Author Topic: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?  (Read 4824 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #30 on: October 03, 2013, 11:22:11 AM »

Hahahahahaaa...

Bener khan .........


 :giggle:

Apa yang bener, jelas saja saya kalah koq, tapi setiap kali di bully tiap kali saya lawan, hingga akhirnya dia tinggal kelas sementara saya rangking 1. Maka setelah itu dia jadi jinak, he he heh e.

 :P

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #31 on: October 03, 2013, 11:32:07 AM »
Apa yang bener, jelas saja saya kalah koq, tapi setiap kali di bully tiap kali saya lawan, hingga akhirnya dia tinggal kelas sementara saya rangking 1. Maka setelah itu dia jadi jinak, he he heh e.

 :P

Kalo anaknya Bro Salt di Bully...
Bro Salt menasehati agar anaknya rajin belajar supaya ranking 1.

Sedang si pembully tetap dicegat oleh Bro Salt ditengah jalan dan dicemplungkan got

 :rofl:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #32 on: October 03, 2013, 11:37:59 AM »
Kalo anaknya Bro Salt di Bully...
Bro Salt menasehati agar anaknya rajin belajar supaya ranking 1.

Sedang si pembully tetap dicegat oleh Bro Salt ditengah jalan dan dicemplungkan got

 :rofl:

Ngga kung, saya pinjami pistol hasil pinjaman dari pimpinan BNN saja lah.

 :P

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #33 on: October 03, 2013, 07:07:19 PM »
@Budi

Metode 'penerimaan' dalam menghadapi bullying seperti yang diterapkan di sekolah anda, akan mengakibatkan bullying tidak akan pernah punah dari sejarah sekolah itu. Karena anak anak diajarkan untuk 'tidak apa apa' membully teman temannya, dan yang dibully diajarkan untuk 'pasrah' menerima bully. Dn seperti yang terbukti kemudian, sejarah bullying tetap terjadi di sekolah anda itu (ini kalau dugaan saya akan asal sekolah anda benar ya).

Padahal, yang menjadi masalah adalah, apakah bully itu layak dilakukan? Jawabnya tentu tidak.

Dan terbukti pula, untuk sekolah sekolah yang mengharamkan perilaku bullying, tidak terjadi bullying, dan kalaupun terjadi, si pelaku bullying itu dapat dikenakan sanksi. Rasanya itu masih lebih tepat.

Syalom

Ya saya juga setuju dng metode sanksi. Karena itu mengajarkan ttg Hukum. Dan, saya tidak ceritakan di atas, di sekolah saya itu juga ada metode sanksi, tapi selalu disertai dengan pendampingan. Sekolah tsb memang punya predikat "sekolah anak nakal, malas, bodoh" (ngga tau sekarang). Seorang pastor yg bekerja di sekolah tsb pernah cerita bahwa memang itulah misi sekolah tsb menjadi sekolah anak-anak yang telah digolongkan sebagai "anak nakal, malas dan bodoh." Tapi, saya masuk sekolah itu bukan karena nakal malas atau bodoh, tapi karena sekolah itu menerima keadaan ekonomi ortu saya yang di bawah rendah.

Saya pikir, pendidikan mustinya punya target "menghilangkan perilaku bullying dan penyebab2 perilaku bullying". JAdi, selain metode sanksi, harus ada juga metode intervensi sehingga para anak didik menjadi mandiri dalam menanggulangi permasalahan2 yg ada dalam dirinya sehingga mereka tidak jatuh kepada perilaku bullying (baik sebagai pelaku maupun korban).


Cheers

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #34 on: October 03, 2013, 07:22:47 PM »
Mau nanya saja...
Kalo teman2 punya anak di bully oleh teman nya.
Apa yang dilakukan sebagai orang tua ?

1. Sampaikan ke anak "Baless dong"
2. Sampaikan ke anak "Diemin saja"
3. Laporkan ke guru
4. Turun tangan sendiri .... cegat si pembully ditengah jalan ..... cemplungkan ke got  .... (ini si Zhao Yun)   :

Nah, ini pertanyaan yg bagus sekali! :afro:

Anak saya masih TK. Tapi, di TK pun ternyata ada juga anak-anak yg mulai menunjukan gelagat seorang bully. Saya mengajarkan kepada anak saya untuk selalu mengutamakan dialog terlebih dahulu. Ajak bicara si anak nakal itu dan ajak dia untuk tidak nakal. Kalau masih nakal juga, jauhi dan jangan berteman dengan dia. Kalau masih ngejar2 juga, katakan bahwa dia harus berhenti atau lapor ke guru. Kalau masih tetep bandel, lapor guru.

