Author Topic: Batasan "menghakimi"  (Read 23487 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #75 on: January 12, 2014, 02:50:36 AM »
Soal apakah dia mau melapor atau membiarkan, kita serahkan saja kepada hati nurani masing2.
Ya... begitulah kira2 maksud saya, shakes :).

Quote
Tetapi jika dia memutuskan untuk melapor, dia tidak bisa disebut menghakimi karena posisinya adalah sebagai saksi/pelapor, bukan sebagai hakim. Jadi tindakannya bukanlah tindakan menghakimi melainkan membeti kesaksian atas fakta (bukan tuduhan kosong) yang benar2 disaksikannya.
Seperti yang saya post buat siip... terus terang saya nggak mengertikan kalimat "jangan menghakimi" adalah sebuah larangan kepada sso yg berprofesi hakim dan sedang menjalankan tugasnya - ataupun sso yang bukan hakim tapi bertindak sebagai hakim, shakes.

Saya ngerti, pada ilustrasi mr.X mencuri roti - saya memang tidak bisa dikatakan menghakimi apabila saya melaporkan mr.X ke yang berwajib ataupun berteriak "pencuriii...!"

Didalam pengertian saya, kalimat "jangan menghakimi" adalah event keseharian di dalam hidup, dimana kata "menghakimi" itu ibarat kata "memvonis"---> menjatuhkan tindakan yang mungkin masih dalam kategori tidak perlu atopun belon perlu utk dilakukan berdasarkan nurani kita :).

Entah mungkin karena kebetulan saya nonK, makanya saya bilang ama siip - pada sikon ilustrasi mr.X mencuri roti, sekalipun saya tau bhw kalo saya berteriak "pencuriii...!" ataupun melaporkan ke yang berwajib saya hanyalah sebagai pelapor (bukan sedang menghakimi) - namun entah mengapa kalo semisal saya teringat ayat tsb - saya merasa dicegat ayat "jangan menghakimi" tsb - sehingga saya tidak melapor ataupun berteriak ketika melihat kejadian sso mencuri roti :D.

Apakah saya akan diem aja ketika HP saya dijambret sso ? Secara reflek, tentu tidak - saya akan berusaha kejar org tsb sambil tereak : "jambreeeeet !" :D  :giggle:  :lol:

:)
salam.

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #76 on: January 14, 2014, 06:50:54 AM »
Bro Oda,

"jangan menghakimi" itu maksudnya gini loh..

Misalnya ada seseorang, (sebut saja namanya si jajang) yg ngeliat si neneng, istri mang japri, lagi bobo siang di kantor bersama bosnya (taulah maksudnya).

Nah, bro oda dikasihtau sama si jajang,....

terus bro oda ngasih tau istri bro oda....

terus istri bro oda, menghardik : "Jangan suka menghakimin".


GHiitu artinya.... emang susah ngejelasinnya,.. tapi intinya kita kagak boleh berkata seseorang itu salah. Karena itu tugas sang empunya alias Tuhan.
Itu intinya demi kebaikan diri kita sendiri.

Soalnya semuanya ane kembaliin lagi ke masalah pohon terlarang.

Semuanya ada sangkut pautnya ame itu kalo bahasa inggrisnya namanya KNOWLEDGE.

gituloh.
Back to TOPIC!

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #77 on: January 16, 2014, 03:09:52 PM »
Bro Oda,
 intinya kita kagak boleh berkata seseorang itu salah.
Sependapat ama gavin. Saya tambahin sedikit : sebisa-bisanya kita jangan sembarang/gampang berkata ke sso in negative sense. (disuatu ketika jangan easily say or do - without a second thought).

Makasih gavin.

:)
salam.



Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #78 on: January 16, 2014, 04:05:58 PM »


Konteks "menghakimi" bisa jadi mengikuti keadaan jaman.

Cara pandang manusia mengenai menghakimi di tahun 500 akan berbeda dengan menghakimi di tahun 2014 ini.

 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #79 on: January 16, 2014, 05:40:29 PM »

Konteks "menghakimi" bisa jadi mengikuti keadaan jaman.
Kalo menurut saya, konteks "jangan menghakimi" tsb bukan ttg : kalo mau jadi hakim, jadilah hakim yang adil dan bijaksana sesuai dgn sistem hukum yg sedang berlaku di jaman itu.

melainkan :
jangan berucap/beraksi dalam suatu "perkara" secara terburu-buru (dan imo, ini berlaku sepanjang jaman)  :ballspin:

Namun ya entahlah juga phooey.... :D

:)
salam.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #80 on: March 18, 2014, 03:09:18 PM »
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
 (Mat 7:1-2 ITB)


@ teman2 semua.

