Oom sih sekedar menyuarakan suara rakyat saja, supaya warung bisa rame kalo udah dikenal akan masakannya.
iyah ni Oom... warungnya sepi ...
hiks! Makasih ya Oom udah bantu mau nge-rame-in....
.
Trus darimana nip oda dapet istilah Tahta putih kalo belon ada ayat sama sekali ?
dari ayat Oom... yg saya tanya apakah ada ayat yg bisa mendukung itu ttg apabila didapati kesimpulan penghuni2nya saat itu ... mortal ataukah dgn TK sebelum PTP.
saya urut krono-nya aja ya, khusus buat Oom dan temen2 lainnya agar lebih jelas...
.
(1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.Dari ayat diatas, utk sementara kesimpulan saya :
Semua penghuni sudah dgn TK (immortal).
(3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.Dari ayat diatas, utk sementara kesimpulan saya :
Semua penghuni sudah dgn TK (immortal).
Namun saya nggak ngerti di ayat sbb :
(4) Dan Ia AKAN menghapus segala air mata dari mata merekaKenapa immortal itu masih ada yang sedih - yang Dia AKAN menghapus kesedihan mereka ?
Dari sini saya jadi berpikir apakah mereka (yg sedih ini) adalah mortal ?
Oleh karena itu saya mencoba mundur ke menjelang PTP.
Pada ayat PTP, menuntun saya berpendapat bhw menjelang PTP - sudah tidak ada lagi mortal satupun :
(11) Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.Dari ayat diatas, utk sementara kesimpulan saya - mortal sudah gak ada, semua sudah pada mati.
(12) Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu.Dari ayat diatas, "orang2 mati" disitu adalah immortal.
Begitu Oom ...
.
salam.