Author Topic: BUMI  (Read 4252 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: BUMI
« Reply #15 on: February 28, 2013, 12:52:36 PM »
Oom, kalo menurut saya bukan BUMI literally (materi yg bulet itu) yg iblis tawarkan.
 karena kehidupan di dunia ini tidak lepas dari hal2 yang berbau duniawi :).

the devil took Him up on a very high mountain and showed Him all the kingdoms of the world

Disitu digunakan kata WORLD (bukan EARTH) :).

Saya yakin, sebenernya si Oom udah tau akan hal ini ... Oom cuma lagi mao nge-test saya kali nih yaaa.... ? hehehe :D.

:)
salam.

Iblis mengajak /membawa Yesus ketempat bukit yang tinggi

Oom membayangkan seandainya Yesus puasa di Bandung,
Kemungkinan besar akan Dibawa Ke DAGO Tea House tempat yang sangat strategis di bandung untuk melihat keindahan kota bandung diwaktu malam dengan kelap kelipnya lampu disco/lampu reklame/ dan lampu gedung gedung Tinggi.
Iblis tidak akan membawa Yesus terlalu dekat pada Obyeknya sebab nanti akan kelihatan Bopengnya jalan Raya, dan banyaknya Sampah yang bertebaran di jalan karena tidak terangku padahal sudah bayar pajak.

Dan juga iblis tidak akan membawa Yesus terlalu tinggi  misalnya dari bulan, karena dari sana cuma kelihatan Bulatannya saja yang gundul.

Tapi yang jadi pertanyaannya sebenarnya :
Punya siapakah bumi dan keindahannya itu pada waktu itu ???

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: BUMI
« Reply #16 on: March 05, 2013, 12:14:40 AM »
Tapi yang jadi pertanyaannya sebenarnya :
Punya siapakah bumi dan keindahannya itu pada waktu itu ???
bumi dan keindahannya punya Tuhan, dunia dan kemarukannya punya manusia :D.

:)
salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: BUMI
« Reply #17 on: March 05, 2013, 07:48:16 AM »
Quote
bumi dan keindahannya punya Tuhan, dunia dan kemarukannya punya manusia

Lantas yang ditawarin sama si devil sama Jesus yang mana dong? Kalo yang ada cuma punya Tuhan dan punya manusia, lantas yang mau dikasih separo yang punya siapa?


Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: BUMI
« Reply #18 on: March 05, 2013, 07:53:11 AM »
Roh /arwah adalah mahluk halus yang bisa menampakan diri ataupun menghilang dan Roh bisa menampakan diri dalam bentuk apapun
maka ketika arwah /roh menampakan diri  dalam bentuk manusia maka dia menjejakan kakinya dibumi bukan mengambang beberapa milimeter


Jadi, sudah pernah lihat roh ya om?  :grining:

ketika Roh Kudus  berwujud lidah api tentunya tidak perlu di buat kakinya ,karena memang lidah api tidak berkaki


lihat poin saya:
- ketika roh berwujud lidah api, kepala para rasul tidak terbakar. Lidah api adalah simbol penyucian
- ketika roh digambarkan seperti menggambarkan manusia, maka istilah menumpukan kaki juga hanyalah simbolis bukan literal


Yah , kalau patokan anda bahwa kitab kejadian memang sebenarnya cerita fiktif, maka pengertian bro itu tidak salah.
karena manusia diciptakan serupa dengan gambar Allah menurut PL
jika itu fiktif maka adam pun tokoh fiktif
konsekwensinya Adam bukan manusia pertama

Tidak ada yang bilang kalau Kejadian hanyalah fiktif. Anda sendiri yang menafsirkan begitu. Ungkapan serupa dan segambar bukan dalam artian serupa dalam fisik/jasmani, melainkan segambar dalam karakter. Manusia diciptakan serupa/segambar dengan Allah artinya diciptakan dengan karakter yang merupakan pantulan karakter Allah, memiliki mind (akal budi), emotion (perasaan) dan will (kemauan), yang merupakan gambaran karakter Allah.



kalau bro berpendapat  bahwa bumi (dan manusianya )tidak berarti apa apa dihadapan Allah maka apakah Ayat ini cinta/kasih  gombal ???

Yohanes  3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Allah bisa mengambil berbagai peran, kadang sebagai Penguasa, kadang sebagai Bapa yang penuh kasih. Tergantung konteks apa yang sedang dibicarakan. Misal dalam konteks sebagai Penguasa dan Penakluk, maka segala sesuatu di bawah kuasaNya, tidak ada yang bisa melawan kehendakNya. Ingat ketika Allah menurunkan air bah untuk menenggelamkan bumi, apakah berarti cinta kasih Allah cuma gombal? Tentu saja tidak. Dia harus bertindak dalam keadilan, tetapi tanpa kehilangan sifat kasihNya, sehingga sebagian manusia diselamatkan.

