Author Topic: Predestinasi/freewill (lagi)  (Read 44586 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #525 on: November 12, 2013, 05:19:26 PM »
Jelas pijakan memang beda, tetapi yang disebut akal sehat tidak akan bisa berbeda bagi orang yang sama sama sehat logikanya.  Kalau anda sebagai guru sudah menentukan murid mana yang akan lulus dan murid mana yang tidak lulus, sebelum murid itu mengikuti pelajaran di sekolah anda, menurut akal sehat manusia apakah 'tindakan anda' itu masuk logika atau tidak?

Semoga bisa dipahami.

Syalom

Jelas tindakan guru tsb tidak logis dong. Sebab, by rule, guru tsb tidak punya wewenang untuk menyatakan lulus/tidak lulus, dan si anak yg belum jadi murid sekolah juga tidak bisa dikenai aturan lulus/tidak lulus.

Ya, saya memahaminya, bro salt. Dalam artian, saya memahami mengapa bro salt mengumpamakan Allah (dalam kasus predestinasi ini) seperti guru tsb. Saya tahu bahwa bagi bro salt predestinasi-utk-binasa adalah sesuatu yg jahat, dan Allah tidak mungkin melakukan hal yg jahat semacam itu.

Sementara itu, saya juga tahu bahwa orang2 yg percaya predestinasi-utk-binasa tidak melihatnya sebagai sesuatu yg jahat. Mungkin yang mereka lihat adalah bahwa Allah punya daulat penuh atas ciptaanNya, dan kedaulatanNya itu tidak bisa dinilai sebagai jahat karena Ia adalah Allah.

Jadi, ada suatu perspektif yg berbeda dng perspektif bro salt, dan dalam perspektif itu doktrin predestinasi-utk-binasa tidak terlihat sebagai sesuatu yg tak masuk akal sehat.

Saya mau tanya sekarang: bagi bro salt, apakah Allah sedang melakukan kejahatan ketika Ia memerintahkan Israel untuk melakukan genocide (ada tuh di PL, tapi saya belum nemu ayatnya)? Ada orang yg menyebut event tsb sebagai bukti bahwa Allah itu jahat dan keji.


Cheers
« Last Edit: November 12, 2013, 05:23:00 PM by budi »

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #526 on: November 12, 2013, 05:29:47 PM »

Hanya saja tidak cocok dengan ayat
 9 Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. (Psa 145:9 ITB)


Kok bisa nggak cocok?

Kalo peristiwa Allah mengirimkan air bah cocok nggak dng ayat itu?


Cheers

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #527 on: November 12, 2013, 05:32:16 PM »
Kelanjutan nya ..
Allah sumber kejahatan ?

 :think:

"Allah sumber kejahatan" --> bukan, dalam artian Allah tidak melakukan kejahatan.
"Allah sumber kejahatan" --> ya, dalam artian kalau tidak Allah, tidak ada tolok ukur definisi kejahatan/kebaikan.

Cheers.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #528 on: November 12, 2013, 05:41:30 PM »
"Allah sumber kejahatan" --> bukan, dalam artian Allah tidak melakukan kejahatan.
"Allah sumber kejahatan" --> ya, dalam artian kalau tidak Allah, tidak ada tolok ukur definisi kejahatan/kebaikan.

Cheers.

Kalo saya ambil contoh :

Seekor anjing galak dirantai oleh phooey.
Phooey tahu betul anjing ini bisa menggigit pejalan kaki.
Kemudian dengan menggunakan kedaulatannya, maka Phooey melepas rantai anjing ini.
Kemudian anjing ini menggigit pejalan kaki.

Kesimpulannya, Phooey tidak melakukan kejahatan.

 :o
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #529 on: November 12, 2013, 05:56:10 PM »
Kalo saya ambil contoh :

Seekor anjing galak dirantai oleh phooey.
Phooey tahu betul anjing ini bisa menggigit pejalan kaki.
Kemudian dengan menggunakan kedaulatannya, maka Phooey melepas rantai anjing ini.
Kemudian anjing ini menggigit pejalan kaki.

Kesimpulannya, Phooey tidak melakukan kejahatan.

