Kuasa Doa dalam kaitannya dgn kehidupan sehari hari di dunia nyata ?

[odading]

Yg didoakan adalah 'Jawaban Tuhan tentang apa yg jadi harapan'.

Pada bold, jadi apakah itu maksudnya kira2 begini : "yakin deeeehhh... jawaban Tuhan PASTI mengabulkan harapan saya"

Saya mau tanya juga, di doa tsb pada orang Kristen ada terkait kata "semoga" dari suatu harapan tsb kagak ya ?

Saya sulit utk menemukan "kesejalanan" antara : semoga dari suatu harapan dengan keyakinan dari suatu kepastian.... dua hal yang bertentangan.. ataupun bisa dikatakan tidak berkaitan ... hehehe .


salam.

[siip]

Pada bold, jadi apakah itu maksudnya kira2 begini : "yakin deeeehhh... jawaban Tuhan PASTI mengabulkan harapan saya"

Saya mau tanya juga, di doa tsb pada orang Kristen ada terkait kata "semoga" dari suatu harapan tsb kagak ya ?

Saya sulit utk menemukan "kesejalanan" antara : semoga dari suatu harapan dengan keyakinan dari suatu kepastian.... dua hal yang bertentangan.. ataupun bisa dikatakan tidak berkaitan ... hehehe .


salam.

Bukan Bro.

Saya coba sderhanakan ya...

Kasus Elia:
Elia berdoa dg PENUH KEYAKINAN krn Elia tau persis apa jawaban Tuhan atas situasi itu, yaitu hujan pasti turun.
Maka itu doa Elia BESAR KUASANYA.

Coba kasus imajinatif:
Sso buntung tangannya dan temannya ingin mdoakan.
Maka temannya itu doakan dulu apa jawaban Tuhan atas kondisi tsb.
Kl jawaban Tuhan adalah 'sembuhkan dg cara mnumbuhkan tangan baru', maka doakanlah itu.
Maka doanya jadi penuh keyakinan dan besar kuasanya.

Bandingkan dg:
Sso buntung tangannya dan temannya ingin mdoakan.
Maka temannya itu doakan supaya tangannya sembuh dg sempurna.
Maka didoakanlah dg 'penuh kyakinan', didoakan 'berulang-ulang' tp sampai matipun tangannya ga numbuh-numbuh.

Apa bedanya?
Bedanya ada di PENUH KEYAKINAN.
Kasus pertama adl penuh kyakinan akan jawaban Tuhan,
Kasus kedua adl penuh kyakinan akan pmikiran & harapan diri sendiri (ini namanya 'kedagingan').

Kl bro baca smua ayat ttg doa dan iman, maka yg Tuhan janjikan dan maksudkan adl definisi penuh kyakinan versi kasus pertama.

[Phooey]

Bukan Bro.

Saya coba sderhanakan ya...

Kasus Elia:
Elia berdoa dg PENUH KEYAKINAN krn Elia tau persis apa jawaban Tuhan atas situasi itu, yaitu hujan pasti turun.
Maka itu doa Elia BESAR KUASANYA.

Coba kasus imajinatif:
Sso buntung tangannya dan temannya ingin mdoakan.
Maka temannya itu doakan dulu apa jawaban Tuhan atas kondisi tsb.
Kl jawaban Tuhan adalah 'sembuhkan dg cara mnumbuhkan tangan baru', maka doakanlah itu.
Maka doanya jadi penuh keyakinan dan besar kuasanya.

Bandingkan dg:
Sso buntung tangannya dan temannya ingin mdoakan.
Maka temannya itu doakan supaya tangannya sembuh dg sempurna.
Maka didoakanlah dg 'penuh kyakinan', didoakan 'berulang-ulang' tp sampai matipun tangannya ga numbuh-numbuh.

Apa bedanya?
Bedanya ada di PENUH KEYAKINAN.
Kasus pertama adl penuh kyakinan akan jawaban Tuhan,
Kasus kedua adl penuh kyakinan akan pmikiran & harapan diri sendiri (ini namanya 'kedagingan').

Kl bro baca smua ayat ttg doa dan iman, maka yg Tuhan janjikan dan maksudkan adl definisi penuh kyakinan versi kasus pertama.

Intinya ..... bertanya dahulu mengenai kehendak Tuhan.
Kalo Tuhan enggak menjawab ?
Gimana Bro Siip ?

