Author Topic: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?  (Read 4927 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline saleh

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 90
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #30 on: May 15, 2013, 05:42:53 PM »
Perempuan dalam berjemaat punya 2 opsi:
1. Kepala bertudung
2. Kepala digunduli.

pilih salah satu, alkitabiah dech,,,,,,,

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #31 on: May 15, 2013, 05:43:56 PM »
Dalam GNT bahasa Yunani tidak tertulis suami istri tetapi laki2 perempuan
itulah yang saya ingin ketahui ...

kenapa pada satu versi yang sama (LITV) ... dan pada satu kata yang sama (γυναικὸς ) ... kok jadi berbeda terjemahannya antara di Korintus dan di Efesus, ya ?

Mungkin buat orang lain gak penting, namun buat odading lumayan ingin tau - MENGAPA sampe berbeda ? Karena menurut odading, perbedaan ini sangat berarti ... beda jauh... "lari" maknanya kalo saya gak bisa tau yg mana yg "sebenernya" intensi dari si penulis bahasa asli yang cuma menggunakan kata laki2 dan perempuan.

Kalo intensi si penulis secara universal pada penggunaan kata "pria dan wanita" di bahasa aslinya, maka :

any man ... any woman ....
---> siapapun dia (sudah kawin ato belon), any pria adalah KEPALA dari any woman

Kalo intensi si penulis secara spesifik pada penggunaan kata "pria dan wanita" di bahasa aslinya, maka :

the husband ... the wife ...
---> hanya berlaku pada pasutri .... seorang suami adalah KEPALA dari sang istri (misal dalam rumah-tangga mereka) .... BUKAN ... segala pria adalah KEPALA para wanita (jauh kan bedanya ? yah, ini sih setidaknya menurut odading :)).

mungkin saleh ato temen laen ada yg bisa bantu ?

salam.

Offline saleh

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 90
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #32 on: May 15, 2013, 05:57:51 PM »
ak pikir PB itu universal dari pada PL.

PL tentang Abraham dan istrinya, PB tentang laki2 dan perempuan.

PL tentang Abraham/Yahudi, PB tentang orang2 kristen/Yahudi rohani.

dalam laki2 perempuan sudah mencakup suami istri.

bgt Bro oda, nurut ak sih,,,

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #33 on: May 15, 2013, 06:44:47 PM »
dalam laki2 perempuan sudah mencakup suami istri.

bgt Bro oda, nurut ak sih,,,
Ya... gpp saleh.... karena saya ngerti... kayaknya "kesalahan" ada pada diri saya... hehehe :D.

Karena saya masih susah nangkep pengertian bhw intensi si penulis yg kosakata his mother language-nya cuma "laki2" dan "perempuan" itu adalah bersifat universal ---> yang menuntun saya untuk berpendapat : kita2 ini para pria adalah KEPALA dari para wanita.

Saya masih bisa "nangkep" apabila hal ini dalam hubungan pasutri ... namun saya masih tidak bisa mengerti kalau si penulis juga bermaksud (secara universal) bhw ANY pria (a man) adalah KEPALA dari ANY woman ( a woman) ---> (imo) ini bisa menuntun ke pengertian bhw siapapun dia, seorang pria ketemu wanita asing di Mall, maka ibaratnya si pria ber-hak "memerintah" si wanita :).

Disamping itu, kerancuan LITV menterjemahkan Korintus dan Efesus.
Yang di Korintus diterjemahkan universal, yang di Efesus diterjemahkan spesifik Pasutri.

Jujur, saya masih "ngejar" utk mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya akan perbedaan tsb. Besar rasa ingin tahu saya utk mengetahui apa sebenernya intensi dari si penulis itu sendiri dalam bahasa aslinya yang dia tuangkan :).

salam.

Offline saleh

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 90
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #34 on: May 15, 2013, 07:09:09 PM »
Ya... gpp saleh.... karena saya ngerti... kayaknya "kesalahan" ada pada diri saya... hehehe :D.