Yang saya inginkan adalah anak saya melakukan itu semua sendiri, tanpa harus merengek ke saya. Namun, saya juga selalu minta anak saya untuk cerita ke saya ttg pengalaman2nya. Ketika dia bercerita, saya akan mengapresiasinya, memastikan bahwa ia bangga dengan dirinya sendiri.

Namun, semua hal di atas tidak akan terjadi dng mudah bila hubungan saya dan anak saya tidak dekat. IMO, hubungan saya dan anak saya sangat dekat. Dia belajar dan bermain dng saya (kebetulan saya juga masih suka bermain seperti anak2). KAmi juga suka bertukar cerita. Dan, ini semua bisa terjadi setelah saya memutuskan untuk hengkang dari tempat kerja saya yg lama. Seandainya saya tidak hengkang dari perusahaan itu, mungkin sekali saya sudah kaya raya sekarang. Tetapi, untungnya, saya termasuk tipe orang yang tidak bisa menikmati kekayaan materi.

Intinya adalah pendidikan bukan sekedar instruksi (pengajaran), tetapi juga pengalaman (teladan).


Cheers

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #35 on: October 03, 2013, 07:43:38 PM »
@Budi

Yang pasti satu hal, bro. Orang tua yang menganggap bully adalah tindakan baik, pastilah akan menghasilkan anak anak yang juga suka membully, sebaliknya, orang tua yang menganggap tindakan bully adalah tercela, pasti tidak akan menghasilkan anak anak yang suka membully.

Contoh mudah untuk menyaksikan apakah anak anak cenderung menjadi seorang pembully adalah sbb, jika sedang jalan jalan ke mall, dan melihat ada anak/orang  yang cacad, entah buta, entah kerdil, entah idiot. Perhatikan anak anda, apakah berkomentar atau menganggap hal yang biasa (melihat sekilas lantas cuek), atau justru berkomentar melecehkan/mentertawai.

Saya bersyukur, anak saya tidak pernah berkomentar apapun ketika menyaksikan ada orang  'yang aneh'.

Syalom

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #36 on: October 03, 2013, 08:03:48 PM »
@Budi

Yang pasti satu hal, bro. Orang tua yang menganggap bully adalah tindakan baik, pastilah akan menghasilkan anak anak yang juga suka membully, sebaliknya, orang tua yang menganggap tindakan bully adalah tercela, pasti tidak akan menghasilkan anak anak yang suka membully.

Contoh mudah untuk menyaksikan apakah anak anak cenderung menjadi seorang pembully adalah sbb, jika sedang jalan jalan ke mall, dan melihat ada anak/orang  yang cacad, entah buta, entah kerdil, entah idiot. Perhatikan anak anda, apakah berkomentar atau menganggap hal yang biasa (melihat sekilas lantas cuek), atau justru berkomentar melecehkan/mentertawai.

Saya bersyukur, anak saya tidak pernah berkomentar apapun ketika menyaksikan ada orang  'yang aneh'.

Syalom

Ya setuju sekali, bro salt. Saya juga pernah melihat orang tua yang membiarkan anaknya mngeluarkan kata2 kasar. Mungkin si ortu tahu kalau bullying adalah tidak baik, tapi tampaknya seringkali ortu lupa bahwa tindakan yang tidak baik itu musti 'di potong dan di buang'. Seringnya, ortu sekedar bilang "Hush jangan gitu" lalu sibuk lagi dng kesibukannya.

Cara merespon ortu juga seharusnya diperhatikan. Sedih rasanya kalau melihat ortu2 yg memperlakukan anaknya secara behavioristik saja, seolah-olah si anak hanyalah "mesin behavioral". Padahal, anak2 juga punya rasio dan perasaan. Walaupun mereka belum mampu mengungkapkan ke dalam kata2, anak2 sebenarnya sudah bisa berpikir ttg "mengapa begini/begitu" "mengapa boleh/tidak boleh" "mengapa harus begini/harus begitu". IMO, anak2 itu filsuf sejati. Namun, kebanyakan ortu tidak menangkap sehingga gagal memenuhi kebutuhan ini, yaitu kebutuhan akan kebenaran.

***

Bullying adalah gejala yang muncul di permukaan. Gejala ini menandai sesuatu yg bergejolak di dalam. Ini bisa ditelaah, bahkan secara biologis. Sementara itu, kebanyakan ortu yg saya jumpai hanya menilai perilaku anak berdasarkan "apakah perilaku anak saya mencoreng nama baik saya atau tidak". IMO, ini menyedihkan.

Mungkin yang sekolah seharusnya tidak hanya anak, tapi ortu juga...


