Author Topic: Sola Scriptura lagi  (Read 81501 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #420 on: June 27, 2013, 03:56:17 PM »
@Mas Onde

Wah, jangan ribet gitu ah, Mas.......jangan terlalu jauh masuk ke teologis, karena arah saya bukan begitu.
ga juga sih kalau ribet.. dan justru saya ngga ingin ke hal theologis lho... kalau muncul solascriptura karena masalah katolik salah saja.. itu akan membawa kita ke ranah theologis..
namun saya ajak tinjau solascriptura ini dari kajian sejarah.. dengan empiris..

misal dengan beberapa bukti sejarah, kita bisa menyimpulkan bahwa paham Solascripturaitu memang baru muncul di jaman luther.. sebagai reaksi atas ketidak setujuan luther terhadap Gereja (nah pandangan begini netral kan?)

Solascriptura sebagai standing position luther untuk melawan Gereja dan Paus kala itu.. (ini juga POV yang ilmiyah dan netral kan?)

dan seterusnya.. saya ajak mas shakes mengkaji justru diluar kajian theologis yg sudah barang tentu mas shakes sendiri sudah terparadigma tentang bagaimana katolik yang sesat, salah, seleweng, berhala, dll..

dari kajian Alkitab juga boleh.. namun bukan teologisnya yg kita ulas, melainkan dari POV ilmiyah.. kita teliti khasanah bahasa Kitab Suci mana yang menyiratkan SOLASCRIPTURA itu..

Maksud saya sebenarnya simpel saja kok, gak usah dipakai rumit-rumit karena kalau kita mau menganalisisnya dengan POV yang berbeda pasti ketemunya berbeda.
jadi ga rumit mas shakes.. kita sebagai sama2 manusia yang hidup dalam sejarah dan pernah belajar, tentu bisa mengkaji dari sisi ilmiyah, bukan dari POV yang pro atau anti katolik

Ambil contoh, bisakah sejarah benar2 netral? Nyatanya gak, karena sejarah akan ditulis oleh si pemenang. Atau sejarah akan ditulis berbeda tergantung versi mana yang mau menuliskannya.
P. Diponegoro adalah pahlawan dari sisi Indonesia, tetapi hanyalah pemberontak dari sudut pandang Belanda. Demikian juga Martin Luther akan dianggap sebagai Bapa Reformator, penganjur kemurnian Firman Tuhan dari sudut pandang Protestan, tetapi hanyalah seorang pengkhianat dari sudut pandang katholik.
Kalau kita berbicara dengan membawa background agama/keyakinan terhadap segala sesuatu, termasuki terhadap sejarah, mungkinkah kita bisa bersikap netral.
untuk itulah saya ga ingin kita berbicara disitu.. silahkan mas shakes kesampingkan luther.. dan mulai mengkaji dasar2 solascriptura itu sendiri... secara empiris, secara logis, dan juga perlu mencari dasar pendukung di Alkitab.


Kembali ke soal sejarah tercetusnya sola gratia, sola fide, sola scriptura, saya tidak memaksudkan  untuk mendebatkan bahwa gagasan sola tersebut adalah tepat (karena memang bukan itu maksud saya), melainkan saya ingin mengajak kita melihat pokok permasalahan sehingga gagasan tersebut muncul.  Ada banyak faktor di sini sehingga gagasan tersebut muncul.
1. Sebelum Luther banyak yang menentang pendapat/pendirian Gereja, tetapi semuanya dihabisi dengan inkuisisi (mudah2an katolik mau mengakui ini dengan jujur), membuktikan bahwa tidak semua orang (Kristen) menerima begitu saja penafsiran tunggal atas Kitab Suci.
ya, tidak semua atau ada sekelompok orang kristen yang tidak mengakui Gereja.. itu sah2 saja..
kita coba bicara inkuisisi.. apa itu inkuisisi?

2. Beberapa perilaku Gereja (anggaplah oknum2nya) seringkali tidak mencerminkan perilaku Kristiani (misalnya perilaku imam2 yang keduniawian, Paus yang memiliki anak haram, dsb....sehingga membuat orang bertanya benarkah mereka ini infalible?
disinilah perlunya penjelasan tentang infallibilitas Paus.. tentu kesalah kaprahan yang terpelihara begini membuat seseorang terus yakin akan salah konsep ajaran Gereja. Padahal infallibilitas Paus itu bukan ketidak berdosaan Paus, dan harus punya kondisi.. ini yg kurang didengar oleh kalangan tidak katolik. sebenernya jawaban2 akan pertanyaan ini atau tepatnya kesalah kaprahan ini sudah banyak, sayang banyak pihak seolah tidak mau mendengar dan mrasa lebih nyaman dengan kesalahkaprahannya itu.. :)


3. Ajaran2 yang dikatakan berasal dari Tradisi Suci (misal: indulgensia) ternyata rawan diselewengkan dan bahkan dikomersilkan.

