Kis 1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Karena Kis 1:26 itu tidak memberitahukan detil teknis pembuangan undi yang dilakukan, saya sangat menerima pikiran Salt, meskipun kelihatannya, dulu, ketika pemilihan Mathias tidak ada pembakaran jerami. Jadi, pada
conclave terjadi pembakaran jerami, sementara pada pemilihan pengganti Yudas Iskariot belum menggunakan pembakaran jerami.
Tetapi, mengingat pada masa itu penggunaan uang logam (terbuat dari perak atau emas) sudah sangat familiar, bisa juga, pengundian itu dilakukan dengan teknis melempar koin ke udara, kemudian menunggu apakah hasil jatuhnya koin itu akan menampakkan muka atau ekor, setelah lebih dahulu ada kesepakatan siapa memilih muka dan siapa memilih ekor.
Jadi menurut saya, tentang teknis pembuangan undi itu tidak begitu penting. Yang terpenting adalah ditentukannya Mathias sebagai pengganti Yudas Iskariot. Dan yang lebih penting dari keterpilihan itu ialah bahwa jumlah rasul digenapkan, tetap menjadi 12. Artinya, jika pengikut Kristus mendapat ajaran Tuhan Jesus Kristus dari orang yang tidak jelas alur apostolik (keapostelan = kerasulan)-nya sampai kepada Tuhan Jesus Kristus, sepatutnya orang itu mencari pengajar dari pihak yang memiliki garis apostolik yang jelas.
Sebab, menurut pikiran saya, betapa pentingnya memelihara garis keapostelan (apostolik = kerasulan) itu, terbukti dari para rasul meminta agar jumlah mereka digenapi seperti ketika Jesus Kristus memilih mereka, yaitu sebelum Yudas memilih tempat yang sesuai baginya.
Dengan demikian, betapa sia-sianya kalau mendirikan suatu kelompok dengan mengatasnamakan berakar ke Yerusalem, padahal, pembentukan kumpulan-kumpulan atas nama Geeja Yerusalem masih dapat ditelusur sampai dewasa ini.
Damai, damai, damai.