Author Topic: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?  (Read 35420 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #150 on: August 23, 2014, 05:00:04 PM »
LOL... Anda katakan mencari kebenaran konsili konsili tsb dari sumber Katolik: www.justforcatholics.org???
Ini adalah descripsi "about us"-nya website tersebut:

"Just for Catholics" is an evangelical and evangelistic ministry - evangelical (or Protestant) because we uphold the Holy Scripture as our only infallible rule of faith, and because we believe in salvation by grace through faith in Christ alone; it's evangelistic because we want to share the evangel (the gospel, good news) with others, especially with Catholics whom we know and love dearly. This work is not authored by Roman Catholics, but it is intended especially for Catholics. While acknowledging with gratitude the help from my pastor and home church, as well as scores of individual Christians worldwide, I take full responsibility for the contents of this website.
http://www.justforcatholics.org/about.htm


Boleh saja pemilik website menggunakan kata2 manis: ditujukan untuk katolik, untuk menyelamatkan umat katolik.
Pada kenyataannya, website ini TIDAK memiliki asosiasi sama sekali dengan Gereja Katolik, dan banyak menyebarkan kebencian dan ajaran2 yg salah ttg Gereja katolik!

Inikah sumber kebenaran katolik yg Anda gunakan???  :doh:


Bukankah kedua konsili yang disebutkan itu memang ada dan larangan membaca Alkoitab juga memang fakta sejarah.

Kalau demikian saya hanya fokus kepada topik ini saja,walau sumbernya anda anggap bukan dari Katolik.



BACK TO BIBLE

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #151 on: August 25, 2014, 11:22:44 PM »

Bukankah kedua konsili yang disebutkan itu memang ada dan larangan membaca Alkoitab juga memang fakta sejarah.

Kalau demikian saya hanya fokus kepada topik ini saja,walau sumbernya anda anggap bukan dari Katolik.

Kan sudah berkali2 aku jawab tho??  :doh:
Larangan memang pernah dikeluarkan di Gereja Katolik wilayah Perancis SAJA (tidak mengikat seluruh umat katolik di seluruh dunia), berlaku pada abad ke-13 (SAJA) pada jaman bidaat Albegianism berkembang pesat (larangan ini berakhir ketika bidaat sudah dibasmi).
Larangannya pun BUKAN melarang umat katolik untuk membaca / memiliki Kitab Suci, melainkan larangan untuk membaca / memiliki Kitab Suci VERSI TERJEMAHAN YANG SALAH (VULGAR TONGUE)

Fatal sekali kalo Anda memahami mentah2 secara literal tulisan2 dalam naskah2 sejarah.
Semua rumusan ajaran dalam konsili Gereja, baik lokal maupun ekumenis, harus dilihat latar belakang dan kepada siapa ajaran / dekrit itu ditujukan.
Kan sudah aku jelaskan di link yg aku berikan, bahwa Konsili Tolouse adalah konsili lokal, yang diadakan di wilayah tersebut dalam keadaan tertentu, sehingga dekrit2 yg dikeluarkan di konsili tersebut hanya berlaku dalam wilayah dan kondisi yg menyebabkan dekrit tersebut dikeluarkan oleh konsili lokal tersebut.
Konsili Tolouse mendekritkan keputusan pelarangan membaca Kitab Suci edisi bahasa sehari2 (vulgar tongue), karena terdapat potensi kesesatan dalam terjemahan Kitab Suci edisi bahasa sehari2. Dekrit ini dikeluarkan sebagai upaya perlawanan terhadap bidaah Albigensians. Tetapi konsili ini tidak pernah melarang umat untuk membaca Kitab Suci terjemahan yang benar seperti misalnya versi Vulgata
Untuk lebih lengkapnya, silakan dibaca di sini:
Sebetulnya, memang pernah ada larangan untuk membaca Kitab Suci di tubuh Gereja Katolik yang ditujukan pada kalangan tertentu dalam kondisi tertentu, tetapi para anti-katolik membumbui dan menyelewengkan arti sebenarnya dari larangan2 tersebut, dan kemudian dijadikan landasan (bukti) untuk menyatakan bahwa GK melarang umatnya membaca Kitab Suci.

Biasanya mereka (para anti katolik) menggunakan kanon 14 dari Konsili Toulouse pada tahun 1229:

Council of Toulouse, 1229, Canon 14:
"We prohibit the permission of the books of the Old and New Testament to laymen, except perhaps they might desire to have the Psalter, or some Breviary for the divine service, or the Hours of the blessed Virgin Mary, for devotion; expressly forbidding their having the other parts of the Bible translated into the vulgar tongue"
(Pierre Allix, Ecclesiastical History of Ancient Churches of the Albigenses, published in Oxford at the Clarendon Press in 1821, reprinted in USA in 1989 by Church History Research & Archives, P.O. Box 38, Dayton Ohio, 45449, p. 213).


Terjemahan bebas:
Kami melarang untuk memberikan ijin kepada kaum awam untuk memegang Kitab Suci Perjanjian Lama dan Baru, kecuali jika mereka mungkin memiliki hasrat untuk memiliki Mazmur, atau beberapa breviary (lantunan doa) untuk ritual ibadah, atau (buku devosi doa) Jam-Jam untuk Perawan Maria, untuk keperluan devosi; (kami) secara terbuka melarang mereka (kaum awam) untuk memiliki bagian2 lain dari Kitab Suci yang diterjemahkan dalam bahasa sehari2.”


Jika saja para anti-katolik ini mau membuka wawasan mereka, mereka akan melihat bahwa tuduhan mereka ini sangat lah lemah dan dengan mudahnya dibuktikan tidak benar.
Pertama, mereka tidak dapat memahami, bahwa kanon ini adalah keputusan konsili lokal, di mana konsili lokal diadakan utk mengatasi permasalahan khusus dalam keuskupan atau wilayah tertentu, yang artinya larangan dalam kanon 14 ini tidak mengikat untuk seluruh umat katolik di seluruh dunia.
Kedua, mereka mengabaikan fakta, bahwa kanon ini melarang untuk memiliki Kitab Suci hanya dalam terjemahan bahasa sehari2 (vulgar tongue), bukan untuk melarang umat memiliki Kitab Suci dalam terjemahan yg benar (resmi), Kitab Suci versi Vulgata, atau Kitab Suci dalam bahasa aslinya.
Ketiga, dengan mengabaikan fakta bahwa larangan ini hanya berlaku atas Kitab Suci dalam terjemahan sehari2, dan menyimpulkan bahwa GK melarang umatnya agar tidak membaca Kitab Suci sama sekali, mereka telah mengabaikan fakta latar belakang dan tujuan dikeluarkannya kanon ini, menjadikan kesimpulan mereka itu adalah kesimpulan yang salah total.