Sampai di sini dulu, maka menjadi wajar kalau kemudian orang mencari, mana sebenarnya yang masih bisa dipercaya, sementara pimpinan2 Gereja tidak lagi bisa dipercaya. Pernah baca sejarah revolusi perancis? Mengapa sekarang Perancis menjadi sekuler dan bahkan banyak yang atheis? Karena antara lain perilaku oknum2 Gereja yang menindas rakyat. Dan jika dari upaya "pencarian" tersebut akhirnya mereka memilih untuk hanya percaya kepada Alkitab, sebagai satu2nya yang dipercaya masih murni sebagai peninggalan para rasul, maka situasi tersebut menjadi sangat wajar bukan?

Salam.
jika ajaran diselewengkan, maka yg harus dilakukan adalah meluruskan penyeleweng itu.. menghukum oknum penyeleweng.
bukankah jutru ajaran yang rawan diselewengkan ini yang harus dilindungi dengan sepenuhnya dan lebih ketat? bukannya di hancurkan...

disinilah letak kesalahan besar yang saya lihat (IMO) bahwa luther tidak sekedar protes terhadap perilaku Gereja, tapi luther sudah Protes terhadap Ajaran Gereja dan Mengobrak-abrik warisan berharga Gereja. seharusnya luther bisa jadi pahlawan manakala luther berjuang meluruskan penyeleweng. seperti dilakukan ignatius loyola pada jaman itu.

jika mas shakes seorang penganut pentakosta, kemudian kecewa dengan Pendeta mas shakes.. yang ternyata punya skandal.. maka wajar jika mas shakes menyatakan bahwa ajaran pentakosta itu keliru, untuk kemudian mas shakes mencari-cari sendiri ajaran yang dirasa tepat.. dan merubah konsepsi kebenaran (sekali lagi Konsepsi) yang ada di ajaran pentakosta.

« Last Edit: June 27, 2013, 11:54:03 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #421 on: June 27, 2013, 07:03:55 PM »
Iya, ya?

Kelihatannya, ketika pertama kali dikemukakan, sola scriptura[i/] seperti magnet, menarik para kaum yang anti Gereja, lepas dari apapun alasannya menjadi anti Gereja. Pokoke, setiap orang anti Gereja, terpolarisasi menjadi sola scripturist. Setelah 600 tahun sejak diperkenalkan, istilah sola scriptura masih bergema di dada banyak orang, meskipun sudah menyadari bahwa sola scriptura tidak mungkin dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Pokoke, setiap orang anti Gereja, terpolarisasi menjadi sola scripturist

Ternyata, jika dikaji perlahan-lahan dan hati-hati, sola scriptura mustahil dipatuhi, sebab ternyata, meski tidak diakui terus terang, kehidupan kelompok masih digerakkan oleh 'Magisterium' dan tradisi masing-masing yang dipandang suci. Seperti diakui oleh beberapa orang yang nyata-nyata menyadari bahwa unsur kelompoknya tidak semata-mata dihidupkan oleh scriptura tok. Kelompoknya tetap mengakui memiliki 'Magisterium', dan menghormati tradisi yang baik-baik.

Namun, meski sola scriptura sudah disadari tidak tepat, tetap saja sungkan beringsut dari sola scriptura. maka muncullah rupa-rupa sola scriptura. Menurut kelompok ini, menurut kelompok itu, menurut kelompok anu. Semuanya terhimpun dalam sola scriptura, yang anti Gereja.

Mungkin begitu, ya? Hehhee
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #422 on: June 28, 2013, 12:43:53 AM »
Iya, ya?

Kelihatannya, ketika pertama kali dikemukakan, sola scriptura[i/] seperti magnet, menarik para kaum yang anti Gereja, lepas dari apapun alasannya menjadi anti Gereja. Pokoke, setiap orang anti Gereja, terpolarisasi menjadi sola scripturist. Setelah 600 tahun sejak diperkenalkan, istilah sola scriptura masih bergema di dada banyak orang, meskipun sudah menyadari bahwa sola scriptura tidak mungkin dilaksanakan secara murni dan konsekuen. Pokoke, setiap orang anti Gereja, terpolarisasi menjadi sola scripturist

Ternyata, jika dikaji perlahan-lahan dan hati-hati, sola scriptura mustahil dipatuhi, sebab ternyata, meski tidak diakui terus terang, kehidupan kelompok masih digerakkan oleh 'Magisterium' dan tradisi masing-masing yang dipandang suci. Seperti diakui oleh beberapa orang yang nyata-nyata menyadari bahwa unsur kelompoknya tidak semata-mata dihidupkan oleh scriptura tok. Kelompoknya tetap mengakui memiliki 'Magisterium', dan menghormati tradisi yang baik-baik.

