Author Topic: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?  (Read 34668 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #300 on: August 15, 2014, 09:11:47 AM »
Kalo nurut saya sih,.. keingnan makan buah saja belum dosa.
Dosa terjadi ketika sudah makan.
Kan melanggarnya ketahuan pas setelah makan (bukan sebelum makan).

Coba anda bandingkan dengan FT ini .. Keinginan daging adalah maut dan keinginan Roh adalah Hidup Kekal, serta dengan FT ini juga.. Jika seorang melihat wanita dan menginginkannya didalam hatinya, maka orang tersebut telah berjinah di hatinya..

Jadi, menurut pendapat saya adalah .. Baru sebatas ke-inginan saja, jika keinginan tersebut melawan atau bertentangan dengan perintah Allah, maka keinginan itu sudah termasuk dalam kategori dosa, seperti FT diatas.

Bagaimana pendapat anda ??


Salam ..

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #301 on: August 16, 2014, 02:12:48 AM »
Terus kembali kepada permasalahan di topik ini, jadi bagaimana dengan permasalahan dosa turunan tersebut ?? Apakah dosa turunan itu ada ??
Ya, ada ... ketika dibuat konsepnya ---> konsep OS (Original Sin) :D.

Semisal konsep OS dipegang secara konsisten maka (imo) kayaknya konsep Predestinasi lebih "masuk" ketimbang konsep Freewill.

Selain itu pabila keKristenan itu sendiri ada yang orang2nya "aliran" Evolusi, kayaknya konsep OS gak "masuk" - karena konsep OS berangkat dari kisah literal person Adam dan person Hawa yang hanya dua manusia itu saja yang ada di bumi saat itu - eksis secara tiba2 dalam keadaan dewasa.

Kalo konsep OS itu = Absolute logically True .... begimana itu ceritanya sampe2 pengertian dari konsep OS itu sendiri tidak sama secara "universal" di masing2 pov Gereja Kristen ?

nah, mungkin Jesuit atopun temen2 lain disini bisa tolong kasih tanggapan/penjelasan ?

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #302 on: August 16, 2014, 02:21:58 AM »
Jadi, menurut pendapat saya adalah .. Baru sebatas ke-inginan saja, jika keinginan tersebut melawan atau bertentangan dengan perintah Allah, maka keinginan itu sudah termasuk dalam kategori dosa, seperti FT diatas.

Bagaimana pendapat anda ??
IMO, bold itu setelah dikasih tau Yesus :D.

Namun saat itu yang dikasih tau ke AdamHawa : (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

"janganlah kaumakan" ---bukan--- "janganlah kau ingini"
"engkau mati" ---bukan--- "engkau berdosa kepada Saya"

btw,
begimana caranya AdamHawa udah ngerti kosakata "mati" yah ? :D.

:)
salam.




Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #303 on: August 16, 2014, 06:02:47 PM »
Coba anda bandingkan dengan FT ini .. Keinginan daging adalah maut dan keinginan Roh adalah Hidup Kekal, serta dengan FT ini juga.. Jika seorang melihat wanita dan menginginkannya didalam hatinya, maka orang tersebut telah berjinah di hatinya..

Jadi, menurut pendapat saya adalah .. Baru sebatas ke-inginan saja, jika keinginan tersebut melawan atau bertentangan dengan perintah Allah, maka keinginan itu sudah termasuk dalam kategori dosa, seperti FT diatas.

Bagaimana pendapat anda ??


Salam ..

Bukan..bukan..

Dosa 'melihat wanita' itu kan terjadi setelah kita memiliki pengetahuan yg baik dan buruk

Si adam melihat hawa telanjang juga tidak apa=apa kok (sebelum makan buah).
Back to TOPIC!

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #304 on: August 19, 2014, 09:23:45 PM »
Jeno, saya tertarik utk bertanya pada post Jeno.... :).
 Saya bertanya tanya, begimana itu ceritanya sampe bisa disimpulkan bhw AdamHawa sebelon makan buah TIDAK mempunyai kodrat kecenderungan berbuat dosa ? yg dimana setelah makan buah di simpulkan AdamHawa + KainHabil menjadi mempunyai kodrat kecenderungan berbuat dosa ?

Begimana itu ceritanya, perbuatan 1 X Adam (makan buah) - dijadikan acuan sebagai penentu bhw MUTLAK itu artinya Adam tidak mempunyai kodrat kecenderungan berbuat dosa ?

:)
salam.