FYI, di tahun2 diadakannya konsili Toulouse, waktu itu di Paris sedang berkembang bidaat Albigensian, yang memanfaatkan Kitab Suci dalam terjemahan vulgar (bahasa sehari) dan disalah artikan untuk mempromosikan ajaran sesat mereka. Di abad2 tersebut, Kitab Suci terjemahan vulgar juga memuat kalimat2 atau penjelasan2 tambahan dari penerjemah, kadang disisipkan di antara ayat2, atau sebagai catatan tambahan. Oleh karenanya, dapat dipahami betapa berbahayanya jika kaum awam memiliki kitab2 demikian sementara ajaran2 sesat sedang berkembang pesat dan mereka memanfaatkan tambahan2 ini untuk menginterpretasikan secara salah ajaran2 dalam Kitab Suci.
Mengenai bidaat Albigensian, bisa dilihat di http://www.newadvent.org/cathen/01267e.htm
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #152 on: August 25, 2014, 11:37:03 PM »

Silahkan anda buktikan dalam bahasa apa Kitab Suci itu kalau dikatakan Vulgar ?

Astaga!!! Kan sudah aku jawab sebelumnya, kan???

Kalo Anda masih mau mempertanyakan apa yg dimaksud dengan Alkitab versi bahasa vulgar, sekali lagi, karena Konsili Toulouse 1229 adalah konsili lokal Gereja Katolik, maka kita harus menggunakan referensi dari Gereja Katolik yg menjelaskan mengapa sampai diadakan konsili Toulouse itu.

The council held in Toulouse dealt with the Albigensian heresy, a variety of Manichaeanism, which maintained that marriage is evil because the flesh is evil...In order to promulgate their views, the Albigensians used vernacular versions of the Bible to “substantiate” their theories...[and they] were twisting the Bible to support an immoral moral system. So the bishops at Toulouse restricted the use of the Bible until the heresy was ended.

(Catholicism and Fundamentalism: The Attack on “Romanism” by “Bible Christians” by Karl Keating; Ignatius Press, 1988 Pp. 37-50)


Siapa yang menterjemahkan Kitab Vulgar itu ,dan apa namanya versi Kitab Suci itu ?

Yang pasti bukan penerjemah yang diberi otoritas oleh Gereja.

In the twelfth and thirteenth centuries, demand for vernacular translations came from groups outside the Roman Catholic Church such as the Waldensians, Paterines, and Cathars. This was probably related to the increased urbanization of the twelfth-century, as well as increased literacy among educated urban populations.
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Bible_translations_in_the_Middle_Ages


Yang menerjemahkan adalah pihak2 yg mendukung ajaran sesat Albigensians.

Kalau GRK melarang membaca Kitab Suci tertentu mengapa tidak dikatakan baca dan miliki saja yang terbitan resmi GRK yaitu Vulgata ?

Apakah Anda pikir pada jaman abad ke-13 itu Kitab Suci begitu mudahnya didapatkan?
Apakah Anda tidak membaca tulisanku, bahwa di jaman itu, satu jilid naskah Kitab Suci yang lengkap itu sangat mahal, senilai sekitar 25 000 USD (lebih dari 25 juta rupiah)?? Silakan research sendiri kalo tidak percaya!!
Pada waktu itu umat di Paris hanya memiliki akses dan mampu memiliki naskah2 potongan2 dari Kitab Suci seperti Kitab Mazmur, buku doa (Breviary), dan buku devosi kepada Perawan Maria.
Bukankah di kanon 14 konsili Toulouse sudah jelas dikatakan, bahwa umat tetap boleh memegang / memiliki / membaca naskah2 tersebut? Tentu saja umat boleh membacanya / memilikinya, karena naskah2 potongan2 Kitab Suci itu tidak diterjemahkan secara salah dalam bahasa Vulgar!
Kalo memiliki potongan2 naskah Kitab Suci terjemahan yg benar saja boleh, di mana logikanya bahwa umat dilarang memiliki Kitab Suci terjemahan yg benar????

Tetapi ternyata Kitab Suci Vulgata terjemahan Jerome atas perintah Paus itupun ada manipulasinya hanya untuk mengokohkan ajaran Mariology GRK yang berbau berhala itu.

Silakan ditunjukkan di mana manipulasinya!!
Silakan dimulai dengan memberikan copy dari naskah Kitab Suci Vulgata yang diterjemahkan oleh Jerome!
Jangan hanya copy paste argumentasi orang lain, lalu berargumentasi bahwa Kitab Suci Vulgata Jerome dimanipulasi, dan lebih para lagi, yang di-copy paste pun hanya menggunakan berita2 fiktif seperti konsili fiktif Venecia dan konsili fiktif Tarragosa!!
« Last Edit: August 25, 2014, 11:47:40 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #153 on: August 25, 2014, 11:42:59 PM »

Kalau anda tidak mengakui Konsili Tarragosa itu hak anda tetapi jangan mengalihkan persoalan menyimpang dari topik bahwa adalah kenyataan sejarah bahwa GRK memang pernah melarang memiliki Kitab Suci walau keluaran mereka sendiri.

Ini tentunya karena Gereja tidak mau kalau semua tradisi rekayasa yang sudah jauh menyimpang dari kebenaran Kitab Suci itu sampai tercium oleh umatnya.

Lha!!! Ini logika yang sangat aneh bin ajaib!!!
Anda mengatakan bahwa Gereja Katolik melarang umatNya membaca / memiliki Kitab Suci berdasar kanon Konsili Tarragosa!
Aku sebagai seorang katolik, tidak pernah menemukan dokumentasi kebenaran Konsili Tarragosa.
Ketika aku minta Anda untuk membuktikan kebenaran konsili Tarragosa, kok malah tidak peduli kalo aku tidak mempercayai konsili tersebut??

