Tempat Khusus Injil-injil dalam Literatur
Injil-injil adalah karya kekecualian khusus diantara karya-karya tulisan sepanjang zaman. Perbandingan-perbandingan tulisan-tulisan lain dari zamannya, Kristen atau bukan, memperlihatkan suatu kontras luar biasa - dalam injil, kesederhanaan keinginan untuk bersabar, sementara teks-teks yang lain, lebih mengutamakan apa-apa yang hebat, kompleks dan tidak berakar rumput. Seorang filsuf modern - bukan orang beriman - bertanya mengapa tidak dapat lebih banyak mukjizat di dalam Injil. Injil-injil memiliki jaminan keasliannya sendiri. Mempertimbangkan apa yang dikatakan dalam paragraf terdahulu, kritik modern belum dapat menemukan kekeliruan di dalam Injil meskipun ia telah memeriksanya dengan teliti dengan menggunakan kaca pembesar selama lebih dari satu abad. Apalagi: injil menyapa kita dengan suatu perasaan penuh arti setiap kali kita mampu membuka diri kita kepadanya.
Mereka Meragukannya
Masih banyak orang yang mempertanyakan kesaksian Injil. Kadang-kadang disebabkan karena mereka mengira mereka melihat pertentangan-pertentangan di dalam Injil; tetapi lebih sering karena tampaknya tidak mungkin bagi mereka untuk menerima mukjizat-mukjizat. Bahkan di antara orang-orang beriman yang mempelajari Injil, beberapa orang memiliki sejumlah keraguan berkaitan dengan nilai historis segala sesuatu yang dapat disebut mukjizat dalam arti harfiah.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa mereka telah dididik dalam budaya "ilmiah" yang hanya mengandalkan pengertian manusia untuk mengatasi setip masalah. dalam suatu dunia yang melindungi dirinya dengan asuransi, sedikit yang diharapkan dari Allah dan Allah tidak melipatgandakan mukjizat.
Mereka berpikir sebagai berikut: Jika sekarang saya tidak dapat melihat apa pun yang sama dengan apa yang terjadi dalam Injil, bagaimana saya bisa percaya bahwa hal-hal semacam itu juga terjadi kemudian? Segala sesuatu barangkali berbeda jika mereka melibatkan diri di dalam komunitas-komunitas Kristen yang miskin atau tertindas. DI sana mereka mungkin dapat menyaksikan campur tangan Allah yang terus-menerus demi kebaikan orang-orang yang hanya dapat berharap kepada-Nya saja. Sesungguhnya, dalam kumuniras-komuniras ini dikatakan: Jika hari itu Allah mengerjakan mukjizat-mukjizat Itu, mengapa Ia tidak mungkin mengerjakannya pada zaman Yesus seturut kehendak-Nya?
Sesungguhnya, tidak mungkin mempelajari Injil secara parsial, sebagaimana yang bisa lakukan terhadap buku-buku lainnya karena lnjil mengajukan pertanyaan mengenai keseluruhan hidup kita dan bukann hnaya mengenai gagasan-gagasan tertentu. Jika kita mengambil bagian dalam iman pararasul, kita seharusnya tidak mengalami kesulitan untuk menerima Kitab Suci seraya menyadari pertanyaan-pertanyaan yang kritis. Tetapi, jika kita tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang akan memungkinkan kita untuk melihat Allah, kita merasa risih sampai menemukan alasan-alasan untuk mengurangi kesaksian Injil kepada sesuatu yang tampak masuk akal; yang berarti bahwa aJasan tersebut tidak akan mempertanyakan pendirian kita dalam hidup. Itulah sebabnya banyak orang, meskipun mereka mengagumi Injil dan menolak untuk menganggapnya sebagai suatu kebohongan, mencari ribuan aJasan unruk menyangkal apa yang tampaknya mengguncangkan mereka; kesaksian lnjil tentang Allah menjadi manusia; seorang Allah yang bergaul di antara manusia dan yang membangkitkan orang dari mati.
Beberapa Penolakan
Oleh karena itu, mereka secara khusus berpegang teguh pada dua argumen pokok:
- Mereka mengatakan bahwa Injil ditulis bertahun-tahun setelah kematian Yesus di mana telah terbentuk sebuah gambaran yang suci tentang Yesus. Dengan demikian, mereka tidak menyatakan realitas Yesus yang sesungguhnya kepada kita, melainkan iman Gereja ~ada abad pertama. (Bandingkan dengan apa yang telah kita katakan mengenai waktu penulisan Injil.
- Mereka juga mengatakan bahwa IrUIi adalah tulisan-tulisan yang dimaksudkan sebagai katekismus dan pengajaran untuk orang-orang Kristen: fakta-fakta yang bertujuan untuk mendukung apa yang mereka ajarkan. Karena itu, tidaklah penting apakah Yesus berjalan di atas air atau tidak; episode Itu ditulis untuk menunjukkan bahwa Yesus memiliki kekuasaan Ilahi.
Tetapi, bagaimana dengan para rasul?
Mereka telah menjadi saksi-saksi Yesus,dan peranan mereka adalah untuk tetap menjadi saksi-saksi resmi-Nya di dalam Gereja. Mereka tahu persis apa sesungguhnya yang telah terjadi; apakah mereka harus tetap diam semen tara orang-orang membelokkan sejarah Yesus? Jaminan Injil ditemukan dalam struktur hakiki Gereja Katolik, yang tidak pemah merupakan suatu kelompok umat beriman yang secara spontan dikendalikan oleh antusiasme atau oportunisme.
Injil berasal dari tradisi para rasul dan Gereja tetap memelihara tradisi karena Gereja mengakuinya di dalam Injil. Dalam tahun-tahun itu dan dalam abad benkutnya, Injil-injil yang lain ditulis: Injil 'Petrus, Injil Thomas, Injil Nikodemus, Injll Pertama Yakobus. Akan tetapi, Gereja tidak menerima Injil-injil ini karena peristiwa-peristiwa fantastis yang tertulis di dalamnya, atau karena orientasi teologis yang tidak sesuai dengan ajaran yang diterima dari para rasul.
Sumber : Kitab Suci Komunitas Kristiani (Edisi Pastoral Katolik)
http://www.imankatolik.or.id