Densus 88 untuk sebagian orang bertindak tepat dengan menembak mati para teroris yang melawan ketika ditangkap, tetapi sebagian masyarakat justru minta densus88 dibubarkan karena bertindak melampaui batas.
Densus sudah bertindak tepat, karena para teroris berbuat jahat dan sedang merancang kejahatan. Ingat, pemerintah adalah alat Allah untuk menghukum yang jahat.
Yang minta dibubarkan mungkin para pendukung teroris?
Tentara yang loyal pada presiden Suriah dianggap membela negara dan pemerintahan dengan menembak para pemberontak, tetapi dianggap melakukan pembunuhan oleh para pembela pemberontakan itu.
Tentara, sebesar apapun loyalnya, sebenarnya punya pilihan. Ketika mereka hanya dijadikan alat untuk menindas dan tindakan kesewenang-wenangan, mereka bisa memilih menolak.
Para ilmuwan yang terlibat dalam proyek Manhattan untuk mendesign fat-man dan little-boy, bisa dianggap sedang berusaha untuk menghentikan perang dunia II, tetapi bagi penduduk Hiroshima dan Nagasaki, mereka sedang merancang kematian.
Mereka mungkin tidak mengira bahwa efeknya akan sedahsyat itu. Ketika mengetahui betapa mengerikan akibatnya, saya yakin mereka menyesal. Tangan Tuhan terbuka untuk pengampunan (bagi mereka yang mau mohon ampun).
Jadi, bagaimana tanggung jawab moril sang pembuat senjatanya? Salah ataukah tidak bersalah?
Pembuat senjata biasa, yang merancang senjata dengan tujuan yang benar tidak bersalah secara moral, tetapi ketika senjatanya disalahgunakan, saya yakin penyesalan mereka didengar Tuhan.
Pembuat senjata pemusnah massal seharusnya memikirkan akibatnya, karena penggunaan senjata demikian jelas tidak bermoral. Tetapi mengingat para teroris dan diktator gila juga mengembangkan senjata demikian, saya pikir mereka membuat senjata tersebut hanya sebagai gertakan, bukan dengan niat untuk menggunakannya.
Salam