wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya
gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha
Jika memungkinkan, terutama dalam hal biaya, penggunaan WO jelas sangat sangat membantu. Semua sudah one-stop shopping.
Saat saya menikah, semua keputusan harus dibuat sendiri, termasuk hari H nya. Setelah hari H kami sepakati, kami mendaftar ke paroki untuk mengikuti kursus perkawinan, berikut juga permohonan ijin menikah beda keyakinan dari keuskupan (istri saya protestan). Setelah itu kami (istri dan ibu saya) mencari ruang pesta dan caterring. Sementara saya juga mencari tailor untuk membuat jas. Kemudian kami mencari penjahit untuk membuat gaun pengantin. Dilanjutkan dengan mencari studio foto. Masih dilanjutkan dengan salon kecantikan. Pekerjaan tambahan sepulang kantor adalah diantara kursus perkawinan, mengantar calon istri untuk perawatan menjelang pernikahan di salon. Justru karena itulah pencetakan kartu undangan menjadi terlambat, tak urung percetakan marah marah dan nyaris menolak menerima order kartu undangan saya, he he he.
Intinya, tanpa WO, semua harus dikerjakan sendiri, tidak masalah jika kita tidak bekerja, tetapi menjadi masalah besar jika calon pengantin bekerja dua duanya. Dalam hal ini, WO sepertinya suatu keharusan, kecuali bagi yang senang berpetualang di tengah rimba kekacauan, ha ha ha.
Nah, seperti yang saya katakan di atas tadi, memang paling nikmat jika kita hanya makan keluarga, ke gereja dan jalan jalan. Seluruh biaya yang ada bisa digunakan untuk tour keliling Eropa. Tetapi ortu pastilah keberatan, mengingat bahwa saat pernikahan itulah saat ortu mengakhiri tugasnya dengan melepas anak anak mereka menjadi pribadi mandiri. Ini yang tidak akan diterima oleh setiap ortu. Belum lagi 'omongan' para sanak keluarga.
Oiya, satu hal lagi yang perlu anda tambahkan di daftar checklist anda bro, yakni menentukan berapa orang yang diundang, dan siapa saja yang diundang. Ini susah susah gampang, karena meleset satu undangan saja bisa berakibat panjang bagi keluarga yang peka terhadap hal hal seperti itu.
Syalom