Bahkan di dunia manusia, seorang Penguasa juga bisa timbul belas kasihan dan pengampunan terhadap lawan yang ditaklukkannya. Apalagi bagi Allah, meskipun sebenarnya manusia tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan kuasaNya, namun Dia memilih untuk mengasihi dunia.

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: BUMI
« Reply #19 on: March 05, 2013, 06:32:04 PM »
Lantas yang ditawarin sama si devil sama Jesus yang mana dong? Kalo yang ada cuma punya Tuhan dan punya manusia, lantas yang mau dikasih separo yang punya siapa?
IMO, yang di tawarin sama si "devil" (dgn tanda petik) adalah yang punya manusia :).

"Devil" dgn tanda petik = keinginan hati pada hal2 yg berbau duniawi :).

salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: BUMI
« Reply #20 on: March 05, 2013, 07:57:25 PM »
IMO, yang di tawarin sama si "devil" (dgn tanda petik) adalah yang punya manusia :).

"Devil" dgn tanda petik = keinginan hati pada hal2 yg berbau duniawi :).

salam.

Itu berdasarkan 'pemikiran pribadi' atau punya referensi, bro?

 :D

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: BUMI
« Reply #21 on: March 05, 2013, 09:14:44 PM »
Itu berdasarkan 'pemikiran pribadi' atau punya referensi, bro?

 :D
he-he-he.... mao gak mao mesti di-akuin : saya bold ungu :D.

Tapi se-enggaknya, kehidupan di bumi (kehidupan di bumi itu = dunia, jadi bukan benda bumi yg bulet itu :)) kan emang Allah serahkan kuasa kepada manusia ?

(26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

Itu berdasarkan 'pemikiran pribadi' atau punya referensi, bro?

 :D
kalo gitu tolong saya donk, sniperX punya referensi bahwa Allah memberi kuasa ke itu yang disebut iblis :giggle:.

:)
salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: BUMI
« Reply #22 on: March 05, 2013, 09:22:42 PM »
Ngga, saya juga ngga punya referensi.

He he he

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: BUMI
« Reply #23 on: March 05, 2013, 09:48:44 PM »
Ngga, saya juga ngga punya referensi.

He he he
kalo referensi dari "pemikiran pribadi" sniperX ? ... hehehe :D.
rumpi :scold: ya saya... "ngejar" terus... hahaha 

salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: BUMI
« Reply #24 on: March 05, 2013, 09:58:33 PM »
Entah mengapa, saya koq memang percaya bahwa apa yang terjadi di gurun itu tidak berupa kejadian literal. Tetapi berupa pesan.

Pencobaan 1 – Merubah batu menjadi roti vs Firman Allah

Kita tahu bahwa dosa asal membawa “concupiscence” atau kecenderungan berbuat dosa. Dan ini diterangkan oleh rasul Yohanes “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1 Yoh 2:16) Agar manusia dapat menghadapi tiga hal ini, maka Yesus menunjukkan bagaimana untuk bertahan dari keinginan daging, mata dan keangkuhan hidup. Dan hal ini terungkap dalam tiga macam percobaan yang dialami oleh Yesus.

Kalau kita menghubungkan dengan 1 Yoh 2:16, maka percobaan pertama ini berhubungan dengan keinginan daging. Yesus mengingatkan kita bahwa manusia yang terdiri dari tubuh dan jiwa, mempunyai kebutuhan jasmani dan rohani. Dan kita harus mengingat bahwa kebutuhan jiwa mempunyai tempat yang lebih tinggi dari kebutuhan jasmani, karena jiwa bersifat selamanya sedangkan badan bersifat sementara. Dengan demikian, Iblis senantiasa mengingatkan kita akan kebutuhan jasmani, dan Yesus mengingatkan bahwa kita harus memperhatikan keadaan jiwa kita dengan bergantung pada Firman yang keluar dari mulut Allah. Dan jika Firman itu telah menjadi daging, maka untuk bertahan dari percobaan kedagingan kita harus bergantung pada Sang Firman, yaitu Yesus sendiri, yang adalah Firman (lih. Yoh 1:1).

