sy kok masih merasa janggal dgn pendapat anda yg merah dan yg bold itu bro..
seolah terkesan bhw Torah Musa itu dibuat bukan berdasarkan ketetapan Tuhan
Ya... saya emang berpendapat bold, nothingman.
jd seolah2 Hukum tsb di buat sendiri ol Musa, sehingga anda bisa mengatakan bhw itu hukum yg dibuat ol manusia..
"seolah2", YA ... seolah olah.
Namun tidak sertamerta artinya Hukum tsb dibuat oleh Musa SENDIRIAN.
Selama didalamnya mengandung God's Law (10P), maka tidak bisa dikatakan Moses Law itu murni dibuat Musa sendirian, hasil idea Musa sendirian.
IMO, yg A dan B adlh God's Law, dan tetap possible berubah/bervariasi/berbeda dr sejak dicanangkan s/d akhir jaman..
makanya di post sebelon-sebelonnya saya tanyain :
kalo kita berpendapat yang B (10P) possible berubah/bervariasi/berbeda, maka kita setidaknya bisa menyatakan contoh perubahan dari ke-possible-an itu APA ?
Saya terus terang tidak/belon bisa menyatakan-nya sekalipun saya berpikir keras kira2 apa yang possible berubah dari 10P dari awal s/d akhir jaman ? Tidak ada ... saya tidak ketemu
Dilain sisi, yang point A itu sendiri dimasa era/jaman passing by - setidaknya udah diketahui ada mengalami perubahan/variasi/perbedaan. Apa yang dulu tidak ada detail-nya ... sekarang possible ada detailnya KARENA jaman/pengetahuan manusia/sosbud, sikon, dlsb. Apa yg dulu ada detailnya ... sekarang detailnya possible berubah ataupun menjadi tidak ada KARENA jaman/pengetahuan manusia/sosbud, sikon, dlsb.
Dulu gak ada detail Law mengenai narkoba.
Sekarang ada.
Law narkoba itu buatan manusia ... namun tidak sertamerta artinya buatan manusia SENDIRIAN, karena didalam Law narkoba ada mengandung God's Law.
Israeli police keep making arrests for light drug possessionitu salah satu judul yg barusan saya dapet dari internet.
Pabila judul itu bunyinya di jaman baheula ...(Era - XXX) maka aksi menangkapnya dari si polisi itu pada drug possession, possible dinyatakan bhw itu
Tuhan yang nyuruh ... demikian pula setelah ditangkep, dihukum bakar hidup2 s/d mati --> ini possible dinyatakan
Tuhan yang nyuruh. Dan orang2 di jaman tsb setuju atas Law tsb dimana ini terkait dgn era jaman/sikon/sosbud, dlsb.
Masa/era passing by.... (Era - YYY)
punishment bakar hidup2 s/d mati jasmani ---> possible berubah.
So, Law narkoba-nya : (misal)
"setelah ditangkep, diselidiki sampe mendalem, ditimbang sono sini" - maka seberat-beratnya dipenjara seumur hidup". Di era ini masih dinyatakan : ini
Tuhan yang nyuruh (yakni Tuhan merubah dari hukum bakar hidup2 menjadi "seberat-beratnya penjara seumur hidup"). Dan orang2 di jaman/era ini setuju.
Masa/era passing by.... (Era - ZZZ)
Law narkoba sekarang ada detail lagi, yakni bagi yg drug dealer dan bagi yg drug user.
Terlepas pernyataan
Tuhan yang nyuruh eksis ato kagak, orang2 di jaman/era ini setuju. Di era ini, bagi drug dealer tidak ada pertimbangan ... hukumannya ditembak ampe mati. Dan orang2 ada yang setuju - ada juga yang tidak setuju. KENAPA ??? Karena itu man made Law.
Jujur saya nggak bisa plinplan utk berpendapat bhw :
1. Oh... karena kalo dulu itu Tuhan yang nyuruh, wajar di bakar ampe mati
2. sekarang Tuhan nggak nyuruh, so nggak wajar ditembak sampe mati.
IMO, Pernyataan seperti point-1 dan point-2 ini KARENA orang membaca tulisan
(yg berisi Tuhan yang nyuruh) di point-1 dan tidak ada tulisan
(yg berisi Tuhan yang nyuruh) di point-2.
tapi yg berhak utk merubah/membatalkan ya jg harus Tuhan..