Karena saya masih susah nangkep pengertian bhw intensi si penulis yg kosakata his mother language-nya cuma "laki2" dan "perempuan" itu adalah bersifat universal ---> yang menuntun saya untuk berpendapat : kita2 ini para pria adalah KEPALA dari para wanita.

Saya masih bisa "nangkep" apabila hal ini dalam hubungan pasutri ... namun saya masih tidak bisa mengerti kalau si penulis juga bermaksud (secara universal) bhw ANY pria (a man) adalah KEPALA dari ANY woman ( a woman) ---> (imo) ini bisa menuntun ke pengertian bhw siapapun dia, seorang pria ketemu wanita asing di Mall, maka ibaratnya si pria ber-hak "memerintah" si wanita :).

Disamping itu, kerancuan LITV menterjemahkan Korintus dan Efesus.
Yang di Korintus diterjemahkan universal, yang di Efesus diterjemahkan spesifik Pasutri.

Jujur, saya masih "ngejar" utk mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya akan perbedaan tsb. Besar rasa ingin tahu saya utk mengetahui apa sebenernya intensi dari si penulis itu sendiri dalam bahasa aslinya yang dia tuangkan :).

salam.

mau dikejar juga, intinya sama aja bro oda,

laki2 jadi kepala dari perempuan.

gitu aj,

tq,

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #35 on: May 15, 2013, 07:20:17 PM »
mau dikejar juga, intinya sama aja bro oda,

laki2 jadi kepala dari perempuan.
itulah makanya saya katakan "kesalahan" ada pada diri saya.... karena saya tau, bagi orang lain ... bukan suatu "problem" :).

Quote
laki2 jadi kepala dari perempuan.
silahkan dijelaskan bagaimana saleh menerapkan-nya dikala jalan2 di Mall bertemu dgn wanita asing (orang lain).

A Man : "Bu/mbak ... coba tolong ini bawakan barang belanjaan saya, saya mao kencing sebentar"
A Woman : enak aja... siapa luh nyuruh2 gue ?
A Man : Kamu tidak tau, bhw laki2 adalah KEPALA dari seorang wanita ?

Begitu ??
Kalo bukan begitu, mungkin saleh bisa tolong kasih contohnya begimana - pada peristiwa di Mall tsb (universal) :)

Dilain sisi - pada asumsi spesifik pasutri :
The Husband : "istriku, tolong donk bawakan barang belanjaan saya, saya mao kencing sebentar".
The Wife : "enak aja... siapa luh nyuruh2 gue ?" baiklah suamiku, jangan lama2 ya kencing-nya.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #36 on: May 15, 2013, 07:52:41 PM »
maap, saya lupa ... hehehe :D.

mau dikejar juga, intinya sama aja bro oda,
Kalo inti-nya sama saja (universal) mengapa di "lari-in" ke spesifik (pasutri) di Efesus pada terjemahan bahasa inggrisnya, ya ?

Maksud saya dari kata "rancu" adalah :

mr. X ngerender bhw kalimat di Efesus yg menggunakan husband-wife tsb adalah BUKAN spesifik pasutri, melainkan SAMA DENGAN yg di ayat Korintus ... universal .... kata "husband" di Efesus mr.X render = any man (yg di Korintus) dan kata "wife" di Efesus diasumsikan = any woman (yg di Korintus)

VICE VERSA :
Mr.Y ngerender bhw kalimat di Korintus yang menggunakan man-woman tsb adalah spesifik ... BUKAN universal, melainkan SAMA DENGAN yang di ayat Efesus ... spesifik ... kata "a man" di Korintus mr.Y render = the Husband (yg di Efesus) dan kata "a woman" di Korintus dia asumsikan = the wife (yg di Efesus).

Dan (imo) kerancuan itu sendiri terlihat dari berbeda-bedanya versi terjemahan. Dimana saleh sendiri sepertinya (please CMIIW)... , awalnya tidak mengetahui bhw kata "a man" di Korintus itu ... ADA terdapat di versi lain yg menggunakan pengertian spesifik ... yakni "husband" :).

