@Jenova,
maap... saya nggak menggunakan kebiasaan saya yg nge-respond quote per quote secara berurutan. Saya respond yg singkat2 aja ya ... karena kayaknya "titik-temu" pengertian saya udah (mudah mudahan) lumayan deket
.
setelah aku baca2 lagi, sepertinya dalam ”Third Part, Question 13” yg kita bahas sebelumnya, Thomas Aquinas mengacu pada “hypostatic union”.
Ya, kira2 begitulah yg saya mengertikan /maksudkan pada kata "Union" (penggabungan dua natur) disitu ngerujuk ke Hypostatic Union
.
1 Person yang sama --> sebelum inkarnasi --> 1 Natur saja sebagai Allah --> setelah inkarnasi (tubuh+jiwa+Roh) -->mengambil kepenuhan Natur manusiawi yang tidak menghilangkan / melebur dengan Natur ilahiNya sebelum inkarnasi --> setelah inkarnasi, 1 Person yang sama itu kita kenal sebagai Yesus --> hypostatic union
ni otak saya emang bandel... kenapa ya... kok saya nggak menemukan separate event antara merah dan biru ? Kenapa yang saya "tangkep" cenderung ke event simultan, ya ?
Analogi Jenova teh-manis-spesial ... ya saya merasakan memang lebih "pas" analogi Jenova
.... namun ... :
Ketika air murni (Roh Allah / Roh Yesus / Firman) mengambil teh (jiwa) dan gula (tubuh) DAN mengambil natur sebagai teh manis (manusia)
Coba deh jenova perhatikan kalimat diatas ... terutama pada kata DAN ---> oleh karena itulah benak auban saya "menangkapnya" itu simultan ---> Ya event inkarnasi - Ya event "penggabungan" (Union).
saya mencoba membandingkan dgn quote ini :
SETELAH inkarnasi (tubuh+jiwa+Roh) -->mengambil kepenuhan Natur manusiawi
terutama pada kata SETELAH.
Tapi yah mungkin ini cuma "problem" di-saya aja siii, yang rada sakelek dgn kalimat ... hehehe
.
IMHO, Anda benar.
Ada 1 Person --> sebelum inkarnasi kita mengenalnya sebagai Firman saja --> setelah inkarnasi 1 Person yang sama itu kita kenal sebagai Yesus --> karena 1 Person itu mengambil natur manusia yg terikat waktu, maka 1 Person yang dalam natur ilahinya tidak terikat dimensi waktu itu akan / dapat terikat pada dimensi waktu dari natur manusiawi yg diambilnya.
horeee....
Tumben akhirnya ada juga yg gak salah di pengertian saya
.
Hypostatic Union itu TIDAK SAMA dengan rumus Anda “A+B+C”, karena rumus ini artinya adalah inkarnasi, dan dari inkarnasi ini 1 Person itu mengambil Natur manusia.
Iyah Jenova, saya sebenernya emang sudah mengertikan bhw Hypostatic Union adalah
akibat dari Inkarnasi
. Namun otak saya yg gak bisa diajak kompromi, dimana penjelasan Jenova adalah :
- SETELAH Inkarnasi ---> Union, yakni mengambil Natur manusia
- akibat logik-nya adalah Person Yesus (Hypostatic Union)
sedangkan odading "ngeliatnya" :
- Inkarnasi, ya = Union (simultan)
- akibat logik-nya adalah Person Yesus (Hypostatic Union)
Signifikan gak yah cara saya "ngeliat" begitu ?
Kalo "significant melenceng" ... kayaknya saya masih penasaran
(walo padahal udah cenat-cenut ) dan pengen terus nyari ampe ketemu pengertian biru Jenova ... hehehe
.
Sedangkan dalam urutan kronologi waktu, baik inkarnasi (1 Person mengambil Natur-Nya yg kedua) dan hypostatic union (menyatukan 2 Natur itu dalam diri 1 Person) terjadi pada saat yg bersamaan.
Woaduh... baru nyampe saya ke ini kalimat.... aduh sori...jadi udah "curhat" tuh saya diatas ...
. Kalo saya coret kata "Hypostatic"nya pada quote diatas ---- YA... kira2 begitulah maksud saya Jenova
.
Saya mau kembali ke analogi teh-manis.
Teh manis --> analogi sebagai manusia, yg terdiri dari air (analogi roh), teh (analogi jiwa), dan gula (analogi tubuh)
Entah di part mana saya lupa ---pada tulisan T. Aquinas tsb--- ... perasaan kok saya nggak nemuin Aquinas ada nyinggung bhw manusia itu Roh+Jiwa+Tubuh ya ? melainkan dia menulis Jiwa+Tubuh saja ?
Oh... ini saya ketemu kalimatnya :
Thirdly, a thing is made up of things not mixed nor changed, but imperfect; as man is made up of soul and body (
http://www.newadvent.org/summa/4002.htm).
Makasih Jenova atas waktu, penjelasan dan masukan2nya.
salam.