YA... karena membaca tulisan.
Tulisan2 Law sudah mengalami perubahan2 .... DAN pabila didalam tulisan Law ini berisi
"Tuhan yang nyuruh" ... maka orang2 setuju bhw Tuhan sendiri yang merubah2NYA.
TAPI,
sekarang bagaimana utk menyatakan bhw 10P itupun possible dirubah Tuhan ?10P itu sendiri adalah butir dari 2P.
Didalam 10P mengandung 2P, didalam 2P mengandung 10P.
God's Law ini tidak menyertakan baik detail maupun model/jenis punishment badani/duniawinya.
Di jaman sekarang,
orang sendirilah yang membuat sendiri baik melalui asumsi pribadi atopun undang2 tertulis mengenai hukuman badani/duniawinya.
Seseorang gak ke gereja, pergi ke Mall, makan eskrim, sakit perut .... sakit perut di pov orang ini possible dia pendapati adalah hukuman Tuhan karena dia gak ke gereja melainkan ke Mall. Ada lagi dipendapati "ditegur Tuhan" dgn sakit perut. Apapun itu (hukuman or ditegur) akibatnya adalah badani/duniawi karena tidak ke gereja
.
Pabila tidak ada sakit-perut .... tidak ada teguran/hukuman ... atoooo...
ditunggu sampe suatu kali ngalamin peristiwa gak menyenangkan bagi dirinya, lalu dirujuk
"oh... ini karena gak ke gereja 5 hari yang lalu" Di jaman sekarang,
orang sendirilah yang membuat
"jangan nonton blue-film"....
DAN, pabila disitu dinyatakan
"ini Tuhan yang nyuruh" literally ... maka orang2 setuju. Orang2 setuju bhw Tuhan sendiri menambahkan Law-nya, literally
dalam bentuk apapun sang Tuhan tsb audible berbunyi
"jangan nonton blue-film" ke seseorang, lalu orang ini menyampaikan ke orang lain : Tuhan bilang ke saya
"jangan nonton blue-film" melalui malaikat yg semalem dateng kerumah saya.
Dan orang percaya.
Namun bila ada perubahan sekalipun, jangan pula dianggap bhw Tuhan itu tidak konsisten/plin-plan atau pun jangan dianggap bhw hukum yg lama itu tidak baik/kurang sempurna sehingga harus direvisi, tapi harus dilihat dr maksud n tujuannya bro..
Apapun perubahan tertulis tsb, (imo) itu buatan manusia, nothingman. Coba deh nothingman perhatian Era XXX dan YYY ... disitu ditulis/dinyatakan
"Tuhan yang nyuruh". Dengan demikian pembaca tertuntun ke pendapat bhw Tuhan itu sendiri merubah Law-NYA.
BTW, saya disini nggak melibatkan perihal Tuhan plinplan atopun tidak konsisten, dlsb. Bukan ini fokus saya
.
apa yg dilakukan Yesus shg Dia bisa dikatakan 'membatalkan' Torah Musa ?
gimana bisa dikatakan "membatalkan" sementara ayat Yehezkiel mengenai Bait Allah di masa nanti itu tertulis
the meat offering, and the sin offering, and the trespass offering ?
Kalo literally batal, maka ayat Yehezkiel itu jadinya salah.
Setelah Yesus batalkan, kalimat merah tidak eksis lagi, batal s/d akhir jaman.
Tidak ada itu nanti di perform kalimat merah di Bait Allah di masa nanti, ya karena kan udah batal ...
tidak lg muncul pertanyaan : apanya yg berobah dan mana yg tidak..?, apanya yg dibatalkan dan mana yg tidak..?, apanya yg tidak berlaku dan masih berlaku..? dsb..
IMO, munculnya pertanyaan bold adalah dikarenakan orang membaca tulisan
"Tuhan yang nyuruh" di mengertikan literally blekplek demikian adanya ....sehingga : Moses Law blekplek = God's Law, God's Law = blekplek Moses Law.
Nah, kembali ke tulisan ijo saya diatas...
Apa / begimana kalo nothingman ?
salam.