11 bercerita tentang perkawinan kanna dimana Yesus melakukan mujijat yang pertama kali yang tercatat dalam Kitab Suci, ayat ini menurutku sungguh fenomenal karena menurut iman katolik ayat ini adalah ayat yang gamblang yang menjelaskan maria sebagai 'perantara' antara Yesus dgn yang punya hajat kawinan.
tetapi disini aku tidak mau panjang lebar menjelaskan posisi maria sbg perantara secara iman katolik, aku hanya mau membahas 'tindakan Yesus kepada maria yang di tuding melecehkan atau bahkan di-nilai kurang ajar oleh sebagian orang2 non-katolik', dan mengenai mengapa Yesus memanggil maria dengan sebutan 'perempuan' akan dibahas di trit yang terpisah lain waktu..

mari kita liat ayatnya yang yang dituding Yesus melecehkan Maria :
Yoh 2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..? Saat-Ku belum tiba."
John 2:4 (KJV) Jesus saith unto her, Woman, what have I to do with thee..? mine hour is not yet come.
John 2:4 λεγει αυτη ο ιησους τι εμοι και σοι γυναι ουπω ηκει η ωρα μου

secara sekilas membandingkan dgn tata bahasa jaman modern ini memang kata2 diatas terkesan kasar, apalagi jika kita tidak mengetahui siapa Yesus [i.e yang tanpa dosa] tentu saja pemahaman Yesus melecehkan maria menjadi masuk akal, tetapi apakah benar Yesus melecehkan Maria..? Tentu tidak..

saya jabarkan alasannya :
  • Melecehkan manusia lain merupakan tindakan yang tidak terpuji [i.e. tindakan dosa], jika kita percaya Yesus tidak mungkin bersatu dengan Dosa, maka artinya dalam ayat tsb Yesus tidak sedang melecehkan maria;

  • Yesus tidak mungkin melecehkan maria, karena jika demikian Yesus akan melanggar salah satu dari sepuluh perintah Allah 'Hormatilah Orang Tua';

  • Kata2 'Mau apa engkau daripada ku' kemungkinan pada jaman Yesus adalah kata2 yang lumrah dan tidak mengindikasikan sedikitpun utk melecehkan lawan bicaranya. Kata2 yang identik seperti Yoh 2:4, juga tercatat dalam Kitab Suci yaitu peristiwa orang yang kerasukan Roh Jahat. dan kita percaya bahwa roh jahat tidak sedang melecehkan Yesus, melainkan malah menjalankan perintah Yesus;

  • Jika Yesus ingin melecaehkan maria tentu TIDAK AKAN TERJADI MUJIZAT DALAM PERKAWINAN KANA, tetapi nyatanya Yesus setuju dengan maria;

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yesus sama sekali tidak melecehkan Ibu-Nya, melainkan malah menghormati dan meninggikan maria dengan melakukan mujizat seperti yang maria minta..

Tuhan Sertamu..
 :):)
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Tuhan Sertamu.. :):)
Dan sertamu juga  :):)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yesus sama sekali tidak melecehkan Ibu-Nya, melainkan malah menghormati dan meninggikan maria dengan melakukan mujizat seperti yang maria minta..
Ignas, perhatikan yang saya garis bawahi. Mau nanya, apakah Maria pada peristiwa itu ada meminta sesuatu kepada Yesus? Kayaknya Maria hanya bilang kepada Yesus, "Mereka kehabisan anggur." :icon_thumright:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
perhatikan yang saya garis bawahi. Mau nanya, apakah Maria pada peristiwa itu ada meminta sesuatu kepada Yesus? Kayaknya Maria hanya bilang kepada Yesus, "Mereka kehabisan anggur." :icon_thumright:

Jika kita membaca Yoh 2:1-11, maka sesungguhnya ada kronologis kejadian yang ingin diungkapkan dalam ayat tsb, kira2 seperti ini kronologisnya :
  • Yesus dan maria menghadiri acara perkawinan di kanna;
  • Yang punya hajat kawinan mengatakan kepada maria bahwa anggurnya habis;
  • karena maria tau bahwa Yesus adalah Allah, maka disampaikanlah permintaan yang punya hajat itu kepada Yesus;
  • dan Yesus mengabulkan Maria [i.e. permintaan yang punya hajat]

kira2 seperti itu kronologisnya, dan utk menjawab pertanyaan bro Husada 'Apakah Maria meminta Yesus melakukan sesuatu..??'
Imho, IYA.. walaupun tidak semua percakapan Yesus dan maria tercatat dalam Alkitab, tetapi kita dapat melihatnya dari perkataan Yesus 'Saat-Ku belum tiba'.. kata2 ini men-deskripsikan keadaan bahwa Yesus belum tiba saatnya utk melakukan suatu Mujizat yang diminta oleh yang punya hajat melalui maria..