Cheers

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #37 on: October 03, 2013, 08:35:10 PM »
Ya setuju sekali, bro salt. Saya juga pernah melihat orang tua yang membiarkan anaknya mngeluarkan kata2 kasar. Mungkin si ortu tahu kalau bullying adalah tidak baik, tapi tampaknya seringkali ortu lupa bahwa tindakan yang tidak baik itu musti 'di potong dan di buang'. Seringnya, ortu sekedar bilang "Hush jangan gitu" lalu sibuk lagi dng kesibukannya.

Cara merespon ortu juga seharusnya diperhatikan. Sedih rasanya kalau melihat ortu2 yg memperlakukan anaknya secara behavioristik saja, seolah-olah si anak hanyalah "mesin behavioral". Padahal, anak2 juga punya rasio dan perasaan. Walaupun mereka belum mampu mengungkapkan ke dalam kata2, anak2 sebenarnya sudah bisa berpikir ttg "mengapa begini/begitu" "mengapa boleh/tidak boleh" "mengapa harus begini/harus begitu". IMO, anak2 itu filsuf sejati. Namun, kebanyakan ortu tidak menangkap sehingga gagal memenuhi kebutuhan ini, yaitu kebutuhan akan kebenaran.

***

Bullying adalah gejala yang muncul di permukaan. Gejala ini menandai sesuatu yg bergejolak di dalam. Ini bisa ditelaah, bahkan secara biologis. Sementara itu, kebanyakan ortu yg saya jumpai hanya menilai perilaku anak berdasarkan "apakah perilaku anak saya mencoreng nama baik saya atau tidak". IMO, ini menyedihkan.

Mungkin yang sekolah seharusnya tidak hanya anak, tapi ortu juga...


Cheers

Banyak lagi yang bisa membuat kita sedih, karena perilaku anak anak.

Pernah lihat ada anak anak yang dengan sengaja menendang anak kucing, hanya sekedar iseng? Atau pernah lihat ada serombongan anak anak yang bersorak sorak menggoda orang gila di jalan?

Mungkin kalau dalam 'gerombolan' perilaku seorang anak akan terbawa 'gerombolannya', tetapi pasti ada pencetus dari pribadi di dalam 'gerombolan itu', bibit yang sakit seperti itu yang seharusnya mendapat perhatian khusus.

Anda sebagai guru, apakah anda mendidik anak remaja ataukah anak SD, bro?
Kalau anak remaja, tentu masalah yang anda hadapi lebih serius lagi.

Ada satu kisah semasa SMP. ada seorang guru bahasa Indonesia, yang berpostur pendek. Celakanya, sang guru sering kali bersikap 'over' dan sangat tidak profesional. Sehingga seringkali mendapat ejekan bahkan dibully oleh anak anak muridnya sendiri. Dari seorang senior, beberapa tahun di atas saya, berkisah, pernah suatu ketika sepeda sang guru dirantai ke atap tempat parkir sepeda, sehingga saat hendak pulang, beliau tidak bisa mengambil sepedanya, sampai sampai beliau nangis di tempat sepeda.
Tetapi perilaku sang guru tidak berubah, percayakah anda kalau beliau bisa memberi nilai ulangan dengan nilai 5,99 ? Hanya sekedar membuat nilai merah? Pernah sekali waktu ada teman yang memecahkan dengan sengaja ampul H2S, sehingga sekelas berbau mirip kentut dan menjadi ribut, sementara sang guru berteriak teriak marah tetapi tidak tahu harus berbuat apa, karena tidak satupun murid mau mengkhianati teman yang melakukannya.

Syalom

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #38 on: October 04, 2013, 08:10:59 AM »
Dari pengalaman pribadi :

Sekolah saya TK, SD, SMP, SMA (Katolik) mengharamkan bullying, walaupun saya akui tetap saja ada anak anak yang berperilaku buruk seperti itu.
Sayapun pernah mengalaminya, terutama karena saya dari ekonomi lemah, tetapi entah karena saya termasuk berperingkat ranking tinggi, saya termasuk yang disegani.
Mengenai sikap, saya juga termasuk yang berani menghadapi siapapun orang yang mencoba membully saya, bahkan anak yang badannya dua kali ukuran saya, juga termasuk guru yang sewenang wenang.

Dan memang, sikap kita yang secara tegas menolak untuk di bully, disertai prestasi dalam hal lain, mengakibatkan pihak 'lawan' tidak berani melakukkannya lagi.

 :D

Syalom

Jadi ingat pengalaman pribadi juga...