Pencobaan 2 – Kerajaan dunia dengan sujud menyembah Iblis vs menyembah Allah

Disinilah Iblis memberikan percobaan keinginan mata atau kekuasaan, uang, kerajaan duniawi, yang pada akhirnya menjadi satu paket dengan sujud menyembah si iblis. Kita mengingat apa yang dikatakan oleh Yesus sendiri “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (Mt 6:24) Dan pada percobaan ini, Yesus menegaskan “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mt 4:10) Dan inilah yang menjadi perintah pertama dari 10 perintah Allah, dimana Gereja Katolik mengambil dari Kel. 20:2-5, yang diformulasikan oleh St. Agustinus “Akulah Tuhan, Allahmu: Jangan ada Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit dan di bumi, dan jangan sujud menyembah kepadanya” Dengan demikian, di bagian terakhir ini, Yesus memberikan perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa, hati dan segenap akal budi (lih. Mt 22:37).


Pencobaan 3 – Jatuhkanlah Dirimu ke bawah vs Jangan mencobai Allah:

Pencobaan terakhir yang diberikan oleh Iblis kepada Yesus adalah pencobaan yang paling berbahaya, yang telah menjatuhkan Adam dan Hawa. Inilah pencobaan yang digambarkan oleh rasul Yohanes sebagai “keangkuhan hidup“. Keangkuhan atau kesombongan adalah ibu dari segala dosa. Untuk menangkal pencobaan ini, maka Yesus menjawab dengan “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”” (Mt 4:7). Kesombongan menggoda kita dengan mengatakan bahwa kita dapat melakukan semuanya sendiri, termasuk hidup tanpa Allah. Kesombongan membuat kita salah dalam menilai diri kita sendiri. Kesombongan membuat kita yang sebenarnya tidak dapat hidup tanpa Tuhan, berfikir bahwa kita dapat melakukan semuanya sendiri dan tidak perlu melibatkan Tuhan. Di dalam konteks inilah, kita diingatkan oleh Yesus untuk tidak mencobai Tuhan Allah-Mu, yaitu untuk tidak menganggap diri kita sama seperti Tuhan, yang dapat menentukan segala sesuatu sendiri. Kesombongan menghalangi rahmat Tuhan untuk dapat mengalir secara bebas kepada manusia, sehingga manusia yang pada dasarnya lemah akan semakin tidak berdaya tanpa rahmat Allah. Kesombongan ini hanya dapat ditangani dengan kerendahan hati, kebajikan yang menjadi dasar dari semua kebajikan. Kerendahan hati adalah mengakui bahwa kita bukanlah apa-apa dan Tuhan adalah segalanya. Lebih lanjut tentang kerendahan hati, silakan klik di sini. Bagi umat Katolik, salah satu manifestasi dari kerendahan hati adalah pada saat kita menerima Sakramen Tobat, dimana kita mengakui dosa-dosa kita secara terbuka, dengan penyesalan, dan dengan pertolongan rahmat Tuhan berjanji untuk tidak berbuat dosa lagi.

http://katolisitas.org/3718/mengapa-Yesus-dicobai-oleh-iblis-di-padang-gurun

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: BUMI
« Reply #25 on: March 05, 2013, 10:23:05 PM »
Entah mengapa, saya koq memang percaya bahwa apa yang terjadi di gurun itu tidak berupa kejadian literal. Tetapi berupa pesan.
Idem .. sama, saya pun demikian :).

Masukan2 artikel pada post di-atas dari sniper menambah wawasan saya, setidaknya ibarat "mendukung" pengertian saya yg sudah ada yakni kisah Yesus dicobai iblis (tanpa tanda petik) BUKAN literal. Makasih sniperX atas masukan artikel tsb.

Saya belon sempet ngubek2 ayat, namun (imo) "Devil" adalah personifikasi dari own evil desire ---> "Devil" menjadi a person/being ... dan maaf kata ... menurut saya Pencobaan Yesus di gurun, saya cenderung mengertikan-nya bhw Yesus mengalahkan His evil desire ... bukan literal ada-nya entitas (outside being as a second person besides Jesus) lain yang mencobai Yesus.

:)
salam.

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: BUMI
« Reply #26 on: March 06, 2013, 06:26:14 AM »
Idem .. sama, saya pun demikian :).

Masukan2 artikel pada post di-atas dari sniper menambah wawasan saya, setidaknya ibarat "mendukung" pengertian saya yg sudah ada yakni kisah Yesus dicobai iblis (tanpa tanda petik) BUKAN literal. Makasih sniperX atas masukan artikel tsb.

