Author Topic: Pemberkatan perkawianan  (Read 11045 times)

0 Members and 13 Guests are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #105 on: March 27, 2013, 07:56:19 PM »
@Oda

Kalau dari KS, pernikahan pertama justru saat Adam dipertemukan dengan Hawa.

Kej 2:23    Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Karena AdamHawa adalah manusia pertama, tentu saya nggak bisa nanyakan ttg adanya pihak lain (yang manusia) yang melakukan upacara pemberkatan/penyucian/sakramen pernikahan.... :).

Quote
Kej 2:24    Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Juga di ayat ini ... "tiba2" nongol yang bold :D.

Jadi begini maksud saya, sniperX ...
Bagaimana dan bilamana di jaman baheula tsb 2 orang berlainan jenis mulai disebut suami-istri.

Bagaimana.
Asal usulnya... apakah di KS ada tertulis ? misal, Allah memang memerintahkan dilakukan event upacara/ritual perkawinan ?

Bilamana.
Kapan --- di titik/point event apa, secara pov sosial mereka disebut suami istri ? Apakah dengan adanya event yang semacam di catatan sipil ? Pesta/perjamuan pernikahan ? ataukah upacara2 ritual ?

Disamping itu, kan kalo menurut keKristenan - Bunda Maria dgn Yusuf tidak bisa dikatakan menikah :
Quote
Quote
Kalo maria dan yusuf sendiri, termasuknya menikah atau tidak ya, dilihat dari sudut pandang tidak adanya union dan prokreasi ?
Ya berarti tidak
Maka pertanyaannya : di titik/point event apa yang menyebabkan Bunda Maria dan Santo Yusuf sampe bisa disebut suami-istri ?

(24) Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,

Dari ayat tsb yg merah ... (imo) jelas tentu bukan ibarat dateng ke rumah calon mertua, lalu mengajak Bunda Maria keluar dari rumah ortunya sebagai TANDA bhw itulah titik/point event dimana Yusuf mengambil Maria sebagai istri... :) ---> nah, APA titik/point event-nya tsb ? apalagi dikatakan Bunda Maria tidak bisa dikatakan menikah dgn Santo Yusuf (secara ritual) --- namun Alkitab menyatakan mereka suami-istri dan ---saya gak tau pasti--- mungkin secara sosial dimata khalayak ramai, mereka memang suami-istri namun tidak menikah ... makanya saya jadi pengen tau ... :).

:)
salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #106 on: March 28, 2013, 11:32:52 AM »
@Oda

Anda 'terjebak' dengan pengertian pernikahan/perkawinan yang selama ini anda kenal/ketahui, bro.

Padahal, bagaimana suatu adat perkawinan/pernikahan dari berbagai bangsa di dunia ini ternyata begitu beragam, lho, ngga seperti yang kita lihat selama ini saja.

Begitu pula apa yang kita kenal dengan upacara pernikahan itu berkembang terus menerus dari waktu ke waktu. Bahkan ketika nenek anda menikah dulu, mungkin sudah berbeda dengan ketika anda menikah. Itu baru dua generasi, bagaimana dengan yang sudah puluhan generasi?

Quote
Maka pertanyaannya : di titik/point event apa yang menyebabkan Bunda Maria dan Santo Yusuf sampe bisa disebut suami-istri ?

Bagi lingkungan masyarakat Yudea, Joseph dan Maria adalah pasangan yang sudah menikah resmi. Itu juga sebabnya mengapa Joseph bersedia tetap 'menikahi' Maria demi mencegah Maria dianggap zinah, karena mengandung tetapi belum bersuami.

Tetapi, bagi kita yang mengetahui bahwa Jesus bukanlah buah dari Joseph, kita bisa mengatakan bahwa Joseph dan Maria bukanlah pasangan biasa, bahwa pernikahan mereka merupakan pernikahan pura pura, karena tidak pernah terjadi hubungan suami istri seperti persyaratan dalam pernikahan.

