Kalo merampok lalu kepergok, ato membunuh lalu ketahuan, ato korupsi ketangkap tangan oleh KPK, itu hari buruk bagi pelakunya, sementara hari yang sama adalah hari baik bagi orang yang memergoki perampok, bagi yang mengetahuai adanya pembunuhan, dan bagi KPK yang menangkap tangan. Yah.... seperti itu??
Bukan itu maksud saya bro council,
tetapi sehubungan dengan tulisan om Han yang ini :
Padahal orang yang megucapkannya itu adalah Aktivis gereja Kristen.
Jadi dijawab itu :
Orang Kristen yang merampok, membunuh, korupsi juga banyak om.
Jadi, pada intinya, tidak ada hubungannya antara pelanggaran dan berbagai kepercayaan dilakukan oleh orang apapun, agama apapun. Cuma butuh nalar dan logika saja. Apakah seseorang mau menggunakan nalar dan logika nya dalam memutuskan apakah hari berhubungan dengan kesialan atau tidak.
Tetapi, kalau ada orang yag nekad, dan menyelenggarakan pesta pernikahan di hari kerja, jam pulang kantor pula, di daerah macet pula, maka kalau pestanya tidak didatangi oleh undangan, ya jangan bilang itu hari sial.