Namun, meski sola scriptura sudah disadari tidak tepat, tetap saja sungkan beringsut dari sola scriptura. maka muncullah rupa-rupa sola scriptura. Menurut kelompok ini, menurut kelompok itu, menurut kelompok anu. Semuanya terhimpun dalam sola scriptura, yang anti Gereja.

Mungkin begitu, ya? Hehhee

Ijin nimbrung ya,

Saya rasa memang begitu. Dalam konteks diskusi thread ini, saya lihat2 ada dua macam "sola scriptura": sola scriptura versi penganut Roma Katholik dan sola scriptura versi Protestan.

Sola scriptura versi penganut Roma Katholik: Ajaran tertulis (Alkitab) + Ajaran lisan (Tradisi)
Sola scriptura versi penganut Protestan: Ajaran tertulis (Alkitab) + Ajaran lisan yang masih memiliki hubungan dengan ajaran tertulis (Interpretasi)

Dua-duanya merupakan hasil interpretasi atas scripture.

Gitukah?

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #423 on: June 28, 2013, 08:20:20 AM »

misal dengan beberapa bukti sejarah, kita bisa menyimpulkan bahwa paham Solascripturaitu memang baru muncul di jaman luther.. sebagai reaksi atas ketidak setujuan luther terhadap Gereja (nah pandangan begini netral kan?)

Solascriptura sebagai standing position luther untuk melawan Gereja dan Paus kala itu.. (ini juga POV yang ilmiyah dan netral kan?)


Nah, ini lho maksud saya melihat konteks sola scriptura dalam kerangka sejarah pada waktu itu, ya itu tadi sebagai perlawanan atas otoritas Gereja yang (menurut Luther dan para reformator) sudah menyeleweng dari tujuan Gereja yang sesungguhnya.

So, saya gak minat untuk membuktikan apakah sola scriptura benar sedangkan scriptura+tradisi+magisterium salah, atau sebaliknya. Karena ini hanya akan menjadi debat kusir yang melelahkan.
Concern saya hanya ingin mengajak rekan2 katolik melihat, mengapa harus ada sola scriptura. Kira2 sama seperti ketika Protestan dan Katolik mendebatkan benar atau salah Katolik berdoa rosario, debatnya pasti tidak akan berujung, tetapi ketika Protestan mau mencoba memahami mengapa harus ada doa rosario, maka Protestan bisa mengerti meskipun tidak harus setuju dengannya. Inilah sebenarnya yang saya cari. Jadi saya gak nafsu amat mau menyerang ajaran katolik kok. Terserah kalo Protestan lain nganggap Katolik sesat, menyembah berhala, dsb.....yang jelas saya bukan orang yang begitu.  :)

Nah, dari sudut ini sebenarnya kita sudah selesai kok, karena saya yakin sebenarnya Mas Onde sudah nangkap maksud saya. Jadi benar, sola scriptura memang sebagai bentuk perlawanan terhadap otoritas Gereja katolik pada waktu itu, karena alasan2 yang telah saya sebutkan sebelumnya.
Intinya ada beberapa konteks yang melatarbelakangi di sini:
1. Konteks masyarakat Kristen, artinya sola scriptura dicetuskan dalam konteks dunia Kristen yang sudah pasti mengenal ajaran Kristen dan setidaknya tahu Alkitab (meskipun tidak pernah/tidak diijinkan) membacanya.
2. Konteks otoritas, dimana otoritas paus sedemikian kuat, dimana legalitasnya diklaim sebagai suksesi berdasarkan tradisi. Di sisi lain ternyata oknum2 pimpinan Gereja menunjukkan perilaku yang bertentangan dengan standar Kristen. Maka menjadi wajar ketika kepausan dan tradisi dipertanyakan.
3. Konteks Luther sebagai seorang Doktor Theologi di bidang Alkitab (yang notabene hasil didikan Katolik), setidaknya menjadi dasar bahwa dia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai Alkitab.

Dari sini maka menjadi wajar (ingat lho, saya bicara kewajaran bukan soal benar/salah ataupun soal kepatutan) ketika ungkapan ketidakpuasan berubah menjadi sikap kritis, lalu ketika kritik justru dihadapi dengan sikap defensif dan penolakan yang berlebihan, maka perpisahan menjadi jalan keluar.
Lalu ketika melihat pertentangan yang luar biasa itu berasal dari institusi yang mendapatkan legitimasi berdasarkan tradisi, maka tradisi menjadi dipertanyakan nilai kebenaran dan infaliabilitasnya. Dari sinilah diputruskan bahwa kembali ke scriptura (sola scriptura) adalah satu-satunya jalan untuk mencari kehendak Tuhan yang sebenar-benarnya.

ya, tidak semua atau ada sekelompok orang kristen yang tidak mengakui Gereja.. itu sah2 saja..
kita coba bicara inkuisisi.. apa itu inkuisisi?