IMO, selama semua versi menggunakan blekplek sesuai kata bahasa aslinya, yang yakni berupa "laki2" dan "perempuan" bersifat universal (bukan spesifik pada hubungan pasutri) --- maka tentu tidak akan menimbulkan kerancuan.

Makna spesifik (husband-wife) ---imo--- tidak mungkin bisa di "lari-in" ke makna universal ---> sembarang orang, siapa saja ... pokok seorang laki dan seorang perempuan ---> tidak bisa begitu ... karena sudah spesifik, seorang husband ya pasti man, wife ya pasti woman :).

Makna universal (man-woman) ---imo--- memang bisa di"lari-in" ke makna spesifik (didalam man-woman tsb, bisa ada yg husband-wife).

Nah, pertanyaannya MENGAPA terjemahan berbagai versi tsb, ada yang "ngelari-in" makna kata universal bahasa aslinya yang cuma punya kosakata  man-woman ke spesifik kosakata husband-wife.

Tapi ya sudahlah, pelan2 saya coba "mencari"nya :).
Makasih saleh atas masukan2nya.

salam.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #37 on: May 16, 2013, 07:46:16 AM »

Karena saya masih susah nangkep pengertian bhw intensi si penulis yg kosakata his mother language-nya cuma "laki2" dan "perempuan" itu adalah bersifat universal ---> yang menuntun saya untuk berpendapat : kita2 ini para pria adalah KEPALA dari para wanita.

Saya masih bisa "nangkep" apabila hal ini dalam hubungan pasutri ... namun saya masih tidak bisa mengerti kalau si penulis juga bermaksud (secara universal) bhw ANY pria (a man) adalah KEPALA dari ANY woman ( a woman) ---> (imo) ini bisa menuntun ke pengertian bhw siapapun dia, seorang pria ketemu wanita asing di Mall, maka ibaratnya si pria ber-hak "memerintah" si wanita :).


Secara konseptual, laki-laki adalah kepala dari wanita. Ini mengacu kepada peristiwa penciptaan manusia pertama dimana laki-laki diciptakan terlebih dahulu, kemudian wanita diciptakan sebagai "penolong". Konsep "kepala" di sini tentu saja bukan berarti kekuasaan mutlak yang membutuhkan kepatuhan mutlak si wanita, melainkan lebih ke konsep kepemimpinan yang bersifat membimbing dan mengayomi. Karena ketika laki-laki disatukan dengan wanita maka mereka menjadi gambaran Allah yang utuh.

Secara praktis, laki-laki mengepalai wanita berlaku di dalam keluarga. Dalam keluarga laki-laki menjadi kepala dari isterinya dan anak-anaknya. Seorang wanita bisa saja menjadi pemimpin/kepala negara, tetapi dalam keluarga ia tetap harus tunduk kepada suaminya sebagai kepala.

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #38 on: May 16, 2013, 11:33:58 AM »
Secara konseptual, laki-laki adalah kepala dari wanita. Ini mengacu kepada peristiwa penciptaan manusia pertama dimana laki-laki diciptakan terlebih dahulu, kemudian wanita diciptakan sebagai "penolong". Konsep "kepala" di sini tentu saja bukan berarti kekuasaan mutlak yang membutuhkan kepatuhan mutlak si wanita, melainkan lebih ke konsep kepemimpinan yang bersifat membimbing dan mengayomi. Karena ketika laki-laki disatukan dengan wanita maka mereka menjadi gambaran Allah yang utuh.

Secara praktis, laki-laki mengepalai wanita berlaku di dalam keluarga. Dalam keluarga laki-laki menjadi kepala dari isterinya dan anak-anaknya. Seorang wanita bisa saja menjadi pemimpin/kepala negara, tetapi dalam keluarga ia tetap harus tunduk kepada suaminya sebagai kepala.

