Author Topic: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?  (Read 14088 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #75 on: August 05, 2013, 07:00:11 PM »
Nungkin kah .....................................................??????????????????????
Ninak nungkin. :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #76 on: August 06, 2013, 07:06:26 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu Ond32.

Atas ini,  di ST (Starting Thread) sudah saya kemukakan, bukan? Yaitu, ditilik dari:
1. Relatif lebih rajin menelusuri garis silsilahnya;
2. Kebiasaan mengumpulkan tulang belulang leluhur, seperti Orang Yahudi yang membawa tulang belulang Yusuf dari Mesir ke Kanaan;

Kemudian di perkembangan trit, ditambah lagi:
3. Orang Batak suka pesta dan makan-makan, Yahudi juga suka bikin perjamuan;
4. Orang Batak (sebagian besar) suka dengan minuman beralkohol, Orang Yahudi suka minuman beralkohol terutama anggur;
5. Orang Batak menyatakan diri keturunan raja, Orang Yahudi menyatakan diri keturunan raja, Orang Kristen adalah imam yang rajani, :grining: ;
6. Entah benar entah tidak, konon Yahudi suka judi (perjudian di AS katanya dikuasai oleh Yahudi), Orang Batak juga suka judi, terbukti dari sebagian besar paguyuban-paguyuban Batak diwarnai dengan judi (pakai kartu remi).

Namun, jangan lupa, di ST sudah dicatatkan, ini hanya othak-athik-ghathuk, meskipun akhirnya cukup menggoda untuk dipikirkan.  :) :nod: :giggle: :grining: :rofl: :drool:  :pray3: :signofcross:
bro husa...

ada yang beda..

orang batak suka makan kepala ikan... (arsik2 sebagai makanan adat)
tapi orang yahudi tidak boleh makan kepala ikan. :D

trus... orang batak itu suka merokok.. kalau di arisan2 "punguan" (kumpulan marga) rata2 meroko, sampai ruangan berkabut... hihihihihi.... :D

trus, terminologi "raja" nya orang batak itu sebenernya berbeda dengan terminologi "raja" pada umumnya. raja di batak itu artinya orang yang dihormati.. oleh karena pernikahan, maka otomatis saudara laki2 istri kita adalah raja kita. jadi, jika sistem itu diterapkan dan berlanjut.. maka semua laki2 dibatak pastilah akan menjadi raja... kecuali jika dlm marga itu tidak ada perempuan.. :D

ini berbeda dengan raja-raja pada umumnya, yang berarti penguasa.. ningrat, royal.. contohnya raja inggris, raja spanyol, raja salomo, raja daud, dan termasuk raja jogja.. dan keturunan raja2 ini bisa kita sebut "berdarah biru"  atau "ningrat"

maka dari itu tidak ada kerajaan batak dalam sejarah kebudayaan batak.. karena kalau raja misalnya raja sidabutar itu menikahi putri (boru) simanjuntak, maka otomatis sidabutar menjadi "abdi"nya simanjuntak.. demikian juga sebaliknya, jika raja simanjuntak menikahi putri sidabutar.. maka rajanya adalah sidabutar, dan simanjuntak sebagai anak buahnya.. (CMIIW)

lagi, orang yahudi itu "gaya permainan" nya suka dibalik layar... mereka banyak menguasai sendi2 perekonomian dan politik, namun dibalik layar.. kalau orang batak, suka di depan layar.. mereka suka jadi pemeran utama di panggung... hihihih....

itu juga othak-athik gathuk...

oya, ada lagi... orang yahudi nampaknya kurang polpuler dalam profesi lawyer, beda dengan orang batak yang kebanyakan lawyer.

tapi saya setuju kalau orang batak itu sebagai "yahudinya indonesia" hehehehe....
« Last Edit: August 06, 2013, 07:16:51 AM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #77 on: August 06, 2013, 10:02:34 AM »
Ond32,

Terminologi "Raja" itu sebenarnya sama, yaitu "Pemimpin". Jika seperti yang Ond32 contohkan itu, karena seorang lelaki marga A mengawini perempuan marga B, maka marga A menyebut kaum lelaki marga B sebagai raja, itu karena perempuan marga B yang dikawininya itu adalah 'orang yang dipimpin di marga B'. Jadi, lelaki yang marga A tadi, begitu dia mengikatkan diri kepada perempuan marga B yang dipimpin lelaki marga B, maka dia (lelaki marga A dan rombongannya) harus 'menghamba' kepada lelaki marga B.

