Author Topic: Sola Scriptura lagi  (Read 81568 times)

0 Members and 16 Guests are viewing this topic.

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #480 on: July 01, 2013, 11:15:40 AM »
O begitu.

Apakah ada semacam buku kumpulan interpretasi2 resmi tsb? Dan, untuk yang Tradisi lisan, apakah ada wacana untuk menuliskannya ke dalam suatu teks atau dokumen? (karena sekarang sudah jaman digital, dokumentasi bisa saja dalam bentuk data digital.)


Salam
kalau interpretasi resmi tentang iman dan moral yang utama, sudah di dokumenkan dalam bentuk DOGMA.

kalau TradisiSuci, kita lihat dari mengapa disebut Tradisi Suci alias ajaran lisan.. oleh karena keterbatasan bahasa.. apalagi tulisan. jadi kalau yang tertulis itu namanya Alkitab. kalaupun kelak ada yang didefinisikan sebagai DOGMA, maka bukan berarti semua sudah tertulis.. sampai kapanpun wahyu Tuhan tidak akan pernah dan tidak akan cukup dikurung dalam bahasa dan apalagi Tulisan, dan apalagi lembar kertas. Tuhan mendirikan Gereja untuk menyampaikan Wahyu, Tuhan tidak menulis kitab. Tuhan tidak memerintah penulisan. Tuhan hanya memerintahkan: "Ajarlah".

jadi biarlah Tradisi itu tetep Hidup di dalam Gereja sebagaimana mestinya.. biarlah Tradisi Suci itu. dan biarlah Kitab Suci yang ada sekarang ini tetep menjadi bagian dari Tradisi Suci.

dan biarlah Kitab Suci dan Tradisi Suci menjadi bagian dari Gereja yang adalah Tubuh Kristus.
Firman Allah tanpa Gereja? Alkitab tanpa Gereja? itu tidak ada dalam Katolisisme..

Di pihak saya, saya tidak percaya akan injil kecuali digerakkan oleh otoritas Gereja Katolik." — St. Augustinus (354–430)

jadi Alkitab saja? i don't think so... :)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #481 on: July 01, 2013, 11:35:02 AM »
O begitu.

Apakah ada semacam buku kumpulan interpretasi2 resmi tsb? Dan, untuk yang Tradisi lisan, apakah ada wacana untuk menuliskannya ke dalam suatu teks atau dokumen? (karena sekarang sudah jaman digital, dokumentasi bisa saja dalam bentuk data digital.)


Salam

mas budi,
ikutan ya...

kalao dalam pendapat saya...

Kitab Suci sebagai PANDUAN HIDUP harus ditempatkan secara PROPORSIONAL dan TIDAK SAMA dengan Undang-Undang yg mengatur warga negara.

sehingga kalau semua-nya mau dibuat tertulis, dengan tujuan agar memastikan bahwa yang boleh itu hanya yg tertulis (baik Kitab Suci maupun tulisan lainnya),
sehingga bisa dipastikan juga bhw yang tidak tertulis itu PASTI TIDAK BOLEH...

maka, imho...
kita telah MENGKHIANATI dan MEMBUANG MENTAH-MENTAH KARUNIA Tuhan yg ISTIMEWA yg hanya diberikan kepada Homo Sapiens --> yaitu AKAL BUDI..

sehingga dengan hanya bermodal-kan Algoritma sederhana:
IF tertulis THEN true, ELSE false

maka Manusia telah MERENDAHKAN DIRI-nya menjadi sebuah KOMPUTER / ROBOT yang telah terprogram dengan IF THEN itu tadi...

yang arti-nya men-deaktiifasi salah satu karunia utama yg membedakan kita dgn hewan (yaitu Akal Budi itu tadi)
dengan telah di-Shut Down nya akal budi
--> maka bukankah semakin mendekat-kan kita kepada HEWAN yang seharus-nya menjadi tanggung-jawab Manusia untuk memelihara-nya (dan untuk melaksanakan tugas itu, Tuhan telah mengkaruniakan akal budi itu tadi?)

demikian pendapat saya mas..