Salam
semalem saya ampe pagi ngebacain internet ttg hal ini.
Ya... sekarang saya kira2 sudah nangkep maksudnya pada man-woman secara universal.

buat saleh,
saya minta maaf, karena waktu saya ngotot - saya belon tau.
Semalem setelah baca2, saya dapet penjelasan2 yg masuk akal ttg man-woman secara universal.

Ayat memang bicara spesifik man-woman BUKAN husband-wife.

Mohon jangan terlalu nyalahin saya donk loh ya ..hehehe... :D.
soalnya saya cuma "tergantung" dari baca2 ayat ---yang ternyata--- sepertinya kurang tepat kalau diterjemahkan ke husband-wife. IMO, adalah lebih tepat untuk TETAP diterjemahkan berdasarkan bahasa aslinya ... yakni man-woman, ketimbang "dirubah" ke husband-wife ... :D.

BTT ke penudung.
Ada yang bisa kasih tau dalam bahasa aslinya mengenai hal ini apakah ada tertulis suatu kata yg ngerujuk ke benda "eksternal" buatan manusia yg menyangkut penudung kepala ?

Saya di bhs inggris dan indonya sama sekali tidak menemukan kata yg ngerujuk ke suatu benda, semisal : mukena, topi, poncho, peci, helm, krudung, dlsb (buatan manusia) yang bisa dipake sebagai penudung kepala.

Oleh karena itulah saya berpendapat RambutPanjang pada wanita adalah yang dimaksud si penulis sebagai penudung kepala mereka.

"Problem"nya, saya nggak tau batasan level-nya sehingga rambut wanita bisa/boleh dibilang "panjang" di jaman tsb :D.

Dengan demikian, apabila seorang wanita dianggap tidak berambut panjang dijaman tsb dan akan melakukan doa atopun bernubuat ... maka hendaklah wanita ini menggunakan penudung kepala buatan manusia ... apa saja, mao dangdang ditaroh diatas kepala juga oke-lah ... wkwkwk :D.

:)
salam.
« Last Edit: May 16, 2013, 11:35:36 AM by odading »

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #39 on: May 16, 2013, 02:28:00 PM »
BTT ke penudung.
Ada yang bisa kasih tau dalam bahasa aslinya mengenai hal ini apakah ada tertulis suatu kata yg ngerujuk ke benda "eksternal" buatan manusia yg menyangkut penudung kepala ?

Saya di bhs inggris dan indonya sama sekali tidak menemukan kata yg ngerujuk ke suatu benda, semisal : mukena, topi, poncho, peci, helm, krudung, dlsb (buatan manusia) yang bisa dipake sebagai penudung kepala.

Oleh karena itulah saya berpendapat RambutPanjang pada wanita adalah yang dimaksud si penulis sebagai penudung kepala mereka.

"Problem"nya, saya nggak tau batasan level-nya sehingga rambut wanita bisa/boleh dibilang "panjang" di jaman tsb :D.

Dengan demikian, apabila seorang wanita dianggap tidak berambut panjang dijaman tsb dan akan melakukan doa atopun bernubuat ... maka hendaklah wanita ini menggunakan penudung kepala buatan manusia ... apa saja, mao dangdang ditaroh diatas kepala juga oke-lah ... wkwkwk :D.


Odading quote postingan saya lho, bukan postingan Saleh.

Kembali ke soal penudung, coba oda baca sekali lagi baik-baik ayat-ayat berikut:

1Kr 11:5  Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
1Kr 11:6  Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.


Wanita yang berambut panjang    =====> harus mengenakan tudung

Jika menolak mengenakan tudung =====> harus mencukur kepalanya (rambutnya).

Jadi, rambut panjang bukanlah pengganti tudung.

Bertudung:

κατακαλύπτω
katakaluptō
kat-ak-al-oop'-to
From G2596 and G2572; to cover wholly, that is, veil: - cover, hide.

