ada anak diadu dengan ibunya oleh abdi mereka

[ond32lumut]

Seorang ex pastor dari Montreal, Kanada, yang menjadi seorang Pendeta Presbyterian, dalam bukunya yang berjudul 'Fifty Years in the Church of Rome' [= limapuluh tahun dalam gereja Roma (Katolik)], halaman 262, menceritakan percakapannya dengan us-kupnya sebagai berikut:

"Tuanku, siapa yang telah menyelamatkan kamu dan aku di salib?"

Ia menjawab: "Yesus Kristus".

"Dan siapa yang telah membayar hutangmu dan hutangku dengan mencurahkan darahNya; Maria atau Yesus?"

Ia berkata: "Yesus Kristus".

"Sekarang, tuanku, ketika Yesus dan Maria ada di bumi, siapa yang lebih mencintai orang berdosa; Maria atau Yesus?"

Lagi-lagi ia menjawab bahwa itu adalah Yesus.

"Pernahkah ada orang berdosa yang datang kepada Maria di bumi untuk diselamatkan?"

"Tidak".

"Apakah engkau ingat bahwa ada orang berdosa yang telah pergi kepada Yesus untuk diselamatkan?"

"Ya, banyak".

"Apakah mereka dimarahi?"

"Tidak pernah".

"Apakah engkau ingat bahwa Yesus pernah berkata kepada orang- orang berdosa yang malang, 'Datanglah kepada Maria and ia akan menyelamatkanmu'?"

"Tidak", katanya.

"Apakah engkau ingat bahwa Yesus pernah berkata kepada orang- orang berdosa yang malang, 'Datanglah kepadaKu'?"

"Ya, Ia telah mengatakan itu".

"Apakah Ia pernah menarik kembali kata-kata ini?"

"Tidak".

"Dan siapa yang pada saat itu lebih berkuasa untuk menyelamatkan orang berdosa?", aku bertanya.

"O, itu adalah Yesus!".

"Sekarang, tuanku, karena Yesus dan Maria ada di surga, bisakah engkau menunjukkan kepadaku dalam Kitab Suci bahwa Yesus telah kehilangan sedikitpun dari keinginan dan kuasaNya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, atau bahwa Ia telah menyerahkan kuasa ini kepada Maria?"

Dan uskup itu menjawab, "Tidak".

"Kalau demikian, tuanku", aku bertanya, "mengapa kita tidak pergi kepada Dia, dan hanya kepada Dia saja? Mengapa kita mengundang orang-orang berdosa yang malang untuk datang kepada Maria, sedangkan menurut pengakuanmu sendiri ia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Yesus, dalam kuasa, dalam belas kasihan, dalam kasih, dan dalam perasaan kasihan untuk orang berdosa?"

Terhadap pertanyaan ini uskup itu tidak bisa memberi jawaban.

pertanyaan:

1. kenapa uskup tidak memberi jawaban?
2. siapakah nama ex pastor tersebut.. ?

[salt]

Pertanyaan yang langsung mucul adalah, apa iya ada pastor yang begitu lugunya bertanya hal sesederhana itu kepada Uskup nya?

Dongeng memang gampang dibuat, terlebih lagi jika punya tujuan tertentu, dan menjadi aneh jika mengaku sebagai orang Kristen tetapi menggunakan teknik taqqiyah tetangga. Sungguh patut dikasihani.

Syalom

[ond32lumut]

Pertanyaan yang langsung mucul adalah, apa iya ada pastor yang begitu lugunya bertanya hal sesederhana itu kepada Uskup nya?

Dongeng memang gampang dibuat, terlebih lagi jika punya tujuan tertentu, dan menjadi aneh jika mengaku sebagai orang Kristen tetapi menggunakan teknik taqqiyah tetangga. Sungguh patut dikasihani.

Syalom

bener bro.. maka pertanyaan kedua adalah siapa nama pastor tersebut?? tokoh imajiner?

[salt]

Yup betul bro, siapa nama pastornya, siapa nama uskupnya. He he he. Bagi yang belum tahu dongeng ini mungkin kena, tetapi bagi yang tahu tentu jadi lucu.