What's your point here??
Sama seperti konsili Valencia sudah aku buktikan sebagai konsili fiktif, berarti tuduhan Anda mengatakan Gereja Katolik melarang umatNya membaca Kitab Suci sudah aku buktikan TIDAK BENAR.
Sama seperti konsili Toulouse sudah aku buktikan sebagai konsili lokal yang hanya melarang umat di Paris pada abad ke13 SAJA, dan larangan ini berlaku utk Kitab Suci versi terjemahan yang salah SAJA, dengan ini aku buktikan bahwa tuduhan Anda itu TIDAK BENAR.

Konsili Tarragosa???
Tidak ada fakta sejarah! Aku tantang Anda membuktikan kebenaran konsili ini.
Lha kok malah tidak peduli aku mengakui konsili ini ato tidak??? Benar2 logika berdiskusi yang sangat tidak masuk akal!!!  :doh: :doh:
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #154 on: August 28, 2014, 02:12:10 PM »
 :flower1:
Lha!!! Ini logika yang sangat aneh bin ajaib!!!
Anda mengatakan bahwa Gereja Katolik melarang umatNya membaca / memiliki Kitab Suci berdasar kanon Konsili Tarragosa!
Aku sebagai seorang katolik, tidak pernah menemukan dokumentasi kebenaran Konsili Tarragosa.
Ketika aku minta Anda untuk membuktikan kebenaran konsili Tarragosa, kok malah tidak peduli kalo aku tidak mempercayai konsili tersebut??

What's your point here??
Sama seperti konsili Valencia sudah aku buktikan sebagai konsili fiktif, berarti tuduhan Anda mengatakan Gereja Katolik melarang umatNya membaca Kitab Suci sudah aku buktikan TIDAK BENAR.
Sama seperti konsili Toulouse sudah aku buktikan sebagai konsili lokal yang hanya melarang umat di Paris pada abad ke13 SAJA, dan larangan ini berlaku utk Kitab Suci versi terjemahan yang salah SAJA, dengan ini aku buktikan bahwa tuduhan Anda itu TIDAK BENAR.

Konsili Tarragosa???
Tidak ada fakta sejarah! Aku tantang Anda membuktikan kebenaran konsili ini.
Lha kok malah tidak peduli aku mengakui konsili ini ato tidak??? Benar2 logika berdiskusi yang sangat tidak masuk akal!!!  :doh: :doh:

lagian mas jenova juga sih...
iseng...

mas soli kok diajak diskusi..
ya gitu itu jadinya..

mending biar membanyol aja..
kita sama-sama happy dan ketawa-ketiwi menikmati...

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #155 on: August 28, 2014, 08:49:47 PM »
:flower1:
lagian mas jenova juga sih...
iseng...

mas soli kok diajak diskusi..
ya gitu itu jadinya..

mending biar membanyol aja..
kita sama-sama happy dan ketawa-ketiwi menikmati...

Hehe... harapanku sih diskusi ini berguna untuk membuka wawasan bagi peserta diskusi maupun pembaca.
Semoga saja setidaknya diskusi ini bisa berguna menambah wawasan bagi pembaca.. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #156 on: August 29, 2014, 07:19:04 PM »
Quote
[ author=Jenova link=topic=1795.msg60956#msg60956 date=1408983764]
Kan sudah berkali2 aku jawab tho??  :doh:
Larangan memang pernah dikeluarkan di Gereja Katolik wilayah Perancis SAJA (tidak mengikat seluruh umat katolik di seluruh dunia), berlaku pada abad ke-13 (SAJA) pada jaman bidaat Albegianism berkembang pesat (larangan ini berakhir ketika bidaat sudah dibasmi).
Larangannya pun BUKAN melarang umat katolik untuk membaca / memiliki Kitab Suci, melainkan larangan untuk membaca / memiliki Kitab Suci VERSI TERJEMAHAN YANG SALAH (VULGAR TONGUE)

Setahu saya semua versi terjemahan Kitab Suci jelas riwayatnya dan faktanya karena itu merupakan pekerjaan raksasa tidak sembarangan orang mampu melakukannya,tetapi statement “Vulgar Tongue” itu hanya bersifat ambigous yaitu tidak jelas Alkitab versi apa yang secara resmi pernah ada didalam sejarah terjemahan Kitab Suci ???

Malah Kitab Suci versi Vulgata yang resmi dipakai GRK terdapat manipulasi terjemahannya untuk mendukung ajaran mariology yang berlawanan dengan ajaran Kitab Suci bahasa aslinya !!!

Apakah kalau larangan itu dikeluarkan oleh Paus tidak mengikat semua umatnya didunia ?

Pope Pius the 7th Encyclical letter of 1816 “It is evident, from experience, that the Holy Scriptures when circulated in the vulgar tongue, have produced more harm than benefit…We have deliberated upon the measures proper to be adopted, by our pontifical authority, in order to remedy and abolish the pestilence.” It was for this reason it was left in Latin (the Holy language) and read mostly by priests). This was a most unfortunate change.

“As it has been clearly shown by experience that, if the holy Bible in the vernacular is generally permitted without any distinction, more harm than utility is thereby caused...” (Great Encyclical Letters of Leo XIII, pp. 412-413).


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #157 on: August 29, 2014, 07:25:19 PM »
Astaga!!! Kan sudah aku jawab sebelumnya, kan???


Yang pasti bukan penerjemah yang diberi otoritas oleh Gereja.

In the twelfth and thirteenth centuries, demand for vernacular translations came from groups outside the Roman Catholic Church such as the Waldensians, Paterines, and Cathars. This was probably related to the increased urbanization of the twelfth-century, as well as increased literacy among educated urban populations.
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Bible_translations_in_the_Middle_Ages


Yang menerjemahkan adalah pihak2 yg mendukung ajaran sesat Albigensians.


Disitu hanya dikatakan terjemahan diluar GRK dan tetap saja tidak ada nama resmi terjemahan siapa,dan tentu saja akan ditolak oleh GRK karena mereka memaksakan umatnya menggunakan Vulgata yang memang sudah didisain utk mendukung tradisi Mariology yang anti Alkitab tsb !


Quote
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 04:59:38 PM
Kalau GRK melarang membaca Kitab Suci tertentu mengapa tidak dikatakan baca dan miliki saja yang terbitan resmi GRK yaitu Vulgata ?