Apa yang ingin saya sampaikan adalah: pendapat2 maupun tafsir yang berbeda sudah ada sejak gereja mula-mula berdiri. Demikian juga pertanyaan2 kritis yang mempertanyakan legitimasi Kepausan sudah ada, tetapi mereka tidak mendapat tempat untuk didengar. Yang saya maksudkan, pertanyaan2 akan legalitas Tradisi sebagai infaliable sebenarnya sudah berlangsung berabad-abad.

Saya tidak ingin membahas inkuisisi karena saya tahu arahnya kemana dan jawaban Katolik bagaimana. Tetapi kita lihat kepada faktanya saja, bahwa orang2 yang berpendapat berbeda berakibat pengucilan atau penyiksaan dan hukuman mati (terserah mau dianggap bahwa yang menghukum adalah negara, apapun itu tentulah atas restu Gereja). Dari sini saja terlihat bahwa hal ini tidak sesuai dengan ajaran Gereja mula2, dimana penyesatan seharusnya dihadapi dengan pengajaran yang benar, bukan siksaan dan hukuman mati.

disinilah perlunya penjelasan tentang infallibilitas Paus.. tentu kesalah kaprahan yang terpelihara begini membuat seseorang terus yakin akan salah konsep ajaran Gereja. Padahal infallibilitas Paus itu bukan ketidak berdosaan Paus, dan harus punya kondisi.. ini yg kurang didengar oleh kalangan tidak katolik. sebenernya jawaban2 akan pertanyaan ini atau tepatnya kesalah kaprahan ini sudah banyak, sayang banyak pihak seolah tidak mau mendengar dan mrasa lebih nyaman dengan kesalahkaprahannya itu.. :)
jika ajaran diselewengkan, maka yg harus dilakukan adalah meluruskan penyeleweng itu.. menghukum oknum penyeleweng.
bukankah jutru ajaran yang rawan diselewengkan ini yang harus dilindungi dengan sepenuhnya dan lebih ketat? bukannya di hancurkan...


Mas Onde ngomong begitu dalam konteks sekarang, setelah ada gegeran kasus Luther, setelah GRK kemudian memperbaiki diri dan membenahi diri, serta merumuskan kembali beberapa ajarannya.
Coba melihat pada konteks masa Luther, mana ada rumusan bahwa Paus infalible hanya pada situasi dan kondisi tertentu, infalible hanya pada ajaran moralnya, dst...dst..... Maaf bro, saya gak percaya.
Faktanya, pada masa itu mereka benar2 menganggap diri mereka infalible sehingga sebagian oknum merasa bisa berbuat seenaknya dan tetap tidak berdosa. Paling tidak kaum awam juga melihatnya seperti itu, bahwa benar atau salah, perintah mereka harus diikuti.
Mana mungkin Luther memiliki ribuan pengikut jika bukan karena adanya (maaf) kemuakan masyarakat awam terhadap perilaku oknum Gereja yang seakan untouchable (tidak dapat disentuh). Juga mana mungkin ada penguasa2 politik yang mendukung Luther jika bukan karena kemuakan para raja yang merasa Gereja ikut campur terlalu jauh ke dalam politik?

jika mas shakes seorang penganut pentakosta, kemudian kecewa dengan Pendeta mas shakes.. yang ternyata punya skandal.. maka wajar jika mas shakes menyatakan bahwa ajaran pentakosta itu keliru, untuk kemudian mas shakes mencari-cari sendiri ajaran yang dirasa tepat.. dan merubah konsepsi kebenaran (sekali lagi Konsepsi) yang ada di ajaran pentakosta.



Jika si Pendeta punya skandal, tetapi si Pendeta merasa bahwa tindakannya benar karena punya dasar pembenaran dari Alkitab, tentu saya akan menyelidiki Alkitab, dan kemudian membuktikan bahwa "pembenaran" si Pendeta itu keliru.
Tetapi jika si Pendeta bersikeras bahwa dia benar dan saya salah, bahkan mengusir dan mengucilkan saya, ya apa boleh buat saya akan keluar dari Gereja itu. Jika ada sebagian jemaat setuju dengan saya dan ikut meninggalkan Gereja, ya itu membuktikan bahwa alasan saya punya dasar, bukan sekedar omong kosong saja.

Salam.




πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #424 on: June 28, 2013, 08:20:55 AM »
disinilah letak kesalahan besar yang saya lihat (IMO) bahwa luther tidak sekedar protes terhadap perilaku Gereja, tapi luther sudah Protes terhadap Ajaran Gereja dan Mengobrak-abrik warisan berharga Gereja. seharusnya luther bisa jadi pahlawan manakala luther berjuang meluruskan penyeleweng. seperti dilakukan ignatius loyola pada jaman itu.