Salam

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #107 on: March 28, 2013, 11:35:45 AM »
Tetapi, bagi kita yang mengetahui bahwa Jesus bukanlah buah dari Joseph, kita bisa mengatakan bahwa Joseph dan Maria bukanlah pasangan biasa, bahwa pernikahan mereka merupakan pernikahan pura pura, karena tidak pernah terjadi hubungan suami istri seperti persyaratan dalam pernikahan.
Maksudnya malaikat menyuruh Yusuf untuk pura2 mengawini Maria ya ?
Mat 1:20
(20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #108 on: March 28, 2013, 12:48:25 PM »
Quote
Maksudnya malaikat menyuruh Yusuf untuk pura2 mengawini Maria ya ?
Mat 1:20
(20) Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

Baca lagi yang saya tulis di atas itu agar jelas, dan tidak double post.


Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #109 on: March 28, 2013, 04:40:21 PM »
@Oda

Anda 'terjebak' dengan pengertian pernikahan/perkawinan yang selama ini anda kenal/ketahui, bro.
Ya... mungkin saya terjebak, mungkin juga saya menjebakan diri, ato mungkin juga saya nggak terjebak ... hehehe :D.

Quote
Padahal, bagaimana suatu ADAT perkawinan/pernikahan dari berbagai bangsa di dunia ini ternyata begitu beragam, lho, ngga seperti yang kita lihat selama ini saja.
Dari wiki yang sniperX, saya sudah nangkep sebenernya.... cuma maksud saya disini adalah pingin tau, apakah pernikahan Bunda Maria dan Yusuf (atopun pasangan lain di daerah dan jaman tsb) diketahuinya berdasarkan apa ? berdasarkan event ritual/upacara ADAT/BUDAYA perkawinan atas intensi para manusia itu sendiri ataukah berdasarkan perintah Tuhan dari kitab para Nabi utk menyelanggarakan event tsb (bukan adat bukan pula budaya) :).

Quote
Begitu pula apa yang kita kenal dengan upacara pernikahan itu berkembang terus menerus dari waktu ke waktu. Bahkan ketika nenek anda menikah dulu, mungkin sudah berbeda dengan ketika anda menikah. Itu baru dua generasi, bagaimana dengan yang sudah puluhan generasi?
Ya saya mengerti sniperX, upacara-nya macem2 dan berubah-rubah (berkembang) .... NAMUN sekali lagi ungu :).

Quote
Bagi lingkungan masyarakat Yudea, Joseph dan Maria adalah pasangan yang sudah menikah resmi.
Nah... disinilah point maksud saya... berdasarkan event apakah yang menandakan bhw pasangan sudah menikah resmi ? ungu diatas.

Quote
Tetapi, bagi kita yang mengetahui bahwa Jesus bukanlah buah dari Joseph, kita bisa mengatakan bahwa Joseph dan Maria bukanlah pasangan biasa, bahwa pernikahan mereka merupakan pernikahan pura pura, karena tidak pernah terjadi hubungan suami istri seperti persyaratan dalam pernikahan.
Jadi disini kita sudah punya 2 pov :

pov masyarakat umum jaman tsb ----> pernikahan resmi

pov orang2 jaman tsb yg mengetahui bagaimana Yesus lahir ataupun keKristenan jaman sekarang ---> pernikahan pura pura.

Pertanyaannya,
bagaimana dari pov kedua mempelai tsb ?

:)
salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #110 on: March 28, 2013, 05:00:16 PM »
Quote
Nah... disinilah point maksud saya... berdasarkan event apakah yang menandakan bhw pasangan sudah menikah resmi ? ungu diatas.

Coba anda baca kisah tentang pernikahan di Kana, dimana Jesus merubah air menjadi anggur itu.
Kira kira seperti itulah perkawinan saat itu dilangsungkan.

Upacaranya bagaimana? Ternyata perkwainan di Kana juga tidak dikisahkan kan? Begitu juga perkawinan Joseph dan Maria, tidak dikisahka upacaranya, walau secara asumsi, bisa kita asumsikan pastilah resepsinya jauh lebih sederhana dibandingkan pernikahan di Kana, berhubung Joseph dan Maria tidak kaya.

Maka, kalau mau tahu pernikahan dalam hal upacaranya, silahkan refer ke pernikahan kaum Yahudi saat ini :

http://en.wikipedia.org/wiki/Jewish_wedding

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #111 on: March 28, 2013, 06:03:36 PM »
kalau mau tahu pernikahan dalam hal upacaranya, silahkan refer ke pernikahan kaum Yahudi saat ini :

http://en.wikipedia.org/wiki/Jewish_wedding
Duh... kayaknya sniper belon nangkep maksud pertanyaan saya ... :).

