Kita ganti sosok Bunda Maria dgn rekan kita Bro Leo....... (bro Leo, pinjem nama ya )
Salam bro Leo, tolong doakan saya ya..... Kemudian bro Leo berdoa (mendoakan anda) kpd Allah......
Perhatikan, Doa yg bro Leo naikkan kpd Allah jg tidak terlepas dari permintaan anda kpd bro Leo utk mendoakan anda.
Apakah salam yg anda sampaikan kpd bro Leo jg termasuk Doa ??
haha.. ya baiklah.. kita melangkah lagi...
secara konsepsi memang sama..
tapi bro djo, bisa bayangkan kalau saya bicara sama bro leo, maka saya disebut berdoa sama bro leo... hahaha.. ii tentu lucu.. ada bahasa yang lebih "manusiawi", yaitu "saya bicara dengan bro leo... "
salam kepada maria yang membangun doa kepada sosok transenden tentu tak lepas dari posisinya yang oleh iman katolik disebut sebagai mediatrix..
“Mediator” adalah kata Latin yang berarti “perantara” (lelaki). “Mediatrix” juga berarti “perantara” (perempuan); Santa Perawan Maria (perempuan) diberi gelar “Mediatrix”, artinya Maria Perantara.dengan mempertimbangkan siapa dan dimana posisi bunda Maria, maka kita dapat membayangkan betapa besar kuasa doa bunda Maria.
karena ia diangkat ke surga dan karena perannya sebagai bunda bagi kita semua, Bunda Maria berdoa bagi kita, bertindak sebagai perantara atas nama kita seperti yang dulu dilakukannya di Kana, mohon pada Kristus untuk melimpahkan rahmat atas kita seturut kehendak-Nya.
dan ingat setiap kita berdoa salam Maria, kita meminta didoakan oleh bunda Maria, disaat yang sama bunda Maria pun akan meminta kita; “Apa yang dikatakan-Nya kepadamu, buatlah itu!” seperti yang ia katakan pada pelayan di pesta penikahan di kanna, karena ia tahu apa pun yang Kristus hendak lakukan pastilah baik dan benar adanya; Bunda Maria mengucapkan kata-kata yang sama kepada kita sekarang ini.
ada hal2 yang sama konsepsinya, namun manakala subyek, predikat, dan obyeknya berbeda.. maka namanya pun menjadi berbeda.
posisi, apa dan siapanya bro leo tentu berbeda dengan posisi dan siapa nya Bunda Maria. berdasarkan inilah, bicara kepada bro leo tidak mungkin kita sebut dengan doa.
saya tambah artikel supaya memperkaya wawasan ajaran katolik:
Dalam ensiklik “Redemptoris Mater” (1987), Paus Yohanes Paulus II mengatakan: “Maria menempatkan diri sebagai Perantara antara Puteranya dan umat manusia dalam realitas keinginan, kebutuhan, dan penderitaan. Dalam posisinya sebagai Bunda, Maria menempatkan dirinya di tengah, bertindak sebagai perantara. Dalam posisi seperti itu Maria bisa menunjukkan kepada Puteranya apa yang dibutuhkan umat manusia. Pada kenyataannya, ia punya hak-hak untuk melakukan posisi itu.”
Pada pertemuan umum yang terjadi pada tanggal 24 September 1997, Paus Yohanes Paulus II mengatakan: “Orang-orang kristiani berdoa kepada Maria sebagai penasihat, penolong, pembantu dan perantara. Maria mengantarai kita, membela kita dan melindungi kita; Maria membantu kita dalam hal kebutuhan-kebutuhan kita; Maria mendukung mereka yang mengalami kejatuhan, dan menyampaikan doa-doa kita kepada Kristus, membela kita terus menerus.”
Konsili Vatikan II sekali lagi mengulangi gelar-gelar Maria sebagai pengacara (advocata), pembantu (ajutrix), penolong (auxiliatrix), dan perantara (mediatrix) (LG 62).