Karena manusia pada mulanya diciptakan seturut gambar dan rupa Allah (Kej 1 : 26).
Gambar dan rupa Allah tentu saja adalah kodrat yg sempurna, kudus, tanpa cacat cela.
Sebelum jatuh dalam dosa pertama, Adam dan Hawa tidak memiliki kecenderungan berbuat dosa, i.e. tidak memiliki emosi negatif, hawa nafsu, iri dengki, prasangka buruk, dsb. Setelah jatuh dalam dosa lah maka Adam dan Hawa akhirnya kehilangan kodrat kekudusannya itu, dan keturunan2 mereka menjadi memiliki kecenderungan berbuat dosa, karena oleh dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa itulah umat manusia telah kehilangan kodrat mula2 mereka sebagai citra dan rupa Allah yang kudus.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #305 on: August 20, 2014, 01:02:46 AM »
Ya, ada ... ketika dibuat konsepnya ---> konsep OS (Original Sin) :D.

Semisal konsep OS dipegang secara konsisten maka (imo) kayaknya konsep Predestinasi lebih "masuk" ketimbang konsep Freewill.

Selain itu pabila keKristenan itu sendiri ada yang orang2nya "aliran" Evolusi, kayaknya konsep OS gak "masuk" - karena konsep OS berangkat dari kisah literal person Adam dan person Hawa yang hanya dua manusia itu saja yang ada di bumi saat itu - eksis secara tiba2 dalam keadaan dewasa.

Kalo konsep OS itu = Absolute logically True .... begimana itu ceritanya sampe2 pengertian dari konsep OS itu sendiri tidak sama secara "universal" di masing2 pov Gereja Kristen ?

nah, mungkin Jesuit atopun temen2 lain disini bisa tolong kasih tanggapan/penjelasan ?

:)
salam.

Bro Oda,
AFAIK, Gereja Orthodox Timur juga memiliki pemahaman yg kurang lebih sama dengan konsep "original sin" dalam Gereja Katolik, yaitu Adam dan Hawa mewariskan "natur" manusia cenderung jatuh dalam dosa dan menyebabkan manusia kehilangan kekudusannya yg semula. Gereja Orthodox Timur menggunakan istilah yang berbeda utk mengacu pada konsep dosa asal ini, mereka menyebut keadaan ini sebagai "ancestral sin". (ref. http://orthodoxwiki.org/Original_sin)

Mengenai Gereja Orthodox Oriental, aku tidak bisa menemukan referensi dari Gereja Orthodox Oriental (misal Gereja Oriental Syria atau Gereja Koptik) yg mendefinisikan "original sin" secara definitif. Mungkin karena memang mereka sudah terpisah dari Gereja Barat & Orthodox ketika kami mendefinisikan dosa asal ini beberapa abad setelah skisma dengan mereka.
Tapi AFAIK, mereka (setidaknya Gereja Koptik) mengimani bahwa pembaptisan mutlak diperlukan utk menghapus dosa aktual dan dosa asal (ref. http://www.st-antonious.org/CopticChurch.html).
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #306 on: August 20, 2014, 01:30:31 AM »
Karena manusia pada mulanya diciptakan seturut gambar dan rupa Allah (Kej 1 : 26).
Gambar dan rupa Allah tentu saja adalah kodrat yg sempurna, kudus, tanpa cacat cela.
Sebelum jatuh dalam dosa pertama, Adam dan Hawa tidak memiliki kecenderungan berbuat dosa, i.e. tidak memiliki emosi negatif, hawa nafsu, iri dengki, prasangka buruk, dsb

Maksud saya, begimana bisa dibuktikan bhw segera setelah makan buah - AdamHawa tiba2 memiliki ungu ? tiba2 cenderung berbuat dosa ? Hawa malah masih bilang "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan."


Demikian juga terjadi pada bayi Kain dan Habil ? Saya tidak menemukan bhw ada kalimat2 ayat yg bisa menuntun ke pendapat bhw Habil itu memiliki ungu ?

Quote
Setelah jatuh dalam dosa lah maka Adam dan Hawa akhirnya kehilangan kodrat kekudusannya itu, dan keturunan2 mereka menjadi memiliki kecenderungan berbuat dosa
bold, ya kalo diliat pada Kain ... namun kenapa satu contoh dari Kain, dikenakan juga (dipukul rata) bhw Habilpun bold ?

Selain itu, pertanyaan yang sama seperti yg saya tanyakan ke Jesuit :
1. Ini Original Sin adalah kebenaran mutlak ato begimana yah ?
Apakah : YA... memang bener bgitulah... AdamHawa segera setelah makan buah maka tiba2 dia memiliki ungu ...mereka tidak bisa tidak berbuat dosa .... dan ini menurun ke keseluruhan keturunannya ... bayi2 lahir keburu mati masuk neraka karena dosa AdamHawa, inilah kebenaran mutlak ... ? ----- Lalu kenapa definisinya jadi nggak sama yah dengan Gereja Ortodoks ?

2. Demikian juga bagi member keKristenan yang memilih "evolusi" dalam proses penciptaan ... tidakkah ini nggak kompatibel dengan dosa turunan AdamHawa tsb ?

