Lalu bagaimana bisa orang telah menerima efek konfirmasi TANPA dikonfirmasi ?
Karena Allah tidak terikat pada suatu Sakramen.
Almighty God
can and
does give
grace to men in answer to their internal aspirations and prayers
without the use of any external sign or ceremony.
Karena itulah saya tidak sependapat bahwa baptis harus dilanjutkan dgn konfirmasi, dalam arti jika orang hanya dibaptis saja maka itu menjadi kurang/tidak lengkap.
Saya juga sependapat, koq.
Dari Link yg pernah saya berikan sebelumnya:
Confirmation is a sacrament in which the Holy Ghost is given to those already baptized in order to make them strong and perfect Christians and soldiers of Jesus Christ.
Tapi jika ditanya lebih lanjut: "
Should a baptized person receive confirmation to make him/her strong and perfect??
Pendapat saya (pribadi) adalah: Tidak.
http://www.newadvent.org/cathen/04215b.htmNecessity
Regarding the obligation of receiving the sacrament, it is admitted that confirmation is not necessary as an indispensable means of salvation (necessitate medii). Tapi penumpangan tangan yg dimaksud dlm konfirmasi adalah berbicara mengenai turunnya / diterimanya Kuasa Roh Kudus kan ?
Kis 8 :17
(17) Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.
Kis 19 :6
(6) Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Kis 9 :17
(17) Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
Salah satunya ya... tetapi intinya adalah Sakramen Konfirmasi menguatkan si orang yang telah dibaptis. Entah ditandai dengan wujud-wujud karunia yg kelihatan atau tidak.... itu tidak menjadi soal. [saya dan teman-teman saya ketika menerima Sakramen Krisma gak ditandai dengan hal-hal kemampuan seperti disebutkan di ayat-ayat KS tersebut]
Justru itu bro..., tidak ada yg memaksa Paulus untuk membicarakan soal baptisan saat itu..
jika Paulus mau bicara ttg Yesus sbg Pokok pohon dan jemaat sbg ranting, atau Yesus yg disalib ya silahkan saja........ kenapa tiba2 Paulus jadi bicara soal baptisan atas nama siapa...?
Masalah yg ditemui St. Paulus di jemaat Korintus (sesuai laporan dari keluargaKloe kepada St. Paulus) adalah bahwa di Jemaat Kosrintus terjadi perpecahan/friksi di antara para umat disana. Ada yg menggolongkan diri dan konco-konconya sebagai golongan
Apollos, golongan
Paulus, golongan
Kefas, etc.
Lalu untuk menghilangkan adanya friksi semacam itu... St. Paulus memilih diksi yang menggiring kepada
kesatuan jemaat. Apa itu? Tentu saja selain
Kristus dan
Salib-Nya; adalah juga
Baptisan. [
Efesus 4:5 satu Tuhan, satu iman,
satu baptisan]
Kata St. Paulus:
"Wahai Jemaat Korintus... sadarilah akan hal ini:
- Kristus gak terbagi-bagi sebagaia: Kristus Paulus, Kristus Apollos, Kristus Kefas,
- Paulus, Apollos, dan Kefas juga gak pernah disalib demi kalian wahai jemaat Korintus;
- Kalian juga gak pernah dibaptis dalam nama Paulus, atau Apollos, atau Kefas."
Apakah Paulus tidak tahu bahwa formula baptisan yg benar adalah dalam nama Allah Tritunggal ? Apakah Paulus tidak tahu bahwa Allah Tritunggal bukan hanya Yesus saja ?
Buat apa Paulus menasehati jemaat dgn cara membuat contoh formula baptisan yg "salah" ?
Formula Baptisan yang salah bagaimana???
St. Paulus sengaja mengatakan bahwa mereka tidak pernah dibaptis dalam nama Paulus (atau Apollos, atau Kefas). Dan itu benar.... karena mereka (jemaat Korintus, semuanya dibaptis dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus).
Masalahnya di diskusi kita ini adalah: Anda membuat suatu penyimpulan secara sempit karena penggunaan nama dirinya sendiri oleh Paulus dalam menegur Jemaat Korintus.
Karena St. Paulus berkata: "
.... Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?" lantas Anda menyimpulkan bahwa: "
St. Paulus bermaksud mengatakan kepada jemaat Korintus, bahwa mereka tidak dibaptis dalam nama Paulus, melainkan dalam nama Yesus Kristus"
Bagaimana Anda langsung berkesimpulan demikian????
Tidak dalam nama Paulus,
gak berarti harus dalam nama Yesus Kristus.
Dibaptis dalam nama Amir juga adalah Tidak dalam nama Paulus,
Dibaptis dalam nama Kefas juga adalah Tidak dalam nama Paulus.
Dan tentu saja, (ini yang benar)
Dibaptis dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus juga adalah
Tidak dalam nama Paulus.
====
Penggunaan kata Kristus, Salib, dan Baptisan dalam pembandingan oleh Paulus TIDAK dimaksudkan untuk mempersempit hanya antara Paulus Vs KRISTUS.
Melainkan, karena memang ketiga kata itulah yang harus diekspose jika tujuannya adalah menciptakan perdamaian dan kesatuan jemaat.
St. Paulus menggunakan "Kristus" dan "salib" ===> karena memang kedua terminologi itu adalah PEMERSATU.
Selain Kristus dan Salib ==> pemersatu lainnya adalah BAPTISAN.
====
Salam,