Quote
Apakah Anda pikir pada jaman abad ke-13 itu Kitab Suci begitu mudahnya didapatkan?
Apakah Anda tidak membaca tulisanku, bahwa di jaman itu, satu jilid naskah Kitab Suci yang lengkap itu sangat mahal, senilai sekitar 25 000 USD (lebih dari 25 juta rupiah)?? Silakan research sendiri kalo tidak percaya!!
Pada waktu itu umat di Paris hanya memiliki akses dan mampu memiliki naskah2 potongan2 dari Kitab Suci seperti Kitab Mazmur, buku doa (Breviary), dan buku devosi kepada Perawan Maria.
Bukankah di kanon 14 konsili Toulouse sudah jelas dikatakan, bahwa umat tetap boleh memegang / memiliki / membaca naskah2 tersebut? Tentu saja umat boleh membacanya / memilikinya, karena naskah2 potongan2 Kitab Suci itu tidak diterjemahkan secara salah dalam bahasa Vulgar!
Kalo memiliki potongan2 naskah Kitab Suci terjemahan yg benar saja boleh, di mana logikanya bahwa umat dilarang memiliki Kitab Suci terjemahan yg benar????


Justru karena sukarnya dan mahalnya biaya mendapatkan Kitab Suci,apalagi menterjemahkannya makanya tidak mungkin ada sembarangan terjemahan resmi selain institusi yang besar seperti GRK.

istilah “Vulgar Tongue” saya masih tidak menemukan siapa penterjemahnya dan apa nama terjemahannya secara resmi selain hanya issue ngambang yang tidak kongkrit belaka.



Quote
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 04:59:38 PM
Tetapi ternyata Kitab Suci Vulgata terjemahan Jerome atas perintah Paus itupun ada manipulasinya hanya untuk mengokohkan ajaran Mariology GRK yang berbau berhala itu.

Silakan ditunjukkan di mana manipulasinya!!
Silakan dimulai dengan memberikan copy dari naskah Kitab Suci Vulgata yang diterjemahkan oleh Jerome!


The Latin Vulgate lauds Virgin Mary worship

This was a fulfillment of the great prophecy of Genesis chapter 3 where JEHOVAH promised that the seed of the woman would crush the serpent's head:

And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; he shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel (Genesis 3:15).
 
The Latin Vulgate Version changed the word HE to SHE:

I will put enmities between thee and the woman, and thy seed and her seed: she shall crush thy head, and thou shalt lie in wait for her heel (Douay-Rheims Version).

http://www.reformation.org/latin-vulgate-unmasked.html


Quote
Jangan hanya copy paste argumentasi orang lain, lalu berargumentasi bahwa Kitab Suci Vulgata Jerome dimanipulasi, dan lebih para lagi, yang di-copy paste pun hanya menggunakan berita2 fiktif seperti konsili fiktif Venecia dan konsili fiktif Tarragosa!!

Soal copy paste adalah juga modal anda berdiskusi yg anda lakukan juga, dan itu sah sah saja sepanjang bisa dibuktikan sumber aslinya !



BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #158 on: August 29, 2014, 07:27:44 PM »
Lha!!! Ini logika yang sangat aneh bin ajaib!!!
Anda mengatakan bahwa Gereja Katolik melarang umatNya membaca / memiliki Kitab Suci berdasar kanon Konsili Tarragosa!
Aku sebagai seorang katolik, tidak pernah menemukan dokumentasi kebenaran Konsili Tarragosa.
Ketika aku minta Anda untuk membuktikan kebenaran konsili Tarragosa, kok malah tidak peduli kalo aku tidak mempercayai konsili tersebut??

What's your point here??
Sama seperti konsili Valencia sudah aku buktikan sebagai konsili fiktif, berarti tuduhan Anda mengatakan Gereja Katolik melarang umatNya membaca Kitab Suci sudah aku buktikan TIDAK BENAR.
Sama seperti konsili Toulouse sudah aku buktikan sebagai konsili lokal yang hanya melarang umat di Paris pada abad ke13 SAJA, dan larangan ini berlaku utk Kitab Suci versi terjemahan yang salah SAJA, dengan ini aku buktikan bahwa tuduhan Anda itu TIDAK BENAR.

Konsili Tarragosa???
Tidak ada fakta sejarah! Aku tantang Anda membuktikan kebenaran konsili ini.
Lha kok malah tidak peduli aku mengakui konsili ini ato tidak??? Benar2 logika berdiskusi yang sangat tidak masuk akal!!!  :doh: :doh:


Istilah memang sering berbeda cara penulisannya tetapi saya akan memberikan sumbernya sbb :

Councils of Saragossa

From Wikipedia, the free encyclopedia

For other uses of Saragossa, see Saragossa (disambiguation).

The councils of Saragossa (Latin: Concilia Caesaraugustana) were a series of Christian councils held in Zaragoza, in what is now Spain.

In or about 380 a council of Spanish and Aquitanian bishops adopted at Saragossa eight canons bearing more or less directly on the prevalent heresy of Priscillianism. A second council, held by Maximus of Zaragoza in 592, solved practical problems incident to the recent conversion of the West Goths from Arianism to orthodox Christianity. The third council, in 691, issued five canons on discipline.

In 1318 a provincial synod proclaimed the elevation of Zaragoza to the rank of an archbishopric; and from September 1565 to February 1566 a similar synod made known the decrees of the Council of Trent.

http://en.wikipedia.org/wiki/Councils_of_Saragossa

 The decree set forth in the year 1229 A.D. by the Council of Valencia... places Bible on The Index of Forbidden Books. The doctrine withholds "it is forbidden for laymen (common man) to read the Old and New Testaments. - We forbid them most severely to have the above books in the popular vernacular." "The lords of the districts shall carefully seek out the heretics in dwellings, hovels, and forests, and even their underground retreats shall be entirely wiped out." Council Tolosanum, Pope Gregory IX, Anno. Chr. 1229

The church Council of Tarragona ruled that: "No one may possess the books of the Old and New Testaments in the Romance language, and if anyone possesses them he must turn them over to the local bishop within eight days after the promulgation of this decree, so they may be burned." D. Lortsch, Histoire de la Bible en France, 1910, p.14.

http://babylonmysteryreligion.com/Quotes/Hatred%20for%20the%20word%20of%20God.htm



BACK TO BIBLE

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #159 on: August 30, 2014, 10:37:05 AM »

Istilah memang sering berbeda cara penulisannya tetapi saya akan memberikan sumbernya sbb :

Councils of Saragossa

From Wikipedia, the free encyclopedia

For other uses of Saragossa, see Saragossa (disambiguation).