Sehingga memang amat sulit untuk bisa menerapkan Filsafat Sola Scriptura secara Konsisten..
karena, memang hasil-nya akan terjadi proses Pe-Robot-an atau Peng-Hewan-an manusia mas...

Dan Akhirnya, spt pernah saya tulis dulu, imho, Sola Scriptura was Acceptable dan Understandable sebagai suatu Konsep yang mendasari Gerakan Revolusi Sosial / Perlawanan atas Korupsi dan Kesewenang-wenangan banyak oknum gereja pada 500 tahun YANG LALU itu..

Yg artinya pula.. 500 tahun KEMUDIAN --> bila ingin diterapkan --> maka jelas PERLU ada RE-DEFINISI dan AJDUSTMENT atas Filsafat tersebut, karena landscape geopolitik dan kultural-nya sudah amat berbeda.

Misalnya:
- bbrp pendapat dari sebagian rekan protestantism, yang sudah memperluas definisi Sola Scriptura, tidak hanya sekedar IF-THEN tsb, tapi sudah mencakup ke Hal-Hal NON-SCRIPTED yang AS LONG AS masih bisa nyambung ke SCRIPT-nya..
- imho, kita perlu meng-apresiasi, bahwa itu adalah suatu bentuk adjsutment dan pembaharuan yang mengikuti tuntutan jaman dan kondisi masyarakat yg sudah berbeda..

demikian Imho mas...
« Last Edit: July 01, 2013, 11:46:04 AM by cadangdata »

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #482 on: July 01, 2013, 11:50:54 PM »
kalau interpretasi resmi tentang iman dan moral yang utama, sudah di dokumenkan dalam bentuk DOGMA.

Dogma dan Alkitab ini statusnya sama? Kalau tidak sama, mana yg lebih "tinggi"/"penting"?

Maap kalo saya banyak tanya karena saya awam soal beginian (soal2 institutional).

Quote
Tuhan tidak memerintah penulisan. Tuhan hanya memerintahkan: "Ajarlah".
Lho, saya dengar Alkitab itu adalah kmpulan tulisan yg diinspirasikan oleh Roh Kudus?

Quote
Firman Allah tanpa Gereja? Alkitab tanpa Gereja? itu tidak ada dalam Katolisisme..
Jadi, kalo dalam protestanisme Firman Allah tanpa Gereja dan Alkitab tanpa Gereja ya bro? Lalu, orang seperti saya ini (orang yang baca Alkitab sendiri), nasibnya bagaimana?


Salam

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #483 on: July 02, 2013, 12:36:45 AM »
mas budi,
ikutan ya...

kalao dalam pendapat saya...

Kitab Suci sebagai PANDUAN HIDUP harus ditempatkan secara PROPORSIONAL dan TIDAK SAMA dengan Undang-Undang yg mengatur warga negara.

sehingga kalau semua-nya mau dibuat tertulis, dengan tujuan agar memastikan bahwa yang boleh itu hanya yg tertulis (baik Kitab Suci maupun tulisan lainnya),
sehingga bisa dipastikan juga bhw yang tidak tertulis itu PASTI TIDAK BOLEH...

maka, imho...
kita telah MENGKHIANATI dan MEMBUANG MENTAH-MENTAH KARUNIA Tuhan yg ISTIMEWA yg hanya diberikan kepada Homo Sapiens --> yaitu AKAL BUDI..

sehingga dengan hanya bermodal-kan Algoritma sederhana:
IF tertulis THEN true, ELSE false

maka Manusia telah MERENDAHKAN DIRI-nya menjadi sebuah KOMPUTER / ROBOT yang telah terprogram dengan IF THEN itu tadi...

yang arti-nya men-deaktiifasi salah satu karunia utama yg membedakan kita dgn hewan (yaitu Akal Budi itu tadi)
dengan telah di-Shut Down nya akal budi
--> maka bukankah semakin mendekat-kan kita kepada HEWAN yang seharus-nya menjadi tanggung-jawab Manusia untuk memelihara-nya (dan untuk melaksanakan tugas itu, Tuhan telah mengkaruniakan akal budi itu tadi?)

demikian pendapat saya mas..

