Author Topic: Kremasi menurut Gereja  (Read 4272 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Kremasi menurut Gereja
« on: January 15, 2014, 01:46:44 PM »
Quote
HIDUPKATOLIK.com - Gereja menerima kremasi yang tidak bertentangan dengan ajaran iman. Berikut Pastor Agustinus Lie CDD, Dosen Liturgi STFT Widya Sasana, Malang, menjawab pertanyaan HIDUP di seputar kremasi.

Di Indonesia, apakah sudah ada panduan resmi kremasi dan penyempurnaan abu jenazah?

Secara prinsip, Gereja Katolik biasa memberikan perhatian istimewa terhadap yang wafat, dan memperlakukan jenazah dengan penuh hormat. Di Indonesia, pilihan kremasi tidak dipersoalkan. Biasanya persoalan tanah makam, perawatan, dan keamanan menjadi alasan orang memilih kremasi. Panduan ritualnya diterbitkan oleh PWI-Liturgi pada 1976 dalam buku Upacara Pemakaman. Buku ini diterjemahkan dari teks resmi yang dikeluarkan oleh Kongregasi Ibadat.

Sayangnya, buku tersebut hilang dari peredaran. Akibatnya, banyak pihak, terutama petugas pastoral, menyusun buku pegangan sendiri. Maka, muncul beragam buku ibadat arwah. Akhirnya, Komisi Liturgi KWI menerbitkan revisi buku Upacara Pemakaman ini dengan beberapa penyesuaian. Terbitnya buku resmi Pemakaman Katolik yang berisi Upacara Kremasi, mengandaikan Gereja Indonesia mengizinkan kremasi. Urutan upacaranya sama dengan upacara pemakaman jenazah. Sebelum kremasi, jenazah didoakan dalam Misa Requiem, lalu dibawa ke krematorium.

Ada kalanya jenazah harus segera dikremasi sebelum Misa Requiem. Kasus ini dapat terjadi bila yang wafat mengidap penyakit menular, jarak makam sangat jauh, dan mahalnya biaya pengiriman jenazah. Berdasarkan alasan tersebut, Gereja mengizinkan abu jenazah dalam bejana dihadirkan dalam Misa Reqiuem sebelum dikuburkan, atau disimpan di kolumbarium. Sebenarnya setelah kremasi, tidak ada lagi ritual lain.

Bagaimana ritual pengambilan dan penempatan abu dalam bejana sampai disemayamkan?

Komisi Liturgi, baik KWI maupun keuskupan-keuskupan, dapat membuat kebijakan sendiri untuk menjawab kebutuhan umat. Biasanya hal ini diserahkan kepada kebijakan pastor paroki. Misalnya, kita bisa mengadakan doa, nyanyian disertai bacaan Kitab Suci, saat abu dimasukkan dalam bejana, dan sebelum disemayamkan.

Bagaimana cara yang tepat untuk penyempurnaan abu jenazah?

Prinsipnya, baik pemakaman maupun kremasi, jenazah atau abu jenazah harus diperlakukan dengan hormat. Hal itu termuat dalam Order of Christian Funerals yang disahkan oleh Kongregasi Ibadat pada 1989. Alasannya, tubuh adalah bait Roh Kudus yang berakar dari sakramen pembaptisan. Gereja menghormati badan yang sudah disucikan dengan air baptis. Dalam kremasi, bejana abu jenazah hendaknya terbuat dari bahan yang layak.

Selama dalam perjalanan, bejana dibawa dengan hormat sampai pada peristirahatan terakhir. Praktik menebarkan abu jenazah di laut, di gunung, di udara ataupun di tanah, dianggap tidak hormat. Abu jenazah boleh dimasukkan ke dalam laut, tetapi harus ditenggelamkan bersama bejananya. Bukan dengan cara ditebar. Gereja juga melarang penyimpanan abu jenazah, baik di rumah keluarga maupun teman. Alasannya, rumah bukan tempat penyimpanan abu jenazah, dan praktik itu dapat menimbulkan kesan bahwa umat Katolik memuja arwah atau ”berkomunikasi” dengan arwah. Kolumbarium atau makam adalah tempat yang dianjurkan untuk menyimpan abu jenazah, baik permanen maupun sementara, sebelum dimakamkan di tanah maupun di laut.

Dalam Peringatan Arwah 2 November, apa yang harus dilakukan?

