Author Topic: Banjir Jakarta (obrolan warkop)  (Read 9863 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #45 on: January 16, 2014, 06:12:08 AM »
Yang nulis diatas itu orangnya sirik   :giggle:


Yang penting gak pernah minum cukrik.

 :P

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #46 on: January 16, 2014, 05:34:51 PM »
Cukrik lagi, cukrik lagi.
 :(
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #47 on: January 17, 2014, 04:00:46 AM »
Sodara2 masalah jokowi for presiden itu sudah diatur sejak lama, ... sejak dia ditugaskan sbg walikota solo (dan segala tetek bengek dengan mobil nasionalnya)... jadi itu sudah jauhhhh dipikirkan oleh megawati bersama kilowati (anak buahnya mega maksudnya).

Demikian pula dengan basuki sebagai gubernur DKI (yg kemungkinan juga calon pengganti jokowi dua periode mendatang).

Basuki di jadikan wagub sehingga kalau jokowi nyapres, basuki otomatis naik jadi gub.

Begitulah analisis politik Gavin tuturuga.
Back to TOPIC!

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #48 on: January 17, 2014, 05:41:17 AM »
Sodara2 masalah jokowi for presiden itu sudah diatur sejak lama, ... sejak dia ditugaskan sbg walikota solo (dan segala tetek bengek dengan mobil nasionalnya)... jadi itu sudah jauhhhh dipikirkan oleh megawati bersama kilowati (anak buahnya mega maksudnya).

Demikian pula dengan basuki sebagai gubernur DKI (yg kemungkinan juga calon pengganti jokowi dua periode mendatang).

Basuki di jadikan wagub sehingga kalau jokowi nyapres, basuki otomatis naik jadi gub.

Begitulah analisis politik Gavin tuturuga.


Ehhm, sepertinya itu bukan analisis, bro, tetapi sekedar dugaan saja, he he he.
Perlu bukti bukti pendukungnya dong kalau memang sudah direncanakan jauh.

 :)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #49 on: January 17, 2014, 08:57:02 AM »
Sodara2 masalah jokowi for presiden itu sudah diatur sejak lama, ... sejak dia ditugaskan sbg walikota solo (dan segala tetek bengek dengan mobil nasionalnya)... jadi itu sudah jauhhhh dipikirkan oleh megawati bersama kilowati (anak buahnya mega maksudnya).

Demikian pula dengan basuki sebagai gubernur DKI (yg kemungkinan juga calon pengganti jokowi dua periode mendatang).

Basuki di jadikan wagub sehingga kalau jokowi nyapres, basuki otomatis naik jadi gub.

Begitulah analisis politik Gavin tuturuga.

Mantabbbb Bro Gavin

 :giggle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #50 on: January 18, 2014, 04:09:21 AM »

Ehhm, sepertinya itu bukan analisis, bro, tetapi sekedar dugaan saja, he he he.
Perlu bukti bukti pendukungnya dong kalau memang sudah direncanakan jauh.

 :)

Kan biar keren dikit.... bilangnya analisis. ya ngga ?

Bukti pendukungnya ya itu tadi,.. mobil esemka,.. mana kelanjutannya  ga ada kan...?
Mobil esemka itu cuma sarana memuluskan jokowow jadi RI 1.
Megawati sekarang sudah kehabisan "tenaga" untuk maju capres (Potong bentar - harusnya namanya diganti jadi desiwati atau centiwati),.. untuk itu dia perlu "pion" yg bisa dipakai untuk melaksanakan tujuan2 nya dan partainya.

Gitu kira2 analisis gavin tuturuga.
Back to TOPIC!

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #51 on: January 18, 2014, 05:49:35 AM »
Kan biar keren dikit.... bilangnya analisis. ya ngga ?

Bukti pendukungnya ya itu tadi,.. mobil esemka,.. mana kelanjutannya  ga ada kan...?
Mobil esemka itu cuma sarana memuluskan jokowow jadi RI 1.
Megawati sekarang sudah kehabisan "tenaga" untuk maju capres (Potong bentar - harusnya namanya diganti jadi desiwati atau centiwati),.. untuk itu dia perlu "pion" yg bisa dipakai untuk melaksanakan tujuan2 nya dan partainya.