 :o

Para predestinationists akan melihat bahwa dalam kasus tsb phooey tidak benar-benar berdaulat atas si anjing karena si anjing masih bisa bertindak melawan dan mengalahkan kehendak phooey. Kedaulatan phooey hanya berlaku atas rantainya, bukan anjingnya.

Kalau kedaulatan phooey benar-benar mutlak atas anjing jadi begini kasusnya:

Seekor anjing galak dirantai oleh phooey.
Phooey tahu betul anjing ini bisa menggigit pejalan kaki.
Kemudian dengan menggunakan kedaulatannya, maka Phooey membuat anjing ini patuh pada phooey (tidak menggigit pejalan kaki kalau tidak disuruh)
Kemudian phooey melepaskan rantainya dan anjing ini pun tidak menggigit pejalan kaki (karena tidak/belum diperintahkan phooey untuk melakukannya... :giggle:)

------------------

Jadi, saya pikir cara para predestinationists memahami kedaulatan Allah memang berbeda dengan cara para anti-predestinationists memahaminya.


Cheers

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #530 on: November 12, 2013, 06:50:06 PM »
@Budi

Anda katakan bahwa sang guru tidak berwenang? Sementara Allah berwenang, begitukah? Jangan lupakan bahwa Allah menentukan seseorang selamat ataupun tidak selamat (menurut predestinasi) sebelum si manusia dilahirkan, lho.

Quote
Saya mau tanya sekarang: bagi bro salt, apakah Allah sedang melakukan kejahatan ketika Ia memerintahkan Israel untuk melakukan genocide (ada tuh di PL, tapi saya belum nemu ayatnya)? Ada orang yg menyebut event tsb sebagai bukti bahwa Allah itu jahat dan keji.

Apakah ayat kitab Yosua ini ?

  Yos 8:24    Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang.

  Yos 8:25    Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai.

  Yos 8:26    Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya.

  Yos 8:27    Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman Tuhan, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua.


Apa hubungannya dengan masalah predestinasi/freewill yang sedang kita bicarakan, bro?
Yang sedang kita bicarakan di atas adalah binasa dalam arti roh, bukan kematian badan lhoh.

Syalom

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #531 on: November 12, 2013, 09:09:20 PM »
@Budi

Anda katakan bahwa sang guru tidak berwenang? Sementara Allah berwenang, begitukah? Jangan lupakan bahwa Allah menentukan seseorang selamat ataupun tidak selamat (menurut predestinasi) sebelum si manusia dilahirkan, lho.

Apakah ayat kitab Yosua ini ?

  Yos 8:24    Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang.

  Yos 8:25    Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai.

  Yos 8:26    Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya.

  Yos 8:27    Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman Tuhan, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua.


Apa hubungannya dengan masalah predestinasi/freewill yang sedang kita bicarakan, bro?
Yang sedang kita bicarakan di atas adalah binasa dalam arti roh, bukan kematian badan lhoh.

Syalom

Saya hanya ingin tahu bagaimana bro salt memahami kejahatan.

Bagi bro salt (CMIIW), percaya bahwa Allah mempredestinasi orang untuk binasa sama dengan percaya bahwa Allah itu jahat. Nah, saya ingin tahu bagaimana pemahaman bro salt ttg "jahat" di situ.

Kalo bro salt membaca ayat tsb, apakah di situ Allah sedang melakukan kejahatan? (btw, kayaknya ayatnya bukan yang itu deh, duh saya lupa...)


Cheers

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #532 on: November 13, 2013, 01:13:19 AM »
Saya lihat bro oda masih memaknai "mendengar" secara terbatas. Sebenarnya, saya sudah buru2 mencantumkan bahwa "mendengar" perlu dimaknai secara luas (saya pakai kata "mengenal").
Saya nangkep kok bud, tulisan budi "mendengar" dalam artian luas.

Para pendengar itu kan terdiri dari "yg mendengar" dan "yg mendengar dalam artian luas". Nah... dengan adanya kalimat ungu ini, berarti ungu udah menjadi suatu "formula" bagi penganut predestinasi dalam Penginjilan.