[ond32lumut]

sebenernya pemikiran demikian adalah salah, dan juga kejam.

demi menyalahkan sebuah doktrin agama lain yang tidak mereka kenal, tanpa disadari mereka justru mengadu antara Yesus dan Maria, yang sesungguhnya adalah sinergis. seperti layaknya ibu dan anak yang saling mencinta.

aneh, ketika si hamba yang dari luar justru mengadu mereka berdua, ibu dan anak.

bayangkan jika anda anak bermoral, dan kebetulan anda menjadi seorang penguasa. kemudian ada hamba anda yang marah2 pada orang yang menghormati ibu anda... bahkan secara kebablasan karena ketidak setujuannya itu hingga sampai ketahap menghina ibu anda..

bagaimana menurut anda anak buah anda itu?

[budi]

Orang yang nulis buku itu pasti dari gereja protestan, ya?

Itu kelihatan sih dari cara si penulis buku itu memaknai hubungan Yesus dan Maria. Jelas bukan katholik.


Cheers.

[salt]

Orang yang nulis buku itu pasti dari gereja protestan, ya?

Itu kelihatan sih dari cara si penulis buku itu memaknai hubungan Yesus dan Maria. Jelas bukan katholik.


Cheers.

Kurang jelas, walau bisa dipastikan bukan dari Gereja Katolik.
Apalagi dengan kisah kisah 'dongeng' berbau taqqiyah seperti itu.

Syalom

[siip]

Kl saya mbaca itu, maka saya tidak bpikir tentang mengadu anak dg ibunya.
Mnrt saya pmikiran mngadukan antara Tuhan Yesus dan Bunda Maria itu picik.

Jika kisah di atas adalah benar, maka yg dikritik dg keras adl pngajaran Gereja Katolik Roma, bukan mkritik hubungan antara Bunda Maria dg Yesus Kristus.

Saya bukan Katolik tp besar di lingkungan Katolik. Saya mhormati teman-teman Katolik dan saya bisa mlihat aspek positif mreka dbandingkan dg teman-teman Protestan. Saya sangat mhormati Bunda Maria (silakan phatikan bhw saya mnggunakan atribut 'Bunda' saat mnulis ttg Maria).
Namun saya tidak stuju dg pngajaran Gereja Katolik Roma mengenai status surgawi Bunda Maria dan praktek-praktek yg mengikuti hal tsb.
Ketidaksetujuan saya thd ajaran Gereja Katolik Roma mengenai kedudukan Bunda Maria bukanlah berarti saya ngaduin antara Bunda Maria dg Tuhan Yesus.

Kira-kira begitu.

[budi]

Kl saya mbaca itu, maka saya tidak bpikir tentang mengadu anak dg ibunya.

Iya yah betul juga. Setelah saya baca lagi kutipan di atas, ternyata saya tidak menemukan ada peng-adu-an Yesus dan Maria oleh si "abdi" di situ.


Cheers

[ond32lumut]

semua berangkat dari kesalah pahaman orang penulis itu tentang konsepsi penghormatan katolik terhadap bunda mereka. itu pasti dan nyata 1000%

karena dalam ajaran katolik tidak pernah ada kalimat seperti ini?

"Sekarang, tuanku, ketika Yesus dan Maria ada di bumi, siapa yang lebih mencintai orang berdosa; Maria atau Yesus?"

"Dan siapa yang telah membayar hutangmu dan hutangku dengan mencurahkan darahNya; Maria atau Yesus?"

ini pertanyaan yang "mengadu" antara anak dan ibunya.. artinya,

relasi Maria dan Yesus yang seharusnya di konsepsikan seperti pernikahan dikana, justru di tempatkan pada perpektif VERSUS. ini sama seperti menempatkan mamon atau Allah?

Yesus sang Penyelamat Dunia! dan Maria sebagai alat, rekan sekerja Allah dalam karyaNya, dan itu nyata.. bahkan kitapun bisa menjadi saluran berkat.

mem-versus-kan Bunda Maria dan Yesus dalam berbagai hal, hanya ada dalam pikiran protestanisme, dan tidak pernah ada dalam khasanah kekatolikan, dulu, kini dan selamanya.

jadi yang selama ini dikritisi itu hanyalah apa yang mereka pikir mariologi katolik, bukan mariologi katolik itu sendiri.. dan ironisnya sungguh sulit membuka pola pikir untuk dapat memahami mariologi katolik. jika ada orang yang bisa membuka pikirnya, saya tidak percaya bahwa ada yang akan mengkritiknya..

[Phooey]

semua berangkat dari kesalah pahaman orang penulis itu tentang konsepsi penghormatan katolik terhadap bunda mereka. itu pasti dan nyata 1000%

karena dalam ajaran katolik tidak pernah ada kalimat seperti ini?

