Saya lihat bro oda masih memaknai "mendengar" secara terbatas. Sebenarnya, saya sudah buru2 mencantumkan bahwa "mendengar" perlu dimaknai secara luas (saya pakai kata "mengenal").
Saya nangkep kok bud, tulisan budi "mendengar" dalam artian luas.
Para pendengar itu kan terdiri dari "yg mendengar" dan "yg mendengar dalam artian luas". Nah... dengan adanya kalimat ungu ini, berarti ungu udah menjadi suatu "formula" bagi penganut predestinasi dalam Penginjilan.
Ya saya ngerti ada ayat ttg "mendengar" tsb ... namun (imo) ini adalah informasi dari "pihak" Allah. Predestinasi Allah mengasihi Yakub - membenci Esau SBJ, adalah informasi dari pov Allah. Dan yang sering saya alami, informasi2 tsb ini sepertinya dijadikan senjata, misal kira2 kayak gini :
"tuh buktinya Allah sendiri biiang begitu - lu mau protes ?" diketika ybs berusaha mencoba melogiskan konsep predestinasi tsb
.
Jadi, orang yg dipredestinasikan utk selamat memang pasti "mendengar" injil.
Jadi apakah maksud budi disini kata "mendengar" itu adalah "mendengar dalam artian luas" tidak perlu literally menerima informasi Injil tsb secara panca-indra ?
Maksud saya begini, misal :
Mr.X di hutan belantara tidak pernah mendengar literally ataupun membaca kisah Yesus atopun bunyi Injil karena Yesus baru saja bbrp hari naik ke surga - dan mr.X keburu mati. Nah, apabila mr.X memang di predestinasi - maka mr.X bisa "mendengar dalam artian luas" yg tidak ada sangkut pautnya dengan kisah Yesus historis ataupun bunyi Injil ---> mr.X selamat.
Nah... kalo yang kayak model gitu, ya saya sependapat bud
.
Saya malah jadi ikut bingung, bro oda hehehe...
Maksud bro oda bagaimana ya?
Maksud saya tadinya tak kira-in tulisan budi yang "mendengar dalam artian luas" tsb adalah didapatnya informasi Injil (ataupun kisah historis Yesus) yang melalui panca-indra (misal mendengar literal bunyi audible swara si Penginjil ttg kisah Yesus, membaca Alkitab ttg kisah Yesus, mendengar temen2nya bercerita ttg Yesus, membaca internet, meraba huruf braile... pokok ya yg sejenisnya-lah
.)
Mengikuti penjelasan saya ttg poin "iman datang lewat pendengaran" dan "pekabaran injil" di atas, maka poin no.1 udah bisa diralat ya. Intinya: orang selamat karena iman, dan iman itu "disampaikan" melalui kabar sukacita kepada si orang ybs.
Dan kabar sukacita itu bisa : bukan ttg kisah Firman menjadi daging - bisa juga ttg kisah Firman menjadi daging ... either way, the focus is all about God's Word.
Begitu bukan maksud budi ? Saya sependapat
.
Jadi, setiap orang yg dipredestinasikan selamat pasti pada suatu saat dalam hidupnya pernah menerima kabar sukacita itu, bagaimanapun cara/medianya.
Bagaimanapun cara-nya ... dan tidak harus ttg Firman yang menjadi daging (Yesus historis) .... Ya, saya sependapat
.
Di no.2, bro oda bicara soal kondisi pengetahuan si penginjil ttg siapa2 yg dipredestinasi. Saya heran, apa hubungan "mengabarkan injil" dengan "mengetahui siapa2 yg dipredestinasi" ya?
Karena budi membedakan "mendengar" dengan "mendengar dalam artian luas"
.
Dari kalimat2 budi, saya coba ilustrasikan yah : (misal budi sebagai Penginjil)
Andi, Beny, Cuplis dan Dina - para nonK adalah target budi sebagai Penginjil.
Budi mempunyai formula, dari ke 4 orang tsb ... yang di predestinasi akan "mendengar dalam artian luas" bunyi audible Injil dari budi ... disini budi mempunyai suatu "batasan/ukuran" model orang yg dipredestinasi itu = akan "mendengar dalam artian luas".
Setelah bbrp waktu menginjili mereka ... Andi dan Dina masuk Kristen. Budi sendiri yang membaptis mereka. Beni dan Cuplis tetep aja menganut aliran kepercayaan mereka yg pada awalnya.
Odading bertanya :
"so... jadi yg mana bud, siapa2 dari ke empat orang tsb yang mendengar dalam artian luas ?"Kalau budi menyebutkan nama siapa2 yg "mendengar dalam artian luas" - maka di pov odading budi memang telah "menguasai" formula tsb.
Kalau budi menjawab : "wah tidak/belon tau nih oda" ... maka di pov odading : "bukankah sebaiknya tidak-lah perlu formula tsb, bud ?"
.
Di no.4 dan 5, bro oda mempermasalahkan "ukuran" (lagi ). Saya heran kenapa jadi bicara soal ukuran ya? Yang ngukur-ngukur itu siapa? Dan buat apa?
Ukur-mengukur itu tidak ada hubungannya dengan doktrin predestinasi, kan?
Dari bold, misal jawabannya : YA, ukur-mengukur itu tidak ada hubungannya dengan doktrin predestinasi. Tetapi bud,
konsep itu sendiri memberikan peluang utk orang mengajukan pertanyaan logis bud.
(contohnya ya pertanyaan coklat saya diatas ke budi) .Kalo ada orang yg suka ngukur-ngukur pakai doktrin predestinasi, ya berarti problem ada pada orang tsb
Nggak bud... saya nggak mempermasalahkan orang yang demikian ... point-nya saya adalah ijo diatas bud. Dimana....
Nah, apa yg saya bicarakan dalam poin-poin di atas adalah ttg kaitan logis antara doktrin predestinasi dan pekabaran injil, bukan ttg doktrin predestinasi dan mengukur orang lain .
Dimana diketika saya mengajukan pertanyaan coklat ... dan saya mendapatkan jawaban
"si Andi dan si Dina yang mendengarkan dalam artian luas ... mereka di predestinasi selamat" maka artinya si penjawab itu sendiri secara gak disadari sudah "mengukur" kan bud ?
Saya rada bingung bagaimana membaca yg no.1. ".....tidak diketahui apakah selamat/tidak" --> ini yg mengetahui siapa? dan buat apa?
Lah kalo "jalan" nonK tsb sudah diketahui selamat, buat apa di injili lagi - kan bud ?
.
bersambung yah ...