Menunggu dulu jawaban Tuhan ataukah langsung berdoa sesuai dengan keinginan kita sendiri ?

 

[siip]

Sambil jalan Bro.
Tp kita letakkan doa pharapan kita pd proporsi sharusnya, yaitu hanya pharapan saja.
Disitulah ada istilah : Jawabannya bisa 'ya', 'tidak', atau 'nanti'.

[odading]

Bukan Bro.

Saya coba sderhanakan ya...

Kasus Elia:
Elia berdoa dg PENUH KEYAKINAN krn Elia tau persis apa jawaban Tuhan atas situasi itu, yaitu hujan pasti turun.
Maka itu doa Elia BESAR KUASANYA.

Coba kasus imajinatif:
Sso buntung tangannya dan temannya ingin mdoakan.
Maka temannya itu doakan dulu apa jawaban Tuhan atas kondisi tsb.
Kl jawaban Tuhan adalah 'sembuhkan dg cara mnumbuhkan tangan baru', maka doakanlah itu.
Maka doanya jadi penuh keyakinan dan besar kuasanya.

Bandingkan dg:
Sso buntung tangannya dan temannya ingin mdoakan.
Maka temannya itu doakan supaya tangannya sembuh dg sempurna.
Maka didoakanlah dg 'penuh kyakinan', didoakan 'berulang-ulang' tp sampai matipun tangannya ga numbuh-numbuh.

Apa bedanya?
Bedanya ada di PENUH KEYAKINAN.
Kasus pertama adl penuh kyakinan akan jawaban Tuhan,
Kasus kedua adl penuh kyakinan akan pmikiran & harapan diri sendiri (ini namanya 'kedagingan').

Kl bro baca smua ayat ttg doa dan iman, maka yg Tuhan janjikan dan maksudkan adl definisi penuh kyakinan versi kasus pertama.

siip, saya sudah jelas sekarang dari maksud siip.
Atuh coba dari dulu2 siip kasih kasus imajinatif tsb ... hehehe

Mantep dan menarik (dan masuk logika) penjelasan siip diatas.

Cumaaaa... kalo jawabannya belon didapet dapet, orangnya keburu dut - gimana donk ? Kesimpulannya, ya tidak bisa ada event dgn istilah Kuasa Doa kan yah ?

Saya jadi teringat ama kesaksian siip tentang jawaban ketika ada yg sakit   

Makasih atas penjelasan dan masukan2 siip.


salam.

[hanhalim2]

Secara cara pikir yg nggak terlibat bau supra-supra-an ... yah mungkin Elia itu ahli cuaca sehingga bisa mengkalkulasi probabilitas yg mendekati 100% akan terjadinya hujan .

dengan Data yang di Alkitab ditambah dengan ilmu probability dan statistic plus pengetahuan alam menurut bro oda (bukan elia) berapa persenkah kira kira kemungkinan akan turunnya hujan  ??

Secara pikir yg berbau supra-supra-an ... ya disitu nggak ada probabilitas, karena kan kisahnya menceritakan Tuhan berkata langsung ke Elia akan datengin hujan.


salam.

meskipun Tuhan yang berkata tapi tetap aja ada probabilitynya yang harus diperhitungkan Yaitu "Kasih."

contohnya kasus Yunus itu.

Tuhan Yesus memberkati

Han 

[siip]

siip, saya sudah jelas sekarang dari maksud siip.
Atuh coba dari dulu2 siip kasih kasus imajinatif tsb ... hehehe

Mantep dan menarik (dan masuk logika) penjelasan siip diatas.

Cumaaaa... kalo jawabannya belon didapet dapet, orangnya keburu dut - gimana donk ? Kesimpulannya, ya tidak bisa ada event dgn istilah Kuasa Doa kan yah ?

Saya jadi teringat ama kesaksian siip tentang jawaban ketika ada yg sakit   

Makasih atas penjelasan dan masukan2 siip.


salam.

tp ini bukan obrolan warung kopi ya bro...

[hanhalim2]

Menunggu dulu jawaban Tuhan ataukah langsung berdoa sesuai dengan keinginan kita sendiri ?

