Bukti-Bukti Dari Alkitab
Alkitab, seperti Al-qur'an, sering berbicara hal menentang penyembahan berhala. Beberapa contoh diantaranya adalah:
Keluaran 20:4 "Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi"
Imamat 19:4 "Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah Tuhan, Allahmu".
Hakim-Hakim 3:7 "Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, mereka melupakan Tuhan, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.
Hakim-Hakim 6:25 "Pada malam itu juga Tuhan berfirman kepadanya: 'Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya.
2 Raja-Raja 21:1-6 "Manasye... Ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan..." membangun mezbah-mezbah untuk Baal, membuat patung Asyera.. dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya... ia mempersembahkan anaknya.
Yesaya 44:16-17 "Setengahnya dibakarnya dalam api dan di atasnya dipanggangnya daging... Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi Allah, menjadi patung sembahannya sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: 'Tolonglah aku, sebab engkaulah Allahku!"
1 Korintus 10:14 "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
Jika bulan sabit merupakan simbol yang memiliki hubungan dengan Baal melalui Hubal, dan Asterah adalah bintang yang bersamaan dengan bulan sabit melalui Al-Uzza, maka nampaknya kita tidak menyembah Allah yang sama. Saya yakin bahwa Tuhan tidak menginginkan simbol-simbol ini untuk diriNya, karena simbol-simbol itu dipakai oleh musuh-musuhNya. Di satu sisi, Islam masih menghargai & memakai simbol-simbol ini.
Lihat kembali pada referensi ayat-ayat Alkitab sebelumnya. Kita melihat Baal, Asherah, Bulan dan Bintang, dan pengorbanan anak sebagai kurban persembahan semuanya memiliki hubungan. Semua hal itu telah kita lihat dalam masa pra-Islamic. Alkitab melarang semua itu.
Apakah Keturunan Ismail Penyembah Berhala?
Karena Ismail berasal dari keturunan Abraham sama seperti Ishak, dan kaum Islam berasal dari keturunan Ismail, mereka mengatakan bahwa kita menyembah Allah yang sama. Dalam Al-qur'an di Sura 19 ayat 54, menyebut Ismail sebagai "nabi" Beberapa orang juga percaya bahwa Ismail adalah anak yang dikorbankan oleh Abraham untuk Tuhan, tetapi, mungkin mereka akan terkejut atas apa yang tidak tercatat dalam Al-quran mengenai Ismail. Baca Sura 37, ayat 102-105. Sebagai contoh, cerita mengenai Abraham yang hampir mengorbankan anaknya tertulis dalam Al-qur'an, dalam bagian cerita itu kita tidak akan menemukan nama Ismail. Jika di cari ke seluruh bagian Al-qur'an, kita tetap tidak akan menemukan bagian yang akan menyebutkan bahwa Ismail adalah anak yang hampir dikorbankan. Dalam Al-qur'an hanya tercatat kata "anaknya", dan sama sekali tidak pernah (satu kali-pun) menyebut-nyebut nama “Ismail.”
Apa Yang Alkitab Katakan?
Pertama, menurut Alkitab, Ismail bukanlah asal mula adanya keturunan Arab. Orang Arab yang lain berasal dari nenek moyang yang lain, jauh sebelum masa Ismail hidup, tercatat dalam Kejadian 10:25-30, dari Eber sampai kepada Yoktan. Beberapa nama, bahkan sampai saat ini merupakan nama-nama suku di Arab. Suku-suku itu sudah ada sebelum Ismail lahir, jadi bangsa Arab lebih tua dari Ismail. Selanjutnya, keponakan Abraham, Lot, punya dua anak yang melahirkan suku Moab dan Amon, yang kemudian menjadi bagian dari bangsa Arab. Esau menjadi ayah dari bangsa Edom, dan beberapa diantaranya juga tinggal di Arabia. Abraham juga mempunyai anak dari istrinya yang kedua, Keturah. tidak ada dari mereka yang merupakan keturunan dari Ismail, tetapi mereka semua menjadi bagian dari bangsa Arab. Selain itu, ada kemungkinan suku-suku lain tinggal di sana, selain yang disebutkan di Alkitab. Apa yang terjadi pada mereka? Apakah keturunan mereka bukan bagian dari bangsa Arab? Tentu saja, mereka masih menjadi bagian dari bangsa Arab, sehingga dapat dikatakan benar jika Ismail adalah nenek moyang dari beberapa suku di Arab.
Bahkan, Orang Muslim yang bukan bangsa Arab di seluruh dunia, mempercayai Ismail sebagai bapak rohani mereka sama seperti orang Yahudi mempercayai Abraham sebagai bapak rohani mereka.
Ismail tidak pernah disebut sebagai nabi dalam Alkitab, dan bahkan tidak ada satu buktipun yang mendukung bahwa ia menjadi pengikut Tuhan pada waktu ia besar. Akan tetapi ada nubuatan yang disebutkan dalam Kejadian 17:20, dimana Ismail dijanjikan akan menjadi bapak dari 12 raja, kemudian nubuatan ini dipenuhi dalam kejadian 25:13-18. Seluruh Perjanjian lama adalah Wahyu Allah, dimana Firman itu akan terus mengarah semakin jelas kepada kedatangan Mesias, Yesus Kristus. Sehingga Alkitab tidak mencatat terlalu banyak tentang Ishak saat Yakub muncul. Paulus mengatakan tentang Ismail dalam Galatia 4:22-5:1, sebagai berikut:
"Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka?.. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar... Tetapi apa kata nats Kitab Suci? "Usirlah hamba perempuan itu beserta anaknya, sebab anak hamba perempuan itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anak perempuan merdeka itu." Karena itu, saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan"
Jelas bahwa Paulus menyatakan kita tidak mempunyai Allah yang sama, bahkan Paulus memberikan perbedaan yang jelas antara Islam dan Kristen, meskipun Paulus hidup 600 tahun sebelum Muhammad.
Apakah keturunan Ismail yang disebutkan dalam Alkitab, menyembah Tuhan yang benar? Menurut Alkitab, TIDAK. Mazmur 83:1-18 mengatakan
"Ya Allah, janganlah Engkau bungkam, janganlah berdiam diri dan janganlah berpangku tangan, ya Allah!... Mereka mengadakan permufakatan licik melawan umat-Mu, dan mereka berunding untuk melawan orang-orang yang Kaulindungi. Kata mereka "Marilah kita lenyapkan mereka sebagai bangsa, sehingga nama Israel tidak diingat lagi!".— Sungguh, mereka telah berunding dengan satu hati, mereka telah mengadakan perjanjian melawan Engkau: Penghuni kemah-kemah Edom dan orang Ismail, Moab... kejarlah mereka dengan badai-Mu,... penuhilah muka mereka dengan kehinaan... Biarlah mereka mendapat malu dan terkejut selama-lamanya;... supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama Tuhan, Yang Mahatinggi atas seluruh bumi. (Mazmur 83:1-18).
Jadi, jika keturunan Ismail adalah musuh Tuhan, siapakah yang mereka sembah? Simbol bulan sabit dipakai juga oleh keturunan Ismael. bahkan dalam masa perjanjian Lama. Dalam Hakim-Hakim 8:21-24, tertulis:
"Maka bangunlah Gideon, dibunuhnya Zebah dan Salmuna (dua raja, kemudian diambilnya bulan-bulanan yang ada pada leher unta mereka,.... sebab mereka orang Ismail!' (Hakim-hakim 8:21-24). Penyembahan pada dewa bulan nampaknya sudah dimulai pada masa pemulaan bangsa Arab.
bersambung..