keknya sih warga jakarta udah gak menaruh harapan lagi sama foke karna sudah terbukti impoten, kemudian muncul wajah baru Jokowi, berarti ada harapan baru. Sama spt waktu kemunculan SBY....rakyat berharap ada perubahan karna muncul wajah baru....
SBY saat itu dibela oleh rakyat karena seolah seorang yang gagah, pandai, berwibawa, dan terkuyo-kuyo oleh Mega/TaufikKiemas. Harapan terlalu besar digantungkan pada SBY yang belum memiliki track record sebagai pemimpin yang berkualitas.
Sementara, Jokwi, seharusnya adalah sosok yang sudah terbukti kualitas kepemimpinannya. Betul Solo bukan Jakarta. Kompleksitas Jakarta jauh di atas Solo. Itu juga yang sebelumnya saya ragukan. Saya anggap hanya faktor kemanusiaan dan kerakyatan Jokowi yang unggul, yang kebetulan cocok untuk kebudayaan Jawa.
Tetapi, dengan melihat (video di atas) kemampuan Jokowi dalam mempresentasikan seluruh prestasinya selama memerintah kota Solo selama 7 tahun. Ternyata kemampuannya bukan haya sekedar yang sebelumnya saya kira. Ternyata bahwa apa yang dilakukannya tidaklah tanpa planning yang matang. Apa yang dilakukannya sudah terencana, dan dilaksanakannya dengan serius, dengan menyentuh hati rakyatnya.
Dan dengan cara seperti ini, seharusnya, bukan Jakarta saja yang bisa diatur, bahkan Indonesia secara skala lebih luas bukanlah suatu masalah. Karena seorang pemimpin yang baik bukan hanya butuh memiliki visi dan misi saja, tetapi tahu cara melaksanakannya, dan melaksanakannya, terlebih melaksanakannya dengan serius dan dengan hati. Kebetulan Jokowi memiliki itu.
Syalom