The councils of Saragossa (Latin: Concilia Caesaraugustana) were a series of Christian councils held in Zaragoza, in what is now Spain.

In or about 380 a council of Spanish and Aquitanian bishops adopted at Saragossa eight canons bearing more or less directly on the prevalent heresy of Priscillianism. A second council, held by Maximus of Zaragoza in 592, solved practical problems incident to the recent conversion of the West Goths from Arianism to orthodox Christianity. The third council, in 691, issued five canons on discipline.

In 1318 a provincial synod proclaimed the elevation of Zaragoza to the rank of an archbishopric; and from September 1565 to February 1566 a similar synod made known the decrees of the Council of Trent.

http://en.wikipedia.org/wiki/Councils_of_Saragossa

 The decree set forth in the year 1229 A.D. by the Council of Valencia... places Bible on The Index of Forbidden Books. The doctrine withholds "it is forbidden for laymen (common man) to read the Old and New Testaments. - We forbid them most severely to have the above books in the popular vernacular." "The lords of the districts shall carefully seek out the heretics in dwellings, hovels, and forests, and even their underground retreats shall be entirely wiped out." Council Tolosanum, Pope Gregory IX, Anno. Chr. 1229

The church Council of Tarragona ruled that: "No one may possess the books of the Old and New Testaments in the Romance language, and if anyone possesses them he must turn them over to the local bishop within eight days after the promulgation of this decree, so they may be burned." D. Lortsch, Histoire de la Bible en France, 1910, p.14.

http://babylonmysteryreligion.com/Quotes/Hatred%20for%20the%20word%20of%20God.htm

eh mas soli...

maap ya...
saya mengasumsikan bahwa soli hidup di tahun 2014 ini ya...

Nah..
- pernahkah anda pergi ke rumah orang khatolik atau masuk ke gereja khatolik?
- apakah anda menemukan Tanda Dilarang membaca Alkitab, disitu?

thanks sharing-nya ya...

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #160 on: September 05, 2014, 07:43:06 PM »
eh mas soli...

maap ya...
saya mengasumsikan bahwa soli hidup di tahun 2014 ini ya...

Nah..
- pernahkah anda pergi ke rumah orang khatolik atau masuk ke gereja khatolik?
- apakah anda menemukan Tanda Dilarang membaca Alkitab, disitu?

thanks sharing-nya ya...

Kalau tidak terdapat tulisan, itu berarti sudah disembunyikan oleh romo.
Begitu kata sang superpendeta Solitong...

 :idiot: :idiot:

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #161 on: September 05, 2014, 08:37:06 PM »
Setahu saya semua versi terjemahan Kitab Suci jelas riwayatnya dan faktanya karena itu merupakan pekerjaan raksasa tidak sembarangan orang mampu melakukannya,tetapi statement “Vulgar Tongue” itu hanya bersifat ambigous yaitu tidak jelas Alkitab versi apa yang secara resmi pernah ada didalam sejarah terjemahan Kitab Suci ???

Malah Kitab Suci versi Vulgata yang resmi dipakai GRK terdapat manipulasi terjemahannya untuk mendukung ajaran mariology yang berlawanan dengan ajaran Kitab Suci bahasa aslinya !!!

Apakah kalau larangan itu dikeluarkan oleh Paus tidak mengikat semua umatnya didunia ?

Pope Pius the 7th Encyclical letter of 1816 “It is evident, from experience, that the Holy Scriptures when circulated in the vulgar tongue, have produced more harm than benefit…We have deliberated upon the measures proper to be adopted, by our pontifical authority, in order to remedy and abolish the pestilence.” It was for this reason it was left in Latin (the Holy language) and read mostly by priests). This was a most unfortunate change.

“As it has been clearly shown by experience that, if the holy Bible in the vernacular is generally permitted without any distinction, more harm than utility is thereby caused...” (Great Encyclical Letters of Leo XIII, pp. 412-413).

Aneh... Logika Anda ini yang benar2 sangat aneh...
Anda kutip tulisan dari Gereja Katolik yang melarang umatnya memiliki / membaca Kitab Suci dalam "vulgar tonge", tapi Anda tidak mau menggunakan definisi yg kami pakai mengenai arti dari kata "vulgar tongue" itu sendiri!
Sudah aku jelaskan sebelumnya, bahwa yg dimaksud dengan vulgar tongue itu adalah terjemahan bahasa sehari2, yg seringkali disisipi komentar2 / catatan2 dari si penerjemah. Kok masih ga mau terima definisi yg kami pakai ketika menggunakan istilah ini, tapi malah main asumsi bahwa istilahnya ambigu??

========

Dan lagi2 Anda main mutilasi dalam mengutip "Encyclical Letter" yang ditulis oleh Paus Pius VII, lalu diselewengkan artinya.
Padahal dalam suratnya itu, Paus Pius VII sudah menjelaskan terjemahan seperti apa yg dilarang!

For the general good imperiously requires us to combine all our means and energies to frustrate the plans which are prepared by its enemies for the destruction of our most holy religion; whence it becomes an episcopal duty, that you first of all expose the wickedness of this nefarious scheme, as you already are doing so admirably, to the view of the faithful, and openly publish the same, according to the rules prescribed by the Church, with all that erudition and wisdom in which you excell; namely, "that Bibles printed by heretics are numbered among prohibited books, by the rules of the Index (No. II & III); for it is evident from experience, that the Holy Scriptures, when circulated in the vulgar tongue, have, through the temerity of men, produced more harm than benefit:" (Rule IV).

Anda lihat, bahwa yg Kitab Suci yg disebut oleh Paus Pius VII mendatangkan bahaya dibanding manfaat adalah Kitab Suci yang diterjemahkan oleh bidaat,  yang selanjutnya disebut oleh Pius VII disebut sebagai Kitab Suci yang diterjemahkan dalam vulgar tongue!!