Jadi, menurut mas cadang, sikap yg berakal-budi, dalam kaitan dng Kitab Suci, adalah sikap yang bagaimana, mas?

Ttg robot, saya pernah punya pikiran yg sama dng mas cadang. Saya pernah berpikir bahwa institusi gereja (baik katholik maupun protestan) merupakan institusi yg mengubah manusia jadi semacam cyborg. Setiap hari minggu, interpretasi "para penguasa" Firman Allah di-install-kan ke otak jemaat melalui sistem-sistem simbol tertentu (verbal dan non-verbal).

Quote
Sehingga memang amat sulit untuk bisa menerapkan Filsafat Sola Scriptura secara Konsisten..
karena, memang hasil-nya akan terjadi proses Pe-Robot-an atau Peng-Hewan-an manusia mas...

Jadi, supaya orang tidak jadi robot/hewan, maka ia tidak boleh berbasis tulisan saja, ya mas?

Tapi, sewaktu Anak Manusia melawan Setan di gurun, Ia selalu bilang "it is written...". Maksud saya, itu seperti mencontohkan bahwa seperti itulah yang seharusnya dilakukan manusia (merujuk ke yang tertulis) ketika manusia berhadapan dengan yang-bukan-dari-Allah. Bagaimana menurut mas cadang ttg hal ini?

(Dan, kalo nggak salah Paulus pernah bilang ttg apa gunanya merujuk ke yg tertulis. Tapi saya lupa lokasi ayatnya... :blush:)


Salam

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #484 on: July 02, 2013, 01:47:23 PM »
Jadi, menurut mas cadang, sikap yg berakal-budi, dalam kaitan dng Kitab Suci, adalah sikap yang bagaimana, mas?

Ttg robot, saya pernah punya pikiran yg sama dng mas cadang. Saya pernah berpikir bahwa institusi gereja (baik katholik maupun protestan) merupakan institusi yg mengubah manusia jadi semacam cyborg. Setiap hari minggu, interpretasi "para penguasa" Firman Allah di-install-kan ke otak jemaat melalui sistem-sistem simbol tertentu (verbal dan non-verbal).

Jadi, supaya orang tidak jadi robot/hewan, maka ia tidak boleh berbasis tulisan saja, ya mas?

Tapi, sewaktu Anak Manusia melawan Setan di gurun, Ia selalu bilang "it is written...". Maksud saya, itu seperti mencontohkan bahwa seperti itulah yang seharusnya dilakukan manusia (merujuk ke yang tertulis) ketika manusia berhadapan dengan yang-bukan-dari-Allah. Bagaimana menurut mas cadang ttg hal ini?

(Dan, kalo nggak salah Paulus pernah bilang ttg apa gunanya merujuk ke yg tertulis. Tapi saya lupa lokasi ayatnya... :blush:)
Salam

mas budi,
ini pendapat imho saya lho mas... bukan yg PALING BENAR nya lho mas... saya ini cuma manusia biasa yg terbatas...

1. Bukankah Kitab Suci adalah Guidance of Life?

2. Tetapi sejauh kemampuan saya, Kitab Suci TIDAK bisa menjadi S.O.P harian hidup kita, karena:
a. Konteks geografis, historis, scientific, kultural, dll yang AMAT BERBEDA antara kehidupan kita hari ini dgn setting waktu & lokasi cerita di Alkitab
b. Cara bertutur tersebut bisa dipahami karena semula memang ditujukan untuk AUDIENS LOKAL,
c. kalo ternyata skrg cakupannya meluas ke banyak negara, tentu BELUM TERANTISIPASI pada saat barang itu ditulis.
d. dan sebagainya...

