O sudah pasti, karena sifat tidak bisa dikendalikan tanpa perilaku, dan perilaku ada pada lapisan akal budi dan kewarasan.
ada 3 unsur disini :
- sifat
- perilaku
- akalbudi & kewarasan
Ketiganya erat berkaitan.
Sifat tidak bisa dikendalikan TANPA perilaku,
sementara perilaku itu sendiri ada pada lapisan akalbudi & kewarasan.
Kalau tidak bisa menguasai diri, sudah pasti si macan sudah melahap pelatihnya, brow. Itu buktinya.
Bagaimana si macan yang
menurut sniperX tidak mempunyai akalbudi & kewarasan BISA menguasai diri dalam berperilaku ?
Sementara pada manusia, pada lapisan akalbudi & kewarasan-lah ybs mengendalikan sifat-nya dengan perilaku ?
Dari perilaku si macan kita bisa tahu. Dan itu gunanya seekor macan atau anjing dilatih.
Saya nggak mengerti disini...
.
Apakah maksud sniper, sso bisa menyatakan PASTI sifat2 mr.X berdasarkan perilaku mr.X ?
Bagaimana sso bisa menyatakan PASTI, misal, sifat mr.X adalah pendendam ? Berdasarkan perilakunya ? perilaku yang seperti apa contohnya ?
Dan itu gunanya seekor macan atau anjing dilatih. Untuk mengendalikan sifatnya.
saya kok sulit yah utk nangkepnya ? hehehe
.
IMO, macan/anjing dilatih itu BUKAN utk mengendalikan sifatnya... melainkan perilakunya.
Orang menguasai diri adalah mengendalikan perilakunya ... BUKAN mengendalikan sifatnya.
Sifat sso yang pemarah, dikala hatinya marah namun tidak dia wujudkan aksi marah marah ... maka itu artinya dia sedang mengendalikan perilakunya... sifatnya masih tetep aja... bawaan di hati benaknya adalah marah.
Dan (imo) cuma Tuhan yang bisa "merubah" sifat tsb - apapun itu, kayak begimanapun perubahan sifat tsb ... pelan pelan kek (step by step), tiba2 secara ajaib kek ... dan (imo) tidak ada seorang manusiapun yang bisa mengendalikan sifat-nya .... yang ada dia mengendalikan perilakunya.
Jangankan macan, andapun mungkin makan teman ngobrol anda kalau 12 bulan tidak diberi makan, brow.
Nah kalo manusia, adakah manusia tanpa pikir panjang lagi makan teman ngobrolnya ? Berdasarkan sifat apa-nya manusia ?
Kalo macan, apakah macan masih akan memikir-mikir menimbang2 utk makan pelatihnya ? tau dari mana ?
Itu yang disebut kembali ke sifat dasarnya, atau kalau manusia disebut kembali ke sifat kebinatangannya.
Hinlangkan akal budi dan kewarasan, maka manusia akan sama dengan binatang.
Apakah sso yg (maaf) mental retarded mempunyai akal budi dan kewarasan ?
Itu gunanya manusia diajar agama, budi-pekerti, untuk mengendalikan perilakunya. Bagai hewan yang diajar untuk patuh.
tadi sniperX diatas tulis : mengendalikan sifat.... sekarang mengendalikan perilaku ???
Kan sudah saya sebutkan di atas, bahwa sifat lebih mendalam tertanam dalam pikiran manusia. Dengan perilaku, sifat itu bisa dipertajam atau diperhalus.
waduh ... kayaknya kita gak akan bisa konek nih...hehehe
.
Dasar pengertiannya sudah berbeda/berlawanan soalnya.
Sniper :
Sifat bisa dikendalikan ....
sifat bisa dirubah, terserah.... makin tajam ataupun tajamnya sedang2 saja, yang pasti artinya itu berubah
(dari yg nggak gitu tajem menjadi lebih tajem).
Caranya mengendalikan sifat adalah dengan berperilaku.
odading :
sifat tidak bisa dikendalikan.
manusia tidak bisa merubah/mengendalikan sifatnya.
Perilaku yang terkendali (menguasai diri) belum tentu sertamerta artinya sifatnya berubah/terkendali.
Kan sudah saya sebutkan, kalau buas adalah sifat
jadi yang sbb ini ?
IMO, sifat bawaan binatang yang buas adalah erat hubungannya bagaimana dia dibesarkan sejak lahir ... bagaimana sikon alam dia hidup, dlsb dlsb. Sedangkan pada manusia lebih kompleks dari hal tsb.
Sama, dan itu yang disebut perilaku, bukan sifat. Sifat sudah mendasar dan tertanam dalam blueprint mahluk hidup.
Tidak, karena umumnya, binatang berperilaku sama dengan sifatnya, kecuali dengan pelatihan.
Jadi... buas itu sifat atau perilaku ?
Jawaban sniperX :
- dikala saya menyebut sifat buas binatang --- sniper bilang : itu yang disebut perilaku, bukan sifat.
- dikala saya tanya, BUAS itu sifat atau perilaku ? --- sniper bilang : BUAS itu sifat ... padahal sniper sebelumnya mengkoreksi saya bhw BUAS itu yg disebut perilaku bukan sifat
(bersambung)