Salam
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

bruce

  • Guest
Jika kita membaca Yoh 2:1-11, maka sesungguhnya ada kronologis kejadian yang ingin diungkapkan dalam ayat tsb, kira2 seperti ini kronologisnya :
  • Yesus dan maria menghadiri acara perkawinan di kanna;
  • Yang punya hajat kawinan mengatakan kepada maria bahwa anggurnya habis;
  • karena maria tau bahwa Yesus adalah Allah, maka disampaikanlah permintaan yang punya hajat itu kepada Yesus;
  • dan Yesus mengabulkan Maria [i.e. permintaan yang punya hajat]

kira2 seperti itu kronologisnya, dan utk menjawab pertanyaan bro Husada 'Apakah Maria meminta Yesus melakukan sesuatu..??'
Imho, IYA.. walaupun tidak semua percakapan Yesus dan maria tercatat dalam Alkitab, tetapi kita dapat melihatnya dari perkataan Yesus 'Saat-Ku belum tiba'.. kata2 ini men-deskripsikan keadaan bahwa Yesus belum tiba saatnya utk melakukan suatu Mujizat yang diminta oleh yang punya hajat melalui maria..

Salam

Jika kita mau meninjau lebih luas lagi, sebenarnya kisah perkawinan di kana itu sangat berarti dalam. Dalam hal perkataan Maria, yang hanya menyapaikan perkataan sang empunya hajat, sudah cukup dimengerti oleh Jesus.

Jesus sepenuhnya sadar apa yang diharapkan Maria untuk Ia lakukan.
Maria tidak tahu apa yang akan dilakukan Jesus, tetapi Maria percaya bahwa permintaannya akan dikabulkan Jesus, sehingga Maria berpesan kepada pelayan untuk melakukan apapun yang diperintahkan Jesus.
Dan Jesus mengabulkan permintaan sang empunya hajat melalui Maria, dengan jalan yang berbeda dari yang bisa dipikirkan oleh manusia biasa.

Inilah contoh permohonan yang baik.
Kita menyampaikan kepada Tuhan melalui Maria, apa yang menjadi kesulitan kita.
Kemudian kita serahkan sepenuhnya kepada Tuhan, apa yang terbaik untuk kita yang akan Tuhan berikan. Kita tidak menentukan sendiri apa yang 'harus' Tuhan berikan, tetapi serahkan sepenuhnya kepada jalan Tuhan. Karena Ia mengabulkan doa permintaan kita dengan jalan yang Ia kehendaki, demi kemuliaan NamaNya saja.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus untukmu Ignas.
kira2 seperti itu kronologisnya, dan utk menjawab pertanyaan bro Husada 'Apakah Maria meminta Yesus melakukan sesuatu..??'
Dengan melihat dua tanda tanya ini, bikin saya  :):) Sebab, berhasil menggoda Ignas. Saya artikan, tali rasa atau senar emosi Ignas tergetar, maka merasa perlu menampilkan dua tanda tanya. Padahal, saya hanya pakai satu tanda tanya.  =))

Betul. Kronologis kisah itu, idealnya, mengarahkan pembacanya untuk menarik simpulan bahwa Maria meminta (memohon) pada Yesus agar Tuan Pesta diselamatkan (dilepaskan) dari rasa malu karena kehabisan anggur.

Pernah saya merasa agak aneh, seorang pasangan diskusi 'menduga-duga' bahwa Maria masih kerabat dekat si Tuan Pesta, sehingga Maria dengan bebasnya periksa-periksa persediaan pesta itu dan akhirnya mengetahui bahwa persediaan anggur sudah habis, maka lapor ke Yesus. Padahal, uraian kisah tidak mengindikasikan bahwa Maria adalah kerabat Tuan Pesta. Nah, untuk menghindarkan dugaan-dugaan seperti itu, yaitu menduga sesuatu yang tidak tersirat dalam kisah, maka saya mengajukan pertanyaan seperti itu.