3. Juga, ayat sbb :
Ayat-A
disini, kalimat disampaikan dalam wujud narasi dari diri si pengkisah :
(3) When Adam had lived 130 years, he had a son in his own likeness, after his image; and he named him Seth.

kita bandingkan dgn ayat sbb :
Ayat-B
disini, kalimat disampaikan dalam wujud Allah berkata langsung ke Nuh oleh si pengkisah :
(6) Whoever sheds man's blood, by man shall his blood be shed; for in the image of God He made man.

Sementara dari post Jeno :
Quote
Karena manusia pada mulanya diciptakan seturut gambar dan rupa Allah
menuntun ke pengertian - bhw setelah AdamHawa ... semua manusia ketika lahir sudah TIDAK in His image lagi. Genesis 1:26 dan 27, spesifik membicarakan hanya pada event penciptaan AdamHawa, terjadi 1 X aja. Ayat-A bisa dikatakan mendukung.... Seth lahir in Adam's likeness ... after Adam's image.

Namun ayat-B, kembali lagi bilang bhw manusia itu in the image of God.

Menurut Jeno begimana ?

Makasih atas respond Jeno.

:)
salam.

edit : oopss... ternyata sudah ada respond dari Jeno mengenai pertanyaan saya nomor satu ... :D
« Last Edit: August 20, 2014, 01:32:11 AM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #307 on: August 20, 2014, 02:21:14 AM »
Bro Oda,
AFAIK, Gereja Orthodox Timur juga memiliki pemahaman yg kurang lebih sama dengan konsep "original sin" dalam Gereja Katolik, yaitu Adam dan Hawa mewariskan "natur" manusia cenderung jatuh dalam dosa dan menyebabkan manusia kehilangan kekudusannya yg semula.
saya nggak bisa berpendapat bhw antara kedua pemahaman tsb itu kurang lebih sama apabila dosa turunan dari AdamHawa, dimana bayi KainHabil lahir dalam state natur berdosa gara2 bapak ibu mereka didalam state berdosa sebenernya memang dinyatakan sebagai kebenaran mutlak, Jeno.

Makasih atas link dari Jeno...
barusan tak baca-baca ....

Mari kita liat, Original Sin yang original dari St. Augustine :
In countering Pelagius, Augustine was led to state that infants who die without Baptism are consigned to hell. . . . Gregory the Great asserts that God condemns even those with only original sin on their souls; even infants who have never sinned by their own will must go to “everlasting torments”. . . ." http://orthodoxwiki.org/Original_sin

Pertanyaan yang sama :
itu merah memang suatu kebenaran mutlak yang tidak bisa diganggu gugat memang benar begitu adanya ?
ataukah sebenernya merah dipake sebagai senjata utk "meng-counter" Pelagius atas opini/pendapat Augustine sehingga timbul-lah suatu KONSEP, yakni konsep OS.

IMO, sepertinya itu bukan kebenaran mutlak ... karena blakangan ternyata ada modifikasi :
By Vatican Council I, opinion has begun to switch away from this hardened a view towards "natural happiness." By the 20th century, it begins to be argued more strongly that unbaptized infants may indeed receive "Christ's full salvation."

Barusan tak ubek2 lagi wiki yang laen :
The Orthodox Church does not teach that all are born guilty and deserving of damnation, and Protestant doctrines such as predestination which are derived from the Augustinian theory of original sin and are especially prominent in the Lutheran and Calvinist traditions, are not a part of Orthodox belief. http://en.wikipedia.org/wiki/Eastern_Orthodox_Christian_theology

Ini seperti yang smpt saya post buat jesuit bhw menurut saya OS itu cocoknya ada di Predestinasi :D ... dan yg bold merah ... jadi ini emang teori yah ? ato gimana sih ya ? saya masih gak jelas nih, jeno...

Juga ini :
In the book Ancestral Sin, John S. Romanides addresses the concept of original sin, which he understands as an inheritance of ancestral sin from previous generations. Romanides asserts that original sin (understood as innate guilt) is not an apostolic doctrine of the Church nor cohesive with the Eastern Orthodox faith, but rather an unfortunate innovation of later church fathers such as Augustine. In the realm of ascetics it is by choice, not birth, that one takes on the sins of the world http://en.wikipedia.org/wiki/Eastern_Orthodox_Christian_theology

Makasih atas masukan2 jeno.

:)
salam.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #308 on: August 26, 2014, 07:53:59 PM »
Maksud saya, begimana bisa dibuktikan bhw segera setelah makan buah - AdamHawa tiba2 memiliki ungu ? tiba2 cenderung berbuat dosa ? Hawa malah masih bilang "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan."


Demikian juga terjadi pada bayi Kain dan Habil ? Saya tidak menemukan bhw ada kalimat2 ayat yg bisa menuntun ke pendapat bhw Habil itu memiliki ungu ?
 bold, ya kalo diliat pada Kain ... namun kenapa satu contoh dari Kain, dikenakan juga (dipukul rata) bhw Habilpun bold ?