Sebenarnya tidak ada kesalahan besar apa pun disana. Dari awal memang yang mau diserang Luther bukanlah kebobrokan moral para Klerus, melainkan ajaran Gereja. Karena Luther merupakan bagian dari kebobrokan moral tersebut. Cikal bakal dari muculnya SOLA FIDE dilatarbelakangi dari pergumulan dan pengalaman dirinya sendiri, yang selalu jatuh ke dalam dosa sebanyak dan setekun apa pun dia melaukan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan terus-menerus melakukan pengakuan dosa.

Justru anjuran Luther adalah: "Peccata fortiter!"
====

Jadi, sekiranya perilaku para Klerus di masa itu benar, baik, kudus.... Luther tetap akan memunculkan ajaran baru yang menyimpang dari ajaran Gereja.

Keboborokan moral para pejabat Gereja di masa itu hanya 'pelanggeng' dari ajaran meyimpang Luther.

====

Salam,

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #425 on: June 28, 2013, 08:37:16 AM »
Sebenarnya tidak ada kesalahan besar apa pun disana. Dari awal memang yang mau diserang Luther bukanlah kebobrokan moral para Klerus, melainkan ajaran Gereja. Karena Luther merupakan bagian dari kebobrokan moral tersebut. Cikal bakal dari muculnya SOLA FIDE dilatarbelakangi dari pergumulan dan pengalaman dirinya sendiri, yang selalu jatuh ke dalam dosa sebanyak dan setekun apa pun dia melaukan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, dan terus-menerus melakukan pengakuan dosa.

Justru anjuran Luther adalah: "Peccata fortiter!"
====

Jadi, sekiranya perilaku para Klerus di masa itu benar, baik, kudus.... Luther tetap akan memunculkan ajaran baru yang menyimpang dari ajaran Gereja.

Keboborokan moral para pejabat Gereja di masa itu hanya 'pelanggeng' dari ajaran meyimpang Luther.

====

Salam,

Profokatif sekali ya.......  :think:

Inilah bukti kalo sejarah tidak akan pernah netral, apalagi jika didasari fanatisme buta terhadap keyakinan masing2.

Kalau model diskusinya seperti anda, saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #426 on: June 28, 2013, 09:41:52 AM »
Nah, ini lho maksud saya melihat konteks sola scriptura dalam kerangka sejarah pada waktu itu, ya itu tadi sebagai perlawanan atas otoritas Gereja yang (menurut Luther dan para reformator) sudah menyeleweng dari tujuan Gereja yang sesungguhnya.
nah, dari situ sebenernya juga ada dua pokok pikir perlawanan luther ini..

Pertama: Luther melawan wibawa otoritas Gereja, menolak penyelewengan oknum Gereja (saya sebut oknum menyeleweng, karena tidak ada satupun ajaran katolik sejak ribuan taun yang lalu mengajarkan skandal, bahkan kebobrokan moral) danperlawanan terhadap hukum aturan Gereja (sebagai organisasi),

Dan kedua Luther melawan dan merombak ajaran Gereja yang sudah didapat dari proses turun temurun dan di kuatkan oleh waktu.

bagaimana menurut mas shakes? kedua jenis motivasi perlawanan ini jelas akan memunculkan goal dan metode yang jauh berbeda mas shakes..

dan jika membahas dan memperdalam perlawanan luther ini akan menjadi fokus dan jelas manakala kita klasifikasikan perlawanan luther dalam kerangka protes terhadap Gereja sebagai organisasi, atau protes terhadap Ajaran Gereja.

walaupun menurut saya dari perlawanan terhadap Gereja kemudian luther harus punya standing position yang otomatis menyeretnya pada perlawanan terhadap Dogma-dogma dan Ajaran Gereja yang mempunyai sifat Kudus.

-cut-
Intinya ada beberapa konteks yang melatarbelakangi di sini:
1. Konteks masyarakat Kristen, artinya sola scriptura dicetuskan dalam konteks dunia Kristen yang sudah pasti mengenal ajaran Kristen dan setidaknya tahu Alkitab (meskipun tidak pernah/tidak diijinkan) membacanya.
apa yang mas shakes maksud dengan kalimat diatas? saya belum begitu jelas melihat tendensinya.. :D

2. Konteks otoritas, dimana otoritas paus sedemikian kuat, dimana legalitasnya diklaim sebagai suksesi berdasarkan tradisi. Di sisi lain ternyata oknum2 pimpinan Gereja menunjukkan perilaku yang bertentangan dengan standar Kristen. Maka menjadi wajar ketika kepausan dan tradisi dipertanyakan.
taukah mas shakes bahwa jauh sebelum jaman luther Paus bisa dipecat?
ada Paus Silvester III pada tahun 1045, ada Paus Benediktus IX yang selama menjabat dituduh telah melakukan perzinahan, walaupun akhirnya tuduhan itu berhasil dibuktikan tidak benar, ada Paus Gregory VI yang di berhentikan secara Paksa akibat terbongkarnya skandal penjualan jabatan (simoni). ini membuktikan bahwa sejak dahulu jauh sebelum luther lahir, konsepsi gereja tentang infallibilitas dan otoritas Paus tidak seperti yang saudara2 protestan pikirkan.. silahkan mas shakes search nama2 Paus diatas untuk mendapat kisahnya.

