Bro Oda,
Mengenai iman katolik tentang kekudusan Maria, bisa bro Oda lihat di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,292.0.html
Makasih Jeno atas link-nya. Baru aja kelar tak baca
Kurang lebih apa yg bro oda pahami itu sudah sama dengan iman katolik, bahwa Maria adalah kudus
secara di "final thought" kita berdua - iyah sama ---> Bunda Maria adalah wanita Kudus. Namun secara "process thought" kayaknya kita berdua lain ... hehehe
.
Jeno tentu sudah bisa menduga kenapa kita ampe bisa laen....
odading tidak melibatkan Original Sin (OS), sedangkan secara pov ajaran keKatolikan melibatkan OS.
Ada beberapa pertanyaan berdasarkan setelah saya membaca link yg Jeno kasih.
Bunda Maria yg terberkati, seketika pada saat pertama it terbentuk sebagai janin
A. Bunda Maria yg terberkati bebas dari dosa asal sejak pembentukan jiwa dan rohnya, dan saat jiwa dan roh itu memasuki tubuhnya di kandungan.
B. Rahmat pengkudusan ini diberikan kepadanya sebelum dosa dapat menyentuh jiwanya.
Semua yg dibawah ini adalah didalam asumsi saya didalam posisi berpedomankan pada konsep OS :
point-A,
apakah benar pengertian saya bhw maksudnya di point ini = state Maria terlahir sudah berbeda/unik duluan dari pada wanita2 (semua orang) yg lahir di bumi ? ---> yakni bayi perempuan yg lalu dikasih nama Maria ini terlahir didalam state bebas dari OS, sementara bayi2 lain pada umumnya terlahir didalam state OS.
point-B,
saya tidak/belon mengerti kalimat "sebelum dosa dapat menyentuh jiwanya".
Apakah maksud kalimat tsb = dosa tetep dapat menyentuh jiwanya sekalipun telah mendapat Rahmat Pengkudusan ketika janin ?
C. Keadaan pengkudusan sejati, tidak berdosa, keadilan, yg merupakan lawan dari dosa asal, dianugerahkan atas Maria; sehingga oleh rahmat karunia,
D. segala noda dan kesalahan, emosi2 yg bersifat merusak, hawa nafsu, dan kelemahan2, yg pada hakekatnya melekat pada dosa asal, dijauhkan dari Maria
point-C
apa beda Rahmat Karunia dengan Rahmat Pengkudusan ?
point-D
apakah Rahmat Pengkudusan itu event-nya terjadi di satu titik waktu, yakni diketika janin - sementara Rahmat Karunia event-nya itu terjadi terus menerus, yakni menjauhkan ungu selama Maria bernafas ? disinikah perbedaannya atas pertanyaan point-C ?
E. Pembebasan dari dosa asal diberikan kepada Maria melalui satu hukum universal yang sama: yaitu dikarenakan oleh jasa2 KRISTUS Sang Penebus, yang kepada manusia2 lainnya dianugerahkan melalui pembaptisan. Maria tetap membutuhkan penebusan KRISTUS agar dirinya dapat dijauhkan dari dosa asal
point-E
kok kenapa buat saya terasa "muter" ya ?
"muter"nya adalah pada krono logik sbb :
*. Maria terlahir sebagai bayi yang SUDAH bebas dari OS - atas Rahmat Pengkudusan ketika janin.
**. Namun sekalipun sudah bebas dari OS, Maria masih perlu dijauhkan dari OS
***. Oleh karena itu, bold
Timbul pertanyaan :
E1. Lalu apa gunanya Rahmat Pengkudusan ketika janin, yah ?
E2. State Maria ketika dia lahir s/d menjelang ketika mengandung janin Yesus itu : bebas dari OS ? ataukah belon bebas dari OS ?
F. Maria: ditebus sejak dikandung,
G. memperoleh rahmat utk dapat menolak (resist) utk berbuat dosa.
point-F
pabila Maria sudah ditebus sejak janin, kenapa Maria tetap membutuhkan penebusan Kristus yg secara krono-nya belon terjadi ketika Maria lahir ?
point-G
(saya anggap antara Rahmat Karunia berbeda dengan Rahmat Pengkudusan)
Adanya Rahmat Karunia
(setelah event Rahmat Pengkudusan ketika janin) selama Maria hidup bernafas ini fungsinya begimana secara tepatnya ?
G1. Menjauhkan Maria dari ungu ?
G2. Maria bisa menolak ungu ?
IMO, pengertian antara G1 dan G2 itu berbeda.
G1. Maria tidak perlu menolak ungu, karena ungu itu sendiri sudah jauh dengan adanya Rahmat Karunia
G2. Maria bisa menolak ungu karena adanya Rahmat Karunia
H. "Thou alone and thy Mother are in all things fair, there is no flaw in thee and no stain in thy Mother."
Ephraem, Nisibene Hymns, 27:8 (A.D. 370).
A Virgin innocent; immaculate; free from all guilt; spotless; undefiled; holy in spirit and body; a lily among thorns.
Bishop St. Theodotus of Ancyra, (Homily 6:11 on the Holy Mother of God in PG 77:1427A, 4th century
point-H
Saya bertanya-tanya :
H1. apakah Bunda Maria tidak pernah merasa dirinya berdosa/bersalah sehingga tidak pernah berdoa semacem
"Tuhan ampuni dosa saya yg saya perbuat baik dengan sengaja maupun tidak sengaja" ?
H2. mengingat perintah Allah mengenai unclean/defile, apakah Maria tidak pernah merasa unclean/defile ketika menstruasi sehingga dia tidak pernah melakukan pentahiran ?
IMO, berdasarkan quote point-H - logik jawaban atas kedua pertanyaan diatas adalah : tidak pernah
.
Dilain sisi, pabila jawabannya : pernah atas pertanyaan H1,
Bunda Maria berdoa semacem demikian tidak dengan berangkat bhw dirinya merasa pernah berdosa dihadapan Allah.
Tidakkah impossible, seseorang yg no flaw/free from all guilt/holy in spirit merasa dirinya berdosa ?
pernah atas pertanyaan H2,
* Bunda Maria melakukan pentahiran namun tidak dengan berangkat bhw dirinya merasa unclean (krn menstruasi) dihadapan Allah.
Tidakkah it's impossible, seseorang yg spotless/undefiled/holy in body merasa dirinya defile/unclean/not holy in body ?
Buat temen2 Katolik, mohon paparan saya mengenai point-H ini jangan dianggep saya lagi ngritik ya....
saya cuma lagi coba nyari ke logika-an nya aja diketika saya mengambil posisi secara berpedomankan konsep OS.
Secara pov saya yg tidak berangkat dari konsep OS,
Jawaban dari pertanyaan H1 dan H2 adalah :
tidak tau, pokok Bunda Maria itu holy di pov Allah dimana ke"holy"annya itu bukan karena di "holy"kan oleh Allah ---> Bunda Maria satu2nya wanita spesial di dunia bukan karena "dibikin spesial" dulu oleh Allah melainkan karena ke-spesial-an Maria inilah Allah meng-anugerahkan yg superduper luar biasa spesial untuknya, yakni mengandung/melahirkan bayi Yesus. Bunda Maria bukan robot
.
Mohon pencerahan-nya ya.
salam.