Ooops.. maaf, bro oda, baru sempat reply sekarang.
Kemarin2 sedang “sibuk” berdiskusi di thread lain... :D

Wah... bagaimana pembuktian bahwa Habil pun memiliki kodrat “dosa warisan” Adam Hawa?
My best answer is... by faith... :)

Dalam iman kami, Allah Putra berinkarnasi untuk menebus dosa manusia, termasuk manusia2 seperti Habil.
Sebelum Yesus menyelesaikan karya penebusanNya dengan wafat di kayu salib, Habil pun masih menanti di Sheol.
So... iman ini lah yang membuktikan bahwa Habil pun memiliki kodrat dosa warisan dari orang tuanya, bahwa Yesus dalam 3 hari kurun kematianNya itu, Yesus turun ke Sheol untuk membebaskan para tahanan di sana dan menjemput jiwa2 mereka untuk ke surga (1 Pet 3 : 19).

Selain itu, pertanyaan yang sama seperti yg saya tanyakan ke Jesuit :
1. Ini Original Sin adalah kebenaran mutlak ato begimana yah ?
Apakah : YA... memang bener bgitulah... AdamHawa segera setelah makan buah maka tiba2 dia memiliki ungu ...mereka tidak bisa tidak berbuat dosa .... dan ini menurun ke keseluruhan keturunannya ... bayi2 lahir keburu mati masuk neraka karena dosa AdamHawa, inilah kebenaran mutlak ... ? ----- Lalu kenapa definisinya jadi nggak sama yah dengan Gereja Ortodoks ?

2. Demikian juga bagi member keKristenan yang memilih "evolusi" dalam proses penciptaan ... tidakkah ini nggak kompatibel dengan dosa turunan AdamHawa tsb ?

3. Juga, ayat sbb :
Ayat-A
disini, kalimat disampaikan dalam wujud narasi dari diri si pengkisah :
(3) When Adam had lived 130 years, he had a son in his own likeness, after his image; and he named him Seth.

kita bandingkan dgn ayat sbb :
Ayat-B
disini, kalimat disampaikan dalam wujud Allah berkata langsung ke Nuh oleh si pengkisah :
(6) Whoever sheds man's blood, by man shall his blood be shed; for in the image of God He made man.

Sementara dari post Jeno :  menuntun ke pengertian - bhw setelah AdamHawa ... semua manusia ketika lahir sudah TIDAK in His image lagi. Genesis 1:26 dan 27, spesifik membicarakan hanya pada event penciptaan AdamHawa, terjadi 1 X aja. Ayat-A bisa dikatakan mendukung.... Seth lahir in Adam's likeness ... after Adam's image.

Namun ayat-B, kembali lagi bilang bhw manusia itu in the image of God.

Menurut Jeno begimana ?

Makasih atas respond Jeno.

:)
salam.

edit : oopss... ternyata sudah ada respond dari Jeno mengenai pertanyaan saya nomor satu ... :D

Konsep dosa asal / dosa warisan / dosa turunan / dosa leluhur (ancestral sin) adalah iman yang mutlak, terdapat dalam Deposit Iman Gereja yang infallible.
AFAIK, Gereja Katolik pun tidak memiliki rumusan dogma yang definitif tentang dosa asal, tapi Gereja Katolik memiliki definisi yang sangat baik mengenai iman infallible akan Deposit Iman "dosa asal” ini, seperti yg dijelaskan dalam KHK #385-#421.

Lalu mengenai gambar dan rupa Allah, di mana manusia sejatinya diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah yang sempurna (kudus). Setelah kejatuhan Adam dan Hawa, manusia tetap memiliki gambar dan rupa Allah, hanya saja gambar dan rupa ini telah ternoda, dan manusia menjadi memiliki noda2 dosa. Sekalipun manusia tidak melakukan tindakan dosa yg sesungguhnya (dosa aktif) seperti bayi2 atau tokoh2 Alkitab seperti Habil, Henokh, dan Elia, tetapi mereka ini tetap memiliki noda, yaitu kodrat mereka yg memiliki kecenderungan utk berbuat dosa.

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #309 on: August 26, 2014, 08:00:26 PM »
saya nggak bisa berpendapat bhw antara kedua pemahaman tsb itu kurang lebih sama apabila dosa turunan dari AdamHawa, dimana bayi KainHabil lahir dalam state natur berdosa gara2 bapak ibu mereka didalam state berdosa sebenernya memang dinyatakan sebagai kebenaran mutlak, Jeno.

Makasih atas link dari Jeno...
barusan tak baca-baca ....

Mari kita liat, Original Sin yang original dari St. Augustine :
In countering Pelagius, Augustine was led to state that infants who die without Baptism are consigned to hell. . . . Gregory the Great asserts that God condemns even those with only original sin on their souls; even infants who have never sinned by their own will must go to “everlasting torments”. . . ." http://orthodoxwiki.org/Original_sin

Pertanyaan yang sama :
itu merah memang suatu kebenaran mutlak yang tidak bisa diganggu gugat memang benar begitu adanya ?
ataukah sebenernya merah dipake sebagai senjata utk "meng-counter" Pelagius atas opini/pendapat Augustine sehingga timbul-lah suatu KONSEP, yakni konsep OS.

IMO, sepertinya itu bukan kebenaran mutlak ... karena blakangan ternyata ada modifikasi :
By Vatican Council I, opinion has begun to switch away from this hardened a view towards "natural happiness." By the 20th century, it begins to be argued more strongly that unbaptized infants may indeed receive "Christ's full salvation."

Mengenai dogma definitif Gereja Katolik, bahwa bayi2 yg meninggal tanpa baptisan akan masuk neraka, sebenarnya dogma ini ibarat pedang dua sisi. Ada dogma lain yang mengimbangi dogma ini.

Jika pedang dogma ini menghadapi bidaah Pelagianism yang menolak perlunya pembaptisan demi keselamatan jiwa, maka pentingnya pembaptisan ditegaskan oleh dogma ini: bahwa bayi yang tidak melakukan dosa aktif pun, jika tidak dibaptis akan tetap dihukum dengan  tingkatan yang paling ringan (e.g. St. Augustine - On Merit and the Forgiveness of Sins, and the Baptism of Infants (Book I), Chapter 21: Unbaptized Infants Damned, But Most Lightly; The Penalty of Adam's Sin, the Grace of His Body Lost.).  Hukuman yang paling ringan ini, meskipun tidak pernah didefinisikan dalam dogma yang definitif, dipercayai sebagai hilangnya beatific vision (tatap muka langsung dengan Allah) di surga.

Jika pedang dogma ini tidak menghadapi bidaah Pelagianism, maka sisi lainnya lah yg menyatakan: Gereja menyandarkan diri sepenuhnya pada belas kasihan Allah, yang menghendaki semua orang diselamatkan, sehingga kami tetap menaruh harapan pada belas kasih Allah, bahwa anak2 yg meninggal tanpa pembaptisan tetap memiliki keselamatan (KGK #1261).

IMHO, dogma “pedang dua sisi” tentang bayi2 yg meninggal tanpa pembaptisan ini mirip dengan dogma “pedang dua sisi” tentang keselamatan di luar Gereja.
Jika menghadapi umat katolik yang meninggalkan iman katolik, maka dogma EENS berlaku (tidak ada keselamatan di luar Gereja), tetapi jika menghadapi orang2 yg tanpa kesalahan sendiri tidak mengenal iman katolik tapi bersungguh2 mencari Allah, maka dogma lainnya yg berlaku, bahwa Gereja percaya mereka pun dapat diselamatkan.


Barusan tak ubek2 lagi wiki yang laen :
The Orthodox Church does not teach that all are born guilty and deserving of damnation, and Protestant doctrines such as predestination which are derived from the Augustinian theory of original sin and are especially prominent in the Lutheran and Calvinist traditions, are not a part of Orthodox belief. http://en.wikipedia.org/wiki/Eastern_Orthodox_Christian_theology

Ini seperti yang smpt saya post buat jesuit bhw menurut saya OS itu cocoknya ada di Predestinasi :D ... dan yg bold merah ... jadi ini emang teori yah ? ato gimana sih ya ? saya masih gak jelas nih, jeno...

Juga ini :
In the book Ancestral Sin, John S. Romanides addresses the concept of original sin, which he understands as an inheritance of ancestral sin from previous generations. Romanides asserts that original sin (understood as innate guilt) is not an apostolic doctrine of the Church nor cohesive with the Eastern Orthodox faith, but rather an unfortunate innovation of later church fathers such as Augustine. In the realm of ascetics it is by choice, not birth, that one takes on the sins of the world http://en.wikipedia.org/wiki/Eastern_Orthodox_Christian_theology

Makasih atas masukan2 jeno.

:)
salam.

Hmm... entah ya, bro oda.
Aku tidak berani berbicara lebih jauh ttg iman orthodox, selain yg tertulis dalam referensi2 mereka.

Ironis, IMHO, bahwa situs2 Gereja Orthodox dan juga situs2 non-katolik lainnya, mereka selalu memulai definisi iman mereka dengan terlebih dahulu membahas definisi iman katolik, lalu dibandingkan dengan iman mereka.
Tak jarang pula, definisi iman katolik yg mereka bahas itu tidak benar dan tidak sesuai dengan ajaran katolik  yg sebenarnya, sehingga mereka menyimpulkan bahwa iman mereka itu lah yg benar dan iman katolik lah yg salah.

Definisi iman katolik akan original sin: adalah suatu keadaan, bukan dosa sesungguhnya yg diperbuat oleh seseorang, dan keadaan dosa asal ini diwarisi dari Adam dan Hawa, karena dalam keadaan yg terjatuh (kehilangan kekudusan) ini lah mereka memiliki keturunan, dan kodrat dosa asal ini diwariskan kepada keturunan2 mereka.
Kalo Gereja Orthodox memegang definisi iman katolik yg benar ini, aku yakin seyakin2nya, bahwa mereka pun tidak akan memiliki keberatan akan definisi ini. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #310 on: September 01, 2014, 07:44:33 PM »
Ooops.. maaf, bro oda, baru sempat reply sekarang.
Kemarin2 sedang “sibuk” berdiskusi di thread lain... :D
gpp jeno... santai aja ... :).

Quote
Wah... bagaimana pembuktian bahwa Habil pun memiliki kodrat “dosa warisan” Adam Hawa?
My best answer is... by faith... :)
saya bertanya-tanya didalam benak ... apa ini nggak jadi bisa menuntun ke pendapat bhw ini bisa juga dikatakan tuduhan tanpa dasar ke person Habil ? :D

Augustine's description of the person after the fall not able not to sin (non posse non peccare)

Kita : "iyaaa... si Habil itu emang memilik kodrat "dosa warisan" loh ... dia gak bisa ga berbuat dosa not able not to sin = unable not to sin ... selaluuu aja berbuat dosa..."

Itu kan bisa masuk ke kategori Tuduhan sekalipun cuma didalam pikiran, jeno ?  :(


Quote
Dalam iman kami, Allah Putra berinkarnasi untuk menebus dosa manusia, termasuk manusia2 seperti Habil.
atas tuduhan : Habil itu memiliki kodrat "dosa warisan" --- dimana Habil gak bisa ga berbuat dosa (unable not to sin) selaluuu aja berbuat dosa ?


Quote
Sebelum Yesus menyelesaikan karya penebusanNya dengan wafat di kayu salib, Habil pun masih menanti di Sheol.
Setelah Yesus wafat-bangkit-naik, Habil sekarang nunggu-nya dimana ?


Quote
So... iman ini lah yang membuktikan bahwa Habil pun memiliki kodrat dosa warisan dari orang tuanya, bahwa Yesus dalam 3 hari kurun kematianNya itu, Yesus turun ke Sheol untuk membebaskan para tahanan di sana dan menjemput jiwa2 mereka untuk ke surga (1 Pet 3 : 19).

1 Pet 3 :
(19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, (20) yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

maap jeno, kok saya ngrasa gak nyambung dgn ayat yg jeno kasih ?
Alesan saya : roh2 yg dibicarakan adalah roh2 pada jaman Nuh


Selain itu, taroh kata kita abaikan jaman Nuh ... pokok sebelon kematian Yesus ... dengan begitu tuduhan buat Habil makin keras lagi donk yah ? Yakni : roh Habil itu di dalam penjara --- dimana semasa Habil hidup, dia tidak taat kepada Allah ... ini dikarenakan Habil berkodrat "dosa warisan" dan unable not to sin ?


Tentu saya ngerti/tau bukan begitu adanya.
Namun masukan2 / konsep2 yang ada inilah yang menuntun ke arah demikian, jeno ... :).
Dan saya tidak/belon bisa menemukan jalan keluar lain, selain yang kayak begitu.


Quote
Sekalipun manusia tidak melakukan tindakan dosa yg sesungguhnya (dosa aktif) seperti bayi2 atau tokoh2 Alkitab seperti Habil, Henokh, dan Elia, tetapi mereka ini tetap memiliki noda, yaitu kodrat mereka yg memiliki kecenderungan utk berbuat dosa.
unable not to sin kan nggak = kecenderungan, jeno ?

kalimat [able to sin] itu sendiri kan ada didalam posibilitas 50-50 ---> able to sin 50 - able not to sin 50 (netral).
"Kecenderungan" baru bisa dinyatakan diketika bukti perbuatan diketahui.
So, (secara sederhana aja) semisal :
diketahui dalam 24 jam Habil melakukan 1000 aksi
pabila diketahui 510 aksinya adalah dosa ---> maka baru bisa dikatakan Habil cenderung berbuat dosa.


nah sekarang kalimatnya kan [unable not to sin] ---> artinya disini tidak ada posibilitas (apalagi kecenderungan).
tidak perlu diketahui dalam 24 jam Habil ada berapa jumlah aksinya, karena apapun aksinya Habil, aksi ini selalu berbuat dosa as Habil is unable not to sin.


kalo menurut jeno begimana ?