Demikian juga sebaliknya, kalo terjadi dari percabangan generasi yang sudah jauh (3 generasi misalnya), ada lelaki dari marga B mengawini perempuan dari marga A, maka pada upacara adatnya, lelaki marga B dan rombongannya harus 'menghamba' kepada lelaki marga A, karena si lelaki marga B tadi menyatukan diri ke perempuan marga A 'yang dipimpin lelaki marga A'.

Maka pada acara adat Batak, pada pemanggilan 'gerombolan-gerombolan' (rombongan-rombongan), misalnya dipanggilkan Raja ni Pamoruon dohot odoranna (Pimpinan Boru dengan rombongannya), Raja ni dongan sahuta dohot odoranna (Pimpinan lingkungan dengan rombongannya), Raja Naginokkon dohot odoranna (Pimpinan yang diundang dengan rombongannya), dll. Jadi, terminologi "Raja" tetap sama yaitu pemimpin. Jika yang sepantasnya didaulat sebagai raja (pimpinan) suatu rombongan berhalangan, secara otomatis pimpinan diambil alih oleh yang urutan berikutnya, atau atas kesepakatan.

Kepantasan dilihat dari urutan senioritas berdasarkan kelahiran dari generasi sebelumnya. Jadi, kalau misalnya ada 3 lelaki bersaudara, katakanlah P, Q, dan R. Karena P agak terlambat mendapat anak laki-laki maka keturunan mereka misalnya P1, P2, P3, Q1, Q2, Q3, R1, R2, dan R3, dan Q1 lebih tua daripada P1. Pada upacara adat generasi anak-anak P, Q, dan R, yang menjadi raja (pimpinan) adalah P1, meskipun dia lebih muda dari Q1.

Tentang makan kepala ikan, saya belum punya referensi.

Tentang merokok, saya pernah melihat gambar Einstein sedang merokok.

Tentang suka pamer di depan khalayak, yahhh... ini salah satu 'penyakit' yang sudah 'menahun' hingga susah diberantas. Tapi, apakah tidak mungkin, karena kelainan-kelainan (perbedaan-perbedaan) itu maka si Batak ini terkucil dari kumpulan leluhurnya sampai dinyatakan 'hilang'? :grining: :drool: :drool: :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #78 on: August 06, 2013, 10:39:39 AM »

Mengenai orang Yahudi yang terkenal sebagai pengacara, silahkan tengok di situs ini :

http://www.yourjaba.com/famous-jewish-lawyers

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #79 on: August 07, 2013, 10:03:44 AM »

Tentang makan kepala ikan, saya belum punya referensi.



Lho bukannya kepala ikan itu masakan Padang ???
oom  juga suka makan kepala kakap di RM padang

Tuhan Yesus memberkati


han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #80 on: August 07, 2013, 10:50:22 AM »
Ond32,

Terminologi "Raja" itu sebenarnya sama, yaitu "Pemimpin". Jika seperti yang Ond32 contohkan itu, karena seorang lelaki marga A mengawini perempuan marga B, maka marga A menyebut kaum lelaki marga B sebagai raja, itu karena perempuan marga B yang dikawininya itu adalah 'orang yang dipimpin di marga B'. Jadi, lelaki yang marga A tadi, begitu dia mengikatkan diri kepada perempuan marga B yang dipimpin lelaki marga B, maka dia (lelaki marga A dan rombongannya) harus 'menghamba' kepada lelaki marga B.

Demikian juga sebaliknya, kalo terjadi dari percabangan generasi yang sudah jauh (3 generasi misalnya), ada lelaki dari marga B mengawini perempuan dari marga A, maka pada upacara adatnya, lelaki marga B dan rombongannya harus 'menghamba' kepada lelaki marga A, karena si lelaki marga B tadi menyatukan diri ke perempuan marga A 'yang dipimpin lelaki marga A'.

Maka pada acara adat Batak, pada pemanggilan 'gerombolan-gerombolan' (rombongan-rombongan), misalnya dipanggilkan Raja ni Pamoruon dohot odoranna (Pimpinan Boru dengan rombongannya), Raja ni dongan sahuta dohot odoranna (Pimpinan lingkungan dengan rombongannya), Raja Naginokkon dohot odoranna (Pimpinan yang diundang dengan rombongannya), dll. Jadi, terminologi "Raja" tetap sama yaitu pemimpin. Jika yang sepantasnya didaulat sebagai raja (pimpinan) suatu rombongan berhalangan, secara otomatis pimpinan diambil alih oleh yang urutan berikutnya, atau atas kesepakatan.