3. Oleh karena-nya, saya pribadi berusaha & terus berusaha untuk:
a. Menempatkan SUBSTANSI dan INTI Kitab Suci secara PROPORSIONAL sebagai Guidance
b. Memberdayakan Akal Budi untuk me-manifestasikan guidance tsb dalam PRAKSIS sehari-hari (sejauh kemampuan saya)
c. Menyadari KETERBATASAN saya sbg manusia bahwa INTERPRETASI dan MANIFESTASI kitabsuci menurut saya itu BISA SALAH & BISA BETUL
d. Sehingga TIDAK PADA TEMPAT-nya dan KURANG AJAR banget kalau saya MEMPOSISIKAN diri saya spt Tuhan yang MERASA KOMPETEN dan BERHAK untuk menilai apakah Interpretasi & Manifestasi Kitab Suci versi orang lain itu BETUL atau SALAH.
e. Menyerahkan sepenuhnya PENILAIAN itu kepada Tuhan yang memang merancang parameter & checklist nya.

demikian impo mas...

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #485 on: July 02, 2013, 05:07:25 PM »
Iyaaa... iyaaaa... saya tau itu...

Tapi kriteria seseorang sudah menerima kelahiran baru itu seperti apa ?

Orang kan beda-beda....

Saya bilang pastor pantekosta sudah lahir baru, tetapi soli bilang belum.

Jadi kriterianya seperti apa...?

Kriterianya adalah berdasarkan Firman Tuhan yang sudah saya kutip itu.

Kalau mau tahu kepastiannya kelak lihat saja apakah dia berada di Surga ?

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #486 on: July 02, 2013, 05:08:34 PM »
Iya saya tuh tau artinya back to bible atau bible alone...

tapi mosok artinya cuma seperti itu,...? kalau cuma seperti itu sih,.. yaaah ngga jadi saya bertanya deh...

Yang saya mau tau itu arti sola scriptura secara mendalam...

mengapa sampai bisa ada ajaran sola scriptura gitulohh..

Artinya semua ajaran gereja harus sepenuhnya berdasarkan kebenaran yang diajarkan oleh Alkitab Firman Allah.

Apakah ada yang salah dengan ini ?

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #487 on: July 02, 2013, 05:14:07 PM »
makanan sih memang harus secukupnya kalu berlebih bisa kembung ato muntah


Tuhan Yesus memberkati


Han

kalau berlebih mbok ya disedekahkan kepada orang miskin jangan dilalap semua.

Shalom


BACK TO BIBLE

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #488 on: July 02, 2013, 05:51:16 PM »
kalau berlebih mbok ya disedekahkan kepada orang miskin jangan dilalap semua.

Shalom

Betul sekali,
apalagi kalu  rejeki yang berlebih tidak di berikan ke orang miskin , malah di kumpulin sampe 4T

Tuhan Yesus memberkati


han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #489 on: July 02, 2013, 05:54:30 PM »
Betul sekali,
apalagi kalu  rejeki yang berlebih tidak di berikan ke orang miskin , malah di kumpulin sampe 4T

Tuhan Yesus memberkati


han

Kalo buat bangun gedung pertunjukan musik lengkap dengan patung bugil di depan nya, boleh gak om?


Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #490 on: July 02, 2013, 06:22:25 PM »
mas budi,
ini pendapat imho saya lho mas... bukan yg PALING BENAR nya lho mas... saya ini cuma manusia biasa yg terbatas...

1. Bukankah Kitab Suci adalah Guidance of Life?

2. Tetapi sejauh kemampuan saya, Kitab Suci TIDAK bisa menjadi S.O.P harian hidup kita, karena:
a. Konteks geografis, historis, scientific, kultural, dll yang AMAT BERBEDA antara kehidupan kita hari ini dgn setting waktu & lokasi cerita di Alkitab
b. Cara bertutur tersebut bisa dipahami karena semula memang ditujukan untuk AUDIENS LOKAL,
c. kalo ternyata skrg cakupannya meluas ke banyak negara, tentu BELUM TERANTISIPASI pada saat barang itu ditulis.
d. dan sebagainya...

