Bisa diawali dgn 10% dahulu, jika kemudian kita mampu maka tidak ada batasannya mau sampai berapa %pun silahkan, karena tokh seyogyanya harta dan hidup kita adalah milik Allah. Apalagi Tuhan bilang dimana hartamu berada, disitu hatimu berada. Dari praktek persepuluhan ini kita diajar utk berpegang pada Tuan kita yg sejati yaitu Allah, dan bukan kepada harta sbg mamon.
Mungkin ini yang menjadi sorotan oom Han..
Kalau Taurat mewajibkan tidak hanya persepuluhan dan masih ada persembahan2 kudus yang lain, mengapa gereja yang masih menerima/mengajak jemaat memberikan persepuluhan, hanya menekankan persepuluhan saja? Padahal Taurat menuliskan bahwa persepuluhan dan persembahan-persembahan kudus berjalan bersama2.
Jadi terkesan setengah2 gitu mungkin ya..
Mungkin merampok disini bermakna bahwa kita mencuri sesuatu yg hak milik Allah dgn tidak memberikan persepuluhan.
Ya silahkan saja pemikirannya disampaikan disini..... utk menambah wawasan kita bersama
Pemikiran saya kalau kita membaca keseluruhan perikop dan kitab Maleakhi ini, paling tidak ada 6 teguran keras Allah kepada umat Israel,
yang jika kita baca, tentu akan menimbulkan kesan 'main2 dan tidak serius' dari umat Israel dalam meresponi teguran dan peringatan Allah
akan kehidupan mereka yang sudah menyimpang dan tidak taat kepada peraturan dan ketetapan Allah.
Dan tentunya, salah satunya adalah pemberian persembahan persepuluhan. (Yang 5 tentu ngga usah dibahas)
Hal ini pun tercatat dalam zaman Nabi Ezra dan Nehemiah yang mencatat peristiwa ketidak-taatan umat Israel yang sama, yang salah satunya
juga soal persepuluhan (Neh 13:10-14).
Yang menjadi pertanyaan berikutnya mungkin, mengapa Allah begitu memperhatikan soal persembahan persepuluhan ini?
Alasannya, saya yakin bukan karena sesuai dengan judul perikop terjemahan Bahasa Indonesia seperti yang Bro Djo berikan,
bahwa persembahan persepuluhan menyenangkan hati Allah, tetapi tentu saja karena segala ketetapan dan peraturan Allah harus dilakukan secara konsisten
tanpa mengorbankan atau ditutupi oleh yang lain.
Sama seperti kecaman Yesus kepada orang Farisi dan ahli Taurat dalam Mat 23:23.
Mereka suka memperlihatkan ketaatan mereka dalam memberikan persepuluhan tapi mengorbankan atau lalai akan peraturan yang lain.
Bahkan dalam Mat 23:23 tsb bisa diambil kesimpulan bahwa mereka suka memamerkan persembahan mereka sampai yang paling kecil sehingga orang banyak melihat
bahwa mereka sungguh2 setia melakukan peraturan yang Allah berikan.
Alasan kedua mungkin dengan pertanyaan ini,
Apakah Allah benar2 senang dan membutuhkan persembahan persepuluhan ini?
Saya kira kita semua setuju bahwa Allah yang Maha Sangat Kaya, tidak akan membutuhkan apalagi senang dan berkenan dengan persembahan kita.
Tapi saya yakin yang membuat Allah senang adalah saat DIA melihat kita taat dan setia melakukan perintah dan kehendak-NYA.
Dan kalau kita mengerti maksud dan fungsi persembahan persepuluhan dan persembahan2 kudus lainnya, tentunya kita bisa mengerti mengapa terjemahan
Bahasa Inggris 'Merampok Allah' sesungguhnya memang pas buat mereka (umat Israel) yang tidak sungguh2 melakukan (6 hal) peraturan dan ketetapan Allah.
Dan kalau kita juga mengerti peran dan fungsi kaum Lewi sebagai pengelolanya, tentunya kita juga bisa mengerti mengapa Yesus mengecam para ahli Taurat
dan orang-orang Farisi atas persembahan persepuluhan mereka.
Jadi, saya kira persembahan persepuluhan ini perlu diluruskan maksud dan tujuannya dan yang paling penting adalah meluruskan 'motivasi' dalam memberikan
persembahan persepuluhan, yang saya yakin dibeberapa denominasi gereja sudah menyimpang dari apa yang Allah maksudkan.
Kita perlu hati hati dalam mengartikan Mal 3:10. Kalau membaca ayat 10 saja tentu mudah dimengerti.
Namun perhatikan ayat 9, salah motivasi, lalai melakukan semua peraturan dan ketetapan Allah, bukan berkat yang didapat tapi kutuk.
Dan tentunya, berkat tidak hanya bersifat materi saja.
Begitu naïf, kalau ada orang yang mengartikan berkat Allah hanya berkat materi semata, hanya karena dunia sekuler sekarang menghitung
segalanya dengan uang. Dan yang parahnya, banyak gereja Tuhan tercebur dalam paham sekulerisme ini baik sadar maupun tidak sadar.
Saya memiliki banyak rekan dari suatu denominasi yang menyampaikan alasan mereka memberikan persepuluhan adalah karena mereka beriman
Tuhan akan menggantikannya berlipat kali ganda.
Saya kira ini terlalu naïf dan absurd untuk mengklaim janji Tuhan lewat iman seperti ini.
Apa yang Yesus ajarkan dalam Injil soal persembahan persepuluhan?
Saya sendiri tidak menemukan apapun soal persepuluhan. Yang ada justru lebih banyak memberi kepada mereka yang miskin,
yang membutuhkan pertolongan, memerlukan tumpangan dan membayar pajak kepada pemerintah.
Saya kira Paulus menginterpretaskannya dengan begitu cerdas dalam hukum tabur-tuai dalam 2 Kor 9:8
Jadi kita memberi persembahan apapun itu, bukan supaya kita menerima berkat materi yang berkali lipat dari yang kita berikan,
tapi supaya kita 'berkecukupan' dalam segala hal, jasmani dan rohani.
Dan yang 'berkelimpahan' itu justru bukan berkat materinya, tetapi dalam 'pelbagai kebajikan' atau perbuatan baik.
Sesuai dengan hukum kasih yang Yesus ajarkan kepada kita, 'banyak memberi', bukan 'berharap menerima banyak'.