Kepantasan dilihat dari urutan senioritas berdasarkan kelahiran dari generasi sebelumnya. Jadi, kalau misalnya ada 3 lelaki bersaudara, katakanlah P, Q, dan R. Karena P agak terlambat mendapat anak laki-laki maka keturunan mereka misalnya P1, P2, P3, Q1, Q2, Q3, R1, R2, dan R3, dan Q1 lebih tua daripada P1. Pada upacara adat generasi anak-anak P, Q, dan R, yang menjadi raja (pimpinan) adalah P1, meskipun dia lebih muda dari Q1.

Tentang makan kepala ikan, saya belum punya referensi.

Tentang merokok, saya pernah melihat gambar Einstein sedang merokok.

Tentang suka pamer di depan khalayak, yahhh... ini salah satu 'penyakit' yang sudah 'menahun' hingga susah diberantas. Tapi, apakah tidak mungkin, karena kelainan-kelainan (perbedaan-perbedaan) itu maka si Batak ini terkucil dari kumpulan leluhurnya sampai dinyatakan 'hilang'? :grining: :drool: :drool: :drool:

mauliate tulang atas penjeleasannya.. :-)
so, dengan sistem demikian maka tidak akan pernah ada raja absolut di batak ya bro? maksudnya raja yang dalam arti penguasa suatu daearah. karena biar bagaimanapun.. misalnya si marga A yang begitu hebatnya menikahi perempuan marga b, makka tetep saja si marga A yang hebat tadi menjadi hamba si marga b.

dengan sistem demikian maka memang semua lelaki batak akan menejadi raja entah siapapun itu.
jadi bukan hanya turunan raja, melainkan semua raja. namun demikian raja yang dimmaksud bukanlah seperti sistem kerajaan yg lainnya.dimana seorang raja itu monarki absolut, penguasa, atau founding father suatu peradaban. tidak ada istilah darah biru dibatak.. :-)
[/quote]
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #81 on: August 07, 2013, 11:05:18 AM »
Tetapi tetap ada yang dimaksudkan sebagai ketua suku atau ketua adat, kan?


Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #82 on: August 07, 2013, 11:14:53 AM »
Tetapi tetap ada yang dimaksudkan sebagai ketua suku atau ketua adat, kan?
ada, tapi hanaya berlaku dalam satu marga... kita ga akan bisa menemukan ketua suku batak.. yang ada mungkin ketua adat marga a.  cmiiw bro husa
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #83 on: August 07, 2013, 11:20:55 AM »
Satu lagi, bro mod.

Apakah dalam suatu kampung, hanya terdiri dari satu marga saja? Atau ada juga dari marga lain.
Logikanya, pastilah suatu kampung tidak mungkin hanya terdiri dari satu marga, karena perkawinan semarga pastilah terlarang. Jadi pasti ada istri dari marga lain yang masuk. Jika sebuah kampung terdiri dari 100 warga (dari marga yang sama), maka kemungkinan bisa diperoleh beberapa ratus istri dari marga yang berbeda.

Atau ada penjelasan lain yang lebih benar?

Thanks


Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #84 on: August 07, 2013, 11:46:35 AM »
Satu lagi, bro mod.

Apakah dalam suatu kampung, hanya terdiri dari satu marga saja? Atau ada juga dari marga lain.
Logikanya, pastilah suatu kampung tidak mungkin hanya terdiri dari satu marga, karena perkawinan semarga pastilah terlarang. Jadi pasti ada istri dari marga lain yang masuk. Jika sebuah kampung terdiri dari 100 warga (dari marga yang sama), maka kemungkinan bisa diperoleh beberapa ratus istri dari marga yang berbeda.

Atau ada penjelasan lain yang lebih benar?

Thanks
setau saya, di kampung mertua memanglah terdiri dari banyak marga, dan ananallisa bro snip itu memang logis..
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #85 on: August 07, 2013, 12:02:26 PM »
setau saya, di kampung mertua memanglah terdiri dari banyak marga, dan ananallisa bro snip itu memang logis..

Nah, seperti layaknya sebuah kamung, pastilah ada pemimpinnya, mod?
Entah berupa kepala kampung, ketua, atau kepala adat.
Bagaimana dengan kampung suku Batak ini.
Sebelumnya maaf, kalau terkesan terlalu ingin tahu banyak, karena suku Batak adalah salah satu suku yang sangat saya hormati.


Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #86 on: August 07, 2013, 03:32:57 PM »
Lho bukannya kepala ikan itu masakan Padang ???
oom  juga suka makan kepala kakap di RM padang
Tuhan Yesus memberkati
han
Waaahhh... enaknya kepala kakap di RM Sederhana, mbisa mbatalin mpuasa tuh. :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #87 on: August 07, 2013, 03:34:14 PM »
mauliate tulang atas penjeleasannya.. :-)
so, dengan sistem demikian maka tidak akan pernah ada raja absolut di batak ya bro? maksudnya raja yang dalam arti penguasa suatu daearah. karena biar bagaimanapun.. misalnya si marga A yang begitu hebatnya menikahi perempuan marga b, makka tetep saja si marga A yang hebat tadi menjadi hamba si marga b.

dengan sistem demikian maka memang semua lelaki batak akan menejadi raja entah siapapun itu.
jadi bukan hanya turunan raja, melainkan semua raja. namun demikian raja yang dimmaksud bukanlah seperti sistem kerajaan yg lainnya.dimana seorang raja itu monarki absolut, penguasa, atau founding father suatu peradaban. tidak ada istilah darah biru dibatak.. :-)
Betul. Pokoke demokratis abis.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #88 on: August 07, 2013, 03:43:01 PM »
Tetapi tetap ada yang dimaksudkan sebagai ketua suku atau ketua adat, kan?
ada, tapi hanaya berlaku dalam satu marga... kita ga akan bisa menemukan ketua suku batak.. yang ada mungkin ketua adat marga a.  cmiiw bro husa
Betul. Penjelasan Ond32 sangat bagus.

Itupun juga masih dibatasi teritorial. Misal, Perhimpunan Marga-rantung Sejabodetabek, ya ketuanya berwenang di wilayah Jabodetabek. Kalo ada upacara adat, misalnya seorang putra Yogya kawin dengan seorang putri Marga-rantung dari Jabodetabek, maka ketua dari Jabodetabek harus konsultasi dengan semarganya yang dari Yogya.

Sekarang ini, perhimpunan marga-marga Batak di Jakarta, sedang getol-getolnya mengklaim diri sebagai perhimpunan marga yang mendunia, karena waktu pembentukannya ada Batak Perantauan dari mancanegara ikut berguyub-ria. Selain ada dari perantauan mancanegara, lazimnya diundang juga dari berbagai provinsi. :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Batak, Suku Yahudi yang Hilang?
« Reply #89 on: August 07, 2013, 03:55:28 PM »
Satu lagi, bro mod.

Apakah dalam suatu kampung, hanya terdiri dari satu marga saja? Atau ada juga dari marga lain.
Logikanya, pastilah suatu kampung tidak mungkin hanya terdiri dari satu marga, karena perkawinan semarga pastilah terlarang. Jadi pasti ada istri dari marga lain yang masuk. Jika sebuah kampung terdiri dari 100 warga (dari marga yang sama), maka kemungkinan bisa diperoleh beberapa ratus istri dari marga yang berbeda.

Atau ada penjelasan lain yang lebih benar?

Thanks
Meski Husada bukan mod, ingin memberi penjelasan.

Betul, dulunya, ketika era masih baheula, dimana transportasi sangat sulit,  di suatu kampung adalah yang semarga, kakak beradik, mewarisi lahan dari orang tuanya. Maka, nama kampung di daerah Batak itu, sampai sekarang banyak sebagai nama marga. Istri-istri mereka tentu saja dari marga lain yang dibawa dan tinggal menetap di kampung tersebut.

Jadi, ketika berburu misalnya, seorang lelaki terdampar ke suatu kampung, dia bertemu dengan perempuan kampung itu, dibawa kabur ke kampungnya untuk dikawini. Selanjutnya, lelaki tadi akan mengutus suami dari saudara perempuannya untuk membayar adat ke kampung asal si perempuan yang baru diambil dan dikawini itu.

Pun kalau di kampung itu ada laki-laki marga selain marga yang ada, itu pasti adalah yang mengawini putri marga itu, yaahhh... kasarnya, sebagai 'jongos', yang kepadanya diberikan sebidang tanah untuk diusahakan. Jadi, dimungkinkan ada laki-laki marga lain selain pemilik kampung. Namun, dewasa ini, sudah di tiap kampung ada berbagai marga maka seperti yang Ond32 bilang, yang semarga membentuk paguyuban.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA