@solideogloria, ini juga interaksi kita, meski bermula dari tanggapan Anda untuk Jenova:
Untuk menanggapi Jenova tentang otoritas Gereja memutuskan Kitab Suci yang digunakan, Anda
posting:
Fondasi gereja adalah Kitab Suci hasil tulisan para Nabi dan Rasul:
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru
Jadi kalau tidak berdiri sepenuhnya diatas kebenaran semua tulisan para Nabi dan Rasul itu sih bukan gereja kristen namanya tetapi hanya organisasi keagamaan yang menganggap dirinya gereja.
Itu saja !!!
Mencermati yang bergaris bawah pertama itu, saya sampaikan:
Pernahkah solideogloria baca ayat Injil yang bilang bahwa masih banyak yang dilakukan Yesus belum dicatat? Artinya, dasar Gereja bukan hanya Alkitab, sebab belum semua yang dilakukan Yesus dicatat dalam Alkitab.
Pernahkah solideogloria membaca di Alkitab bahwa jemaat harus berpegang teguh pada ajaran para rasul, baik ajaran tertulis maupun ajaran lisan?
Pernahkah solideogloria baca di Injil bahwa para rasul Yesus diperintahkan untuk mengajarkan segala yang diperintahkan oleh Yesus kepada para rasul? Hak kerasulan itu diteruskan turun-temurun, sementara semangat kerasulan itu harus dimiliki oleh segenap pengikut Kristus.
Nangkap?
Saya bermaksud membuka cakrawala pemikiran Anda yang Anda tuangkan dalam kalimat bergaris bawah itu.
Tapi, apa tanggapan Anda? Anda
posting begini:
Apa yang penting sudah tercatat semua dan apa yang sudah tercatat jangan dilampaui !
Apa yang tidak tercatat jangan ditambah tambahi secara manipulatif !
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Seolah-olah, menurut solideogloria, ayat berikut ini tidak tertulis di Alkitab:
Yoh 21:25
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.2 Tes 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Mat 28:20
Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Eh, mengingat Alkitab yang tenar di kalangan Protestan sekarang sebagian besar adalah Alkitab Versi Raja James, yang mengalami pengurangan dari terjemahan Martin Luther, periksa lagi deh Alkitab Anda. Adakah Yoh 21:25, 2 Tes 2:15, dan Mat 28:20 itu di Alkitab yang Anda pakai.
Untuk membuka cakrawala pandangan Anda tentang sejarah singkat Alkitab, saya kemukakan ini:
Sejak abad IV sampai abad XVI, Alkitab hanya satu. Kalau ada Alkitab palsu, segera disingkirkan.
Abad XVI, ada sempalan Gereja menerjemahkan Alkitab ke Bahasa Jerman, dengan menyatakan sebagian kitab menjadi appendix.
Pada abad XIX, percetakan mencetak Alkitab yang sudah dikurangi, yang di abad XVI dinyatakan sebagai appendix, malah dihilangkan di abad XIX.
Sejal abad IV, Alkitab tidak pernah ditambah, tetapi pernah dikurangi, mulai abad VI, eksekusi abad XIX.
Hilangkan lebih dahulu doktrin yang solideogloria pernah diindoktrinasikan kepadamu, kemudian pelajari perlahan-lahan sejarah jemaat Kristus.
Dengan harapan, pernyataan Anda
Fondasi gereja adalah Kitab Suci hasil tulisan para Nabi dan Rasul dicermati lagi kesesuaiannya dengan
Kitab Suci terbitan kapan yang Anda gunakan? Terbitan abad IV-kah? Atau terbitan Abad XVI? Atau terbitan abad XIX?
Tapi Anda
post:
Jawaban yang tidak relevan alias cuap cuap tidak nyambung !
Anda mendemostrasikan kependekan nalar Anda. Anda sebut Kitab Suci sebagai dasar Gereja, saya berikan pilihan Kitab Suci terbitan abad IV, XVI, atau XIX, ternyata tidak dapat tertangkap oleh nalar Anda. Membuat saya semakin sedih atas Anda.
Bagaimanapun, semoga damai menyertaimu.