======

Juga surat dari Paus Leo XII, tolong dihentikan kebiasaan memutilasi tulisan2 dan ajaran2 Gereja Katolik.
Kalo Anda mau menghentikan kebiasaan ini, maka Anda akan bisa melihat jelas apa saja yg diperbolehkan dan apa saja yg dilarang oleh Paus Leo XIII.
Dan jelas dari tulisan paus Leo XIII ini, bahwa Gereja Katolik TIDAK PERNAH melarang umat untuk memiliki / membaca Kitab Suci, selama yg dibaca / dimiliki adalah Kitab Suci terjemahan yg benar!!

5. Editions of the original text and of the ancient Catholie versions of Holy Seripture, as well as those of the Eastern Church, if published by non-Catholics, even though apparently edited in s faithful and complete manner, are allowed only to those engaged in theological and biblical studies, provided also that the dogmas of Catholic faith are not impugned in the prolegomena or annotations

6. In the same manner, and under the same conditions, other versions of the Holy Bible, whether in Latin or in any other dead language, published by non-Catholics, are permitted.

7. As it has been clearly shown by experience that, if the holy Bible in the vernacular is generally permitted without any distinction, more harm than utility is thereby caused, owing to human temerity: all versions in the vernacular, even by Catholics, are altogether prohibited, unless approved by the Holy See, or published, under the vigilant care of the bishops, with annotations taken from the Fathers of the Church and learned Catholic writers.

8. All versions of the Holy Bible, in any vernacular language, made by non-Catholics are prohibited, and especially those published by the Bible societies, which have been more than once condemned by the Roman Pontiffs, because in them the wise laws of the Church concerning the publication of the sacred books are entirely disregarded. Nevertheless, these versions are permitted to students of theological biblical science, under the conditions laid or down above (No. 5).

-Great Encyclical Letters of Leo XIII, pp. 412-413-

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #162 on: September 05, 2014, 08:37:52 PM »

Istilah memang sering berbeda cara penulisannya tetapi saya akan memberikan sumbernya sbb :

Councils of Saragossa

From Wikipedia, the free encyclopedia

For other uses of Saragossa, see Saragossa (disambiguation).

The councils of Saragossa (Latin: Concilia Caesaraugustana) were a series of Christian councils held in Zaragoza, in what is now Spain.

In or about 380 a council of Spanish and Aquitanian bishops adopted at Saragossa eight canons bearing more or less directly on the prevalent heresy of Priscillianism. A second council, held by Maximus of Zaragoza in 592, solved practical problems incident to the recent conversion of the West Goths from Arianism to orthodox Christianity. The third council, in 691, issued five canons on discipline.

In 1318 a provincial synod proclaimed the elevation of Zaragoza to the rank of an archbishopric; and from September 1565 to February 1566 a similar synod made known the decrees of the Council of Trent.

http://en.wikipedia.org/wiki/Councils_of_Saragossa

LOL!!!
Bro Soli, tolong Anda lebih teliti lagi dalam mencari2 referensi!
Di reply #130, Anda gunakan kanon Konsili Tarragona pada tahun 1234 utk menuduh Gereja Katolik melarang umat membaca / memiliki Kitab Suci.
Lha... ini kok mau membuktikannya dengan Konsili Sarragosa pada tahun 380???
Kalaupun konsili Tarragona yg Anda sebut2 di reply #130 itu sama dengan Konsili Saragossa yg Anda temukan di wikipedia, lha kok tahun diadakan konsilinya tidak sama??

Tolong dipelajari dulu referensi2 Anda, jangan hanya comot sana sini, lalu menyimpulkan Gereja Katolik melakukan ini dan itu... :doh: :doh:

The decree set forth in the year 1229 A.D. by the Council of Valencia... places Bible on The Index of Forbidden Books. The doctrine withholds "it is forbidden for laymen (common man) to read the Old and New Testaments. - We forbid them most severely to have the above books in the popular vernacular." "The lords of the districts shall carefully seek out the heretics in dwellings, hovels, and forests, and even their underground retreats shall be entirely wiped out." Council Tolosanum, Pope Gregory IX, Anno. Chr. 1229

The church Council of Tarragona ruled that: "No one may possess the books of the Old and New Testaments in the Romance language, and if anyone possesses them he must turn them over to the local bishop within eight days after the promulgation of this decree, so they may be burned." D. Lortsch, Histoire de la Bible en France, 1910, p.14.

http://babylonmysteryreligion.com/Quotes/Hatred%20for%20the%20word%20of%20God.htm

LOL... lagi2 cuma main comot dari website anti katolik!
Bro Soli, silakan Anda buktikan, bagaimana mungkin Gereja Katolik mengadakan konsili di Valencia pada tahun 1229, padahal di waktu itu daerah tersebut sedang dalam kekuasaan muslim Moor.

Konsili Tarragona sekali lagi belum Anda buktikan kebenarannya. Silakan dicari2 lagi sumber2 referensi Anda!!
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #163 on: September 05, 2014, 09:14:24 PM »
Disitu hanya dikatakan terjemahan diluar GRK dan tetap saja tidak ada nama resmi terjemahan siapa,dan tentu saja akan ditolak oleh GRK karena mereka memaksakan umatnya menggunakan Vulgata yang memang sudah didisain utk mendukung tradisi Mariology yang anti Alkitab tsb !

Astaga... sudah dituliskan di wikipedia siapa saja yg menerjemahkan Kitab Suci di abad ke12 dan ke13, mosok iya tidak terbaca oleh Anda?
Itu sudah disebutkan bahwa yg menerjemahkan adalah kelompok Waldensians, Paterines, dan Cathars.
Lha memang Gereja Katolik tidak memiliki wewenang utk melarang siapa saja menerjemahkan / mencetak Kitab Suci, tetapi Gereja Katolik memiliki wewenang dan kewajiban untuk menuntun kawanan domba yang dipercayakan kepadaNya oleh Kristus. Jadi di mana salahnya kalo Gereja Katolik melarang umatNya untuk memiliki / membaca Kitab Suci versi terjemahan yang salah??

Kitab Suci Vulgata digunakan utk mendukung Mariology???
Sama sekali tuduhan yg tidak mendasar!!!
Gereja Katolik adalah salah satu Gereja yang menyimpan dan menggunakan Kitab Suci dalam versi bahasa aslinya (Ibrani / Yunani).
Mau menggunakan terjemahan yg mana pun, bahkan menggunakan versi bahasa aslinya, iman Gereja Katolik mengenai Mariology adalah tetap sama seperti yg diterima dari para rasul dan penerus2 para rasul!