Bisa disimpulkan bertudung di sini adalah menutupi (kepala) sehingga tertutup/tersembunyi.  :)

Salam

πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #40 on: May 16, 2013, 05:59:34 PM »
Baeang kali kebudayaan saat itu menganggap kepala wanita sebagai aurat
, dan kalau aurat istri dilihat orang lain akan merendahkan martabak

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #41 on: May 16, 2013, 08:56:05 PM »
Odading quote postingan saya lho, bukan postingan Saleh.
iyah saya tau shakes ... maap... saya cuma gak mau utk ampe jadi 2 posting ... (satu buat shakes, satu buat saleh) ... :).

Quote
Wanita yang berambut panjang    =====> harus mengenakan tudung
Pelan2 yah shakes, saya mencoba menjabarkan dari apa yang saya mengertikan ... :D.

(6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya

Ayat ini menuntun ke pengertian, wanita gundul atopun ber-rambut cepak setelah dicukur artinya BOLEH berdoa/bernubuat tanpa tudung kepala.

Please CMIIW

Tetapi JIKA bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

menggunakan tudung kepala itu TERGANTUNG dari si wanita itu sendiri, dikala berdoa/bernubuat apakah dia merasa terhina ato tidak dengan rambutnya yang dicukur cepak atopun gundul 1 cm tsb ---> kalo merasa terhina, ya pakelah tudung kepala .... kalo gak merasa terhina, ya silakan gak pake tudung kepala

Please CMIIW.

Quote
Jika menolak mengenakan tudung =====> harus mencukur kepalanya (rambutnya).
YA, betul ... kalo gak mao pake tudung kepala dikala berdoa/bernubuat, rambutnya harus dicukur ... setelah itu barulah BOLEH si wanita tanpa tudung kepala tsb berdoa/bernubuat.

Setidaknya bagi saya, saya sendiri masih bingung dengan kalimat tsb... hehehe .... ---> dalam benak saya ... "kok jadi begitu sih ya ?".

Please CMIIW.

Quote
Jadi, rambut panjang bukanlah pengganti tudung.
Lalu bagaimana kita mencernakan ayat 15 - nya ? :)

saya ke ayat 10 dulu :
(10) Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

Terus terang saya nggak mengerti sepenuhnya ayat tsb - dgn kalimat  "oleh karena para malaikat" .... :).  Anyway, apakah disini si penulis sedang bermaksud menyatakan bhw BENDA penutup kepala misal krudung, Veil, topi, mukena, dlsb = tanda wibawa ??

Perempuan harus memakai "tanda wibawa".
Perempuan harus memakai Kerudung
Kerudung = tanda wibawa seorang perempuan.

Please CMIIW.

(13) Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?

Apakah disini penulis sedang bermaksud menyatakan bhw Allah menjadi kesal dikarenakan seorang wanita tidak menudungi kepalanya ketika berdoa kepada Allah ? Setidaknya bagi saya, it doesn't make sense :).

Ataukah ini tentang patut-tidak patut di lingkungan jaman tsb ?

Please CMIIW

(14) Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang

Laki laki berRambutPanjang (entah yg masuk kategori panjang semana) = memalukan/kehinaan.

Please CMIIW

(15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Saya nyadar, kemungkinan saya salah ---> saya mengertikan kalimat ayat 15 ini mengandung pengertian sbb :

RambutPUN BISA dianggap untuk menjadi penudung... tidak mungkin penudung dada atopun bokong, yang "pas" adalah penudung kepala :D.

Tetapi rambut yang bagaimana ?
Rambut yang pendek ? Nggak.
Penulis bilang, wanita yang berRambutPanjang maka bisa dibilang adalah suatu kehormatan bagi perempuan

Shakes belon kasih masukan, bagaimana interpretasi pada ayat 15 ini :).

Quote
Bertudung:

κατακαλύπτω
katakaluptō
kat-ak-al-oop'-to
From G2596 and G2572; to cover wholly, that is, veil: - cover, hide.
saya ngerti shakes, disitu dirujuk jadi ke BENDA (veil) yang harus digunakan :).

