memang saya juga mengakui kalau terkadang sulit menahan diri... terutama apabila lawan diskusi terasa menjengkelkan.. argumen ngotot dan ngawur misalnya...
ok lah... tapi saya mengajak, agar kita semua belajar mengemas kejengkelan tersebut dengan bahasa yang diplomatis.. dan lebih mengedepankan argumentasi daripada ad hominem..
dan yang kedua, sekali dua kali jengkel tentu saya pribadi sangat memahami.. namun jika kejengkelan yang ad hominem itu terus berbalas satu sama lain.. maka tidak akan menjadi baik, malahan justru semakin kacau.. substansi diskusi sudah hilang, kemudian jelas terjadi OOT berkepanjangan..
prinsipnya, masri kita jaga agar kita tidak terjebak dalam pertengkaran ad hominem berkepanjangan.
kalau sudah males menanggapi.. ya undur diri dulu saja.. disambung lain kali.. namanya diskusi pertengkaran adalah bumbunya.. tapi kalau berlarust-larus.. diskusi akan menjadi kepaitan... ga usahlah..
ok guys...
marilah BTT saja....