Aku gak mengerti dengan bold, siip. Kalimat bold, menuntun saya berkesimpulan bhw orang2 pra-Yesus telah melencengkan standard Allah namun disetujui oleh Allah.
Sementara yang saya tangkep,
pra-Yesus : standard Allah ya memang demikian adanya dan itu berlaku HANYA bagi bangsa Israel daging ---> ungu.
Dan standard Allah adalah jangan mengawini bangsa lain yg saat itu adalah bangsa (non-Israel) yg musuh Allah.
Saya sih ngga myakini (dan ga habis pikir) bhw Tuhan design sprangkat hukum yg dissuaikan hanya utk 1 jenis
bangsa saja.
Hukum Musa adl standar Allah yg disesuaikan
utk manusia daging (bukan hanya 1 bangsa Israel daging).
Pd waktu itu, Allah mmilih Israel sbg
bangsa sulung utk mnerima hukumNya.
Jd bgini bro Oda, pd awalnya Tuhan itu mmilih Israel sbg bangsa pelopor utk mnunjukkan pd bangsa-bangsa lain mngenai cara hidup
manusia daging yg benar.
Tp krn Israel ngelakuinnya empot-empotan, maka ga berhasillah Israel mngemban amanat itu.
Ambil contoh dari Oda ya,
Kl bangsa non-israel mmutuskan utk ikut Taurat, maka mreka juga jadi 'Israel' walau scr jasmaniah bukan dari Yahudi.
Kl udah bgitu ya silakan dikawini.
Rahab adl org Kanaan, Rut adl org Kanaan, tp mreka kawin sama org Israel krn mreka mmutuskan utk hidup mngikuti Hukum Taurat.
IMO, gak bisa dijadiin patokan siip .
Kalo bold dijadiin patokan, maka incest putra-putri AdamHawa juga bisa menjadi patokan - kan siip ? .
Kita skip aja soal kawin deh biar ga panjang pbahasannya.
Kl soal kawin-kawinan bisa jd masalah utk pbahasan, saya ganti pake aturan mbunuh deh.
Mnrt Hukum Musa,
Jangan Membunuh (10 Perintah) itu artinya jangan mencabut nyawa sesama (Hukum Musa).
Kristus mngembalikan standar Allah dg mngatakan bhw kemarahan dan kalimat agresi verbal saja sudah dipersamakan dg kejahatan membunuh.
Jadi Jangan Membunuh (10 Perintah) brarti juga jangan berkata kasar (Hukum Kristus).
Sepertinya kita kecampur aduk dengan yang sudah usang antara yg Moral, Judicial dan Ceremonial, siip .
Bagaimana kalo kita fokus dimana yang Ceremonial itu yang sudah usang, siip ? Soalnya yang siip bahas diatas kan menyangkut 10P (jangan berzinah) ---> God's Law tidak pernah usang ... "kuhp"nya aja berbeda.
Itu kan versi Bruce.
Saya ngga perlu pake versi Bruce kan?
KUHP juga versi Oda.
Saya hanya mbagi jadi 2,
Hukum Allah dg Hukum Musa.
Yg usang adl Hukum Musa.
Ibaratnya,
Semua adalah UUD
Yg 2 Hukum terutama itu Pembukaan UUD,
Yg 10 Perintah adalah 10 Bab,
Yg Hukum Musa adl pasal dan ayat.
Pembukaan (roh) dan Bab (jiwa) tidak pernah dihapus.
Yg berbeda adalah pasal dan ayat yg mjadi pjelasan akan Pembukaan dan Bab tsb.
Nah sekarang yang mana yang Mosaic Law ? yang mana yg God's Law ? Yang mana yang usang ? apakah 10P = God's Law = usang ? ataukah 10P = Mosaic Law = usang ?
Kl mbaca tulisan saya, maka sudah jelas bhw yg usang adalah Hukum Musa.
Yang masih saya gak ngerti, HT itu lagi ngomongin yang mana ? Kalo kita sekarang membedakan dgn 3 kategori : Moral-Judicial-Ceremonial ... maka merah diatas itu masuk kategori yang mana ?
Karena kalo dikatakan ketiga-tiganya (Moral-Judicial-Ceremonial) ---> maka ini menjadi "janggal" karena tentu cukup jelas yg Ceremonial itu untuk bangsa Israel dan tidak sedang diperuntukan bagi penzinah, durhaka, lalim, fasik, dlsb .. kaaan ?
Saya ngga pake definisi versi Bruce.
Oda hrs mmahami jika kita bicara soal
batas perilaku, maka kita bicara tentang
hukum Musa.
Kl Oda mdengar 'Jangan Membunuh' maka apa batasannya?
Org Israel dahulu mbunuh org Amalek. Knapa boleh?
Krn diatur batasannya di Hukum Musa.
Jd Hukum Taurat disitu definisinya adalah Hukum Allah yg dijelaskan oleh Hukum Musa.
Kl Paulus katakan:
1 Tim 1:9
yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,Kenapa Hukum Musa masih cocok utk pembunuh?
Krn org yg mbunuh ada sanksi langsungnya toh.
Kl pake hukum Kristus, pembunuh harus diampuni, ya bubarlah negara krn punah rakyatnya.
Hahahahahaha
Lagipula kl org udh susah payah mnahan hasrat mcabut nyawa, gimana dia mau diajari utk tidak ngata-ngatain orang?
Saya disini juga nggak ngerti siip.... kok Perjanjian ---> dilariin-nya ke the Law ?
Hukum Taurat adl Perjanjian Lama.
Memang bgitulah adanya. Maaf saya ngga jelaskan di ksempatan ini yaaaa.
IMO, yang Perjanjian yg terdahulu punya "kuhp"-nya sendiri ... Perjanjian yg blakangan ya juga punya "kuhp"-nya sendiri.
KUHP (mminjam istilah oda) itulah isi perjanjiannya.
Kl istilah saya, ini ibarat UUD adalah janji penyelenggara negara terhadap rakyatnya dan janji rakyat pd penyelenggara negara, mulai dari pembukaan, bab sampai pasal-ayat.
Perjanjian yg terdahulu literally berlaku dan diperuntukan HANYA ke 1 kelompok bangsa (Israel jasmani) ... sedangkan Perjanjian yg blakangan berlaku dan diperuntukan ke segala bangsa, bener gak saya siip ? Please CMIIW.
Ngga Bro.
Perjanjian Lama juga diperuntukkan bagi bangsa lain jika mreka mau mlakukannya.
Hanya memang Tuhan wakilkan 'terlebih dahulu' kepada Israel.
Ada org bpikir bhw Tuhan eksklusif hanya berkarya kpd Israel.
Kurang tepat Bro.
Tuhan maunya berkarya pd seluruh bangsa melalui Israel, tp Israel gagal.
Skrg kita tiba pd design awal, yaitu Gereja mjd perwakilan yg mbritakan karya Allah pd seluruh dunia.
Pertanyaan-nya yang tua dan usang itu SUDAH musnah dan tidak boleh dipakai lagi ? ataukah masih bisa/boleh dipakai ?
"telah dekat kepada kemusnahannya"
Ketika kita membaca ayat diatas.... kalimat itu masih berlaku ato kagak siip ?
(pertanyaan senada yg saya ajukan ke Oom Han dgn ilustrasi TV lama dan TV baru).
Makasih atas masukan2 siip.
salam.
Nah, harap pahami kalimat ini ya...
Yg sudah usang dan tua itu masih tepat digunakan utk (meredam) orang berdosa, tp sudah tidak tepat dgunakan utk (mencetak) orang benar.