:)
salam.
« Last Edit: September 01, 2014, 07:47:14 PM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #311 on: September 01, 2014, 08:04:35 PM »
IMHO, dogma “pedang dua sisi” tentang bayi2 yg meninggal tanpa pembaptisan ini mirip dengan dogma “pedang dua sisi” tentang keselamatan di luar Gereja.
Jika menghadapi umat katolik yang meninggalkan iman katolik, maka dogma EENS berlaku (tidak ada keselamatan di luar Gereja), tetapi jika menghadapi orang2 yg tanpa kesalahan sendiri tidak mengenal iman katolik tapi bersungguh2 mencari Allah, maka dogma lainnya yg berlaku, bahwa Gereja percaya mereka pun dapat diselamatkan.
makasih atas penjelasan jeno mengenai hal ini. Saya suka jawabannya yg melibatkan istilah “pedang dua sisi”  :afro:

Dengan kata lain, saya mengertikannya ibarat menggunakan dua pov.
Mungkin inilah yg menyebabkan yg saya temui bhw temen2 Katolik sepertinya nggak pake kacamata kuda, karena "pandangan"nya jadi luas - yakni secara "inner circle" dan secara "outer circle".

Quote
Hmm... entah ya, bro oda.
Aku tidak berani berbicara lebih jauh ttg iman orthodox, selain yg tertulis dalam referensi2 mereka.
Ya udah gpp, jeno. Saya rasa juga sia sia saya terusin kecerewatan saya ... hehehe...  :nod:

Saya ngambil jalan tengah aja :
mungkin perbedaan ini ya karena yg "inner circle" itu sendiri terdiri dari bbrp circle lagi :D. (jadi inget lagu TK, lingkeran kecil lingkeran kecil ... lingkeran besar ...)

makasih atas masukan2 jeno

:)
salam.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #312 on: September 01, 2014, 09:25:51 PM »
gpp jeno... santai aja ... :).
 saya bertanya-tanya didalam benak ... apa ini nggak jadi bisa menuntun ke pendapat bhw ini bisa juga dikatakan tuduhan tanpa dasar ke person Habil ? :D

Augustine's description of the person after the fall not able not to sin (non posse non peccare)

Kita : "iyaaa... si Habil itu emang memilik kodrat "dosa warisan" loh ... dia gak bisa ga berbuat dosa not able not to sin = unable not to sin ... selaluuu aja berbuat dosa..."

Itu kan bisa masuk ke kategori Tuduhan sekalipun cuma didalam pikiran, jeno ?  :(

 atas tuduhan : Habil itu memiliki kodrat "dosa warisan" --- dimana Habil gak bisa ga berbuat dosa (unable not to sin) selaluuu aja berbuat dosa ?

 Setelah Yesus wafat-bangkit-naik, Habil sekarang nunggu-nya dimana ?


1 Pet 3 :
(19) dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara, (20) yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.

maap jeno, kok saya ngrasa gak nyambung dgn ayat yg jeno kasih ?
Alesan saya : roh2 yg dibicarakan adalah roh2 pada jaman Nuh


Selain itu, taroh kata kita abaikan jaman Nuh ... pokok sebelon kematian Yesus ... dengan begitu tuduhan buat Habil makin keras lagi donk yah ? Yakni : roh Habil itu di dalam penjara --- dimana semasa Habil hidup, dia tidak taat kepada Allah ... ini dikarenakan Habil berkodrat "dosa warisan" dan unable not to sin ?


Tentu saya ngerti/tau bukan begitu adanya.
Namun masukan2 / konsep2 yang ada inilah yang menuntun ke arah demikian, jeno ... :).
Dan saya tidak/belon bisa menemukan jalan keluar lain, selain yang kayak begitu.

 unable not to sin kan nggak = kecenderungan, jeno ?

kalimat [able to sin] itu sendiri kan ada didalam posibilitas 50-50 ---> able to sin 50 - able not to sin 50 (netral).
"Kecenderungan" baru bisa dinyatakan diketika bukti perbuatan diketahui.
So, (secara sederhana aja) semisal :
diketahui dalam 24 jam Habil melakukan 1000 aksi
pabila diketahui 510 aksinya adalah dosa ---> maka baru bisa dikatakan Habil cenderung berbuat dosa.


nah sekarang kalimatnya kan [unable not to sin] ---> artinya disini tidak ada posibilitas (apalagi kecenderungan).
tidak perlu diketahui dalam 24 jam Habil ada berapa jumlah aksinya, karena apapun aksinya Habil, aksi ini selalu berbuat dosa as Habil is unable not to sin.


kalo menurut jeno begimana ?

:)
salam.

Bro Oda,
Setauku, doktrin Augustine “the person after the fall not able not to sin (non posse non peccare)” adalah doktrin yg tidak infallible, jadi IMHO aku setuju dengan Anda bahwa jika mengacu pada doktrin ini, maka kisah Habil menjadi terkesan janggal.

Tapi mungkin penjelasan Dr. R. C. Sproul berikut ini dapat sedikit membantu:
“There are times when Augustine uses the term ‘free will’ in a positive sense, As R. C. Sproul explains, “Augustine did not deny that fallen man still has a will and that the will is capable of making choices. He argued that fallen man still has a free will (liberium arbitrium) but has lost his moral liberty (libertas). The state of original sin leaves us in the wretched condition of being unable to refrain from sinning. We still are able to choose what we desire, but our desires remain chained by our evil impulses. He argued that the freedom that remains in the will always leads to sin. Thus in the flesh we are free only to sin, a hollow freedom indeed. It is freedom without liberty, a real moral bondage. True liberty can only come from without, from the work of God on the soul. Therefore we are not only partly dependent upon grace for our conversion but totally dependent upon   grace.”
(http://apprising.org/2011/06/04/augustines-doctrine-of-the-bondage-of-the-will/ )


Jadi menurut R.C. Sproul, Augustine sebetulnya tidak menolak kemungkinan manusia (setelah kejatuhan) untuk dapat tidak berbuat dosa (posse peccare, seperti sebelum kejatuhan). Sebenarnya manusia tetap memiliki free will utk dapat “posse non peccara”, tetapi moralitas manusia tidak lagi bebas, melainkan terbelenggu oleh sifat jahat kita, sehingga free will itu cenderung untuk membawa manusia utk berbuat dosa. Free will itu menjadi kebebasan yg semu, karena kita sejatinya tetap terbelenggu kecenderungan utk berbuat dosa. Hanya dengan rahmat Allah saja lah, maka seseorang dapat menggunakan free will nya utk tidak berbuat dosa.
 
IMHO, Habil adalah contoh yg unik, bahwa dia meninggal karena dibunuh oleh Kain. IMHO, kita juga tidak dapat menyimpulkan bahwa Habil mampu untuk tidak berbuat dosa, melainkan bahwa Habil meninggal sebelum dosa asal yg diwarisinya memaksa dia untuk berbuat dosa, i.e. belum terbukti / teruji bahwa Habil "posse non peccara".
Tapi lain ceritanya jika kita berbicara tentayng Henokh dan Elia, 2 orang PL yang begitu istimewa mendapat kasih Allah sehingga memperoleh rahmat yang memampukan mereka untuk tidak berbuat dosa sampai akhir perjalanan hidup mereka di dunia. IMHO, sekali lagi IMHO, dan ini adalah benar2 pendapat pribadi, MUNGKIN mereka memiliki rahmat yg mirip dengan Maria, bahwa mereka diberi rahmat khusus sehingga mereka dapat menolak kecenderungan berbuat dosa (belenggu dari dosa asal yg diwarisi mereka).

Doktrin definitif dari Gereja Katolik sendiri jelas hanya mengatakan:
CoCC #408 It (original sin) is a deprivation of original holiness and justice, but human nature has not been totally corrupted: it is wounded in the natural powers proper to it, subject to ignorance, suffering and the dominion of death, and inclined to sin - an inclination to evil that is called concupiscence". Baptism, by imparting the life of Christ's grace, erases original sin and turns a man back towards God, but the consequences for nature, weakened and inclined to evil, persist in man and summon him to spiritual battle.

====================

Mengenai roh2 yg dibebaskan oleh Yesus, AFAIK, Petrus memang mengibaratkan pembaptisan sebagai air bah dalam kisah Nuh yg mendatangkan keselamatan bagi umat manusia (analogi yg sangat berat dan panjang penjelasannya). Meskipun ditulis bahwa yg dibebaskan adalah roh2 dari jaman Nuh, tetapi iman kami percaya bahwa Yesus membebaskan semua roh orang beriman yang meninggal sebelum karya penebusanNya terlaksana, tidak terbatas orang2 yg meninggal di jaman Nuh saja. Hal ini juga terlihat dari banyaknya orang2 kudus yang bangkit dan menampakkan diri setelah kebangkitan Yesus (Mat 27 : 53)
« Last Edit: September 01, 2014, 10:02:31 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline aditio.setiawan

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 20
  • Reputation Power:
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #313 on: September 11, 2014, 02:35:03 AM »
Memang anda memahaminya sebagai dosa turunan ? Adam dan Hawa berdosa dosanya ya di terima oleh mereka, Saya berdosa dosanya ya diterima saya, Paus saja yang mengartikan manusia dihidupkan di dunia untuk menanggung dosa.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #314 on: September 11, 2014, 10:02:36 AM »
Memang anda memahaminya sebagai dosa turunan ? Adam dan Hawa berdosa dosanya ya di terima oleh mereka, Saya berdosa dosanya ya diterima saya, Paus saja yang mengartikan manusia dihidupkan di dunia untuk menanggung dosa.

Membuat pernyataan tanpa argumen yang kuat, ibarat cuma berdiri tanpa pijakan, kasarnya ngablak doang.