3. Oleh karena-nya, saya pribadi berusaha & terus berusaha untuk:
a. Menempatkan SUBSTANSI dan INTI Kitab Suci secara PROPORSIONAL sebagai Guidance
b. Memberdayakan Akal Budi untuk me-manifestasikan guidance tsb dalam PRAKSIS sehari-hari (sejauh kemampuan saya)
c. Menyadari KETERBATASAN saya sbg manusia bahwa INTERPRETASI dan MANIFESTASI kitabsuci menurut saya itu BISA SALAH & BISA BETUL
d. Sehingga TIDAK PADA TEMPAT-nya dan KURANG AJAR banget kalau saya MEMPOSISIKAN diri saya spt Tuhan yang MERASA KOMPETEN dan BERHAK untuk menilai apakah Interpretasi & Manifestasi Kitab Suci versi orang lain itu BETUL atau SALAH.
e. Menyerahkan sepenuhnya PENILAIAN itu kepada Tuhan yang memang merancang parameter & checklist nya.

demikian impo mas...

Saya sependapat dengan bro cadang kecuali pada poin 2c dan 3d.

Ttg poin 2c: tidak mungkin sebuah teks ditulis dng antisipasi seperti yg bro cadang maksud. Dan, supaya teks tsb dapat dimengerti, yg dibutuhkan bukan suatu penulis yg berantisipasi, melainkan suatu pembaca yg berinterpretasi.

Ttg poin 3d: saya samar-samar teringat sebuah perintah dari Paulus (atau Petrus yah?) kepada jemaat untuk melakukan semacam tes kebenaran.

Salam


Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #491 on: July 02, 2013, 08:41:16 PM »
Dogma dan Alkitab ini statusnya sama? Kalau tidak sama, mana yg lebih "tinggi"/"penting"?
DOGMA itu dirumuskan dari Firman Allah.. ya... jadi DOGMA menjelaskan Firman Allah.. DOGMA itu bukan hal yang berdiri sendiri.. nah silahkan anda simpulkan sendiri.. :D

Maap kalo saya banyak tanya karena saya awam soal beginian (soal2 institutional).
ga papa bro.. your welcome.. teman2 katolik disini pasti akan dengan senang hati menjawab setiap dan semua pertanyaan.. asal pertanyaan itu muncul dari hati yang tulus.. bukan cuma pertanyaan yang mengada-ada dan hanya mencari-cari kesalahan saja.. :)

Lho, saya dengar Alkitab itu adalah kmpulan tulisan yg diinspirasikan oleh Roh Kudus?
yang anda dengar itu sangat benar.. btw anda mendengarnya dari siapa ya? kalau boleh saya tau? :D
jadi dalam rangka rasul mengajarkan FT itu, didalamnya ada "metode" yang menuliskan.. yang ditulis itu disebut kitab-kitab.. sama seperti halnya dosen mengajar.. buku menjadi salah satu alat dan metodenya.. :D



 Jadi, kalo dalam protestanisme Firman Allah tanpa Gereja dan Alkitab tanpa Gereja ya bro? Lalu, orang seperti saya ini (orang yang baca Alkitab sendiri), nasibnya bagaimana?


Salam
yah.. harus dibilang begitu... karena protestan mau nrima alkitabnya (saja) tapi menolak GerejaNya. beli eceran istilahnya...

kalau nasibnya orang seperti mas budi ini.. saya ngga tau ya... serahkan saja pada kemurahan hati Tuhan.. semoga Tuhan menuntun mas budi..

tapi secara kontekstualnya.. orang seperti mas budi ini ibarat orang tua tanpa asuransi.. alias rentan tanpa jaminan.. hehehe... :D
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #492 on: July 02, 2013, 10:48:19 PM »
Saya sependapat dengan bro cadang kecuali pada poin 2c dan 3d.

Ttg poin 2c: tidak mungkin sebuah teks ditulis dng antisipasi seperti yg bro cadang maksud. Dan, supaya teks tsb dapat dimengerti, yg dibutuhkan bukan suatu penulis yg berantisipasi, melainkan suatu pembaca yg berinterpretasi.

Ttg poin 3d: saya samar-samar teringat sebuah perintah dari Paulus (atau Petrus yah?) kepada jemaat untuk melakukan semacam tes kebenaran.

