katanya bang Haji sampai menitikkan air mata....
Ah sinetron. Maksudnya ingin mempertontonkan, bahwa umat Islam di negara Islam justru diberangus. Tidak boleh menegakkan apa yang diperintahkan oleh agamanya. Dia lupa dimana dia berada. Kalau di Aceh, sudah jelas bahwa syariah Islam berlaku. Tetapi ini Jakarta bung, ibukota negara, di Jakarta berlaku UUD'45, setiap warga harus tunduk pada aturan, dan aturan itu tidak melarang seorang non Islam menjadi pemimpin.
Kalau saja otaknya bekerja, seharusnya ia tahu, bahwa yang ditentangnya bukanlah pemimpin Jakarta, hanya wakilnya, bukan gubernur.
Tetapi mengapa seolah ia ingin menampilkan umat Islam yang tertekan? Karena ia dibayar mahal oleh sang gub bertahan. Dan tanpa disadari sang gub yang katanya lulusan Jerman itu menggunakan taktik sangat tidak terpuji. Dalam hal ini yang dipergunakan adalah issue agama. Kegagalannya pada pemerintahan Jakarta, kekalahan telaknya pada putaran pertama, tidak menjadikannya arif, tetapi justru kalap. Pemimpin seperti ini tidak layak dipilih. Itu seharusnya disadari oleh semua penduduk Jakarta, baik Islam maupun bukan.
Parragh