Saya belon sempet ngubek2 ayat, namun (imo) "Devil" adalah personifikasi dari own evil desire ---> "Devil" menjadi a person/being ... dan maaf kata ... menurut saya Pencobaan Yesus di gurun, saya cenderung mengertikan-nya bhw Yesus mengalahkan His evil desire ... bukan literal ada-nya entitas (outside being as a second person besides Jesus) lain yang mencobai Yesus.

:)
salam.

saya sependapat dengan mas sniper dan mas oda..
 :afro:

hal demikian sekali lagi semakin men-substansiasi pendapat bahwa Alkitab BUKALAH DOKUMEN HISTORIS, melainkan suatu GUIDANCE hidup yang seharusnya lah di POSISI-kan PADA TEMPATNYA..

Hal ini cukup esensial, mengingat OVER-POSITIONING Alkitab itu dapat meng-cloud judgement kita terhadap daily decisions pada tataran practical life kita..
sementara, imho, Alkitab diposisikan sebagai ROOT yang mem-fondasi-kan CORE-VALUES nya.

Ibarat pada suatu sphere..
kalo imho, Alkitab berada di core-nya, sedangkan decision yang kita ambil pada layer-layer diatasnya hendaknya menggunakan dasar referensi kredibel lainnya yang sesuai positioning nya untuk hal-hal itu..
INSTEAD OF.. menggunakan Alkitab untuk Layer-Layer di Luar, which in my personal opinion is UN-APROPRIATE untuk Alkitab itu sendiri..

Offline donalbebek

  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 577
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: BUMI
« Reply #27 on: March 06, 2013, 08:19:56 AM »
Alkitab adalah standar hidup,
saya sependapat dengan mas sniper dan mas oda..
 :afro:

hal demikian sekali lagi semakin men-substansiasi pendapat bahwa Alkitab BUKALAH DOKUMEN HISTORIS, melainkan suatu GUIDANCE hidup yang seharusnya lah di POSISI-kan PADA TEMPATNYA..

Hal ini cukup esensial, mengingat OVER-POSITIONING Alkitab itu dapat meng-cloud judgement kita terhadap daily decisions pada tataran practical life kita..
sementara, imho, Alkitab diposisikan sebagai ROOT yang mem-fondasi-kan CORE-VALUES nya.

Ibarat pada suatu sphere..
kalo imho, Alkitab berada di core-nya, sedangkan decision yang kita ambil pada layer-layer diatasnya hendaknya menggunakan dasar referensi kredibel lainnya yang sesuai positioning nya untuk hal-hal itu..
INSTEAD OF.. menggunakan Alkitab untuk Layer-Layer di Luar, which in my personal opinion is UN-APROPRIATE untuk Alkitab itu sendiri..

Kalau menurut saya, Alkitab adalah dokumen histori yang dijadikan pegangan hidup; inilah posisi Alkitab bagi yang percaya.

Kalau Alkitab ditafsirkan secara obyektif (benar) maka tidak akan mengaburkan dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Kalau Alkitab diposisikan secara benar (tafsiran benar) maka tidak diperlukan lagi sumber2 luar (sebagai intinya); karena Alkitab adalah standar yang paling tinggi.

Justru kalau Alkitab diposisikan secara benar, maka Alkitab harus menjadi dasar dari semua standar kehidupan yang ada.
Memang boleh jadi kehidupan yang ada tidak sesuai Alkitab, karena hal ini adalah perlawanan dari setan.

Semoga berkenan Bro,

Tks.


Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: BUMI
« Reply #28 on: March 06, 2013, 11:51:03 AM »
Alkitab adalah standar hidup,
Kalau menurut saya, Alkitab adalah dokumen histori yang dijadikan pegangan hidup; inilah posisi Alkitab bagi yang percaya.
saya mengerti, masing2 orang mempunyai cara pandang yang berbeda.

Saya cenderung kayak cadangdata :).
Yang bold, "dokumen historis" dalam pandangan saya adalah "layer2 luar" spt yg di term oleh cadangdata --- dimana CORE-nya (setidaknya bagi saya) tidak harus mutlak yang historis :).

Sekali lagi, ---setidaknya bagi saya--- menggunakan Alkitab sebagai dokumen historis utk dijadikan pegangan hidup ... menuntun saya ke kebingungan --- dimana semakin saya berfokus secara historis (yg menurut saya inilah yg dimaksudkan oleh cadang as layer2 luar), semakin dituntut pengetahuan yg lebih rumit.

Contoh sederhana, kisah Yesus dicobai di padang gurun.
Dikala saya tinjau itu literally historis, maka bertumpuk pertanyaan benak yg timbul.
Literal historis-kah Yesus berada di bubungan Bait Allah ? How ?
Literal historis-kah dari bubungan Bait Allah keliatan semua kerajaan2 dunia ? How ?
Literal historis-kah the second entity (iblis) appear as a person/being ?
dlsb.