Betul, kronologis kisah itu jelas menyiratkan bahwa, pun jika Maria tidak meminta secara verbal agar Yesus menyediakan anggur melalui kuasaNya, tetapi jawaban Yesus yang menekankan kebelumtibaan saatNya, sangat jelas menyiratkan nada penolakan. Tetapi realitasnya, Yesus mengubah air menjadi anggur, artinya, bahwa Yesus mengabulkan permintaan Maria, dan Tuan Pesta terhindar dari rasa malu karena kehabisan anggur.

Apa artinya?

Yesus Kristus tidak ingin melihat orang lain malu. Dalam kisah Perkawinan di Kana itu, Yesus tidak ingin mempermalukan Maria, yang sudah memerintahkan para pelayan pesta, "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Jika para pelayan pesta melakukan apa yang dikatakan Yesus, dan ternyata tidak terjadi apa-apa karena waktu belum tiba bagi Yesus, pesta kehabisan anggur, Maria juga akan malu to? Maria sudah bilang pada pelayan agar mereka menuruti perintah Yesus, tetapi setelah dituruti ternyata tidak terjadi apa-apa? Maria akan malu dong?

Yesus Kristus tidak ingin melihat Tuan Pesta menjadi malu karena kehabisan anggur. Maka Yesus Kristus mengubah air menjadi anggur. Maka prosesi pesta berlangsung dengan penuh sukacita.

Nah, pembaca kisah itu, idealnya menangkap kronologis kisah itu sehingga inti kisah itu didapat dengan baik. Bahwa kisah itu menggambarkan tanda hormat seorang Anak kepada ibuNya, dan tanda cinta Yesus kepada manusia (Tuan Pesta dan peserta pesta itu). Selain itu, pengubahan air menjadi anggur itu adalah tanda heran yang pertama dalam pelayanan Yesus Kristus. :wave: :icon_tongue:

Tuhan sertamu.

PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
sebetulnya aku tidak membahas ttg perantaraan disini, tapi kenapa malah diarahkan ke 'perantaraan'..?  :sad1:  :violent1:
 =))
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

bruce

  • Guest
sebetulnya aku tidak membahas ttg perantaraan disini, tapi kenapa malah diarahkan ke 'perantaraan'..?  :sad1:  :violent1:
 =))

Baangkali memang seperti itu fungsi Maria yang ingin disampaikan dari kisah anggur Kana itu, bro, maka ujung ujungnya ya kembali ke 'perantaraan'

Syalom

 :wink:

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Baangkali memang seperti itu fungsi Maria yang ingin disampaikan dari kisah anggur Kana itu, bro, maka ujung ujungnya ya kembali ke 'perantaraan'

Syalom
 :wink:

yah boleh2 aja kalo mengaitkan kesitu, tapi bukan disini dibahasnya.. :sad10: :sad7:
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Ini ada penjelasan yg bagus sekali dari sarapanpagi.org ttg topik ini:

Quote
Yohanes 2:3-4


Penjelasan :

Ketika Yesus memanggil ibu-Nya dengan “Perempuan” ("kasar" kata sebagian orang). Tetapi Kita perlu juga tahu latar belakang budaya / adat-istiadat orang Yahudi untuk panggilan/sapaan kepada orang ke-dua.

Ungkapan "perempuan" Jangan disamakan dengan bahasa Indonesia, atau bahasa Inggris, atas sapaan kepada ibu, dengan dan latar kebudayaan dan bahasa yang digunakan oleh Yesus Kristus.
Bahasa dan kebudayaan serta tradisi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain.

Jika Yesus Kristus memanggil Maria dengan sapaan "Ibu" (Ibrani אֵם - "EM" ; Aram 'EMA) , maka Dia tidak layak berada di muka khalayak ramai, dianggap masih anak-anak yang perlu momongan orang tua.

Orang Yahudi dewasa di muka khalayak ramai tidak akan memanggil ibunya dengan sapaan demikian, karena sudah menjadi tradisi mereka. Panggilan "Ibu" hanya boleh dilakukan di dalam lingkungan rumah tangga, bukan di muka umum.