Saya bukan mau tau kayak gimana itu jalan upacaranya, sniper. Kan sudah dikasih tau ama kamu dan saya juga mengerti bhw kalo mengenai jalan-upacara mah, ya atuh berubah/berbeda terus dari dulu ampe sekarang :).

Yang saya mau tau itu :
Pengadaan (mengadakan) upacara tsb itu berdasarkan apa ?

Berdasarkan perintah Tuhan utk mengadakan suatu event/upacara/pemberkatan/sakramen/penyucian perkawinan ? (yang saya belon ketemu perintahNYA ini di ayat KS).... (bukan... bukan ttg perintah Allah utk menjadi 1 daging atopun beranak-cucu ... melainkan tentang perintahNYA utk mengadakan event upacara tsb :)).

ataukah

Berdasarkan keinginan manusia itu sendiri sebagai budaya/adat-istiadat suatu pernikahan dengan menjalankan event tsb.

mudah2an ini kali "ketangkep" ama sniper... hehehe :D.

:)
salam.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #112 on: March 28, 2013, 06:22:02 PM »
Jujur saja, apa yang anda tanya itu ngga jelas banget, bro.

Anda bertanya tentang perintah Tuhan, untuk upacara? Koq aneh benar pertanyaannya ya?

Sekedar pembanding aja nih, apakah Tuhan pernah memerintahkan manusia untuk berdoa menjelang makan, atau menjelang tidur? atau menjelang mati? Tidak ada satupun ayat yang memerintahkan manusia untuk berdoa sebelum tidur/makan/mati, betul?
Toh manusia melaksanakannya, mengapa?

Sedangkan, perintah Tuhan agar manusia bersatu, berkembang biak, dan memenuhi bumi ada tuh di ayat Alkitab. Maka, manusia yang melaksanakan perkawinan itu, kemudian menyatakannya dalam upacara, yang berupa syukuran apakah aneh?

Perjelas deh pertanyaan anda, jujur saja membingungkan.


Offline donalbebek

  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 577
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #113 on: March 28, 2013, 06:38:54 PM »
Jujur saja, apa yang anda tanya itu ngga jelas banget, bro.

Anda bertanya tentang perintah Tuhan, untuk upacara? Koq aneh benar pertanyaannya ya?

Sekedar pembanding aja nih, apakah Tuhan pernah memerintahkan manusia untuk berdoa menjelang makan, atau menjelang tidur? atau menjelang mati? Tidak ada satupun ayat yang memerintahkan manusia untuk berdoa sebelum tidur/makan/mati, betul?
Toh manusia melaksanakannya, mengapa?

Sedangkan, perintah Tuhan agar manusia bersatu, berkembang biak, dan memenuhi bumi ada tuh di ayat Alkitab. Maka, manusia yang melaksanakan perkawinan itu, kemudian menyatakannya dalam upacara, yang berupa syukuran apakah aneh?

Perjelas deh pertanyaan anda, jujur saja membingungkan.

Doa makan:

1Ti 4:3 sambil melarang untuk menikah, menjauhkan diri dari makanan yang telah Tuhan ciptakan sebagai yang diterima dengan ucapan syukur oleh mereka yang beriman dan yang seutuhnya mengenal kebenaran.
1Ti 4:4 Sebab setiap ciptaan Tuhan itu baik dan tak satu pun yang diterima dengan ucapan syukur, ditolak,
1Ti 4:5 karena dia disucikan melalui firman Tuhan dan doa.

Doa tidur:

Psa 4:6 Kurbankanlah kurban-kurban kebenaran dan percayalah kepada YAHWEH.
Psa 4:7 Banyak orang berkata, “Siapakah yang akan memperlihatkan hal yang baik kepada kita?” Arahkanlah sinar wajah-Mu kepada kami, ya YAHWEH.
Psa 4:8 (4-8) Engkau telah memberikan sukacita dalam hatiku, melebihi waktu gandum dan anggur mereka berlimpah. (4-9) Dalam damai aku akan berbaring dan tidur bersama-sama, karena Engkau sendiri, ya YAHWEH, yang membuat aku berdiam dengan aman.