Ya saya ngerti ada ayat ttg "mendengar" tsb ... namun (imo) ini adalah informasi dari "pihak" Allah. Predestinasi Allah mengasihi Yakub - membenci Esau SBJ, adalah informasi dari pov Allah. Dan yang sering saya alami, informasi2 tsb ini sepertinya dijadikan senjata, misal kira2 kayak gini : "tuh buktinya Allah sendiri biiang begitu - lu mau protes ?" diketika ybs berusaha mencoba melogiskan konsep predestinasi tsb :).

Quote
Jadi, orang yg dipredestinasikan utk selamat memang pasti "mendengar" injil.
Jadi apakah maksud budi disini kata "mendengar" itu adalah "mendengar dalam artian luas" tidak perlu literally menerima informasi Injil tsb secara panca-indra ?

Maksud saya begini, misal :
Mr.X di hutan belantara tidak pernah mendengar literally ataupun membaca kisah Yesus atopun bunyi Injil karena Yesus baru saja bbrp hari naik ke surga - dan mr.X keburu mati. Nah, apabila mr.X memang di predestinasi - maka mr.X bisa "mendengar dalam artian luas" yg tidak ada sangkut pautnya dengan kisah Yesus historis ataupun bunyi Injil ---> mr.X selamat.

Nah... kalo yang kayak model gitu, ya saya sependapat bud :).

Quote
Saya malah jadi ikut bingung, bro oda hehehe...
Maksud bro oda bagaimana ya?
Maksud saya tadinya tak kira-in tulisan budi yang "mendengar dalam artian luas" tsb adalah didapatnya informasi Injil (ataupun kisah historis Yesus) yang melalui panca-indra (misal mendengar literal bunyi audible swara si Penginjil ttg kisah Yesus, membaca Alkitab ttg kisah Yesus, mendengar temen2nya bercerita ttg Yesus,  membaca internet, meraba huruf braile... pokok ya yg sejenisnya-lah :D.)

Quote
Mengikuti penjelasan saya ttg poin "iman datang lewat pendengaran" dan "pekabaran injil" di atas, maka poin no.1 udah bisa diralat ya. Intinya: orang selamat karena iman, dan iman itu "disampaikan" melalui kabar sukacita kepada si orang ybs.
Dan kabar sukacita itu bisa : bukan ttg kisah Firman menjadi daging - bisa juga ttg kisah Firman menjadi daging ... either way, the focus is all about God's Word.

Begitu bukan maksud budi ? Saya sependapat :D.

Quote
Jadi, setiap orang yg dipredestinasikan selamat pasti pada suatu saat dalam hidupnya pernah menerima kabar sukacita itu, bagaimanapun cara/medianya.
Bagaimanapun cara-nya ... dan tidak harus ttg Firman yang menjadi daging (Yesus historis) .... Ya, saya sependapat :).

Quote
Di no.2, bro oda bicara soal kondisi pengetahuan si penginjil ttg siapa2 yg dipredestinasi. Saya heran, apa hubungan "mengabarkan injil" dengan "mengetahui siapa2 yg dipredestinasi" ya?
Karena budi membedakan "mendengar" dengan "mendengar dalam artian luas" :D.

Dari kalimat2 budi, saya coba ilustrasikan yah : (misal budi sebagai Penginjil)
Andi, Beny, Cuplis dan Dina - para nonK adalah target budi sebagai Penginjil.
Budi mempunyai formula, dari ke 4 orang tsb ... yang di predestinasi akan "mendengar dalam artian luas" bunyi audible Injil dari budi ... disini budi mempunyai suatu "batasan/ukuran" model orang yg dipredestinasi itu = akan "mendengar dalam artian luas".

Setelah bbrp waktu menginjili mereka ... Andi dan Dina masuk Kristen. Budi sendiri yang membaptis mereka. Beni dan Cuplis tetep aja menganut aliran kepercayaan mereka yg pada awalnya.

Odading bertanya :
"so... jadi yg mana bud, siapa2 dari ke empat orang tsb yang mendengar dalam artian luas ?"

Kalau budi menyebutkan nama siapa2 yg "mendengar dalam artian luas" - maka di pov odading budi memang telah "menguasai" formula tsb.

Kalau budi menjawab : "wah tidak/belon tau nih oda" ... maka di pov odading : "bukankah sebaiknya tidak-lah perlu  formula tsb, bud ?" :D.