Salam
yg point 3d:
saya rasa, baik scr sadar maupun subconscious, setiap orang pasti akan melakukan tes kebenaran atas semua informasi yg diterima-nya mas...
bahasa sekuler-nya adalah: screening informasi kali yak.. ehehe....
sehingga, sy pun sepakat dgn hal itu..

yang saya kurang sepakat dgn PERBUATAN beberapa gelintir oknum adalah:
ketika Tes Kebenaran yang dilakukan oleh DIRINYA SENDIRI itu, lantas dijadikan JUSTIFIKASI untuk memfalsfikasi atau membenarkan metode interpretasi orang lain..
yang padahal, tes kebenaran itu HANYA MAMPU dilakukan semaksimal DAYA IMAN dan DAYA NALAR pribadi masing-masing Individu, dan JELAS BUKAN bermuara pada Kebenaran ASLI versi Tuhan kan ya mas?

dmkian bro...

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #493 on: July 03, 2013, 09:03:20 AM »
DOGMA itu dirumuskan dari Firman Allah.. ya... jadi DOGMA menjelaskan Firman Allah.. DOGMA itu bukan hal yang berdiri sendiri.. nah silahkan anda simpulkan sendiri.. :D

Yes,  got it.  :nod:

Quote
yang anda dengar itu sangat benar.. btw anda mendengarnya dari siapa ya? kalau boleh saya tau? :D

Saya dengar dari teman2 kristen yang suka berdebat dengan teman-teman muslim (dulu jaman kuliah). Saya juga pernah dengar dari khotbah Pendeta (saya ga tau namanya) di sebuah gereja (saya juga ga tau namanya, tapi itu gereja protestan). Saya juga pernah dengar dari dosen saya yg seorang romo Jesuit.

Quote
yah.. harus dibilang begitu... karena protestan mau nrima alkitabnya (saja) tapi menolak GerejaNya. beli eceran istilahnya...

Tapi, bro, kalo misalnya saya tanyakan ke teman saya yg protestan apakah ia menolak gereja Kristus, ia pasti akan mengerutkan dahinya dan bilang "ya nggak lah". Trus gimana?


Quote
kalau nasibnya orang seperti mas budi ini.. saya ngga tau ya... serahkan saja pada kemurahan hati Tuhan.. semoga Tuhan menuntun mas budi..

tapi secara kontekstualnya.. orang seperti mas budi ini ibarat orang tua tanpa asuransi.. alias rentan tanpa jaminan.. hehehe... :D

Saya merasa lebih nyaman dalam kondisi seperti itu, bro. Berada dalam kemurahan hati Tuhan, bukan dalam hati orang. Orang bisa menjamin apa? Ya nggak, bro? :D

Salam

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #494 on: July 03, 2013, 09:14:16 AM »
yg point 3d:
saya rasa, baik scr sadar maupun subconscious, setiap orang pasti akan melakukan tes kebenaran atas semua informasi yg diterima-nya mas...
bahasa sekuler-nya adalah: screening informasi kali yak.. ehehe....

Nggak juga, mas. Pertama, tes kebenaran pasti sadar (conscious). Kedua, kebanyakan orang justru nggak melakukan tes kebenaran. Yg sering dilakukan adalah lihat siapa yang bilang (cek otoritas). Yg lebih sering lagi adalah lihat mana yg lebih menguntungkan diri sendiri (cek ke"aman"an).

Begitu menurut saya, mas.

Quote
yang saya kurang sepakat dgn PERBUATAN beberapa gelintir oknum adalah:
ketika Tes Kebenaran yang dilakukan oleh DIRINYA SENDIRI itu, lantas dijadikan JUSTIFIKASI untuk memfalsfikasi atau membenarkan metode interpretasi orang lain..
yang padahal, tes kebenaran itu HANYA MAMPU dilakukan semaksimal DAYA IMAN dan DAYA NALAR pribadi masing-masing Individu, dan JELAS BUKAN bermuara pada Kebenaran ASLI versi Tuhan kan ya mas?

dmkian bro...

Tapi, bukannya tes kebenaran ya emang begitu, mas? Kalo nggak boleh begitu, lantas orang musti bersikap bagaimana sebaiknya, menurut mas cadang?



Salam