Berdasarkan ayat ini:
(1Kr 11:14) Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,
Berbeda dengan ayat mengenai perempuan yang harus bertudung, saya percaya bahwa dalam ayat ini Rasul Paulus berbicara dalam konteks kultur atau sosiologis, bukan teologis. Jadi mengacu kepada adat/budaya di masyarakat tertentu (Yahudi) pada kurun waktu tertentu (jaman Yesus dan para Rasul).
Mengapa bukan teologis (alkitabiah)? karena Samson berambut panjang dan tidak dianggap sebagai kehinaan.
Mengapa adat/budaya tertentu? karena di adat/budaya lain, misalnya di Cina, justru laki2 pada berambut panjang.
Mengapa di kurun waktu tertentu? karena di waktu2 lain, misalnya jaman Daud, Absalom dikagumi karena rambut panjangnya, jadi bukan kehinaan.
Mengacu kepada hal tersebut, muncul pertanyaan di benak saya?
1. Benarkah Yesus berambut panjang? Tentu jawaban pastinya kita tidak tahu, kecuali kalau kita percaya bahwa kain kapan Turin benar2 asli (soal ini mungkin rekan2 Katolik yang bisa mengkonfirmasi). Jika benar Dia berambut panjang, maka akan kontradiktif dengan ayat Rasul Paulus di atas karena kemunculan Yesus dengan penampilan berambut panjang sudah pasti akan dianggap kehinaan pada jaman itu.
2. Tetapi jika Yesus berambut pendek, mengapa digambarkan berambut panjang? Sejak kapan Dia digambarkan demikian? Bukankah ketika pembenci Yesus menemukan ayat Paulus di atas, maka akan menjadi amunisi untuk menyerang kepribadian Yesus?
Bagaimana pendapat rekan2 FIKers?
Salam