Quote
Di no.4 dan 5, bro oda mempermasalahkan "ukuran" (lagi  :giggle:). Saya heran kenapa jadi bicara soal ukuran ya? Yang ngukur-ngukur itu siapa? Dan buat apa?
 Ukur-mengukur itu tidak ada hubungannya dengan doktrin predestinasi, kan?
Dari bold, misal jawabannya : YA, ukur-mengukur itu tidak ada hubungannya dengan doktrin predestinasi. Tetapi bud, konsep itu sendiri memberikan peluang utk orang mengajukan pertanyaan logis bud. (contohnya ya pertanyaan coklat saya diatas ke budi) :).

Quote
Kalo ada orang yg suka ngukur-ngukur pakai doktrin predestinasi, ya berarti problem ada pada orang tsb
Nggak bud... saya nggak mempermasalahkan orang yang demikian ... point-nya saya adalah ijo diatas bud. Dimana....

Quote
Nah, apa yg saya bicarakan dalam poin-poin di atas adalah ttg kaitan logis antara doktrin predestinasi dan pekabaran injil, bukan ttg doktrin predestinasi dan mengukur orang lain  :giggle:.
Dimana diketika saya mengajukan pertanyaan coklat ... dan saya mendapatkan jawaban "si Andi dan si Dina yang mendengarkan dalam artian luas ... mereka di predestinasi selamat" maka artinya si penjawab itu sendiri secara gak disadari sudah "mengukur" kan bud ?

Quote
Saya rada bingung bagaimana membaca yg no.1. ".....tidak diketahui apakah selamat/tidak" --> ini yg mengetahui siapa? dan buat apa?
Lah kalo "jalan" nonK tsb sudah diketahui selamat, buat apa di injili lagi - kan bud ? :D.

bersambung yah ...

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #533 on: November 13, 2013, 01:13:34 AM »
Quote
Saya juga bingung bagaimana membaca yg no.4. Apa yg dimaksud dng "nggak oke punya"? Siapa yg menilainya?
Orang laen yg menilainya donk :D ... misal setelah menjadi Kristen dan kehidupannya adem ayem aja sekian tahun... blakangan ybs berubah, misal menjadi pemabuk dan suka memukul istri.

Quote
Dan apa hubungan "mengerjakan keselamatan"? Dalam pemahaman saya, "mengerjakan keselamatan" itu ya kehidupan orang Kristen (jadi terang dan garam dunia).
Nah, yg menjadi pemabuk dan jadi suka memukul istri itu sedang jadi terang dan garam dunia, gak bud ? :).

Dari pertanyaan diatas, saya sudah punya dugaan - jawabannya kira2 dalam opsi spt ini :
1. Apabila dia bener2 "mendengar dalam artian luas", ybs tidak mungkin menjadi pemabuk dan jadi suka memukul istri.
2. Yah... namanya manusia ... wajar kok ada jatuh bangun .. tapi Tuhan tidak akan membiarkan keadaan ybs berlarut2 seperti itu ---> "udah di predestinasi gitu loh ... :D"

Both answers dari pov orang lain (odading), itu = "mengukur"  :ballspin: :)

Quote
Kalau menurut saya, penginjil yg memegang freewill (ketimbang predestinasi) memiliki struktur pikiran:

1. Allah telah menyediakan segala sesuatu yg diperlukan bagi keselamatan manusia.
Nah itu bud, seperti yg saya tulis diatas ... kalo point diatas digunakan berdasarkan konsep predestinasi, ini jadi memberi peluang pada orang lain utk mengajukan pertanyaan wajar.

Misal saya sekarang mengajukan pertanyaan :
Manusia yang mana ? manusia yang sudah dipredesitnasikan SBJ  ? ataukah semua umat manusia ?

Quote
2. Segala sesuatu itu perlu diberitakan supaya orang-orang bisa merespon dng iman --> pekabaran injil
Nah, itu diatas kan yg pedoman konsep freewill ... sekarang bagaimana dgn yg konsep predestinasi ?

Quote
Lah, ngapain juga ngukur-ngukur dan membanding-bandingkan iman orang lain? Dan apa hubungannya dengan doktrin predestinasi? Saya jadi bingung...
jawabannya ijo diatas bud :).