"Sekarang, tuanku, ketika Yesus dan Maria ada di bumi, siapa yang lebih mencintai orang berdosa; Maria atau Yesus?"

"Dan siapa yang telah membayar hutangmu dan hutangku dengan mencurahkan darahNya; Maria atau Yesus?"

ini pertanyaan yang "mengadu" antara anak dan ibunya.. artinya,

relasi Maria dan Yesus yang seharusnya di konsepsikan seperti pernikahan dikana, justru di tempatkan pada perpektif VERSUS. ini sama seperti menempatkan mamon atau Allah?

Yesus sang Penyelamat Dunia! dan Maria sebagai alat, rekan sekerja Allah dalam karyaNya, dan itu nyata.. bahkan kitapun bisa menjadi saluran berkat.

mem-versus-kan Bunda Maria dan Yesus dalam berbagai hal, hanya ada dalam pikiran protestanisme, dan tidak pernah ada dalam khasanah kekatolikan, dulu, kini dan selamanya.

jadi yang selama ini dikritisi itu hanyalah apa yang mereka pikir mariologi katolik, bukan mariologi katolik itu sendiri.. dan ironisnya sungguh sulit membuka pola pikir untuk dapat memahami mariologi katolik. jika ada orang yang bisa membuka pikirnya, saya tidak percaya bahwa ada yang akan mengkritiknya..

Sangat setuju Bro Ond3
Terutama yang bold biru

Thanks penjelasannya   

[siip]

rasanya dulu sudah pernah saya bahas dech...
tidak perlu jd pakar Mariologi utk melihat ada pnyimpangan dan pembiaran antara teori dg praktek

[ond32lumut]

rasanya dulu sudah pernah saya bahas dech...
tidak perlu jd pakar Mariologi utk melihat ada pnyimpangan dan pembiaran antara teori dg praktek

hmm.... memang tidak perlu jadi pakar sama sekali, hanya perlu MAU mengerti saja.

tapi satu yang saya tau bahwa tulisan pada percakapan diatas, bukanlah mencerminkan theologi katolik.

jadi, boleh saja, anda2 sekalian mengkaji dengan sederhana atau dengan super kompleks dan rumitnya.. namun faktanya, jika pertanyaan2 seperti diatas yang masih anda gunakan untuk membahas atau mengkritisi mariologi, maka sudah dapat dipastikan bahwa yang anda kaji dengan sederhana atau rumitnya itu hanyalah apa yang anda pikir sebagai mariologi katolik

dan ironisnya, orang lebih suka dengan apa yang ereka pikir sebagai marologi katolik sebagai acuan untuk tidak katolik. yah... inilah susahnya.. jika rasa itu sudah menguasai, maka saat itu juga logika menjadi menumpul... dalam hal apa saja...  dan pada siapa saja...

[siip]

Ya...mungkin saya harus melupakan smua yg pernah saya lihat selama bertahun-tahun saya berdampingan dg rekan-rekan Katolik dari sejak kecil sampai dewasa.

Lupakan smua yg saya lihat dan hanya berpegang pd teori tertulisnya saja ya Bro.

Ya, memang para imam tidak begitu, cuman para jemaat saja yg begitu; tp lupakan sajalah...ikuti saja teorinya.

[ond32lumut]

yah, itu subyektif ya... saya tidak tau apa yang anda lihat itu...

tapi menurut saya, jika hendak mengkritisi, umumnya, atau standarnya, seseorang sudah harus terlebih dahulu memahami dengan baik apa itu mariologi katolik.

kalau pembiaran, selama hidup saya di GK, dan sepengenalan saya akan Gereja saya, saya rasa Gereja saya, tidak akan toleran dengan penyimpangan-penyimpangan.

atau mkn justru bro ingin menyebut justru Gereja telah menyimpang dari mariologi katolik? atau bahkan Pausnya telah salah? kalau Gereja menyimpang dari KS mungkin saja, tapi kalau Gereja menyimpang dari doktrin katolik, kan tu tidak mungkin.. mending buat doktrin baru saja kan? heheh....

nah, sekarang yang menyimpang itu teorinya atau perilaku prakteknya?

kalau perilakunya, mkn bisa di share kan.. penyimpangan dari teori yang mana?
btw, teori mariologi yang mana yang menurut anda benar bro?

Rosario, atau Doa Salam Maria?

btw, kalau pertanyaan atau pola pikir yang saya kutip diatas, itu jelas bukan ajaran katolik.. atau saya pastikan bahwa mereka salah paham tentang mariologi katolik.