Doa mati:

Luk 23:46 Dan, sambil berseru dengan suara nyaring, Yesus berkata, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Aku menyerahkan Roh-Ku.” Dan sesudah mengatakan hal-hal itu, Dia menghembuskan napas-Nya.


Tks.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #114 on: March 28, 2013, 07:54:31 PM »
@Kariayam

Apa yang anda tuliskan itu tidak nyambung dengan apa yang sedang dibahas, bro.
Disamping itu, sepertinya anda berada di board penganut Trinitarian.

Salam

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #115 on: March 29, 2013, 12:24:55 AM »
@ bro oda dan bro sniper

kembali bicara masalah "bercinta" nih...

ada hubungan sex yang resmi, ada pula hubungan sex yang disebut jinah. bener ga nih?

sekarang apa yang membuat suatu hubungan sex dikatakan resmi, dan hubungan sex yang lain dikatakan sebagai jinah?

jinah, sudah ada sejak jaman abraham, dan hubngan sex suami istri (hubungan sex bukan jinah) juga sudah ada sejak jaman abraham. semua nya itu terekam dalam Kitab Suci, baik hubungan sex yang jinah dan tidak jinah.

dari kenyataan itu, bisa kita simpulkan bahwa sejak jaman abraham (setidak2nya) menurut Kitab Suci, sudah ada yang namanya institusi pernikahan. entah bagaimana itu bentuk ataupun tatacaranya. yang jelas ada hal yang membuat hubungan sex itu resmi, bukan jinah.

menganai cara, hukumnya, syaratnya, tentu saja terus mengalami perkembangan dari masa ke masa. Adalah upaya yang dilakukan manusia ber adab dan ber akal budi untuk menjaga substansi, ataupun esensi dari pernikahan. manusia semakin jelas, hukum-hukumnya dibuat semakin mutakhir sesuai dengan kenyataan, fenomena, perkembangan kompleksitas budaya manusia itu sendiri.

seperti halnya tata cara ibadah, liturgi, berdoa, memuji dan bernyanyi, semua hal2 tersebut adalah upaya dan kreatifitas manusia untuk menjaga esesi penyembahan terhadap Tuhan.

itu semua didapat dengan proses manusia merumuskan, mengembangkan, meng- aktual-kan, menyesuaikan, mensinergikan, dan mengejawantahkan perintah-perintah Tuhan dalam kenyataan hidup sehari-hari, sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.

jadi, anda tidak akan mendapat jawaban tentang dasar-dasar liturgi atau tata cara pernikahan dari Kitab Suci, jika anda menuntut adanya bukti atau dasar KS secara praktis atau bahkan eksplisit tertulis. kita perlu studi, kita perlu menarik hal-hal tentang upacara perkawinan mulai dari dasarnya. maka fundamental dari spirit perkawinanlah yang bisa kita dapat dari KS.
« Last Edit: March 29, 2013, 12:27:48 AM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline donalbebek

  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 577
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #116 on: March 29, 2013, 01:11:44 AM »
@Kariayam

Apa yang anda tuliskan itu tidak nyambung dengan apa yang sedang dibahas, bro.
Disamping itu, sepertinya anda berada di board penganut Trinitarian.

Salam

Saya hanya nyambung dari quote anda yang bilang tidak ada di Alkitab, ternyata ada di Alkitab.

Trid ada di daftar quote reply saya, berarti saya berhak ikutan.


Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #117 on: March 29, 2013, 01:40:42 PM »
Jujur saja, apa yang anda tanya itu ngga jelas banget, bro.
he-he-he... iyah... maap ya sniper. Ini mungkin sehubungan dgn penggunaan2 kalimat yang saya sampaikan tidak tepat...  :blush:

Quote
Anda bertanya tentang perintah Tuhan, untuk upacara? Koq aneh benar pertanyaannya ya?

apakah Tuhan pernah memerintahkan manusia untuk berdoa menjelang makan, atau menjelang tidur? atau menjelang mati?
Dalam pengertian saya, berdoa dgn upacara perkawinan berbeda sniper.

Berdoa lebih bersifat pribadi, lebih berisi ttg ucapan syukur, permohonan dan harapan2 --- dan tidak ada yang bersifat : Pengesahan.