Dulu waktu SD dan SMP, saya ini anak yang pemalu, pendiam, tidak poluler, kutu buku, nerd, pokoknya tipe-tipe yang potensial menjadi korban bullying. Tapi anehnya saya justru jarang sekali dibully, bahkan anak-anak yang tergolong nakal dan suka berantem hampir semuanya baik dengan saya, bahkan melindungi saya (sebagian sih, karena yang sebagian gak begitu kenal, hehe..).

Padahal saya bukan siapa-siapa. Bukan anak pejabat, orang kaya, ataupun berstatus sosial dan ekonomi tinggi. Kelebihan saya mungkin hanyalah di otak saya, karena rangking saya selalu masuk tiga besar, dan sering rangking satu. Mungkin juga kelebihan saya, karena saya orangnya gak usil dan suka campur urusan orang, juga gak pelit bantuin teman ngerjain PR, hehe..

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #39 on: October 04, 2013, 08:50:30 AM »
Quote
Mungkin juga kelebihan saya, karena saya orangnya gak usil dan suka campur urusan orang, juga gak pelit bantuin teman ngerjain PR, hehe..

Waduuuuh, mod, anda baik sekali.
Kalau saya biasanya ngamuk bila ada yang coba-coba minta dibikinin PR/tugas. Memang kebetulan saya termasuk mahir pula di prakarya dan menggambar. Jadi kalau ada tugas, biasanya rumah saya banyak kedatangan teman teman untuk mengerjakan bersama. Tetapi saya sudah katakan sebelumnya, kita kerja bersama, dalam arti saya mengerjakan pekerjaan saya, mereka boleh tanya kalau tidak mengerti, tetapi saya langsung ngamuk kalau ada yang bilang 'bikinin dong', biasanya langsung saya suruh pulang, sampai mereka minta minta maaf. He he he he.

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #40 on: October 04, 2013, 09:47:15 AM »
Waduuuuh, mod, anda baik sekali.
Kalau saya biasanya ngamuk bila ada yang coba-coba minta dibikinin PR/tugas. Memang kebetulan saya termasuk mahir pula di prakarya dan menggambar. Jadi kalau ada tugas, biasanya rumah saya banyak kedatangan teman teman untuk mengerjakan bersama. Tetapi saya sudah katakan sebelumnya, kita kerja bersama, dalam arti saya mengerjakan pekerjaan saya, mereka boleh tanya kalau tidak mengerti, tetapi saya langsung ngamuk kalau ada yang bilang 'bikinin dong', biasanya langsung saya suruh pulang, sampai mereka minta minta maaf. He he he he.

Syalom

Hahahaha........
Satu lagi karakter Zhao Yun .... Jendral Kuku Macan   :afro:

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #41 on: October 04, 2013, 09:49:37 AM »
Jadi ingat pengalaman pribadi juga...

Dulu waktu SD dan SMP, saya ini anak yang pemalu, pendiam, tidak poluler, kutu buku, nerd, pokoknya tipe-tipe yang potensial menjadi korban bullying. Tapi anehnya saya justru jarang sekali dibully, bahkan anak-anak yang tergolong nakal dan suka berantem hampir semuanya baik dengan saya, bahkan melindungi saya (sebagian sih, karena yang sebagian gak begitu kenal, hehe..).

Padahal saya bukan siapa-siapa. Bukan anak pejabat, orang kaya, ataupun berstatus sosial dan ekonomi tinggi. Kelebihan saya mungkin hanyalah di otak saya, karena rangking saya selalu masuk tiga besar, dan sering rangking satu. Mungkin juga kelebihan saya, karena saya orangnya gak usil dan suka campur urusan orang, juga gak pelit bantuin teman ngerjain PR, hehe..

Salam

Kog seperti kondisi waktu kecil saya ya Mod   :deal:
Hanya saja selain saya sering di Bully  .... saya juga sering mem Bully    :giggle:

Tapi sekarang kalo ketemuan sudah pada lupa semua

 :giggle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #42 on: October 04, 2013, 10:13:06 AM »
Hahahaha........
Satu lagi karakter Zhao Yun .... Jendral Kuku Macan   :afro:

 :D

Itu sejenbis ini ya, kung?

[img]https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTMDkecFpoULjggZ4bS0tMjzsB0s45k5q1xizdJuhn0oVEvfwzu6A[/img


 :afro: Enak lhoh


Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #43 on: October 04, 2013, 10:53:44 AM »
Itu sejenbis ini ya, kung?



 :afro: Enak lhoh





yg ini Bro
heheheh

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Bagaimana mengajarkan kepada anak ttg keberagaman agama?
« Reply #44 on: October 04, 2013, 10:57:07 AM »
Mau dong, kung.
Enak buat cemilan.