Oom ennga salahdengan pertanyaan oom
jadi pertanyaan oom adalah untuk " memancing "yang oom bold merah diatas
nah setelah ada pernyataan bahwa " mana mungkin magisterium , tradisi suci bertentangan dengan hukum kasih" itu juga seperti yang oom yakini
maka jika oom menjalankan hukum kasih karunia saja bukankah tidak akan melanggar magi terium juga ??
itulah sebabnya oom sebagai katholik biasa, yang sudah dapet inti dari ke kristenan yaitu kedua hukum kasih itu , oom merasa engga perlu ribet dengan belajar magisterium, kecuali klo oom mau jadi petinggi.
Ibaratnya : kalo oom sudah ketemu "JALAN YANG LURUS DAN BENAR" om engga perlulagi mempelajari Peta jalan.
kecuali kalu oom mau jadi gubernur.
Tuhan Yesus memberkati
Han
Wah, Om Han, kayanya om mengartikan bahwa
Ef 2 : 15 itu sebagai "tidak ada lagi aturan2 bagi umat PB" ya?
IMHO, kok kurang benar ya?
Mat 11 : 30 saja mengatakan bahwa Tuhan tetap menaruh kuk dan beban ringan di atas pundak kita. Kuk di sini tentu saja diartikan bahwa kita tetap terikat oleh peraturan2, hanya saja aturan2 itu tidak membebani sebagaimana aturan2 Taurat.
Aturan (kuk) yg Yesus berikan adalah aturan2 yg manusiawi, yg dibuat utk manusia, bukan seperti taurat di mana manusia seolah2 diciptakan utk memenuhi hukum taurat.
IMHO, mungkin terlihat ribet, bahwa KGK aja ada 2500 articles. Belum lagi ada ribuan pasal dalam KHK. Tapi IMHO, aturan2 ini dibuat utk kebaikan kita, disusun oleh Magisterium atas tuntunan dan otoritas dari Roh Kudus.
Bedanya, aturan2 ini adalah aturan yg manusiawi. Contoh saja, aturan mengkuduskan Hari Tuhan dalam Taurat tidak memperbolehkan seseorang utk bekerja, bahkan ketika terancam bahaya mati kelaparan, berdasar hukum Taurat seseorang tetap tidak boleh bekerja utk mendapatkan makanan. Kuk baru dalam PB yg diberikan Yesus memberikan aturan yg lebih manusiawi dan menghapus hukum Taurat yg membebani itu. Tapi toh tetap ada aturan (kuk) utk mengkuduskan Hari Tuhan, bukan?
Atau kita mau menyederhanakan lebih jauh, misal dalam aturan berpuasa?
Toh hukum puasa dalam Taurat sudah dibatalkan, maka umat PB ga perlu tahu aturan2 puasa?
Kita puasa sesuka kita aja, mau puasa 1 menit juga sudah dianggap puasa yg benar? Puasa di hari Minggu dan hari raya juga okay2 aja selama kita ga tau aturannya.
Apa iya mau demikian, Om...?
IMHO, aku tetap berpendapat bahwa sekalipun kuk hukum Taurat telah dicabut dari pundak kita, tapi kita tetap terikat oleh kuk baru yg diberikan oleh Tuhan Yesus, dan dalam iman katolik, ini adalah aturan2 yg diberikan oleh Magisterium.
Jadi kita masih berkewajiban utk mengetahui apa saja batasan2 dalam kuk itu, agar kita tidak melanggar kuk itu sehingga tidak mendatangkan hukuman utk kita.