@salt,
sori baru sempet bales ...
Begini, sinagoga adalah TEMPAT IBADAH umat Yahudi, bukan umat Kristen, kalau enurut anda OP Jesus.
Ya... begitu saya mengertikannya, salt
.
Saat jemaat (saya sebut jemaat supaya anda tidak rancu degan gedung gereja) awal, umat Kristen beribadah di tempat tempat tersembunyi, karena masih dimusuhi umat Yahudi. Mereka secara sembunyi sembunyi beribadah di rumah rumah pemimpin jemaat (rasul ataupun murid murid rasul).
Jadi memang ada tempat-nya, namun tidak/belum sebagai bangunan khusus dimana para masyarakat jaman tsb mengakui-nya, ya salt. Please CMIIW.
Surat? Anda pasti tidak membayangkan surat yang dikirim lewat pos kan ya?
hehehe... ya nggaklah salt...
.
Karena surat itu berarti tulisan yang diantarkan kepada yang dituju. Jadi, kalau Paulus ataupun Petrus menulis surat gembala, maka ditujukan kepada pemimpin jemaat, yang kemudian membacakannya di hadapan umat saat berkumpul. Jadi pasti diantarkan oleh salah satu murid/jemaat yang berjalan dari kota asal ke kota tujuan.
Jadi
surat yg ditujukan utk para jemaat Korintus, ya dikirimnya ke rumah pemimpin jemaat di Korintus dimana para jemaat berkumpul "regularly". Buat yg di Efesus, ya di kirim ke rumah pemimpin jemaat di Efesus, dll ... yang dimana di rumah si pemimpin jemaat itulah para jemaat berkumpul dan mendengarkan isi surat tsb. Begitu bukan yah ceritanya salt (ijo) ?
Dengan kata lain, rumah para pemimpin jemaat (misal di Korintus, Efesus, dll) saat itu bisa dikatakan basis, tempat ngumpul para jemaat di jaman tsb. Dengan kata lain lagi, bangunan rumah tsb ya emang gak ada namanya ....dan
belon disebut bangunan gereja.
Oops... ungu kayaknya saya salah.
Barusan ngubek wiki :
Early Christians gathered in small private homes,[1] known as house churches, but a city's whole Christian community would also be called a church – the Greek noun ἐκκλησία literally means assembly, gathering, or congregation[2][3] but is translated as church in most English translations of the New Testament. http://en.wikipedia.org/wiki/Early_centers_of_ChristianityJadi, bentuk gedung gerejanya bisa apa saja, bisa rumah tinggal, bisa goa, bisa loteng rumah, gak masalah,
ya, itu yang saya bilang ke temen bicara saya tsb. Saya bilang ke dia
(menurut pengertian saya) kata gereja itu : bisa ngrujuk ke TEMPAT, bisa ngrujuk ke komunitas-nya
(dalam hal ini para jemaat), bisa juga secara personal (terlepas dari perihal tempat dan komunitas). Dan utk yg ngrujuk ke TEMPAT, itu gak masalah... bisa dimana aja, di timbuktu kek - di pulau komodo kek... pokok itu tempat.
(tapi dia gak bisa ngerti... dia tetep ngotot, Vatikan-lah yg pertama sbg contoh "spirit" manusia ber-organisasi katanya ... hehehe )nah baru kemudian setelah umat Kristen tidak dikejar kejar lagi oleh Romawi, maka gedung gereja bisa dibangun permanen.
Nah ini sepertinya yg jadi "problem" antara saya dan dia. Dia ngributin, awalnya gereja permanen itu sarang penyamun
(gereja St.Peter / Vatikan yg dia maksud). Sedangkan saya coba menjelaskan ke dia ---terlepas permanen ato kagak, jauh sebelum jaman Constantine--- TEMPAT komunitas itu sudah ada ... dan kalo dia mao ngomong "sarang penyamun" janganlah dia loncat ke jaman Constantine, namun sejak awal adanya komunitas semisal spt di Korintus, Efesus, dll.
salt,
maap saya jadi-in satu ama post dari siip dan husada ya....
berikut posting dari siip :
Maka itu utk hal-hal yg tidak lengkap, dia asumsi-asumsikan sendiri dg logikanya sendiri.
Krn itu terjadilah loop hole di dalam bangunan argumennya.
berikut dari husada :
Pasangan diskusi Anda itu kelihatannya perlu diberi informasi sebenarnya mengenai sejarah Gereja
Saya sudah mencoba menjelaskan-nya, husada ...
seperti kata siip :
"dia asumsi2kan sendiri dgn logikanya", for me it's still Oke-lah... namun blakangan saya nemu-in alur logika dia amburadul ... loncat sana loncat sini, nanti bilang ini nanti bilang itu, blakangan dia gonta ganti istilah, dll. Nggak konsisten
--- ya akhirnya saya nyerah deh... saya udah gak lanjutin lagi bicarain hal ini dengan dia ttg hal ini .... karena saya jadi merasa, saya yg bermata rabun minus 20 sedang mencoba njelasin ke orang yg buta ... hahahaha....
.
Sedikit saya kembali ke kalimat2 di artikel pada link diatas.
Jadi, TEMPAT yang saya bilang saya nggak tau namanya disebut apa ... di jaman surat2 Paulus ke Korintus, Efesus, dll tsb
masih ada terbuka kemungkinannya disebut "rumah Ekklesia(secara komunitas)" ya ? (di artikel atas disebut house churches).
Kalo secara ilustrasi,
ibaratnya suatu tempat disebut Rumah Makan - karena disitulah "berkumpul" orang2 yg bertujuan sama, yakni makan
.
Ada lagi yg saya ingin tau, dimana benak saya bertanya-tanya ....
Di jaman tsb, para Rasul itu masih pada masuk ke Sinagoga gak sih ya untuk menjalankan "kegiatan2"
(entahlah apa itu) mereka sebagai orang Yahudi ?
makasih salt, siip dan husada atas penjelasan2 dan masukan2nya.
salam.