Dalam forum diskusi ... kadang2 kalo sudah bersemangat ... sampai2 lupa batasan.
Supaya enggak kebablasan sehingga dianggap menghakimi, menurut teman2 semua batas2 "menghakimi" sampai dimana ??

 :)


APAKAH KITA BOLEH MENGHAKIMI SELAIN Tuhan ?

Ada dua macam jawaban Alkitab.

AFIRMASI – Manusia tidak dilarang untuk menghakimi

•   Allah menyuruh Yehezkiel menghakimi orang Israel (Yeh.20:4)
•   Orang benar dan saleh menghakimi ( Yeh.23:45)
•   Menghakimi menurut Hukum Tuhan ( Yeh.44:24)
•   Menghakimi oleh orang yang tidak bersunat ( Roma 2:27)
•   Menghakimi didalam jemaat (1 Kor.5:12)
•   Orang kudus menghakimi dunia (1 Kor.6:2)
•   Kita menghakimi Malaikat ( 1 Kor.6:3)
•   Menghakimi harus secara adil ( Yoh.7:24)

NEGASI – Jangan menghakimi

•   Mat. 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
•   Roma 14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu…..
•   Roma 14:13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi!.....
•   1 Kor. 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya


BAGAIMANAKAH   MENJELASKAN PARADOX   INI ?


BACK TO BIBLE

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #81 on: March 18, 2014, 03:24:32 PM »
Kl dr yg saya plajari, sso cocok utk mhakimi bila:

1. Dia diberi wewenang utk mhakimi
2. Dia bisa sdapatnya mhakimi dg adil (mlihat sbanyak mungkin fakta, keterangan saksi dan mmahami kondisi situasi nyata)
3. Dia telah keluar dari mentalitas PL ke mentalitas PB
4. Dia sendiri cukup saleh hidupnya, terlebih jika dia sudah pernah bangkit dari problem serupa
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #82 on: March 19, 2014, 03:58:41 PM »

APAKAH KITA BOLEH MENGHAKIMI SELAIN Tuhan ?

Ada dua macam jawaban Alkitab.

AFIRMASI – Manusia tidak dilarang untuk menghakimi

•   Allah menyuruh Yehezkiel menghakimi orang Israel (Yeh.20:4)
•   Orang benar dan saleh menghakimi ( Yeh.23:45)
•   Menghakimi menurut Hukum Tuhan ( Yeh.44:24)
•   Menghakimi oleh orang yang tidak bersunat ( Roma 2:27)
•   Menghakimi didalam jemaat (1 Kor.5:12)
•   Orang kudus menghakimi dunia (1 Kor.6:2)
•   Kita menghakimi Malaikat ( 1 Kor.6:3)
•   Menghakimi harus secara adil ( Yoh.7:24)

NEGASI – Jangan menghakimi

•   Mat. 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
•   Roma 14:10 Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu…..
•   Roma 14:13 Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi!.....
•   1 Kor. 4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya


BAGAIMANAKAH   MENJELASKAN PARADOX   INI ?

Barangkali Bro Soli hendak menjelaskan ...........

Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #83 on: March 19, 2014, 05:51:08 PM »
Coba baca lagi kalimat ini

Quote
APAKAH KITA BOLEH MENGHAKIMI SELAIN Tuhan ?

Dan berikan apa maknanya...


Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #84 on: March 19, 2014, 10:35:41 PM »
Barangkali Bro Soli hendak menjelaskan ...........


Kebenaran Alkitabiah sering bersifat paradox,semakin tinggi nilai kebenarannya sering semakin paradox sifatnya.

Paradox ialah dua proposisi yang kelihatan berkontradiksi tetapi sebenarnya saling melengkapi. Seolah olah bertentangan tetapi saling menguatkan.

Menghadapi masalah yang paradox diatas kita harus bertanya dalam hal apa menghakimi tersebut dilarang dan dalam hal apa ia diperbolehkan. Kita selalu harus mengetahui lebih dahulu latar belakang dari ayat tersebut.

Mungkin ada banyak kesimpulan,tetapi saya mencoba mengambil kesimpulan sbb:


MENGHAKIMI SECARA SALAH

•   Menghakimi orang lain dengan tidak berdasarkan kepada kebenaran Firman (Yoh. 12:47-48 ).

•   Menghakimi secara munafik ( Mat.7:1,2,3)

•   Menghakimi tidak pada waktunya (1 Kor.4:5). Misalnya kita jangan mengatakan bahwa
      seseorang masuk neraka selama dia masih berkesempatan bertobat.