 

kalo mau tetep alkitabiah ya buang undi aja
Versi Pl pake batu item putih

Tuhan Yesus memberkati
]
han

[ond32lumut]

Tapi oom engga sedang bercanda, ini serius lho

Oom , kasih contoh per andaian
Andaikata minggu depan ada pertandingan sepak bola di Old Trafford antara persija melawan Manchester United
kemudian Bro oda diminta untuk mendoakan salah satu team
maka bila bro oda mendoakan Persija menang maka "Kuasa Doa " bro oda probabillitynya "Kecil"

Jadi bila Bro oda ingin supaya Doanya " Kelihatan " berkuasa maka bro oda lebih baik mendoakan supaya MU yang menang

Begitulah


Tuhan Yesus memberkati


Han

saya ingat film "Bruce Almighty"

dimana si bruce yang diberi kuasa menjadi Tuhan, dan karena saking bayaknya doa, si bruce ini memencet YES to All... mengabulkan doa semua orang.. sehingga dunia menjadi kacau, misalnya semua penjudi menjadi menang... bukan pun ditarik sesukanya sehingga terjadi gelombang pasang,

ini menarik, bahwa kebijaksanaan dan pengetahuan manusia sangat jauhh dari cukup untuk mengetahui yang terbaik.. bahkan detik berikutnya, kita pun tidak tau..

Tuhan dengan keadilannya menjadikan dunia dan alam ini memiliki hukum.. tentu saja, secara sederhana, pengabulan doa itu tidak akan bertentangan dengan sifat keadilan Tuhan.

jadi menurut saya, doa itu sebuah pengharapan.. melampiaskan dan mengutarakan kegelisahan, keinginan, dan rasa sukur kepada Tuhan.

pengharapan itu sendiri penting bagi kehidupan. coba hidup tanpa pengharapan?

nah, Doa kita itu bisa dikabulkan oleh Tuhan dengan kebijaksanaan Tuhan... doa kita yang khusuk, mungkin bisa jadi dikabulkan, bisa juga tidak.

doa kita bisa mempengaruhi eksternal, mungkin juga mempengaruhi internal.. segalanya mungkin, sejauh Tuhan mengijinkan.. kita tidak tau.. kita lakukan saja.. toh berdoa itu sesungguhnya berguna bagi ketenangan, pelampiasan, dan pengharapan.

dan menurut saya, keberimanan sempurna akan berujung pada "menyerah" pada Kehendak Tuhan.. jadilah kehendakMu.

[odading]

jadi menurut saya, doa itu sebuah pengharapan..

Sependapat ama onde .

Lalu menurut onde, bagaimana dengan istilah Kuasa Doa berkenaan dgn ayat yg di diskusi sini, onde ?

Doa kita itu bisa dikabulkan oleh Tuhan dengan kebijaksanaan Tuhan... doa kita yang khusuk, mungkin bisa jadi dikabulkan, bisa juga tidak.

Diketika Cuplis tidak terkabul apa yg dia harapkan, bukankah ini jadi bisa menuntun ke pendpt : "wah.... saya doa-nya tidak khusuk" ... dilain sisi, kalo terkabul "nah... itu karena saya berdoa dgn khusuk" ?

toh berdoa itu sesungguhnya berguna bagi ketenangan, pelampiasan, dan pengharapan.

sependapat lagi ama onde .

dan menurut saya, keberimanan sempurna akan berujung pada "menyerah" pada Kehendak Tuhan.. jadilah kehendakMu.

Kalo menurut onde, bagaimana dengan keberimanan yg sebiji sesawi ?

Terus terang, dibenak saya ada "sesuatu" yang janggal pada kalimat Yesus sbb :
Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Kok Yesus bilangnya bukan : takkan ada yg mustahil bagi Tuhan, yah onde ?

ataukah jangan2 kata "iman" di ayat tsb bukan ttg "IMAN" ?
(lupa2 inget, kalo gak salah saya pernah nge-post bhw saya sempat berpendapat dgn membedakan "iman" dgn "IMAN").

Makasih onde atas masukannya.


salam.

[ond32lumut]

Sependapat ama onde .

Lalu menurut onde, bagaimana dengan istilah Kuasa Doa berkenaan dgn ayat yg di diskusi sini, onde ?

menurut saya kuasa doa itu hanya istilah.. tetep saja yang berkuasa atas terkabul atau tidaknya doa itu ya yang maha kuasa. jadi, kata kuasa doa itu merujuk pada kuasa Allah.