Namun kata "bertudung/menudungi/memakai tudung" itu sendiri adalah kata kerja, kan ? Nggak tertulis bhw tudung itu HARUS berupa Veil, topi, krudung, mukena, dlsb :)

Dan yang menarik, kenapa jadi Veil ?
Kenapa bukan topi, misalnya ?
Adakah perintah Allah utk menggunakan suatu benda khusus yang bernama Veil untuk menutupi kepala wanita yang berdoa ?

Quote
Bisa disimpulkan bertudung di sini adalah menutupi (kepala) sehingga tertutup/tersembunyi:)



Nggak semua tersembunyi kan ? saya masih bisa ngeliat kepala mereka yang di foto2 tersebut loh ... topi karet renang lebih tepat lagi utk nutupin seluruh kepala hehehe :D (becanda yaaa).

Salam

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #42 on: May 17, 2013, 07:39:03 AM »
Dulu sewaktu oom masih smp zuster di sekolah katholik pada pake penutup jidat sebelum di tudungi (gambar suster 1)
belakangan setelah  SMA mulailah ada suster muda tidak pakai penutup jidat (gambar suster 2)
dan sekarang banyak zuster ngga pakai kerudung

Tuhan Yesus memberkati

Han
« Last Edit: May 17, 2013, 07:44:28 AM by hanhalim2 »
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #43 on: May 17, 2013, 07:56:05 AM »
iyah saya tau shakes ... maap... saya cuma gak mau utk ampe jadi 2 posting ... (satu buat shakes, satu buat saleh) ... :).

oke, tidak masalah  :)

(6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya

Ayat ini menuntun ke pengertian, wanita gundul atopun ber-rambut cepak setelah dicukur artinya BOLEH berdoa/bernubuat tanpa tudung kepala.

Please CMIIW

Tetapi JIKA bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

menggunakan tudung kepala itu TERGANTUNG dari si wanita itu sendiri, dikala berdoa/bernubuat apakah dia merasa terhina ato tidak dengan rambutnya yang dicukur cepak atopun gundul 1 cm tsb ---> kalo merasa terhina, ya pakelah tudung kepala .... kalo gak merasa terhina, ya silakan gak pake tudung kepala

Please CMIIW.

Saya sependapat, bahwa itu tergantung si perempuan. Jadi di sini ada alternatif: bertudung atau tidak bertudung tetapi rambut kepala harus dicukur.
Di sini ada 2 kemungkinan:
1. Pada jaman itu rambut cepak bagi wanita adalah memalukan, jadi ungkapan "rambut adalah mahkota" benar2 bermakna pada jaman itu.
2. Ada tafsiran bahwa pada jaman itu wanita yang berambut pendek adalah ciri2 seorang pelacur (maaf..). Jadi menurut tafsiran tersebut, wanita yang memilih memotong pendek rambutnya (cuma gara2 tidak mau bertudung) sebenarnya merendahkan diri selevel dengan pelacur.
Apapun juga dari kedua pilihan tersebut, intinya memotong rambut (berambut pendek bagi wanita) adalah memalukan, dan mereka yang melakukan itu sama saja merendahkan diri mereka sendiri menjadi bahan ejekan.

Intinya IMHO, Paulus ingin menyatakan: perempuan yang menolak mengenakan tudung memilih untuk merendahkan diri mereka sendiri.
Lalu bagaimana kita mencernakan ayat 15 - nya ? :)

saya ke ayat 10 dulu :
(10) Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.

Terus terang saya nggak mengerti sepenuhnya ayat tsb - dgn kalimat  "oleh karena para malaikat" .... :).  Anyway, apakah disini si penulis sedang bermaksud menyatakan bhw BENDA penutup kepala misal krudung, Veil, topi, mukena, dlsb = tanda wibawa ??