•   Menghakimi hal hal yang tidak prinsipil misalnya soal makanan-minuman atau soal hari ( Rom.14;Kol.2:16)

•   Menghakimi dengan fitnah (Yak.4:11)


BACK TO BIBLE

Offline sakarep

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 51
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Pasukan Tuhan
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #85 on: March 20, 2014, 05:52:32 AM »
menghakimi yg benar :

Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.   Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

jika tdk cocok teologinya, pandanglah sbg orang kafir.


Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #86 on: March 22, 2014, 06:05:25 PM »
menghakimi yg benar :

Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.   Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.

jika tdk cocok teologinya, pandanglah sbg orang kafir.

Nah ini dia.

Teologi siapa ?

Kalau pake teologi si soli, bisa semua orang dipandang kafir.

Lhawong teologi seenak udelnya (bukan berdasarkan Alkitab)
Back to TOPIC!

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #87 on: March 22, 2014, 08:29:33 PM »
Nah ini dia.

Teologi siapa ?

Kalau pake teologi si soli, bisa semua orang dipandang kafir.

Lhawong teologi seenak udelnya (bukan berdasarkan Alkitab)

Karena memang ajaran 'mereka' lebih alkitabiah dibanding Alkitab itu sendiri.

 :idiot: :idiot: :idiot:

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #88 on: March 23, 2014, 07:04:57 AM »

Kebenaran Alkitabiah sering bersifat paradox,semakin tinggi nilai kebenarannya sering semakin paradox sifatnya.

Paradox ialah dua proposisi yang kelihatan berkontradiksi tetapi sebenarnya saling melengkapi. Seolah olah bertentangan tetapi saling menguatkan.

Menghadapi masalah yang paradox diatas kita harus bertanya dalam hal apa menghakimi tersebut dilarang dan dalam hal apa ia diperbolehkan. Kita selalu harus mengetahui lebih dahulu latar belakang dari ayat tersebut.

Mungkin ada banyak kesimpulan,tetapi saya mencoba mengambil kesimpulan sbb:


MENGHAKIMI SECARA SALAH

•   Menghakimi orang lain dengan tidak berdasarkan kepada kebenaran Firman (Yoh. 12:47-48 ).

•   Menghakimi secara munafik ( Mat.7:1,2,3)

•   Menghakimi tidak pada waktunya (1 Kor.4:5). Misalnya kita jangan mengatakan bahwa
      seseorang masuk neraka selama dia masih berkesempatan bertobat.

•   Menghakimi hal hal yang tidak prinsipil misalnya soal makanan-minuman atau soal hari ( Rom.14;Kol.2:16)

•   Menghakimi dengan fitnah (Yak.4:11)

Menurut saya, tidak ada seorang pun dapat menyelami dalamnya pemikiran Tuhan.
Sebaiknya jangan menghakimi saja ya ...

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #89 on: April 04, 2014, 01:41:02 AM »
MENGHAKIMI SECARA SALAH

•   Menghakimi orang lain dengan tidak berdasarkan kepada kebenaran

•   Menghakimi secara munafik

•   Menghakimi tidak pada waktunya

•   Menghakimi hal hal yang tidak prinsipil misalnya soal makanan-minuman atau soal hari

•   Menghakimi dengan fitnah (Yak.4:11)
IMO, selain ungu, point2 diatas itu cocoknya kalo ditujukan ke seseorang yang memang berprofesi sebagai hakim.

Kalo saya mengertikannya lebih jauh lagi, kata "menghakimi" di kalimat "jangan menghakimi" itu bukan sekedar ttg event menghakimi secara salah (yg cocoknya ditujukan ke sso yg berprofesi hakim).  Di pov saya, kata "menghakimi" tsb juga mengandung pengertian lain, yakni "memutuskan utk berbuat/berucap sesuatu berkaitan dgn orang lain tanpa pikir panjang ataupun tanpa melibatkan kasih" dan ini berlaku universal, terlepas apakah dia seorang hakim ataupun bukan.

Jadi bukan seperti sbb :
kalo kamu bukan hakim, janganlah kamu bertindak sebagai hakim --- yakni menghakimi orang lain

bukan pula sekedar :
kalo kamu mau menghakimi sso (walaupun kamu bukan seorang hakim), hakimilah dengan benar - jangan menghakimi secara salah.

melainkan juga :
baik kamu seorang hakim atopun bukan, janganlah terburu memutuskan utk berbuat/berucap sesuatu berkaitan dgn orang lain tanpa pikir panjang ataupun tanpa melibatkan kasih.

:)
salam.
« Last Edit: April 04, 2014, 01:42:38 AM by odading »