Umat dapat pergi menabur bunga di tempat abu jenazah disemayamkan. Bagi yang memakamkan abu jenazah di laut, tentu ada kesulitan mengenali tempat persisnya abu dilarung. Namun, Gereja menyatakan, pada Peringatan Arwah, umat yang berdoa di makam atau berdoa berturut-turut dari 2 sampai 8 November, akan mendapat indulgensi penuh. Ini berarti arwah yang abunya dimakamkan di laut pun bisa mendapat indulgensi. Bila tetap pergi ke tempat penenggelaman dan menabur bunga, usaha ini dimaknai sebagai ungkapan cinta dan bakti dari keluarga. Baik jika diadakan doa sebelum menabur bunga.

Apa pesan Romo terkait praktik kremasi?

Bila memilih kremasi, keluarga dan imam hendaknya memperhatikan upacara setelah kremasi. Buku Upacara Pemakaman tidak memuat ritual apa pun setelah kremasi. Maka, imam perlu bersikap bijaksana dalam membantu dan mengarahkan umat.

R.B. Agung Nugroho

dikutip dari : http://www.hidupkatolik.com/2012/01/10/kremasi-menurut-gereja

Kalo yang diatas menurut Katolik.
Baru tau, ternyata gak boleh ditebar.   :think:

Bagaimana kremasi kalo menurut Kristen ?
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #1 on: January 15, 2014, 01:49:47 PM »
Nah, saya juga baru tahu kalau tidak boleh ditebar, tetapi tidak tahu alasan pelarangannya, mengapa?

Karena pertama waktu melarung abu jenazah adik saya, ditebar, waktu melarung abu jenazah ayah saya, ditenggeamkan dengan gucinya.

Apa bedanya dan apa sebab larangannya?


Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #2 on: January 15, 2014, 02:02:05 PM »
Nah, saya juga baru tahu kalau tidak boleh ditebar, tetapi tidak tahu alasan pelarangannya, mengapa?

Karena pertama waktu melarung abu jenazah adik saya, ditebar, waktu melarung abu jenazah ayah saya, ditenggeamkan dengan gucinya.

Apa bedanya dan apa sebab larangannya?

Kita tunggu para Romo dan Pendeta turun tangan

 :afro:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #3 on: January 15, 2014, 02:15:53 PM »
Ayo mana para romo dan Pendeta???
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #4 on: January 15, 2014, 02:17:33 PM »
Ayo mana para romo dan Pendeta???

Bagaimana menurut Pendeta Siip

Monggo  :nod:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #5 on: January 15, 2014, 02:46:43 PM »
Kalau sepengetahuan saya, di Indonesia kebanyakan Protestan 'melarang' kremasi jenazah, kecuali GKI. Sementara kalau di AS sepertinya sudah umum melakukan kremasi jenazah, dan banyak yang menyimpan abu jenazahnya di rumah, dan bahkan ditabur di berbagai tempat.


Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #6 on: January 15, 2014, 02:47:55 PM »
Kalau sepengetahuan saya, di Indonesia kebanyakan Protestan 'melarang' kremasi jenazah, kecuali GKI. Sementara kalau di AS sepertinya sudah umum melakukan kremasi jenazah, dan banyak yang menyimpan abu jenazahnya di rumah, dan bahkan ditabur di berbagai tempat.

Cari tempat yang indah ..... untuk columbarium   :giggle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #7 on: January 15, 2014, 02:55:49 PM »
Cari tempat yang indah ..... untuk columbarium   :giggle:

Minat diluncurkan ke ruang angkasa gak, om kung?

http://www.celestis.com/?src=google/&gclid=CKSt0oHa_7sCFUtV4godXgYA0w

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #8 on: January 15, 2014, 03:01:41 PM »
Minat diluncurkan ke ruang angkasa gak, om kung?

http://www.celestis.com/?src=google/&gclid=CKSt0oHa_7sCFUtV4godXgYA0w


Quote
Akhir hidup seseorang biasanya dikubur didalam tanah lalu menjadi santapan pasukan cacing dan binatang tanah lainnya. Ada pula yang habis dilalap api ( kremasi), sedangkan sebagian lainnya dibekukan atau dibuat mumi. Dengan demikian, para keluarganya tidak dapat lagi berdekatan dan melepas kerinduannya secara langsung.

Tetapi saat ini sebagian orang mendapatkan kesempatan untuk terus berdekatan dan bercengkrama dengan keluarga mereka yang telah meninggal. Sebuah perusahaan Swiss bernama Algordanza telah mampu mengubah jasad manusia menjadi “berlian” melalui suatu proses kimiawi. Mengubah jenazah menjadi berlian kini merupakan tren tersendiri di dunia barat. Sejak berdiri pada 2004, Algordanza yang berarti 'mengenang' dalam bahasa Romancsh (salah satu dari empat bahasa resmi Swiss), kini mempunyai cabang di 20 negara. Enam cabang di antaranya berada di Benua Eropa.