Gitu kira2 analisis gavin tuturuga.

Tapi minimal dimulai dengan kerendahan hati .....

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #52 on: January 18, 2014, 02:06:55 PM »
Kan biar keren dikit.... bilangnya analisis. ya ngga ?

Bukti pendukungnya ya itu tadi,.. mobil esemka,.. mana kelanjutannya  ga ada kan...?
Mobil esemka itu cuma sarana memuluskan jokowow jadi RI 1.
Megawati sekarang sudah kehabisan "tenaga" untuk maju capres (Potong bentar - harusnya namanya diganti jadi desiwati atau centiwati),.. untuk itu dia perlu "pion" yg bisa dipakai untuk melaksanakan tujuan2 nya dan partainya.

Gitu kira2 analisis gavin tuturuga.

Nah, mari kita bicara politik.

Jokowi sejatinya bukan tokoh PDIP, ia hanya anggota yang tidak dikenal.
Namanya justru naik karena prestasinya saat menjadi walikota Solo.
Prestasinya menggusur PKL dengan cara yang manusiawi, melucuti senjata satpol PP, menjadikan Jokowi disukai dan selalu diberitakan oleh media, termasuk media nasional.
Mobil esemka, hanyalah uji coba Jokowi untuk masyarakat solo, bukan Jawatengah, terlebih lagi bukan dalam skala nasional.
Bahkan, Jokowi sebenarnya hanya di plot untuk duduk sebagai gubernur JawaTengah, bukan DKI, apalagi duduk sebagai RI-1. Karena yang di plot menjadi DKI-1 seatinya adalah Ganjar Pranowo.

Untuk posisi capres, PDIP sejak awal menetapkan ketum nya yang adalah Megawati, bukan yang lain. Karena mau tidak mau, sistem yang mirip feodalistis masih berlaku di PDIP, kalaupun bukan Mega, yang akan dicalonkan adalah Puan, yang putri Mega dan Taufik, bukan petinggi PDIP yang lain, seperti Ganjar; Maruarar; Tjahjo Kumolo; ataupun petinggi partai yang lain, terlebih lagi Jokowi yang bukan petinggi partai.

Tetapi PDIP bisa melihat, bahwa figur Jokowi disukai masyarakat, diterima baik oleh pers nasional, dan namanya dikenal. Maka, ketika DKI  pilkada, dicalonkanlah Jokowi, dan ternyata sukses. Nama Jokowi justru melejit semakin jauh, bahkan mulai ada suara untuk menjadikan Jokowi sebagai Presiden. Suara suara ini awalnya bukan dari para petinggi partai PDIP, tetapi justru dari bawah, dari yang disebut akar rumput.

Ketika suara pencapresan Jokowi menguat, para petinggi partai, terlebih lagi Megawati pastilah terkejut. Karena kalau Jokowi menjadi capres berarti Jokowi akan melangkahi seluruh petinggi partai yang sudah ada saat ini, termasuk melangkahi Megawati sendiri. Itulah mengapa Jokowi tidak pernah mau dan berani menyatakan diri MAU menjadi presiden.

Tetapi, Megawati dan PDIP tentulah bukan politisi bodoh, yang tidak bisa melihat keadaan dan kenyataan. Mereka bisa melihat secara realistis, bahwa dukungan kepada pencapresan Jokowi bukanlah rekayasa, dan peluang Jokowi memenangkan pilpres pastilah mendongkrak PDIP secara keseluruhan. Maka, walau belum jelas dinyatakan, dukungan Mega kepada pencapresan Jokowi mulai terlihat, walau masih berupa isyarat isyarat, bukan dan belum dinyatakan secara terbuka.

Itu analisis politik saya.

Syalom

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #53 on: January 18, 2014, 07:17:18 PM »
Tapi minimal dimulai dengan kerendahan hati .....

 :D
betul.
jokowi seorang yg lain dari yg lain, rendah hati dan tidak tamak. Dulunya dia itu pengusaha .