Diketika Cuplis tidak terkabul apa yg dia harapkan, bukankah ini jadi bisa menuntun ke pendpt : "wah.... saya doa-nya tidak khusuk" ... dilain sisi, kalo terkabul "nah... itu karena saya berdoa dgn khusuk" ?

doa, itu estinya khusuk ya bro oda... kalau doa main2 kan jelek... tapi lagi2 menurut saya.. bahwa prinsipnya terkabul atau tidaknya doa itu tidak tergantung kita... kalau permohonan kita sungguh2... dan dalam kebijaksanaan Allah, permohonan kita itu baik, dan demi kebaikan kita.. maka doa kita dikabulkan.

Kalo menurut onde, bagaimana dengan keberimanan yg sebiji sesawi ?

ya, Tuhan menjajikan ke kita, bahwa mintalah, maka kita akan diberi... tapi tentu saja, hal tersebut pararel dengan kebaikan. maksudnya kita dipersilahkan untuk meminta.. namun tentu saja, sesungguhnya kita tidak tau apakah permintaan kita itu tepat atau tidak, demi kebaikan kita atau bukan? maka minta dengan yakin, kalau itu baik.. terkabul, kalau tidak baik maka tidak akan terkabul.. karena Tuhan itu kan mengasihi manusia..
kan ada juga ayat Ks yang memberi contoh doa yang tidak terkabul...

Terus terang, dibenak saya ada "sesuatu" yang janggal pada kalimat Yesus sbb :
Pindah dari tempat ini ke sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Kok Yesus bilangnya bukan : takkan ada yg mustahil bagi Tuhan, yah onde ?

tentu saja tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.. tapi Tuhan selalu menciptakan kebaikan.. kalau keburukan, walaupun Tuhan mampu.. maka tidak akan dilakukanNya. atau tidak akan dikabulkanNya.

ataukah jangan2 kata "iman" di ayat tsb bukan ttg "IMAN" ?
(lupa2 inget, kalo gak salah saya pernah nge-post bhw saya sempat berpendapat dgn membedakan "iman" dgn "IMAN").

Makasih onde atas masukannya.


salam.

kalau kita tinjau dari ilmu lain..
doa itu juga bisa menjadikan afirmasi.. afirmasi secara yakin dan terus menerus akan mendorong alam bawah sadar kita mewujudkannya.. sehingga dengan mekanisme rumit dan tak disadari.. yang kita afirmasikan terjadi..

ada bukunya antony robin yang judulnya "unlimited power" menguraikan dengan apik tentang  kekuatan pikiran yang begitu dasyat..

salam bro oda..

[dantono]

kalau kita tinjau dari ilmu lain..
doa itu juga bisa menjadikan afirmasi.. afirmasi secara yakin dan terus menerus akan mendorong alam bawah sadar kita mewujudkannya.. sehingga dengan mekanisme ruit dan tak disadari.. yang kita afirmasikan terjadi..

ada bukunya antony robin yang judulnya "unlimited power" menguraikan dengan apik tentang  kekuatan pikiran yang begitu dasyat..

salam bro oda..

Tertarik mengomentari bagian ini. Menurut saya apa yang dikatakan bro Onde ini jadi mengarah ke kekuatan pikiran yang disugesti oleh doa. Dari logika ini, tentunya ada cara lain untuk memunculkan kekuatan pikiran, selain dengan doa. Hasilnya mungkin akan sama, yaitu keberhasilan. Berarti juga akan ada keberhasilan tanpa campur tangan doa.

Jadi doa itu jadi semacam fitur tambahan untuk keberhasilan sesuatu rencana/keinginan. Karena tanpa berdoa juga bisa berhasil. Apakah kira-kira begitu ya?


Shalom

[ond32lumut]

Tertarik mengomentari bagian ini. Menurut saya apa yang dikatakan bro Onde ini jadi mengarah ke kekuatan pikiran yang disugesti oleh doa. Dari logika ini, tentunya ada cara lain untuk memunculkan kekuatan pikiran, selain dengan doa. Hasilnya mungkin akan sama, yaitu keberhasilan. Berarti juga akan ada keberhasilan tanpa campur tangan doa.