Proses pembuatan :

Untuk mengubah jasad manusia menjadi berlian, proses pertama yang harus dilakoni adalah pengkremasian. "Bila dikremasi, tubuh manusia menyisakan 2,5 kg hingga 3 kg abu. Namun, kami hanya mengambil 500 gram abu," jelas Rinaldo Willy, salah seorang dari dua pendiri Algordanza kepada Agence France-Presse.
Abu tersebut kemudian diproses secara kimiawi sehingga zat potasium dan kalsium terpisah dari karbon. Sekadar catatan, abu jenazah mengandung sekitar 85% zat potasium dan kalsium. Karbon itu lalu dimasukkan ke dalam bejana bertekanan tinggi dan dipanaskan dengan suhu mencapai 1.700 derajat celsius. Tindakan ini akan mengubah karbon menjadi grafit atau allotop karbon. Berkat tambahan tekanan dan panas, grafit akan berubah menjadi berlian.

Keseluruhan proses memakan waktu enam hingga delapan pekan, waktu yang singkat mengingat pembentukan berlian alami menghabiskan ribuan tahun.
Namun, kendati berlian telah terbentuk, proses belum rampung. Masih diperlukan pemolesan dan pemotongan untuk memenuhi permintaan khusus pelanggan. Sebagian besar menghendaki agar berlian menyerupai hati untuk dipakai sebagai kalung, liontin, dan cincin.

Para karyawan yang mengenakan kacamata pelindung sibuk berlalu lalang. Setiap pengunjung tidak boleh mendekati mereka dan harus senantiasa berada di belakang garis kuning-hitam. Menurut Rinaldo, itu sengaja dilakukan untuk menghormati mereka yang telah tiada. "Setiap berlian unik. Warnanya bervariasi, mulai dari biru gelap hingga putih. Ini adalah cerminan dari kepribadian," papar Rinaldo.

Berbicara mengenai harga, Rinaldo mematok nilai nominal antara 4.500 hingga 17.000 franc Swiss (sekitar Rp41,3 juta-Rp156,9 juta), tergantung berat berlian (yang mencakup 0,25 karat hingga 1 karat). Harga itu tidak termasuk pemotongan dan pembentukan berlian. "Di Eropa, ongkos pemakaman sangat mahal. Disamping ruang untuk makam makin sulit, biaya penguburan di Jerman, misalnya, mencapai 12 ribu euro," kilah Rinaldo.
Tetapi tidak semua orang sepakat dengan ide tersebut. Yannick Abel-Coindoz, juru kunci pemakaman Murith di Jenewa, menilai proses itu tidak sesuai dengan etika dan agama.
"Lagi pula mengenakan berlian yang terbuat dari jenazah orang yang Anda cintai justru membuat Anda semakin terikat. Sehingga, Anda tidak kunjung merelakan kepergiannya,anda mau???
dari berbagai sumber

dikutip dari http://www.gallerydunia.com/2011/01/pembuatan-berlian-dari-mayat.html


Ini dijadikan berlian .... karena sumber beritanya enggak kredibel .... diandaikan dapat dilakukan ....
Apakah diperbolehkan Gereja

 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #9 on: January 15, 2014, 03:08:35 PM »
saya bukan Pendeta
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #10 on: January 15, 2014, 03:15:28 PM »
Quote
Ini dijadikan berlian .... karena sumber beritanya enggak kredibel .... diandaikan dapat dilakukan ....
Apakah diperbolehkan Gereja

Saya yakin, itu sudah termasuk tidak menghormati, seperti yang anda kutip dari Hidup, om. Jadi sudah pasti tidak direstui Gereja.


Quote
saya bukan Pendeta

Tetapi tidak dilarang memberi pendapat kan, om?

:D

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #11 on: January 15, 2014, 03:25:27 PM »
saya bukan Pendeta

Malah lebih baik, kalo berpendapat mewakili pribadi

 :afro:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #12 on: January 15, 2014, 03:43:07 PM »
Pan tadi katanya nunggu romo or pendetaa
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #13 on: January 15, 2014, 03:45:09 PM »
Pan tadi katanya nunggu romo or pendetaa

Anggap saja sudah Pendeta om.

:D

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kremasi menurut Gereja
« Reply #14 on: January 16, 2014, 06:04:19 AM »
Saya yakin, itu sudah termasuk tidak menghormati, seperti yang anda kutip dari Hidup, om. Jadi sudah pasti tidak direstui Gereja.



:D


Saya pernah baca, jangan sampai kremasi dianggap sebagai bentuk penolakan kebangkitan badan.

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)