Quote
Perumpamaan: tadi anak saya memakai krayon untuk memoles bibirnya (kayak lipstik gitu).  --> yang "tidak logis" krayon-nya atau cara anak saya memakai krayon itu? Meskipun bagi anak saya "hey,it works!", bukan berarti krayon memang diproduksi untuk memoles bibir, kan?
Karena sulit utk saya "setarakan" krayon = konsep predestinasi ... maksud saya ya ijo itu tsb bud ... bukan ttg orang2 yg berkonsep predest yg duluan yg ngukur2 ... namun konsep itu sendiri membuka peluang utk di-ajukan pertanyaan2, yang ketika dijawab : either ybs menggunakan formulanya (secara gak langsung "mengukur") --- OR ybs tidak menggunakan formulanya ataupun mungkin tidak terjawab, dgn begitu berarti disini dia menjadi seperti orang yg berkonsep freewill :D.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #534 on: November 13, 2013, 01:46:17 AM »
@budi & salt,

maap, saya nyamber karena tertarik bold pada quote budi sbb :

Jelas tindakan guru tsb tidak logis dong. Sebab, by rule, guru tsb tidak punya wewenang untuk menyatakan lulus/tidak lulus
IMO, Guru itu jelas ungu :).

Tindakan guru yang tidak logis adalah apabila :
Guru mengetahui semua murid be o de o dan semua tidak lulus. Guru memilih sejumlah murid utk dia luluskan ... caranya adalah dengan memberi les privat ke orange dan diakhiri dengan "kalo nanti ujian/ulangan kalian masih menemukan kesulitan dan gak bisa jawab, tanya aja ke saya". Diketika ujian guru ngliatin HANYA para orange (ngapain juga ngliatin selain orange ? :lol:), apabila bbrp dari para orange masih gak bisa jawab saat ujian atopun tiap2 ulangan, maka mereka bisa/boleh berkehendak utk bertanya jawabannya ke si guru dan guru akan kasih tau jawaban2 ujian tsb .... apabila orange tidak bertanya ... guru mengingatkan mereka "tanya saya donk ..." dan apabila mereka tetep ngdableg nggak bertanya ... maka guru memberi tahu atau bahkan mengisi sendiri jawaban ujian tsb. Semua ini adalah "cara kerja" guru, agar sesuai dengan rencana guru... yakni orange lulus sekolah.

So disini bukan ttg jahat/tidak jahat atas pemilihan orange dan tidak dipilihnya selain orange... melainkan "cara kerja" guru itu yang nggak logis :D.

:)
salam.
« Last Edit: November 13, 2013, 01:47:55 AM by odading »

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #535 on: November 13, 2013, 05:40:42 AM »
Sependapat dengan Oda, yang sedang saya bicarakan adalah ketidak logisan cara pandang predestinasi, bukan tentang kejahatan.

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #536 on: November 13, 2013, 05:44:37 AM »
Para predestinationists akan melihat bahwa dalam kasus tsb phooey tidak benar-benar berdaulat atas si anjing karena si anjing masih bisa bertindak melawan dan mengalahkan kehendak phooey. Kedaulatan phooey hanya berlaku atas rantainya, bukan anjingnya.

Kalau kedaulatan phooey benar-benar mutlak atas anjing jadi begini kasusnya:

Seekor anjing galak dirantai oleh phooey.
Phooey tahu betul anjing ini bisa menggigit pejalan kaki.
Kemudian dengan menggunakan kedaulatannya, maka Phooey membuat anjing ini patuh pada phooey (tidak menggigit pejalan kaki kalau tidak disuruh)
Kemudian phooey melepaskan rantainya dan anjing ini pun tidak menggigit pejalan kaki (karena tidak/belum diperintahkan phooey untuk melakukannya... :giggle:)

------------------

Jadi, saya pikir cara para predestinationists memahami kedaulatan Allah memang berbeda dengan cara para anti-predestinationists memahaminya.


Cheers

Naahhh that's it.
Dengan alur yang sama, teori predestinasi menunjukkan kedaulatan mutlak Allah.