Setidaknya bagi saya : CORE-nya bukan tentang mempercayai/meyakini/mengimani ungu ... melainkan Yesus "mengalahkan" inklinasi utk berbuat dosa, Yesus menguasai world's desire ---> dan inilah INTI-nya yang utk dipercayai/diyakini/di-imani :).

Quote
Kalau Alkitab ditafsirkan secara obyektif (benar) maka tidak akan mengaburkan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Bold merah, (imo) sudah menyangkut individual (per-orangan). Ada orang yg menafsirkan ungu = literal historis, ada juga yang nggak demikian. Pertanyaannya : yang mana yang benar diantara kedua hal yg saya garis bawahi tsb ?

IMO, jawabannya : either BOTH bisa benar or either BOTH bisa salah - tanpa jadi mengaburkan praktek kehidupan sehari hari ybs :).

Quote
Kalau Alkitab diposisikan secara benar (tafsiran benar) maka tidak diperlukan lagi sumber2 luar (sebagai intinya); karena Alkitab adalah standar yang paling tinggi.
Menurut saya, nggak akan ada 1 orangpun membaca seluruh ayat2 Alkitab dan langsung bisa menafsir-nya sendiri dengan benar ... tetap diperlukan bimbingan sumber2 luar, misal : sekolah Alkitab, guru agama, pengetahuan/pengertian, hikmat, dlsb :).

Quote
Memang boleh jadi kehidupan yang ada tidak sesuai Alkitab, karena hal ini adalah perlawanan dari setan.
pertanyaannya : adakah seseorang yang bisa tau PASTI, kenapa entitas setan/iblis berbuat bold ? ---> yang dimana ini jadi menuntun saya utk menjawab sendiri dgn jawaban nyleneh : agar setan ada banyak temen di neraka ... hehehe :D.

salam.

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: BUMI
« Reply #29 on: March 06, 2013, 05:03:25 PM »
saya mengerti, masing2 orang mempunyai cara pandang yang berbeda.

Saya cenderung kayak cadangdata :).
Yang bold, "dokumen historis" dalam pandangan saya adalah "layer2 luar" spt yg di term oleh cadangdata --- dimana CORE-nya (setidaknya bagi saya) tidak harus mutlak yang historis :).

Sekali lagi, ---setidaknya bagi saya--- menggunakan Alkitab sebagai dokumen historis utk dijadikan pegangan hidup ... menuntun saya ke kebingungan --- dimana semakin saya berfokus secara historis (yg menurut saya inilah yg dimaksudkan oleh cadang as layer2 luar), semakin dituntut pengetahuan yg lebih rumit.

Contoh sederhana, kisah Yesus dicobai di padang gurun.
Dikala saya tinjau itu literally historis, maka bertumpuk pertanyaan benak yg timbul.
Literal historis-kah Yesus berada di bubungan Bait Allah ? How ?
Literal historis-kah dari bubungan Bait Allah keliatan semua kerajaan2 dunia ? How ?
Literal historis-kah the second entity (iblis) appear as a person/being ?
dlsb.

Setidaknya bagi saya : CORE-nya bukan tentang mempercayai/meyakini/mengimani ungu ... melainkan Yesus "mengalahkan" inklinasi utk berbuat dosa, Yesus menguasai world's desire ---> dan inilah INTI-nya yang utk dipercayai/diyakini/di-imani :).
 Bold merah, (imo) sudah menyangkut individual (per-orangan). Ada orang yg menafsirkan ungu = literal historis, ada juga yang nggak demikian. Pertanyaannya : yang mana yang benar diantara kedua hal yg saya garis bawahi tsb ?

IMO, jawabannya : either BOTH bisa benar or either BOTH bisa salah - tanpa jadi mengaburkan praktek kehidupan sehari hari ybs :).
 Menurut saya, nggak akan ada 1 orangpun membaca seluruh ayat2 Alkitab dan langsung bisa menafsir-nya sendiri dengan benar ... tetap diperlukan bimbingan sumber2 luar, misal : sekolah Alkitab, guru agama, pengetahuan/pengertian, hikmat, dlsb :).
 pertanyaannya : adakah seseorang yang bisa tau PASTI, kenapa entitas setan/iblis berbuat bold ? ---> yang dimana ini jadi menuntun saya utk menjawab sendiri dgn jawaban nyleneh : agar setan ada banyak temen di neraka ... hehehe :D.

salam.

elaborasi yang sangat self explanatory mas..
keren... :afro: