Well,
Jika kita mau mngabaikan nubuat-nubuat di kitab PL mengenai tertolaknya, penderitaan, kematian dan kebangkitan Mesias, maka silakan mngatakan bhw Yesus (yg udah hidup sejak jaman PL dan yg mnyampaikan nubuat-nubuat tsb) tidak tau bhw Ia kelak akan mati.
Siip, si BW di felm tsb juga tau bhw dia kelak akan mati ketika berniat nge-genjot kapalnya yg membawa bom nabrakin ke meteor, siip.
Yang ingin saya sampaikan adalah betapa sulitnya utk mempunyai pendapat dgn kekeuh menggunakan keMahaTahuan Yesus.... karena itu artinya disaat sebelon memilih Yudas ... ibarat Yesus-lah yang mencari mangsa bernama Yudas --- atau bisa juga Allah-lah yg menyodorkan mangsa tsb ke Yesus.
Umur 12 tahun, Yesus tau bahwa Dia akan memilih 12 Rasul dgn nama2 mereka secara tepat sebagai salah satu tool utk dipakai menuju jalan kematianNYA - dengan mengetahui 11 rasul kabur, 1 berkhianat. Tapi mereka belon berjumpa. Nah dikala berjumpa, 12 orang itu cocok dari nama2 Rasul yang Yesus sudah ketahui sejak berumur 12 tahun. Maka di rekrutnya lah 12 Rasul tsb.
Dari situ, jelas .... pertanyaan saya pada topik tidak bengal
.
Maksud saya, inti-nya adalah sekalipun Yesus MahaTau - kita nggak bisa akan mengerti kalo kekeuh berpedoman pada keMahaTahuannya. Dan ini terbukti dari bisa adanya berbagai versi jawaban apabila "maksa" ttg keMahaTahuanNYA
.
Masakah Yesus Kristus yg adalah Firman Allah tidak mngetahuinya?
Dan dari pertanyaan diatas, akan ngerembet ke pertanyaan : masakah Yesus waktu kecil tidak mengetahui nama2 Rasul, kayak begimana dan akan begimana mereka2 tsb ?
.
Adalah lebih mudah utk mengertikan secara "alami".... dimana :
Ya ... Yesus nggak tau akan bagaimana orang2 yang akan dipilihNYA sbg Rasul sejak Dia bayi atopun sesudah Yesus mulai bisa mikir ... yang Dia tahu bhw Dia sedang menjalankan mission impossible ... misi penyelamatan kayak si BW di felm, misi bunuh diri, dan itulah niat-NYA - itulah KasihNYA.
Mungkin ada argumen :
tuh buktinya Yesus bisa tau bhw Petrus akan menyangkal 3x dan Yudas akan berkhianat. ---> Sekali lagi, akan susah kalo kita paksakan bhw Yesus itu taunya sejak kecil because of His MahaTau.
Menjadi lebih mudah apabila kita (atau setidaknya bagi saya) TAU-nya Yesus itu pada masa masa menjelang kejadian
.
Memang tidak bisa diterapkan secara blek-plek ilustrasi analogi felm si BW tsb ... namun ibarat si BW sudah didalam kapal yg sedang meninggalkan bumi - ada kerusakan pada mesin ataupun krew2 yang bertingkah ... maka si BW taunya ya disaat itu juga bhw kerusakan mesin dan krew yg bertingkah akan mengakibatkan seperti apa selanjutnya
.
Apabila nyangkut pautin keMahaTahuan, maka pertanyaan di topik saya logik dan jawaban simpelnya adalah YA. Namun dgn menjawab dgn jawaban simpel YA itu terasa janggal ... maka kita "maksa" utk mencari jawaban2 secara lebih halus ... semisal "dipilih secara eksklusif" ... "sudah takdir" dlsb.
Yah.... begitu aja sih kalo menurut odading ... hehehe
.
salam.