kesimpulan dhi-rhi-ku :
untuk menyenangkan hati Tuhan, tentu saja harus tahu apa maunya Tuhan.
jadi memang harus Tuhan sendiri yang memberitahu kepada manusia
Nggak juga.... Bold - bisa tidak dijaman sekarang, ya dijaman para Nabi
.
Dijaman sekarang, bersifat "melalui".
Mungkin melalui perkataan Rasul di saat itu directly, melalui dicatatnya perkataan Rasul, melalui Alkitab, melalui kata-hati person manusia, dlsb.
(14) Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, (15) supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,Ayat diatas adalah salah satu contoh "melalui" Rasul.
(6) Firman Tuhan kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? (7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."Nah kalo yang diatas itu, baru bisa dikatakan
Tuhan sendiri yang memberi tau
.
freewill disini menurut dhi-rhi-ku adalah kemauan yang dibimbing Roh Tuhan yang memberitahu apa2 yang harus dilakukan untuk menyenangkan Tuhan,
memberitahu caranya dengan menimbulkan kemauan (free will, kemauan) dalam hati manusia utk melakukan ini dan itu, dan sbgainya.
WILL tidak perlu ditimbul-timbulkan. Manusia (termasuk Adam) diciptakan Allah dengan natur ABLE TO.
Causal logiknya :
Diketika manusia menyadari bhw dirinya "tidak mampu" dan
memohon/meminta kepada Allah utk "dimampukan" - maka diketika itulah Allah bekerja.
Secara general .... tidak memerlukan ayat "mintalah, carilah, ketuklah" -
apabila tiba2 nylonong2 Allah sesuka hati
capcipcup celebang kuncup menentukan siapa2 yang mao Dia kerjain dengan menimbulkan kemauan seseorang - siapa2 yg Dia cuekin dengan tidak menimbulkan kemauan seseorang.
Pandangan manusia (pov manusia) yg pro-predestinasi menjadikan manusia mutlak = robot, karena robot is not able to will, dgn demikian juga manusia is not able to will, dimana sampe sampe "will" utk memohon/meminta kepada Allah itu juga dikatakan karena Allah yg memberikan ... PADAHAL dengan
nature able to sudah jelas2 itu adalah Allah yang memberikan ketika manusia diciptakan.
mohon dikoreksi
Saya nggak sedang bermaksud meng-koreksi habakuk ... disini saya sedang mencoba membuka
"jendela informasi" bhw pengertian suatu ayat bisa berbeda berdasarkan person yang bersangkutan tanpa sertamerta artinya itu = melenceng (salah/tidak benar) dari apa yang di-inginkan dari Firman di ayat
.
salam.