dan taukah mas shakes bahwa sampai sekarang setipa hari Paus melakukan sakramen tobat pada imam-imamnya?

konteks anti oknum Paus dan konteks anti ajaran Gereja itu akan mempunyai implikasi (tindakan) yang sangat jauh berbeda kan mas shakes? think again...

3. Konteks Luther sebagai seorang Doktor Theologi di bidang Alkitab (yang notabene hasil didikan Katolik), setidaknya menjadi dasar bahwa dia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai Alkitab.
namun apakah menjadi jaminan bahwa luther pasti lebih benar???


Dari sini maka menjadi wajar (ingat lho, saya bicara kewajaran bukan soal benar/salah ataupun soal kepatutan) ketika ungkapan ketidakpuasan berubah menjadi sikap kritis, lalu ketika kritik justru dihadapi dengan sikap defensif dan penolakan yang berlebihan, maka perpisahan menjadi jalan keluar.
Lalu ketika melihat pertentangan yang luar biasa itu berasal dari institusi yang mendapatkan legitimasi berdasarkan tradisi, maka tradisi menjadi dipertanyakan nilai kebenaran dan infaliabilitasnya. Dari sinilah diputruskan bahwa kembali ke scriptura (sola scriptura) adalah satu-satunya jalan untuk mencari kehendak Tuhan yang sebenar-benarnya.
sebenernya saya setuju dan mengapresiasi protestnya luther terhadap moralitas klerus dan petinggi gereja yang buruk waktu itu.. namun saya sangat tidak setuju jika luther sungguh berani merombak2 ajaran gereja yang merupakan warisan luhur dari sejak didirikannya gereja.

kedua, kata kembali ke scriptura harus anda koreksi.. ini kalimat yang tidak tepat, ini klaim sepihak yang semena2 bukan?? kapan Ajaran Gereja meninggalkan Kitabsuci? dan kembali ke scriptura itu bukan solascriptura.. hati2 dengan bahasa anda sekalian mas bro... saya prihatin karena begitu semangatnya mencari pembenaran solascriptura, hingga kemudian bergeser substansi.. sehingga memposisikan orang yang tidak solascriptura menjadi tidak scriptura. ini jelas sebuah bukti kesalahan argumen yang fatal...

Apa yang ingin saya sampaikan adalah: pendapat2 maupun tafsir yang berbeda sudah ada sejak gereja mula-mula berdiri. Demikian juga pertanyaan2 kritis yang mempertanyakan legitimasi Kepausan sudah ada, tetapi mereka tidak mendapat tempat untuk didengar. Yang saya maksudkan, pertanyaan2 akan legalitas Tradisi sebagai infaliable sebenarnya sudah berlangsung berabad-abad.
Gereja dibangun dengan dinamikanya mas shakes... Gereja itu isinya Manusiawi.. dengan kemanusiawinanya Gereja juga mengalami jatuh bangun. Ajaran Gerej aitu juga dibangun dengan banyaknya perdebatan.. konsili-konsili sebelum menghasilkan keputusan itu isinya perdebatan juga... jadi, disinilah saya melihat spesialnya luther.. ia dengan gagah berani menciptakan ajaran baru tanpa di perdebatkan tanpa mekanisme konsili. dan saya berfikir luther ada diwaktu yang tepat, disaat manusia awam melihat dan mengalami kekecewaan terhadap para pemimpinnya.. luther masuk menawarkan hal yang berani.. dan membebaskan.. disitulah sukses martin luther.

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #427 on: June 28, 2013, 10:00:10 AM »
Saya tidak ingin membahas inkuisisi karena saya tahu arahnya kemana dan jawaban Katolik bagaimana. Tetapi kita lihat kepada faktanya saja, bahwa orang2 yang berpendapat berbeda berakibat pengucilan atau penyiksaan dan hukuman mati (terserah mau dianggap bahwa yang menghukum adalah negara, apapun itu tentulah atas restu Gereja). Dari sini saja terlihat bahwa hal ini tidak sesuai dengan ajaran Gereja mula2, dimana penyesatan seharusnya dihadapi dengan pengajaran yang benar, bukan siksaan dan hukuman mati.
mas shakes.. misalkan negara kita ini negara hukum... bagaimana supaya hukum itu dapat ditegakkan? tentu harus diberi sangsi bagi pelanggar hukum kan?? iya ga?
nah.. sangsi pelanggaran hukum gereja yang resmi dari jaman dahulu kala adalah ekskomunikasi.
siksaan (yang manusiawi) juga dilakukan sebagai pendisiplinan (seperti tentara msalnya). kita jga harus melihat konteks jamannya, dimana budaya masyarakat memanglah masih demikian keras. namun itu hanyalah metode, cara implementasi yang sungguh selalu berdinamika mengikuti perkembangan jaman dan kebijaksanaan Gereja yang bertumbuh. dan ingat mtode penghukuman itu letaknya jauuuh dibawa dogma.. kalau tidak setuju dengan metode, jangan hancurkan DOGMA. itu pokok pikirnya..!

