Justru org-org yg mlibatkan free-will-lah yg punya lebih banyak celah utk 'sombong'
Baik konsep freewill dan predestinasi mempunyai celah. "Lebih banyak" ataukah "lebih sedikit" tergantung dari masing2 pov ybs
.
IMO,
CELAH itu kondisi external yg bisa mempengaruhi probabilitas seorang manusia menjadi sombong.
Dilain sisi, Kesombongan itu "dateng" dari manusia itu sendiri - karena manusia diciptakan didalam kondisi ABLE TO sombong (or become sombong).
Dua sisi mata koin, satu sisi tertulis huruf A (tidak sombong) - sisi lainnya tertulis huruf B (sombong). Manusia ibarat koin, ketika diciptakan - kondisi koin itu yg terletak di lantai berada di sisi-A.
Diketika manusia menjalankan hidupnya, itu ibarat koin (yg terletak dilantai dengan kondisi di sisi-A) tsb dilempar ke udara - dimana di saat ngapung2 di udara itu, sisi A dan sisi B itu mempunyai kemungkinan muter bergantian.
Pada ilustrasi koin, CELAH itu mungkin bisa berupa adanya angin, koin saat di udara kesamber burung lagi terbang, dlsb.
Pada konsep predest/freewill, CELAH itu datengnya bisa berupa dari cara si pengajar dan bagaimana cara "menangkap" yang di ajar, dlsb.
Koin benda mati, manusia "benda" hidup.
Koin tidak bisa mengatur agar sisi A terus yg tampil, manusia bisa mempunyai kehendak dgn berusaha agar sisi-A terus yg "tampil" di mata Allah - ataupun "membiarkan" sesuka-sukanya apakah sisi-A ataupun sisi-B yg tampil.
IMO, tuduhan sombong itu bukan muncul krn nature doktrin calvinisme yg justru sangat mngagungkan kmurahan Tuhan dan menihilkan usaha manusia hingga 0%, mlainkan krn tlalu kekehnya calvinist dlm mbela konsep mreka
sependapat. Bold-lah yg menyebakan timbulnya "rame"
. Bold = salah satu celah.
Juga org-org yg tidak stuju dg doktrin predestinasi calvin akan punya pov bhw Tuhan seolah tidak adil dan swenang-wenang dlm kedaulatanNya
Dari beberapa masukan bro soli dimana dia menggunakan ilustrasi "grasi presiden" --- dari pov saya itu keterima.
Dengan demikian, konsep predestinasi tidak dia mengertikan dalam asumsi : "Allah cap cip cup celebang kuncup dalam memilih". ADA SEBAB-nya, namun tidak diketahui oleh para manusia.
Pada ilustrasi saya ttg guru memberi les privat, maka asumsinya disitu mengapa guru memilih murid2 orange : ADA SEBAB-nya.
Pada ilustrasi bro budi yg katanya dia memberi les privat ke si Cuplis : ADA SEBAB-nya.
Dimana SEBAB itu sendiri BUKAN dikarenakan murid/cuplis tau akan dikasih les privat lalu berbuat manis manis agar dipilih utk dikasih les privat. "SEBAB"nya itu cuma Allah yang tau.
So, sekarang yg tersisa adalah :
Pemilihan Allah itu pada asumsi Allah memilih secara capcipcup celebang kuncup ---tanpa SEBAB--- siapa yg selamat, siapa yg nggak selamat ----> ini-lah yg menyebabkan bagi orang laen (termasuk saya) nggak masuk akal
.
salam.