Quote
Tidak ada satupun ayat yang memerintahkan manusia untuk berdoa sebelum tidur/makan/mati, betul?
Betul.

Di post saya pada awal2 thread, saya sempet berpendapat (tadinya mengira) bhw upacara/pemberkatan/pengesahan/penyucian perkawinan itu nggak beda2 jauh dengan tujuan sso berdoa. Semua yang hadir berdoa : ada pihak yg mempunyai peran lebih sebagai pendoa, pihak yg didoakan, dan pihak yg sebagai saksi.

Quote
Sedangkan, perintah Tuhan agar manusia bersatu, berkembang biak, dan memenuhi bumi ada tuh di ayat Alkitab. Maka, manusia yang melaksanakan perkawinan itu, kemudian menyatakannya dalam upacara, yang berupa syukuran apakah aneh?
ada atopun tidak ada yang coklat, seperti yg sniperX sajikan liwat wiki - ijo itu tetap ada yang melaksanakan, kan ? :).

Sebenernya bukan ttg aneh ato gak anehnya, sniper...
Saya nyadarin sebenernya fokus saya adalah dari keingin tahuan bhw upacara perkawinan itu adalah utk melakukan hubungan badan (berdasarkan dari masukan2 dari temen2 disini).

ada sempet ketemu ayat :
(16) Apabila seseorang membujuk seorang anak perawan yang belum bertunangan, dan tidur dengan dia, maka haruslah ia mengambilnya menjadi isterinya dengan membayar mas kawin

Seiring saya bolak-balik post di thread ini, saya terus terang - mikir terus utk mendapatkan jawabannya. Saat nulis post yang ini, saya ketemu suatu "solusi" yang saya pikir bisa nytop pertanyaan benak saya ---> yaitu adanya perintah jangan mengigini yang bukan milik sendiri.

Jadi,
pemberkatan/upacara pernikahan itu (imo) bukan tentang perintah Tuhan beranak pinak, bukan pula tentang menyuruh 1 daging - melainkan statement merah diatas.

Selintas, kayaknya gak ada perbedaan - namun (setidaknya bagi saya) ada bedanya ...

Sso yang menikah dengan tujuan agar bisa berhubungan badan

---dengan---

Sso yang menikah dengan tujuan agar pasangan-nya tsb adalah miliknya (tidak perduli, apakah nanti berhubungan badan atopun tidak) (---> dan imo, ini "masuk" sekalipun diterapkan pada pasangan Bunda Maria dan Yusuf).

tapi ini kembali lagi jadi "bertentangan" dengan tujuan INTI dari pemberkatan pernikahan di jaman sekarang ----> yaitu : beranak-pinak ... hehehe :D.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #118 on: March 29, 2013, 01:56:49 PM »
@onde,

Makasih atas masukan-nya.

jadi, anda tidak akan mendapat jawaban tentang dasar-dasar liturgi atau tata cara pernikahan dari Kitab Suci, jika anda menuntut adanya bukti atau dasar KS secara praktis atau bahkan eksplisit tertulis.
Iya onde... saya sebenernya nggak sedang "nuntut" bukti di KS ttg ungu kok ... namun KENAPA sampe diadakan ungu :).

Seperti yang saya post diatas ini buat sniper, "solusi" saya adalah berdasarkan kalimat merah :

KENAPA sampe diadakan ungu, (imo) karena ungu itu ibarat bukti kwitansi pembelian dimana dalam event ungu tsb menandakan kedua mempelai sudah SAH saling memiliki ---> tidak berfokus HARUS adanya hubungan badan :).

Tapi kembali lagi onde... saya jadinya merasa ini mungkin over-idealis :D --- karena seperti yang onde jelaskan, tujuan utama upacara pernikahan di jaman sekarang ini adalah berhubungan badan :)

salam.

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #119 on: April 01, 2013, 01:53:53 PM »
Baca lagi yang saya tulis di atas itu agar jelas, dan tidak double post.
Sudah saya baca bro, dan tetep belom jelas.

Bro bilang kan itu pernikahan pura2.

Yg jadi pertanyaan saya, apakah malaikat menyuruh Yusuf utk BENAR2 menikahi Maria, atau utk PURA2 menikahi Maria ?
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!