Yohanes 2:4

Panggilan akrab, baik, dan hormat yang digunakan di muka khalayak ramai terhadap perempuan, termasuk ibu sendiri adalah kata Aram 'antta’, dalam bahasa Yunani menggunakan kasus vokatif 'γυναι - gunai' dari kata dasar 'γυνη - gunê'.
Orang Yahudi bahkan tidak boleh memanggil seseorang dengan "nama kecil", meskipun ybs. menggunakan nama kecil. Panggilan seperti ini dianggap sebagai " לשון הרע - LASYON HA-RA'" (evil tongue, sin of gossip).



Panggilan 'γυναι - gunai', juga ditujukan kepada perempuan yang lain sebagai sapaan :

Contoh ayat :


* Matius 15:28

* Lukas 13:12

* Yohanes 4:21

* Yohanes 20:13
http://www.sarapanpagi.org/66-kata-kata-tercela-sombong-dan-bohong-dari-Yesus-vt743.html
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

bruce

  • Guest
Dan ini berdasarkan Katolisitas

Quote
Sebutan “Perempuan” mempunyai makna yang begitu dalam.

1. Sebutan perempuan dilakukan di awal dan akhir dari karya umum Yesus.

Kalau kita perhatikan, perkataan “perempuan” yang dikatakan oleh Yesus dilakukan pada mukjizat yang pertama di Kana dan kejadian terakhir sebelum Yesus wafat di kayu salib. Ini seperti suatu tanda bahwa sebutan perempuan ini adalah merupakan awal dan akhir dari pewartaan dan karya Kristus kepada umat-Nya. Pada waktu Yesus berkata kepada Maria “Mau apakah engkau daripada-Ku perempuan (woman), saat-Ku belum tiba“, maka Yesus ingin menekankan bahwa mukjizat ini akan membawa Yesus kepada misi keselamatan yang akan berakhir di kayu salib. Dengan mukjizat ini, maka orang-orang akan mulai tahu bahwa Yesus adalah seorang Mesias. Rasul Yohanes menuliskan “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya” (Yoh 22:11). Misi Kristus menjadi seorang Mesias berakhir pada peristiwa penyaliban Kristus. Dan di kayu salib ini, sebelum Dia menghembuskan nafas-Nya yang terakhir, Dia kembali menyebut Maria dengan kata “perempuan”. Dengan demikian, sebutan perempuan ini bukanlah tanpa arti.

2. Sebutan perempuan merujuk kepada hawa.

Kita mengingat akan apa yang dikatakan oleh Tuhan kepada ular (setan) di taman Getsemani “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini (the woman), antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:15). Pada saat perjamuan di Kana, maka perkataan “perempuan” adalah merupakan suatu gambaran bahwa ini adalah perempuan yang dijanjikan oleh Tuhan sejak awal penciptaan. Dan hal ini dipertegas, ketika Yesus mengatakan kata yang sama – perempuan – kepada Bunda Maria ketika Yesus tergantung di kayu salib. Perempuan inilah yang menjadi musuh dari ular, karena dia telah membawa Sang Penebus ke dunia. Dan keturunannya – Yesus – diremukkan lutut-Nya, yaitu dengan menderita dan mati di kayu salib. Namun, dengan penderitaan dan kematian-Nya, maka Yesus meremukkan kepala Setan, yaitu meruntuhkan dominasi dosa, dan meruntuhkan kerajaan kegelapan dan menggantinya dengan Kerajaan Terang – di mana Kristus menjadi Raja untuk selama-lamanya.

Kita juga melihat di Rm 5:14-19 bahwa Kristus adalah Adam kedua. Karena dosa Adam maka maut masuk ke dunia dan karena ketaatan Kristus – Adam kedua, maka kasih karunia berlimpah kepada umat manusia. Hal yang sama, ketidaktaatan Hawa dilepaskan dengan ketaatan Hawa kedua, yaitu Bunda Maria. Hal ini juga dituliskan oleh beberapa Bapa Gereja berikut ini:

