terimakasih atas relanya Jenova menyempatkan waktu utk mau bantu memberikan pengertian ke saya
Jenova,
My pleasure, bro oda..
apakah "proposal-ungu" saya sbb kira-kira bener ? :
Natur Allah : Roh (tanpa Jiwa kalo menurut medice) ---> (A)
Natur Manusia : Jiwa + Tubuh. ---> (B)
A + B = Yesus (C).
Power of action oleh si C is not properly attributed karena B, maka Omnipotent "diliat" dari A bukan dari Jiwa si C.
Hmm… tbh aku tidak bisa mengatakan proposal Anda ini benar atau tidak.
Tapi aku kurang setuju, karena ada yang tidak sesuai dgn apa yg aku pahami dari ajaran St. Thomas Aquinas.
Kalo menggunakan variable2 dan merangkumkan dalam rumus2 seperti yg Anda gunakan, maka aku akan menggunakan variable2 demikian
- ”A” = Natur Allah
- ”B” = Natur manusia
- ”C” = Yesus / Person
- ”D” = tubuh
- ”E” = jiwa
- ”F” = Roh Kristus
Dan setelah mendefinisikan variable2 di atas, maka aku akan mengganti rumus yg Anda gantikan itu menjadi demikian:
Natur Allah : Roh (tanpa Jiwa kalo menurut medice) ---> (A)
Natur Allah (A) <---(bersumber dari)-- Roh Kristus (F)
Ingat!! Allah adalah Roh (Yoh 4 : 24)!!
Natur Manusia : Jiwa + Tubuh. ---> (B)
natur manusia (B) <---(bersumber dari)-- tubuh (D) + jiwa (E) + Roh (F)
Ingat!! Manusia adalah makhluk yg terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh!
A + B D + E + F = Yesus (C). Power of action oleh si C is not properly attributed karena B, maka Omnipotent "diliat" dari A bukan dari Jiwa si C. Terus terang aku ga paham dgn kalimat yg terakhir, jadi maaf aku ganti aja seluruh kalimatnya.
Jadi intinya, “Person” Yesus bukanlah hasil perpaduan dari “natur ilahi” dan “natur manusiawi”, melainkan perpaduan yang rasional antara “tubuh”, “jiwa”, dan “roh”. Dari perpaduan inilah akan lahir natur ilahi dan natur manusiawi pada diri Satu Person Yesus itu.
Karena Roh Kristus tidak lain dan tidak bukan adalah Firman yang adalah Allah (
Yoh 1 : 1), dan Allah yang ilahi itu telah mengambil daging dan jiwa yang manusiawi untuk DiriNya sendiri, maka perpaduan yg proporsional dari ”Roh Kristus”, “Tubuh Kristus”, dan “Jiwa Kristus” itu (i.e “Person Yesus”) akan memiliki kepenuhan atribut2 ilahi (misal: omnipotent) (
Kol 2 : 9) jika bersumber dari “natur ilahiNya”. Dan pada saat yg bersamaan, ”Person Yesus” yang sama itu akan memiliki kepenuhan atribut2 manusiawi (
Ibr 4 : 15) jika bersumber pada “natur manusiawiNya”.
Divine Nature --> Allah --> Roh = Person
Human Nature --> manusia --> Jiwa + Tubuh = Person.
saya bertanya didalam benak :
apakah Person biru = Person merah ?
Tidakkah manusia2 dijaman tsb, melihat person ijo sbg person merah ?
apakah Person ijo as a creature yg literally diliat manusia dijaman tsb TIDAKbisa/boleh saya katakan Divine/Holy/Kudus ?
Apakah Person ijo created ?
Apakah Person ijo s/d kematianNYA Omnipotent ?
IMHO, tidak ada “
person ijo”, tidak ada “
person biru”, tidak ada pula ”
person merah”.
Hanya ada Satu Person, yaitu Person ”C” yg merupakan perpaduan yg rational antara tubuh (“D”), jiwa (“E”) dan Roh (“F”).
Mau di jaman itu, di jaman sekarang, atau sampai akhir jaman nanti, ya hanya ada Satu Person, Satu Tuhan.
Person C ini tidak pernah diciptakan. Tubuhnya (D) memang diciptakan, jiwanya (E) memang diciptakan, tetapi diciptakan utk digunakan dan diambil oleh Sang Pencipta, yaitu Roh (F). Person ini lah yg kita sebut sebagai ”hypostatis union”, alias penyatuan yg sempurna antara natur ilahi dan natur manusiawi.
Person yang sama ini (tidak ada pembedaan warna) adalah tidak omnipotent jika bersumber pada natur manusiawinya (misal selama hidup di dunia). Dan Person yg sama ini adalah omnipotent jika bersumber pada natur ilahinya (misal setelah kebangkitanNya)
apakah "human" (saya gunakan tanda petik) nature si person ijo setelah bangkit itu = human (tanpa tanda petik) nature sebelum mati ? (ttg hal ini, ada di respond saya buat lembut).
IMHO, naturnya telah diubah dari natur manusia yang duniawi menjadi natur manusia yg surgawi.
Tapi natur ini adalah natur yg sama yg dimiliki oleh Person C (Yesus), hanya saja telah diubah (dari duniawi menjadi surgawi) oleh kuasa natur ilahiNya.
apakah "human" nature si person ijo saat datang kembali ke bumi = blekplek percis human nature manusia2 bumi yg melihat kedatanganNYA itu nanti ?
AFAIK sih tidak sama dengan natur manusia yg duniawi, melainkan natur manusia yg surgawi, seperti kesaksian dalam Kitab Suci bagaimana Yesus setelah kebangkitanNya itu tetaplah memiliki kepenuhan natur manusiawi, tetapi natur manusiawi yg mulia (i.e. surgawi) misal tidak terbatas ruang dan waktu, tidak dapat mati lagi, dsb.
Mohon Jenova tolong kasih saya pengertian (tanpa pemilahan, melainkan fokus pada Person ijo ... karena kalo pake pemilahan, tentu akan selalu saya sependapat dgn Jenova ).
Lho.. justru di sini simpul kusut diskusi Anda dengan bro Medice.
Bro Medice berusaha mati2an menjelaskan bahwa Person Yesus itu hanya ada 1, jadi jelas tidak mungkin dipilah2 lagi. Mau Person ijo, merah, biru, atau mejikuhibiningu sekalipun, ya tetap aja bakal balik ke Satu Person (C) yg merupakan perpaduan yg rasional antara D, E, dan F.
Yang perlu dipilah adalah apakah Person © itu sedang bersumber pada natur ilahi (A), atau Person (C) itu sedang bersumber pada natur manusiawi (B).