Bro siip saya tertarik dengan post bro siip tsb,
Ada suatu cara pembacaan yg spesifik yg bro siip terapkan ketika bro siip membaca ayat tsb. Saya akan menyebutnya dengan membaca secara faktual, artinya bro siip memaknainya secara literal (denotatif).
Sementara itu, ada cara baca lain (yakni seperti yg bro salt lakukan --> membaca secara interpretatif (hermeneutis)).
Pertanyaan saya: apa yg mendorong bro siip memilih untuk menerapkan cara baca yg itu dan bukan cara baca yg lain?
Cheers
Saya memang melihat ayat ttg air bah itu scr literal.
Jika Bro mbaca topik
tanggapan thd tuduhan kontrakdisi Alkitab, maka Bro bisa lihat bhw
saya pun mbedakan kapan sbuah ayat itu dilihat literal dan kapan sbuah ayat dlihat scr simbolik.
Jd jika ada org mngatakan bhw saya blm 'dewasa iman' krn mlihat sbuah ayat dlm sudut pandang literal saja, maka mnrt saya itu bukan psoalan 'dewasa iman' mlainkan
'pbedaan pmaknaan konteks'.
Saya punya parameter:
Jika sbuah kjadian dsebut dlm konteks itu sbg sbuah 'perumpamaan', atau 'mimpi', atau 'penglihatan', maka saya akan mngartikannya scr simbolik.
Jika sbuah kjadian tidak dsebut dlm konteks sbg sbuah 'prumpamaan', atau 'mimpi', atau 'penglihatan', dan dikutip dlm konteks lainnya sbg kjadian nyata, maka saya akan artikan scr literal.
Parameter itu dibungkus dg iman bhw tulisan Alkitab adalah kebenaran, yg dlm konteks ttentu adl literal dan konteks lainnya adl simbolik. Saya juga (sayangnya) masih mbuka diri thd hal-hal supranatural (yg dg sndirinya adalah di luar scientific) krn saya tidak asing dg fenomena supranatural.
Di sisi lain, bro bisa mlihat dari tulisan saya bhw saya ini nature-nya adalah seorang yg logik. Walau open pd hal supranatural, saya tetap brusaha mnyajikan tulisan dg sistematis, mperlihatkan faktor sebab-akibat agar smudah mungkin dmengerti. Jika Tuhan tidak tangkap saya dlm Kristus, maka saya mgkn mjd atheis or sangat prulatistik.
Saya memang harus akui saya bukan seorang yg punya parameter :
Asalkan ngga masuk 'logika saya' maka itu pasti simbolik sdgkn yg masuk 'logika saya' adalah literal.
Saya jg sangat concern sampai dengan titik koma dari teks bahkan sampai mlihat teks aslinya.
Itulah yg mbuat saya atas kasih karunia Tuhan bisa mnyajikan tanggapan thd tuduhan kontradiksi minor Alkitab.
----------
Mngenai kisah air bah ini, konteks kutipan di Alkitab slain kitab kejadian mnunjukkan bhw peristiwa ini bsifat nyata dan global shg saya mngartikannya literal. Kl saya mngartikannya simbolik, maka saya harus mbatalkan kutipan lain di Alkitab yg refer pd kjadian ini.
Dg dmikian maka saya ngga punya kpastian akan kebenaran Alkitab.
Saya berasumsi bhw kondisi pd jaman Nuh itu beda dg kondisi pd masa kini shg banjir Nuh adalah global
pd saat itu namun tidak global
pd saat ini. Saya juga berasumsi seiring datangnya bencana air bah, datang juga catastrophe yg mnyebabkan perubahan pd kondisi bumi scr drastis.