Mas Onde ngomong begitu dalam konteks sekarang, setelah ada gegeran kasus Luther, setelah GRK kemudian memperbaiki diri dan membenahi diri, serta merumuskan kembali beberapa ajarannya.
Coba melihat pada konteks masa Luther, mana ada rumusan bahwa Paus infalible hanya pada situasi dan kondisi tertentu, infalible hanya pada ajaran moralnya, dst...dst..... Maaf bro, saya gak percaya.
Faktanya, pada masa itu mereka benar2 menganggap diri mereka infalible sehingga sebagian oknum merasa bisa berbuat seenaknya dan tetap tidak berdosa. Paling tidak kaum awam juga melihatnya seperti itu, bahwa benar atau salah, perintah mereka harus diikuti.
Mana mungkin Luther memiliki ribuan pengikut jika bukan karena adanya (maaf) kemuakan masyarakat awam terhadap perilaku oknum Gereja yang seakan untouchable (tidak dapat disentuh). Juga mana mungkin ada penguasa2 politik yang mendukung Luther jika bukan karena kemuakan para raja yang merasa Gereja ikut campur terlalu jauh ke dalam politik?
jadi, maaf saya harus katakan pada anda mas shakes.. anda masih dalam golongan orang yang salah kaprah terhadap sejarah Gereja Katolik, terhadap sejarah Protestanisme. silahkan jika mas shakes ingin membuktikan bahwa paradigma ataupun opini mas shakes ini berkategori obyektif atau bahkan ilmiyah.. saya menunggu...

Jika si Pendeta punya skandal, tetapi si Pendeta merasa bahwa tindakannya benar karena punya dasar pembenaran dari Alkitab, tentu saya akan menyelidiki Alkitab, dan kemudian membuktikan bahwa "pembenaran" si Pendeta itu keliru.
Tetapi jika si Pendeta bersikeras bahwa dia benar dan saya salah, bahkan mengusir dan mengucilkan saya, ya apa boleh buat saya akan keluar dari Gereja itu. Jika ada sebagian jemaat setuju dengan saya dan ikut meninggalkan Gereja, ya itu membuktikan bahwa alasan saya punya dasar, bukan sekedar omong kosong saja.

Salam.
pertama: dalam kenyataan, sipendeta tidak akan mempunyai pembenaran untuk kasus skandal perzinahan misalnya.. jadi karena moral Pendeta bobrok maka anda menympulkan bahwa ajaran pentakosta salah.. itu poinnya.. tentu kesimpulan ini adalah kesimpulan yang salah konteks.

lalu untuk memperoleh legitimasi, anda harus punya standing position.. maka disini anda akan mengulik ajaran..

si Pendeta punya dasar kitab, karena dengan menjadi Pendeta saya rasa umumnya dia jauh lebih dulu dan lebih banyak mempelajari Alkitab.. namun sayangnya pendapat Pendeta berbeda dengan pendapat anda. seharusnya anda mengatakan bahwa pendapat saya dan pendapat anda berbeda pak Pendeta.. bukan memposisikan dengan semena2 bahwa pak Pendeta telah melawan Alkitab.. disaat pak Pendeta justru mengeluarkan dasar2 alkitabnya.

saya hanya melihat bahwa solascriptura adalah satu2nya dalih yang harus di buat untuk melawan gereja, luther harus punya standing position.. dan standing position itu satu2 yang bisa mengalahkan wibawa gereja.

namun dengan logika berfikir yang paradoks, maka orang malas meneliti.. kalimat yang kelihatan mulia, namun salah, menjadikan orang untuk segera meng iyakan. namun manakala orang mau meluangkan waktu barang sejenak, sungguh solascriptura itu tidak manusiawi, tidak ilmiyah, bahkan tidak mempunyai dukungan histors dan Ayat2..
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #428 on: June 28, 2013, 10:07:45 AM »
Iya siapaaa....?

Pendeta mu...?

Kamu...?

Pastor pantekosta...?