Back to TOPIC!

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #54 on: January 18, 2014, 07:24:10 PM »
Nah, mari kita bicara politik.

Jokowi sejatinya bukan tokoh PDIP, ia hanya anggota yang tidak dikenal.
Namanya justru naik karena prestasinya saat menjadi walikota Solo.
Prestasinya menggusur PKL dengan cara yang manusiawi, melucuti senjata satpol PP, menjadikan Jokowi disukai dan selalu diberitakan oleh media, termasuk media nasional.
Mobil esemka, hanyalah uji coba Jokowi untuk masyarakat solo, bukan Jawatengah, terlebih lagi bukan dalam skala nasional.
Bahkan, Jokowi sebenarnya hanya di plot untuk duduk sebagai gubernur JawaTengah, bukan DKI, apalagi duduk sebagai RI-1. Karena yang di plot menjadi DKI-1 seatinya adalah Ganjar Pranowo.

Untuk posisi capres, PDIP sejak awal menetapkan ketum nya yang adalah Megawati, bukan yang lain. Karena mau tidak mau, sistem yang mirip feodalistis masih berlaku di PDIP, kalaupun bukan Mega, yang akan dicalonkan adalah Puan, yang putri Mega dan Taufik, bukan petinggi PDIP yang lain, seperti Ganjar; Maruarar; Tjahjo Kumolo; ataupun petinggi partai yang lain, terlebih lagi Jokowi yang bukan petinggi partai.

Tetapi PDIP bisa melihat, bahwa figur Jokowi disukai masyarakat, diterima baik oleh pers nasional, dan namanya dikenal. Maka, ketika DKI  pilkada, dicalonkanlah Jokowi, dan ternyata sukses. Nama Jokowi justru melejit semakin jauh, bahkan mulai ada suara untuk menjadikan Jokowi sebagai Presiden. Suara suara ini awalnya bukan dari para petinggi partai PDIP, tetapi justru dari bawah, dari yang disebut akar rumput.

Ketika suara pencapresan Jokowi menguat, para petinggi partai, terlebih lagi Megawati pastilah terkejut. Karena kalau Jokowi menjadi capres berarti Jokowi akan melangkahi seluruh petinggi partai yang sudah ada saat ini, termasuk melangkahi Megawati sendiri. Itulah mengapa Jokowi tidak pernah mau dan berani menyatakan diri MAU menjadi presiden.

Tetapi, Megawati dan PDIP tentulah bukan politisi bodoh, yang tidak bisa melihat keadaan dan kenyataan. Mereka bisa melihat secara realistis, bahwa dukungan kepada pencapresan Jokowi bukanlah rekayasa, dan peluang Jokowi memenangkan pilpres pastilah mendongkrak PDIP secara keseluruhan. Maka, walau belum jelas dinyatakan, dukungan Mega kepada pencapresan Jokowi mulai terlihat, walau masih berupa isyarat isyarat, bukan dan belum dinyatakan secara terbuka.

Itu analisis politik saya.

Syalom

Bagus bagus.. tapi waktu mencalonkan diri sebagai walikota solo, jokowi sudah kader PDIP atau belum?
Back to TOPIC!

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #55 on: January 18, 2014, 09:00:33 PM »
Sudah, kalau bukan kader tidak bisa mencalonkan diri sesuai undang undang. Baru belakangan ada perubahan.

Jokowi saat itu hanya kader daerah, itulah mengapa dicalonkan jadi walikota, masih dibawah bupati, apalagi gubernur.

Oya, satu lagi. Peringkat gubernur DKI dalam 'status' lebih tinggi dari gubernur lain, ya.

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #56 on: January 19, 2014, 06:54:36 AM »
Sudah, kalau bukan kader tidak bisa mencalonkan diri sesuai undang undang. Baru belakangan ada perubahan.

Jokowi saat itu hanya kader daerah, itulah mengapa dicalonkan jadi walikota, masih dibawah bupati, apalagi gubernur.

Oya, satu lagi. Peringkat gubernur DKI dalam 'status' lebih tinggi dari gubernur lain, ya.

