Benar… tetapi para pengganti presiden harus tetap memegang teguh dasar negara berbeda dengan para Paus yang selalu menambahkan atau memodifikasi dasar negara yang bertentangan dengan ajaran para Rasul.
Jabatan paus sebagai Kepala Gereja Universal yang diklaim Gereja anda itu sama sekali tidak ada dasar Kitab Sucinya.
Yang diteruskan dari para Rasul bukan jabatannya sebagai penerima wahyu melainkan semua ajaran atau kitab yang sudah mereka tuliskan.
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Yang diteruskan jelas penggembalaan, menyatakan ajaran benar dan tidak terbukti kanon Kitab Suci ditentukan oleh para pengganti para rasul ie para uskup (bapa gereja) di konsili hippo dan chartago
paus adalah uskup yang dituakan dianggap primat sudah ada dasarnya dalam Kitab Suci
Mat 16:16-18
Luk 22:32
Tidak ada konsep Magisterium didalam Kitab Suci ,karena Petrus sendiri mengatakan bahwa semua orang percaya adalah penyandang Imamat yang Rajani sehingga untuk sampai kepada Kristus dan Tahta Allah tidak perlu segala macam perantara seperti roh orang mati,figur Maria,Paus dan institusi gereja itu sendiri.
1 Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Lah dalam Gereja Protestan sendiri ada magisterium kok...kenapa di GK tidak boleh ada
GP ada Pendeta, ada Pendeta wilayah ada ketua sinode ada penatua dll...
ketua sinode, Pendeta wilayah tidak ada juga istilahnya dalam Kitab Suci.
Dalam Kitab Suci sekalipun umat kristen penyandang imamat rajawi bukan berarti magisterium dihilangkan
contoh di sini
Kis 15 : sidang di Yerusalem
ada rasul, ada penatua, ada perwakilan jemaat dll...
siapa yang didengarkan keputusannya...peturus, yakobus, Paulus
siapa yang taat semua umat
contoh dalam sejarah
konsili nicea siapa yang berkumpul seluruh uskup : para penerus para rasul
siapa yang taat seluruh jemaat baik para uskup yang berkumpul maupun jemaat yang tidak berkumpul di situ.
Bagaimana mungkin kalau penjelasan Kitab Suci dianggap sejajar dengan Kitab Suci itu sendiri ?
Satu wahyu Allah sedangkan yg lain buatan manusia ?
Bagaimana dianggap penjelasan kalau isinya malah bertentangan dengan isi Kitab Suci itu sendiri ?
Tentu saja tidak ada yang bertentangan tapi ini bagian dari penapsiran kan...
bagi kami sola scriptura juga tidak alkitabiah ...melanggar 2 tes 2:15
Jadi sama saja bedanya menurut siapa...
anehnya pada jaman gereja mula2 paham primat Paus tidak dipermasalahkan