Siapa jelasin dan bilang di sini biar saya juga jadi jelas.
\

Siapapun dia tidak terkecuali kalau sudah menerima kelahiran baru dari Roh dan Firman.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #429 on: June 28, 2013, 10:08:54 AM »
Loh justru saya pengin ngerti-in sola scriptura... kok malahan saya disuruh membuktikan jawaban anda berdasar scriptura atau enggak....??

Sudah saya jawab maknanya yaitu 'Back to Bible' atau 'Bible Alone'.

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #430 on: June 28, 2013, 10:09:38 AM »
Laaah...?

saya tidak tau apa itu sola scriptura,... saya tau cuma sedikit-sedikit.

Makanya saya ingin serius mengetahui apa itu sola scriptura.

Kok mbalik lagi sih ke awal...?

Diterusin aja pertanyaan saya yang terakhir itu, soli..

Sudah saya jawab diatas !

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #431 on: June 28, 2013, 10:10:39 AM »
Emang rada syusyah kalo diskusi dengan orang yang tidak menyimak, dan sering menyampaikan sesuatu yang tidak dimengertinya. Setelah digali lebih jauh, malah menggeser bahasan. Setelah berkutat di topik yang bergeser, kembali lagi ke awal. Yahh... bolak-balik terus.

Kalau mengkritik pakaiilah bukti bro jangan asa bunyi saja tetapi tidak ada bukti kongkrit !

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #432 on: June 28, 2013, 10:17:48 AM »

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

kata2 yohanes ini logis... memanglah kitab tidak mungkin menulis secara komlplit, kitab hanya menuliskan secara intinya saja, garis besarnya saja.


Ayat sebelumnya sudah mengatakan sbb :'

Yohanes 20:31   tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Apa yang sudah tercatat didalam Alkitab sudah cukup dan sempurna bagi orang agar percaya dan beriman  kepada Tuhan,jadi janganlah ditambah dengan segala macam tradisi yang bertentangan dengan Alkitab bro.

2 Tim.3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik


Dengan Alkitab sudahlah cukup dan sempurna perlengkapan bagi iman dan kehidupan rohani kita tidak perlau ditambahi lagi dengan segala macam ajaran apalagi yg bertentangan dengan Alkitab,mas.

Shalom


« Last Edit: June 28, 2013, 10:28:53 AM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #433 on: June 28, 2013, 11:18:47 AM »
Profokatif sekali ya.......  :think:

Inilah bukti kalo sejarah tidak akan pernah netral, apalagi jika didasari fanatisme buta terhadap keyakinan masing2.

Kalau model diskusinya seperti anda, saya rasa tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.

Sejarah tidak netral apaan?

Anda tinggal googling aja perihal Luther dan seruan Luther tentang “Be a sinner and sin boldly!” koq malah saya dibilang fanatisme buta.

Memang model diskusi yang bagaimana yang Anda inginkan?

Bahwa Luther benar?
Bahwa Sola Fide alkitabiah?
Bahwa Sola Scriptura benar Alkitabiah?
Bahwa Kitab Yakobus adalah benar sampah?

Harus beginikah saya katakan: "Karena para Pejabat Gereja bermoral bejat.... maka Luther Protes. Hidup Luther!" supaya berkenan kepada Anda???

Kalau harus begitu.... sejarah apa dan darimana yang saya jadikan acuan untuk menuliskan hal memuaskan Anda di atas??? :think1:

====

Salam,

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #434 on: June 28, 2013, 11:22:56 AM »

Ayat sebelumnya sudah mengatakan sbb :'

Yohanes 20:31   tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
karena itu ayat sebelumnya maka bacanya juga harus urut..
semua yang tercantum sudah dicatat, tapi masih banyak hal yang diperbuat Yesus yang tidak dicatat. ya...?

Apa yang sudah tercatat didalam Alkitab sudah cukup dan sempurna bagi orang agar percaya dan beriman  kepada Tuhan,jadi janganlah ditambah dengan segala macam tradisi yang bertentangan dengan Alkitab bro.
apa yang tercatat memang sudah cukup manakala yang tercatat itu ada pada tempatnya.. kalau tidak pada tempatnya sudah terbukti tidak cukup.

2 Tim.3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik

siapa bilang semua tulisan Alkitab tidak berguna untuk mengajar? jadi ingat, berguna untuk mengajar, menyatakan kesalahan, dan memperbaiki kelakuan.. siapa yang mengajar? siapa yang menyatakan kesalahan? jadi tempatkanlah alktab pada tempatnya, supaya berdaya guna optimal.

Dengan Alkitab sudahlah cukup dan sempurna perlengkapan bagi iman dan kehidupan rohani kita tidak perlau ditambahi lagi dengan segala macam ajaran apalagi yg bertentangan dengan Alkitab,mas.

Shalom
iya, bener... yang nambah2in apalagi sampai bertentangan tapi merasa alkitabiyah itu biasanya jika Alkitab jatuh ditangan yang salah.. atau tidak pada tempatnya... :D
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23