Syalom

Heheheeee
Kenapa status gubernur dki lebih tinggi bro ?

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #57 on: January 19, 2014, 01:24:23 PM »
Memang seperti itu statusnya, om.
Mungkin karena kompleksnya permasalahan di DKI, sehingga peringkat gubernur DKI 'setingkat' dengan menteri.

:D

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #58 on: January 20, 2014, 05:51:29 AM »
Memang seperti itu statusnya, om.
Mungkin karena kompleksnya permasalahan di DKI, sehingga peringkat gubernur DKI 'setingkat' dengan menteri.

:D

Ahhh mosokkk.......


Gubernur DKI membawahi berapa Kotamadya/Kabupaten ?

Ayo bandingin Jawa Timur   :whistle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Banjir Jakarta (obrolan warkop)
« Reply #59 on: January 20, 2014, 05:53:34 AM »
Quote
TRIBUNNEWS.COM – Banjir besar di wilayah Kota Jakarta mulai memicu sorotan terhadap Gubernur Joko Widodo (Jokowi). Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga Ketua MPR, Amien Rais, meminta Jokowi minta maaf.
Menurutnya, permintaan maaf tersebut merupakan tindakan paling simpatik yang bisa dilakukan Jokowi sekarang ini. Ia beranggapan Jokowi sudah berusaha secara maksimal. Tetapi tidak ada cerita di muka bumi orang bisa melawan kehendak alam, seperti banjir yang terjadi saat ini.
"Mau dipasang Jokowi atau Joko siapapun kalau sudah banjir seperti ini tentu tidak bisa diatasi. Dikurangin bisa," katanya usai mengisi hari Bemuhammadiyah, Pengurus Daerah Muhammadiyah Kota Semarang, di halaman Kampus Unimus, Minggu (19/1/2014).
Amien Rais menambahkan, permintaan maaf kepada warga DKI Jakarta karena belum bisa mengatasi banjir. "Ya karena banjir yang terjadi merupakan di luar kemampuan manusia." katanya.
Hingga memasuki hari ketiga banjir besar di Jakarta, Jokowi terus berkeliling untuk meninjau kondisi lapangan. Ia mengakui rekayasa cuaca yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), belum menuai hasil maksimal.
"Yang mengerjakan (rekayasa cuaca) kan dari BNPB. Surat menyuratnya melalui kami (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta)," kata Jokowi.saat blusukan melihat pompa air di depan Mall Ciputra, Grogol, Jakarta, kemarin.
Ia mengakui saat ini anggaran Rp 20 miliar untuk rekayasa cuaca masih menggunakan dana dari BNPB. Dana Pemprov DKI Jakarta belum dapat dipakai karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 belum disetujui DPRD. "Jadi harus menunggu. Kalau mau pakai (dana APBD 2014), tunggu diketok DPRD, padahal sudah diajukan dari Oktober," ujarnya.
Rekayasa cuaca baru dilaksanakan 2 kali mulai Selasa (14/1) lalu, menggunakan pesawat Hercules C- 130. Pihak BPPT mengatakan rekayasa cuaca ini kurang maksimal karena harusnya menggunakan tiga pesawat sekaligus.
Jokowi mengungkapkan pada Sabtu malam telah memerintahkan pembukaan pintu air dan Manggarai yang bermuara ke sungai di samping kiri dan kanan Istana Negara. Jokowi mengaku sudah memperhitungkan seluruh aspek sampai akhirnya memutuskan hal tersebut.
Ia mengatakan keputusan tersebut merupakan yang terbaik untuk menghindari kemungkinan tanggul yang lainnya jebol. "Itu kan mengalir ke Kali Ciliwung Kecil, kanan dan kiri istana, Kali Pakin dan ke waduk Pluit. Kalau tidak dibuka, tanggul yang lain bisa jebol. Lebih banyak yang terancam," ujar Jokowi.

dikutip dari http://id.berita.yahoo.com/amien-rais-tuntut-jokowi-minta-maaf-ke-warga-201320537.html

Amien Rais Tuntut Jokowi Minta Maaf ke Warga Jakarta

 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)