Menurut saya satu satunya jalan keselamatan yang aman adalah taat sepenuhnya kepada apa yang diperintahkan dan diajarkan oleh Tuhan didalam Alkitab bukan sesuatu yang extra biblical bro.
Jika itu iman Anda, ya silakan dijalani demikian.
Kalo kami sih mengikuti amanat rasul Paulus:
2 Tes 2 : 1 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.Bagi kami, ajaran lisan itu tidak mungkin dimuat semuanya dalam kanon Kitab Suci (46+27), karena by historical fact kanon ini pertama kali disusun pada abad ke-4 melalui sinode Hippo dan konsili Kartago.
Ajaran lisan yg tidak dimuat di kanon 46+27 itu terdapat pada Gereja sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran, sebagaimana diajarkan dalam
1 Tim 3 : 15.
Rahmat berdasarkan doa salam Maria memang hanya ada didalam tradisi gereja anda sendiri (bukan Alkitab) seperti berikut ini :
• "Many things ... are asked from God, and are not granted; they are asked from Mary and are obtained- ('The Glories of Mary', hal 139).
• "We often more quickly obtain what we ask by calling on the name of Mary than by invoking that of Jesus ('The Glories of Mary', hal 147).
Ini menurut saya sama sekali ajaran yang extra / anti biblical.
Ya jelas saja tidak alkitabiah, karena memang tidak ada ajaran GK yg demikian!! Apakah Anda mengacu pada "The Glories of Mary" karangan St. Alphonsus Liguori?
Kalo benar, silakan Anda tunjukkan di buku aslinya St. Alphonsus Liguori berikut ini:
http://archive.org/stream/thegloriesofmary00liguuoft#page/146/mode/2upAku coba cari di halaman 139 & 147, kok ga ada ya tulisan St. Alphonsus Liguori seperti yg Anda tuliskan di atas? Apakah beda penomoran halaman??
Apakah kalimat yg Anda berikan itu sudah dimodifikasi? Atau memang berasal dari buku "The Glories of Mary" yg lain?
Kalo bukan dari referensi-nya katolik, ya jelas saja kutipannya akan bertentangan dgn Alkitab, dan bertentangan dengan ajaran katolik.
Kalau anda menganggap ini hanya tradisi buatan gereja anda maka saya tidak akan megomentari lebih lanjut tetapi bisa saya katakan bahwa api pencucian sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya,apalagi kalau arwah manusia bisa menyelamatkan manusia dari hukuman atas dosa.
Aku hanya bisa mengatakan, Anda menggunakan referensi yg salah dalam memahami ajaran GK.
Anda juga memahami secara berbeda dengan yg diajarkan oleh GK.
Jadi aku bisa memaklumi kalo Anda mengatakan bahwa api penyucian itu tidak alkitabiah berdasar definisi Anda.
Aku juga bisa memahami Anda mengatakan bahwa arwah manusia dapat menyelamatkan dari dosa, karena pada dasarnya GK pun mengajarkan demikian.
Aku maklum kok kalo Anda mengira GK mengajarkan sesuatu yg salah, karena Anda memang memahaminya tidak seperti yg diajarkan oleh GK.
Satu satunya yang bisa membersihkan dan mengampuni manusia dari hukuman dosa hanyalah darah Yesus saja.
Amin!!! GK pun mengajarkan demikian.
Melalui doa rosari, umat katolik merenungkan misteri penyelamatan.
Melalui rosario, umat katolik mengagungkan kurban darah Anak Domba.
Melalu rosario, iman dan pengharapan umat katolik dikuatkan, dan dari pengharapan akan belas kasih dan karunia Allah kami akan diselamatkan oleh darah Yesus.
Anda saja yg memahami secara salah bahwa dalam rosario, Maria lah yg mengampuni dosa.
Jadi ya... aku maklumi kalo Anda masih mengatakan bahwa rosario itu tidak alkitabiah menurut definisi Anda.
Adalah berkelebihan menurut saya kalau ingin mengecap apa yg ada di sorga melalui doa kepada arwah manusia.
Maria sendiri yang sangat rendah hati tidak pernah menyuruh siapapun untuk berdoa kepadanya untuk bisa tiba kepada Tuhan atau dikabulkan oleh Tuhan. Tidak pernah ada jaminan seperti itu didalam Alkitab.
Tidak ada pula tulisan atau jaminan di Alkitab utk Anda minta didoakan pada Pendeta, bukan?
IMHO, kami ini tidak berbeda dengan Anda yg minta didoakan oleh Pendeta Anda.
Misteri penyelamatan yang paling pokok adalah merenungkan karya Kristus tanpa menambah sosok siapapun seolah-olah menjadi saingan bagi Yesus didalam karya keselamatan-Nya bro.
Yang menambahkan sosok seolah2 ada saingan Yesus itu hanya dari non-katolik, kok..
Iman katolik secara jelas membedakan peranan (perantaraan=intercession) Maria dan para kudus yang tidak sama dan tidak pernah dapat menggantikan peranan (perantaraan = mediation) Yesus.
Hanya orang2 non-katolik yg mencampur-adukkan peranan=intercession=mediation, jadi ya jelas saja bagi non-katolik akan menyamakan Maria dengan Yesus.