Google sebentar, dari KBBI aku menemukan ini:
am
1 tidak terbatas pd orang atau golongan tertentu; umum; awam: orang --;
2 tidak terbatas pd bidang tertentu: pengetahuan --;
http://kbbi.web.id/am
Iyah... kayaknya kata "am" yg ada di PIR itu diambil dari sanskrit "aum".
Bbrp kata di bhs indonesia kan memang bbrp ada yg root-nya dr macem2 bahasa.
(lamp -> lampu, stopping here --> stop pinggir, misalnya ... hehehe
). Dan kata "agama" itu sendiri aslinya adalah bahasa sansekerta yang makna dasarnya tidak seperti yg kita mengertikan sekarang sebagai "aliran kepercayaan".
Mengenai penggunaan di depan / tengah / akhir kalimat, kok IMO sama sekali ga ada salahnya ya?
Ga ada bedanya dengan kedua kalimat berikut, tergantung gaya bahasa yg digunakan saja mengenai letak kata dalam sususan sebuah kalimat.
kalo dari yang saya baca2 di internet, (maap saya gak cari kembali ngubek internet utk nampilin alamatnya) -- katanya kalo Yesus yang menggunakan, itu tidak didalam ranah "meng-afirmasi" balik suatu pernyataan ... melainkan diri Dia sendiri yg mencanangkan dgn penekanan
verily verily ataupun
truly truly .
Jadi....
Setuju, kita harus makan makanan bergizi.
Kita harus makan makanan bergizi, (saya) setuju.
Jadi ranah pengertiannya berbeda dengan contoh yg seperti ungu diatas.
Jadi semisal ada ahli pertama kali mendapatkan/menemui bhw "
kita harus makan makanan bergizi", ahli ini mungkin saja bisa menyatakan dgn : "
verily verily I tell you that we bla3x" --- namun disini ahli tsb cuma dalam tahap "menemukan". Sedangkan kalo Yesus yang menyatakan, maka biru itu bukan "ditemukan" oleh Yesus - tapi ibaratkatanya ya Dialah si "biru" tsb (the Word).
Catatan dari Lexicon Yunani mengenai kata "amin":
The word "amen" is a most remarkable word. It was transliterated
directly from the Hebrew into the Greek of the New Testament, then
into Latin and into English and many other languages, so that it is
practically a universal word.
Dari hasil saya baca2, kemiripannya adalah :
"amen" menjadi bold -
sedangkan "aum" itu sendiri = bold.
It has been called the best known word
in human speech.
The word is directly related -- in fact, almost
identical -- to the Hebrew word for "believe" (amam), or faithful.
Thus, it came to mean "sure" or "truly", an expression of absolute
trust and confidence
Disini juga mirip lagi, "aum" bisa ngerujuk ke aboslute TRUTH, bisa juga ibarat never-ending circle antara yg absolute TRUTH di afirmasi secara absolute TRUST (Om shanti shanti Om).
Karena saya orang yg seneng berkhayal, terus terang saya "merasakan" adanya koneksi antara Amen dgn Aum tsb... hehehe
... namun tentu saya tidak bisa memastikannya ... dan karena nyadar itu cuma "feeling" doank, makanya saya tanyakan di FIK sini ... gitu Jeno
Sempet ngubek juga, ada yg bilang (di internet) bhw kata AMEN itu ditulis bhs aslinya AMN yg biasanya diucapkan di penutup doa, itu hasil derivasi/pengaruh dari root kata AUM ? Bener ato kagak sih info ini ?
Makasih atas masukan2 Jeno.
salam.