Justru karena sukarnya dan mahalnya biaya mendapatkan Kitab Suci,apalagi menterjemahkannya makanya tidak mungkin ada sembarangan terjemahan resmi selain institusi yang besar seperti GRK.

Proof please!!!
Jelas2 disebutkan di wikipedia bahwa justru di luar Gereja Katolik banyak yang menerjemahkan dan mencetak Kitab Suci versi mereka masing2, seperti kelompok Waldensians, Paterines, dan Cathars.

istilah “Vulgar Tongue” saya masih tidak menemukan siapa penterjemahnya dan apa nama terjemahannya secara resmi selain hanya issue ngambang yang tidak kongkrit belaka.

Lihat lagi jawabanku di reply #161!!
Ingat!!! Anda mengutip tulisan2 Gereja Katolik, jadi silakan digunakan definisi2 yg digunakan oleh Gereja Katolik!
Vulgar Tongue selalu diartikan sebagai terjemahan dalam bahasa sehari2 yg mengandung / disisipi ajaran2 yg salah oleh penerjemahnya.

The Latin Vulgate lauds Virgin Mary worship

This was a fulfillment of the great prophecy of Genesis chapter 3 where JEHOVAH promised that the seed of the woman would crush the serpent's head:

And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; he shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel (Genesis 3:15).
 
The Latin Vulgate Version changed the word HE to SHE:

I will put enmities between thee and the woman, and thy seed and her seed: she shall crush thy head, and thou shalt lie in wait for her heel (Douay-Rheims Version).

http://www.reformation.org/latin-vulgate-unmasked.html

OOT sebetulnya membahas hal ini di sini.
Tetapi demi memuaskan dahaga Anda, akan aku jawab bahwa tuduhan ini sangat2 tidak masuk akal.
Semoga moderator yg bertugas di thread ini tidak keberatan.

Gen 3 : 15 And I will put enmity between thee and the woman, and between thy seed and her seed; it (huw’) shall bruise thy head, and thou shalt bruise his heel.

Kata yg Anda permasalahkan dalam bahasa aslinya adalah huw’.
Kata huw’ dalam Lexicon Ibrani mirip dengan kata dia dalam bahasa Indonesia, bisa berlaku utk laki2, bisa berlaku untuk perempuan.

So... tidak salahnya jika dalam bahasa yg membedakan antara dia laki2 dan dia perempuan, seperti bahasa Latin, untuk menerjemahkan sebagai he atau she.
Apakah Anda kira kami gunakan ayat ini untuk menyatakan bahwa Maria adalah satu2nya orang yg dinubuatkan akan menghancurkan kepala ular??
Salah besar!!!! Ayat ini mengacu pada keturunan2 dari Hawa, bisa siapa saja, bahkan aku dan Anda pun bisa meremukkan kepala ular!

Maria, sebagai keturunan Hawa, telah terbukti berhasil meremukkan kepala ular. Jadi tidak ada salahnya jika huw’ dalam ayat ini diterjemahkan sebagai she.
Putri2 Gereja, seperti para santa, juga akan meremukkan kepala ular. Jadi tidak ada salahnya jika huw’ dalam ayat ini diterjemahkan sebagai she.
Gereja, Sang Mempelai Anak Domba, juga akan meremukkan kepala ular. Jadi tidak ada salahnya jika huw’ dalam ayat ini diterjemahkan sebagai she.

Mau diterjemahkan sebagai it yg tidak menunjukkan gender???
Tidak ada salahnya pula!! Kami tidak dilarang tuh untuk menggunakan Kitab Suci versi NAV yg menerjemahkan demikian, toh tidak akan mengubah makna dari nubuat ini.

Mau diterjemahkan sebagai he?? Monggo!!

Soal copy paste adalah juga modal anda berdiskusi yg anda lakukan juga, dan itu sah sah saja sepanjang bisa dibuktikan sumber aslinya !

Copy paste tapi mengerti apa yg dicopy paste, itu adalah diskusi yg sehat. Copy paste juga seharusnya disertai argumen Anda sendiri, bro Soli.
Jangan cuma copy paste, lalu jika dibantah dengan copy-paste yg lebih lengkap, bukannya mempertahankan argumen sebelumnya tapi malah berkutat dengan saling menuding hidung orang!

Itu copy paste Anda sudah aku bantah, bahwa Vulgata tidak dimanfaatkan utk mendukung Mariology.
Dalam bahasa aslinya pun, kata hew’ tetap dapat diartikan sebagai Maria, atau putra-putri Gereja lainnya, atau bahkan Gereja itu sendiri dan Yesus sendiri, sebagai keturunan dari Hawa.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Umat katolik dilarang membaca Alkitab?
« Reply #164 on: September 05, 2014, 09:39:37 PM »
Aneh... Logika Anda ini yang benar2 sangat aneh...
Anda kutip tulisan dari Gereja Katolik yang melarang umatnya memiliki / membaca Kitab Suci dalam "vulgar tonge", tapi Anda tidak mau menggunakan definisi yg kami pakai mengenai arti dari kata "vulgar tongue" itu sendiri!
Sudah aku jelaskan sebelumnya, bahwa yg dimaksud dengan vulgar tongue itu adalah terjemahan bahasa sehari2, yg seringkali disisipi komentar2 / catatan2 dari si penerjemah. Kok masih ga mau terima definisi yg kami pakai ketika menggunakan istilah ini, tapi malah main asumsi bahwa istilahnya ambigu??


Anda sendiri yang aneh karena  istilah Vulgar Tongoe dan Vernacular itu sama sekali tidak jelas siapa penafsirnya secara resmi,apa contohnya, melainkan hanya alasan yang dibuat buat saja agar semua tradisi GRK yang sudah menyimpang dari kebenaran Kitab Suci tetap tersembunyi.

Larangan itu adalah agar umat dipaksa untuk menggunakan terjemahan Vulgata yang sudah dipelintir oleh Jerome untuk mendukung  ajaran palsu Mariology itu.

Buktinya sudah saya kutip pula sebelumnya.

