Alkitab adalah standar hidup,
Kalau menurut saya, Alkitab adalah dokumen histori yang dijadikan pegangan hidup; inilah posisi Alkitab bagi yang percaya.
saya mengerti, masing2 orang mempunyai cara pandang yang berbeda.
Saya cenderung kayak cadangdata
.
Yang bold, "dokumen historis" dalam pandangan saya adalah "layer2 luar" spt yg di term oleh cadangdata --- dimana CORE-nya
(setidaknya bagi saya) tidak harus mutlak yang historis
.
Sekali lagi, ---setidaknya bagi saya--- menggunakan Alkitab sebagai dokumen historis utk dijadikan pegangan hidup ... menuntun saya ke kebingungan --- dimana semakin saya berfokus secara historis (yg menurut saya inilah yg dimaksudkan oleh cadang as layer2 luar), semakin dituntut pengetahuan yg lebih rumit.
Contoh sederhana, kisah Yesus dicobai di padang gurun.
Dikala saya tinjau itu literally historis, maka bertumpuk pertanyaan benak yg timbul.
Literal historis-kah
Yesus berada di bubungan Bait Allah ? How ?
Literal historis-kah
dari bubungan Bait Allah keliatan semua kerajaan2 dunia ? How ?
Literal historis-kah
the second entity (iblis) appear as a person/being ?
dlsb.
Setidaknya bagi saya : CORE-nya bukan tentang mempercayai/meyakini/mengimani ungu ... melainkan
Yesus "mengalahkan" inklinasi utk berbuat dosa, Yesus menguasai
world's desire ---> dan inilah INTI-nya yang utk dipercayai/diyakini/di-imani
.
Kalau Alkitab ditafsirkan secara obyektif (benar) maka tidak akan mengaburkan dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Bold merah, (imo) sudah menyangkut individual (per-orangan).
Ada orang yg menafsirkan ungu = literal historis,
ada juga yang nggak demikian. Pertanyaannya : yang mana yang benar diantara kedua hal yg saya garis bawahi tsb ?
IMO, jawabannya : either BOTH bisa benar or either BOTH bisa salah - tanpa jadi mengaburkan praktek kehidupan sehari hari ybs
.
Kalau Alkitab diposisikan secara benar (tafsiran benar) maka tidak diperlukan lagi sumber2 luar (sebagai intinya); karena Alkitab adalah standar yang paling tinggi.
Menurut saya, nggak akan ada 1 orangpun membaca seluruh ayat2 Alkitab dan langsung bisa menafsir-nya
sendiri dengan benar ... tetap diperlukan bimbingan sumber2 luar, misal : sekolah Alkitab, guru agama, pengetahuan/pengertian, hikmat, dlsb
.
Memang boleh jadi kehidupan yang ada tidak sesuai Alkitab, karena hal ini adalah perlawanan dari setan.
pertanyaannya : adakah seseorang yang bisa tau PASTI, kenapa entitas setan/iblis berbuat bold ? ---> yang dimana ini jadi menuntun saya utk menjawab sendiri dgn jawaban nyleneh :
agar setan ada banyak temen di neraka ... hehehe
.
salam.