“Christ became man by the Virgin that the disobedience which issued from the serpent might be destroyed in the same way it originated. Eve was still an undefiled virgin when she conceived the word of the serpent and brought forth disobedience and death. But the Virgin received faith and joy, at the announcement of the angel Gabriel…and she replied, “Be it done to me according you your word”. So through the mediation of the Virgin he came into the world, through whom God would crush the serpent.” (Saint Justin Martyr, Apologia, ch. 100; 150 AD).
“The seduction of a fallen angel drew Eve, a virgin espoused to a man, while the glad tidings of the holy angel drew Mary, a Virgin already espoused, to begin the plan which would dissolve the bonds of that first snare…For as the former was lead astray by the word of an angel, so that she fled from God when she had disobeyed his word, so did the latter, by and angelic communication, receive the glad tidings that she should bear God, and obeyed his word. If the former disobeyed God, the latter obeyed, so that the Virgin Mary might become the advocate of the virgin Eve. Thus, as the human race fell into bondage to death by means of a virgin, so it is rescued by a virgin; virginal disobedience is balanced in the opposite scale by virginal obedience” (St. Irenaeus of Lyons, Against Heresies, Book 3, ch XXII, par. 4; 189 AD).
“Likewise, through a Virgin, the Word of God was introduced to set up a structure of life. Thus, what had been laid waste in ruin by this sex, was by the same sex re-established in salvation. Eve had believed the serpent; Mary believed Gabriel. That which the one destroyed by believing, the other, by believing, set straight.” (Tertullian, The Flesh of Christ 17:4; 210 AD)
“(The Lord) was not averse to males, for he took the form of a male, nor to females, for of a female he was born. Besides, there is a great mystery here: that just as death comes to us through a woman, Life is born to us through a woman; that the devil, defeated, would be tormented by each nature, feminine and masculine, as he had taken delight in the defection of both” (St. Augustine, Christian Combat 22:24; 396 AD).

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, maka kita dapat melihat bahwa sebagai Putera Allah, Yesus sungguh sangat menghormati Maria IbuNya, karena Allah sendiri yang memerintahkan manusia untuk menghormati orang tuanya (perintah 4 dari 10 perintah Allah). Ini berarti setiap tindakan Yesus tidak akan mempunyai implikasi bahwa Dia tidak menghormati Bunda-Nya, termasuk ketika Yesus memanggil Bunda Maria dengan sebutan “perempuan”. Ini bukanlah tanda kurang hormat, bahkan sebaliknya merupakan tanda hormat dan kedekatan, dan yang terpenting mempunyai makna yang begitu dalam – baik sebagai pembuka dan penutup dari karya keselamatan Kristus kepada umat-Nya, maupun sebagai gambaran akan Hawa ke-dua, yang bekerjasama dengan Adam ke-dua – yaitu Kristus – untuk membawa keselamatan bagi seluruh manusia. Semoga kita akan semakin meniru teladan Kristus, yaitu menghormati Bunda-Nya. Kalau Maria dianggap baik sebagai Bunda-Nya, maka itu sudah menjadi alasan yang cukup bagi kita untuk menghormati dan mengasihi Bunda Maria.

http://katolisitas.org/6249/mengapa-Yesus-memanggil-bunda-maria-perempuan


Syalom

Offline alithea

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 60
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Reformed
Re: 'Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..?' apakah artinya melecehkan..???
« Reply #10 on: September 22, 2012, 01:30:25 AM »
Shallom...

Saya setuju dengan pendapat Jenova dan penjelasan bruce.
Saya percaya Yesus tidak mungkin bermaksud kasar dengan menggunakan
kata 'perempuan' sebagai kata panggilan kepada Maria.
Terjemahan dalam classic english bible malah menggunakan kata 'lady' yang tentu memiliki pengertian yang jauh lebih sopan dan terhormat.

Dalam budaya Yahudi, penggunaan kata panggilan 'perempuan' adalah sopan dan resmi, tidak menunjukan relasi dalam artian hubungan keluarga.
Kalau dilihat dlm kitab Yohanes, Yesus menggunakan kata tsb dlm banyak kesempatan lain ( Yoh 4:21; 19:26 ; 20:13,15).
Kemungkinan Yesus ingin menunjukkan bahwa dg tanda baptisan di sungai Yordan 3 hari sebelumnya, saatnya bagi Yesus memulai tugas yang diembanNya.
Saatnya Dia menunjukkan relasinya dengan Maria bukan lagi antara ibu dan anak, tetapi antara yang ditebus dan Penebus.


Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: 'Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..?' apakah artinya melecehkan..???
« Reply #11 on: September 22, 2012, 07:49:30 PM »
Shallom...

Saya setuju dengan pendapat Jenova dan penjelasan bruce.
Saya percaya Yesus tidak mungkin bermaksud kasar dengan menggunakan
kata 'perempuan' sebagai kata panggilan kepada Maria.
Terjemahan dalam classic english bible malah menggunakan kata 'lady' yang tentu memiliki pengertian yang jauh lebih sopan dan terhormat.

Dalam budaya Yahudi, penggunaan kata panggilan 'perempuan' adalah sopan dan resmi, tidak menunjukan relasi dalam artian hubungan keluarga.
Kalau dilihat dlm kitab Yohanes, Yesus menggunakan kata tsb dlm banyak kesempatan lain ( Yoh 4:21; 19:26 ; 20:13,15).
Kemungkinan Yesus ingin menunjukkan bahwa dg tanda baptisan di sungai Yordan 3 hari sebelumnya, saatnya bagi Yesus memulai tugas yang diembanNya.
Saatnya Dia menunjukkan relasinya dengan Maria bukan lagi antara ibu dan anak, tetapi antara yang ditebus dan Penebus.
Pendapat yang sangat layak diapresiasi, menurut hemat saya. Puji Jesus. Diberkatilah engkau Alit, juga orang-orang yang engkau kasihi.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline alithea

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 60
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Reformed
Re: 'Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..?' apakah artinya melecehkan..???
« Reply #12 on: September 22, 2012, 09:17:51 PM »
Pendapat yang sangat layak diapresiasi, menurut hemat saya. Puji Jesus. Diberkatilah engkau Alit, juga orang-orang yang engkau kasihi.

Terima kasih Husada.. Sekalian salam kenal ya.. Baru bergabung nih, masih banyak belajar.. cuma pendapat saja..
Tuhan Yesus memberkati.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: 'Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..?' apakah artinya melecehkan..???
« Reply #13 on: September 22, 2012, 09:40:43 PM »
Terima kasih Husada.. Sekalian salam kenal ya.. Baru bergabung nih, masih banyak belajar.. cuma pendapat saja..
Tuhan Yesus memberkati.
Amen. Baiklah, salam kenal. Banyak-banyak memberikan pendapat yang bernas, untuk kebangunan bersama. Haleluya. :deal:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: 'Mau apakah engkau dari pada-Ku, Perempuan..?' apakah artinya melecehkan..???
« Reply #14 on: September 26, 2012, 08:55:25 AM »
Pernah saya merasa agak aneh, seorang pasangan diskusi 'menduga-duga' bahwa Maria masih kerabat dekat si Tuan Pesta, sehingga Maria dengan bebasnya periksa-periksa persediaan pesta itu dan akhirnya mengetahui bahwa persediaan anggur sudah habis, maka lapor ke Yesus. Padahal, uraian kisah tidak mengindikasikan bahwa Maria adalah kerabat Tuan Pesta. Nah, untuk menghindarkan dugaan-dugaan seperti itu, yaitu menduga sesuatu yang tidak tersirat dalam kisah, maka saya mengajukan pertanyaan seperti itu.

Bisa jadi, Bunda Maria memang masih kerabat dekat tuan rumah. Karena Bunda Maria sepertinya sudah ada di sana sebelum hari H pesta dan bukan sebagai undangan biasa sebagaimana orang lain termasuk Yesus dan murid-mridNya. [Yesus dan murid-muridNya ikut diundang ke pesta itu adalah juga (mungkin) karena Tuan pesta memandang Bunda Maria.]

John

2:1 Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;


2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.


".... And if the bride or bridegroom was, as is believed, a relative of Our Lady, we may take it as an example of the sympathy which family ties should bring in the ordinary joys, no less than in the sorrows of life" ===> [http://www.newadvent.org/cathen/03226a.htm]

Fakta, kenapa Bunda Maria bisa tahu dan yg pertama sekali 'concern' dengan habisnya anggur di pesta tersebut meykinkan saya bahwa Bunda Maria memang masih kerabat dekat dengan yang punya hajatan/pesta.

====

Salam,