Perempuan harus memakai "tanda wibawa".
Perempuan harus memakai Kerudung
Kerudung = tanda wibawa seorang perempuan.

Please CMIIW.

(13) Pertimbangkanlah sendiri: Patutkah perempuan berdoa kepada Allah dengan kepala yang tidak bertudung?

Apakah disini penulis sedang bermaksud menyatakan bhw Allah menjadi kesal dikarenakan seorang wanita tidak menudungi kepalanya ketika berdoa kepada Allah ? Setidaknya bagi saya, it doesn't make sense :).

Ataukah ini tentang patut-tidak patut di lingkungan jaman tsb ?

Please CMIIW

(14) Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang

Laki laki berRambutPanjang (entah yg masuk kategori panjang semana) = memalukan/kehinaan.

Please CMIIW

(15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Saya nyadar, kemungkinan saya salah ---> saya mengertikan kalimat ayat 15 ini mengandung pengertian sbb :

RambutPUN BISA dianggap untuk menjadi penudung... tidak mungkin penudung dada atopun bokong, yang "pas" adalah penudung kepala :D.

Tetapi rambut yang bagaimana ?
Rambut yang pendek ? Nggak.
Penulis bilang, wanita yang berRambutPanjang maka bisa dibilang adalah suatu kehormatan bagi perempuan


Justru inilah sebabnya saya membuka diskusi untuk topik ini, karena saya juga masih bingung apa makna ayat 15 di atas. Maaf ya Oda, saya belum bisa ngasih jawaban.
Di sini justru keinginan tahu saya, kalau alasan perempuan harus bertudung ada kaitannya dengan kewibawaan, ketundukan, malaikat, dsb, maka alasannya adalah teologis bukan sosiologis/kultur semata2. Dan jika benar alasannya teologis, maka pertanyaan: mengapa perempuan Kristen jaman sekarang tidak bertudung menjadi sangat relevan. Itulah sebabnya saya nyari masukan dari rekan2 di sini.  :)

Shakes belon kasih masukan, bagaimana interpretasi pada ayat 15 ini :).
 saya ngerti shakes, disitu dirujuk jadi ke BENDA (veil) yang harus digunakan :).

Namun kata "bertudung/menudungi/memakai tudung" itu sendiri adalah kata kerja, kan ? Nggak tertulis bhw tudung itu HARUS berupa Veil, topi, krudung, mukena, dlsb :)

Dan yang menarik, kenapa jadi Veil ?
Kenapa bukan topi, misalnya ?
Adakah perintah Allah utk menggunakan suatu benda khusus yang bernama Veil untuk menutupi kepala wanita yang berdoa ?

Nggak semua tersembunyi kan ? saya masih bisa ngeliat kepala mereka yang di foto2 tersebut loh ... topi karet renang lebih tepat lagi utk nutupin seluruh kepala hehehe :D (becanda yaaa).


Kalau menurut saya sih, tudung intinya adalah kain yang menutupi rambut kepala, bukan harafiah menutupi seluruh kepala, seperti bercadar  :)
Saya pikir bertudung di sini mengacu kepada bagaimana kebiasaan para wanita di masa tersebut mengenakan penutup kepala, mungkin semacam mengenakan kerudung, yaitu kerudung biasa seperti foto2 yang dicontohkan Oda.

  :)
Salam





 
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Mengapa perempuan Kristen tidak bertudung ketika beribadah?
« Reply #44 on: May 17, 2013, 10:22:11 AM »
gimana kalau
TUDUNG itu adalah Simbol / Metafora norma susila yang berlaku pada tempat itu & waktu tsb?

kenapa disitu munculnya tudung --> karena Kristen asalnya dari Arabia / budaya gurun pasir.

kalo Yesus itu orang Jogja
--> maka di Alkitab akan tertulis pakai Selendang & Kebaya adalah simbol kesopanan & kewibawaan wanita
serta yg laki-laki sebelum menghadap Tuhan harus pakai Blangkon..

dmk imho