Hanya Martin Luther saja karena bebas membaca Kitab Suci lalu sadar dan bertobat sehingga lahirlah gerakan Reformasi untuk mengembalikan gereja kepada kebenaran Kitab Suci dan melepaskannya dari cengkreraman Paus yahng sudah melencengkan banyak ajaran gereja dari kebenaran Kitab Suci hanya demi arogansi ingin menguasai seluruh kereja secara universal belaka.


Quote
Dan lagi2 Anda main mutilasi dalam mengutip "Encyclical Letter" yang ditulis oleh Paus Pius VII, lalu diselewengkan artinya.
Padahal dalam suratnya itu, Paus Pius VII sudah menjelaskan terjemahan seperti apa yg dilarang!

For the general good imperiously requires us to combine all our means and energies to frustrate the plans which are prepared by its enemies for the destruction of our most holy religion; whence it becomes an episcopal duty, that you first of all expose the wickedness of this nefarious scheme, as you already are doing so admirably, to the view of the faithful, and openly publish the same, according to the rules prescribed by the Church, with all that erudition and wisdom in which you excell; namely, "that Bibles printed by heretics are numbered among prohibited books, by the rules of the Index (No. II & III); for it is evident from experience, that the Holy Scriptures, when circulated in the vulgar tongue, have, through the temerity of men, produced more harm than benefit:" (Rule IV).

Anda lihat, bahwa yg Kitab Suci yg disebut oleh Paus Pius VII mendatangkan bahaya dibanding manfaat adalah Kitab Suci yang diterjemahkan oleh bidaat,  yang selanjutnya disebut oleh Pius VII disebut sebagai Kitab Suci yang diterjemahkan dalam vulgar tongue!!

Silahkan dibuktikan secara nyata mana terjemahan yang membahayakan itu bukan hanya bersembunyi dibelakang perkataan yang abstrak tidak jelas buktinya,yaitu Vulgar Tongue dan Vernacular itu.

Jangan hanya bisanya melarang tetapi tidak jelas buktinya apanya yang salah !

Justru Kitab Bahasa Latin Vuilgata yang diwajibkan dipakai oleh Pope Pius the 7th itu lah yang sudah berbau heresy karena sudah dimanipulasi penafsirannya.

The following two quotations are taken from the Council of Toulouse and the Council of Trent in the thirteenth and sixteenth century respectively.

‘We prohibit also that the laity should be permitted to have the books of the Old and the New Testament; unless anyone from the motives of devotion should wish to have the Psalter or the Breviary for divine offices or the hours of the blessed Virgin; but we most strictly forbid their having any translation of these books.’ (Edward Peters. Heresy and Authority in Medieval Europe, Council of Toulouse, 1229, Canon 14, p 195.)

‘Since it is clear from experience that if the Sacred Books are permitted everywhere and without discrimination in the vernacular, there will by reason of the boldness of men arise therefrom more harm than good, the matter is in this respect left to the judgment of the bishop or inquisitor, who may with the advice of the pastor or confessor permit the reading of the Sacred Books translated into the vernacular by Catholic authors to those who they know will derive from such reading no harm but rather an increase of faith and piety, which permission they must have in writing. Those, however, who presume to read or possess them without such permission may not receive absolution from their sins till they have handed them over to the ordinary. Bookdealers who sell or in any other way supply Bibles written in the vernacular to anyone who has not this permission, shall lose the price of the books, which is to be applied by the bishop to pious purposes, and in keeping with the nature of the crime they shall be subject to other penalties which are left to the judgment of the same bishop. Regulars who have not the permission of their superiors may not read or purchase them.’ (Council of Trent: Rules on Prohibited Books, approved by Pope Pius IV, 1564).

Jelas sekali Konsili Trentu juga melarang memiliki Kitab Suci dengan bermacam alasan yang menurut saya sama sekali tidak valid.

http://www.justforcatholics.org/a198.htm


Quote
Juga surat dari Paus Leo XII, tolong dihentikan kebiasaan memutilasi tulisan2 dan ajaran2 Gereja Katolik.
Kalo Anda mau menghentikan kebiasaan ini, maka Anda akan bisa melihat jelas apa saja yg diperbolehkan dan apa saja yg dilarang oleh Paus Leo XIII.
Dan jelas dari tulisan paus Leo XIII ini, bahwa Gereja Katolik TIDAK PERNAH melarang umat untuk memiliki / membaca Kitab Suci, selama yg dibaca / dimiliki adalah Kitab Suci terjemahan yg benar!!

5. Editions of the original text and of the ancient Catholie versions of Holy Seripture, as well as those of the Eastern Church, if published by non-Catholics, even though apparently edited in s faithful and complete manner, are allowed only to those engaged in theological and biblical studies, provided also that the dogmas of Catholic faith are not impugned in the prolegomena or annotations

6. In the same manner, and under the same conditions, other versions of the Holy Bible, whether in Latin or in any other dead language, published by non-Catholics, are permitted.

7. As it has been clearly shown by experience that, if the holy Bible in the vernacular is generally permitted without any distinction, more harm than utility is thereby caused, owing to human temerity: all versions in the vernacular, even by Catholics, are altogether prohibited, unless approved by the Holy See, or published, under the vigilant care of the bishops, with annotations taken from the Fathers of the Church and learned Catholic writers.

8. All versions of the Holy Bible, in any vernacular language, made by non-Catholics are prohibited, and especially those published by the Bible societies, which have been more than once condemned by the Roman Pontiffs, because in them the wise laws of the Church concerning the publication of the sacred books are entirely disregarded. Nevertheless, these versions are permitted to students of theological biblical science, under the conditions laid or down above (No. 5).

-Great Encyclical Letters of Leo XIII, pp. 412-413-

Lho ajaran Paus Leo XII juga melarang memiliki Kitab Suci dengan alasan yang sama dengan memakai istilah Vulgar Tongue…apa bedanya dengan komentar komentar lainnya itu ???

Janganlah anda terus bersembunyi dengan kalimat mutilasi karena sudah jelas semua praktek gereja anda terang benderang memang membatasi kepemilikan Kitab Suci apalagi ditambahi dengan larangan menafsirkannya.

Lagipula sebenarnya untuk apa gunanya membaca Kitab Suci kalau pemahamannya sudah dikerangkeng oleh otoritas gereja yang terbukti sering membuat tradisi palsu yang melawan Kitab Suci itu ???

BACK TO BIBLE