Jadi doa itu jadi semacam fitur tambahan untuk keberhasilan sesuatu rencana/keinginan. Karena tanpa berdoa juga bisa berhasil. Apakah kira-kira begitu ya?


Shalom

tergantung dari "daftar pustakanya" bro...

kalau ulasan kita dalam kerangka science.. maka doa salah satu bentuk dari afirmasi... alias penanaman sugesti..

kalau dari perpektif keagamaan, maka doa ya menjadi definisi yang sering kita bahas...

kalau diambil tengah2nya, dengan tidak menafikan semuanya.. dengan pikiran positif kita gabung-gabungkan.. maka doa mendekatkan diri pada Allah, komunikasi dan pengharapan pada sang Kuasa yang mempunyai efek samping positif doa yaitu sugesti positif.. sama seperti saudara kita yang sering mengulas egek samping positif dari sholat.. misalnya bersih, dan gerakan2 yang menyehatkan.

salam bro dantono... 

[nothingman]

sy paling setuju dgn pendapatnya bro Onde.. 

Tuhan dengan keadilannya menjadikan dunia dan alam ini memiliki hukum.. tentu saja, secara sederhana, pengabulan doa itu tidak akan bertentangan dengan sifat keadilan Tuhan.

jadi menurut saya, doa itu sebuah pengharapan.. melampiaskan dan mengutarakan kegelisahan, keinginan, dan rasa sukur kepada Tuhan.

pengharapan itu sendiri penting bagi kehidupan. coba hidup tanpa pengharapan?

nah, Doa kita itu bisa dikabulkan oleh Tuhan dengan kebijaksanaan Tuhan... doa kita yang khusuk, mungkin bisa jadi dikabulkan, bisa juga tidak.

doa kita bisa mempengaruhi eksternal, mungkin juga mempengaruhi internal.. segalanya mungkin, sejauh Tuhan mengijinkan.. kita tidak tau.. kita lakukan saja.. toh berdoa itu sesungguhnya berguna bagi ketenangan, pelampiasan, dan pengharapan.

dan menurut saya, keberimanan sempurna akan berujung pada "menyerah" pada Kehendak Tuhan.. jadilah kehendakMu.

mnurut sy, pendapat/penjelasan dr bro Onde itu adlh pendapat yg sangat bagus... 
bravo bro Onde...

Salam kenal dr sy...     

[odading]

menurut saya kuasa doa itu hanya istilah.. tetep saja yang berkuasa atas terkabul atau tidaknya doa itu ya yang maha kuasa. jadi, kata kuasa doa itu merujuk pada kuasa Allah.

Sependapat lagi .

doa, itu estinya khusuk ya bro oda... kalau doa main2 kan jelek...

Saya terus terang (perasaan) kalo doa, saya nggak/kurang khusuk. Tuhan marah gak ya, onde ? .

kan ada juga ayat Ks yang memberi contoh doa yang tidak terkabul...
tentu saja tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.. tapi Tuhan selalu menciptakan kebaikan.. kalau keburukan, walaupun Tuhan mampu.. maka tidak akan dilakukanNya. atau tidak akan dikabulkanNya.

Enaknya, apapun hasilnya, itu kita anggep "yg terbaik" kali ya ...

kalau kita tinjau dari ilmu lain..
doa itu juga bisa menjadikan afirmasi.. afirmasi secara yakin dan terus menerus akan mendorong alam bawah sadar kita mewujudkannya.. sehingga dengan mekanisme rumit dan tak disadari.. yang kita afirmasikan terjadi..

Saya cenderung sependapat juga disini ...

ada bukunya antony robin yang judulnya "unlimited power" menguraikan dengan apik tentang  kekuatan pikiran yang begitu dasyat..

Buku itu saya gak tau, tapi saya sempet nonton DVD "The Secret" ... entah ya... saya cenderung sependapat dgn isi felm tsb... inti-nya Power of Mind (bold), Causal Law dan Law of attraction.

Bold itu yg saya istilahkan "iman".... afirmasinya adalah dgn IMAN ke Allah. Itulah makanya pada "kasus" pohon ara jadi kering, gunung pindah ke laut saya mengertikannya bhw disitu cenderung tentang perihal power of mind .

Yang sempet saya kasih contohnya ke siip :
dalam nama Yesus, enyahlah kau iblis!

Makasih atas masukan2 onde.


salam.