Adam dan Hawa jatuh oleh Iblis berarti mutlak 100% perbuatan Allah.
Seperti film yang telah diskenario sutradara

 :rofl:

ohhh predestinasi   :'o :'o :'o
Allah tahu betul adam dan hawa bisa jatuh dan atau bisa tidak jatuh.
Allah menggunakan kedaulatan mutlaknya menyebabkan adam hawa jatuh oleh Iblis.
Kemudian Allah pura2 bertanya kepada adam hawa tentang kejatuhan yang terjadi.

 :'o
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #537 on: November 13, 2013, 05:51:40 AM »

---cut---

Ya, saya memahaminya, bro salt. Dalam artian, saya memahami mengapa bro salt mengumpamakan Allah (dalam kasus predestinasi ini) seperti guru tsb. Saya tahu bahwa bagi bro salt predestinasi-utk-binasa adalah sesuatu yg jahat, dan Allah tidak mungkin melakukan hal yg jahat semacam itu.

Sementara itu, saya juga tahu bahwa orang2 yg percaya predestinasi-utk-binasa tidak melihatnya sebagai sesuatu yg jahat. Mungkin yang mereka lihat adalah bahwa Allah punya daulat penuh atas ciptaanNya, dan kedaulatanNya itu tidak bisa dinilai sebagai jahat karena Ia adalah Allah.

---cut---


Maaf .... ikutan nimbrung dari sisi lain.
Terhadap yang bold diatas, bahwa apapun yang ditetapkan Allah tidak dapat dikatakan jahat karena ia Allah.
Tapi terhadap manusia, Allah mengajarkan sebaliknya ... kasihilah dst dst.

Ini paradox   :o

Bisa lebih mudah bila digambar begini ya :

Phooey menggunakan kedaulatan mutlaknya kepada anaknya supaya makan soto.
Surga itu diandaikan makan soto daging.
Neraka itu diandaikan makan soto daging tapi plus sambal.

 :giggle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #538 on: November 13, 2013, 09:13:38 AM »
Sependapat dengan Oda, yang sedang saya bicarakan adalah ketidak logisan cara pandang predestinasi, bukan tentang kejahatan.

Syalom
betul bro ...

sebenarnya jika cara pandang predestinasi ini mengikutsertakan freewill manusia selesai masalah hehe...

maksudnya jika Allah mempredistinasikan manusia yang diselamatkan dalam sebuah requirement yang jelas dengan begitu predistinasi Allah adalah sebuah tawaran bagi manusia sesuai dengan ayat di bawah ini

Lukas 13:23-24
 13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu ! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Saya membaca ayat di atas adalah Allah menetapkan sebuah kriteria bahwa untuk diselamatkan orang2 harus berjuang masuk pintu sempit dalam artian kristen tentu dengan iman dan perbuatan.

Dalam hal ini jelas free will manusia juga berperan apakah ia mau bersusah payah berjuang atau tidak berhenti di tengah jalan dan masuk ke pintu yang lebar.

Jadi kedaulatan Allah adalah kedaulatan yang adil , fair bagi semua manusia bukan otoriter, atau seperti lempar dadu atau hitung kancing hehe...

salam :)
In Omnibus Caritas

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #539 on: November 13, 2013, 10:04:06 AM »
betul bro ...

sebenarnya jika cara pandang predestinasi ini mengikutsertakan freewill manusia selesai masalah hehe...

maksudnya jika Allah mempredistinasikan manusia yang diselamatkan dalam sebuah requirement yang jelas dengan begitu predistinasi Allah adalah sebuah tawaran bagi manusia sesuai dengan ayat di bawah ini

Lukas 13:23-24
 13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu ! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Saya membaca ayat di atas adalah Allah menetapkan sebuah kriteria bahwa untuk diselamatkan orang2 harus berjuang masuk pintu sempit dalam artian kristen tentu dengan iman dan perbuatan.

Dalam hal ini jelas free will manusia juga berperan apakah ia mau bersusah payah berjuang atau tidak berhenti di tengah jalan dan masuk ke pintu yang lebar.

Jadi kedaulatan Allah adalah kedaulatan yang adil , fair bagi semua manusia bukan otoriter, atau seperti lempar dadu atau hitung kancing hehe...

salam :)

Top markotop om mod.

 :afro: