Kemungkinan gagal juga benar tapi memang biaya ini tidak sedikit karena tekhnologinya pun mahal makanya hanya orang2 yang berduit saja yang bisa memakai metode ini...
mahal itu relatif bukan
dan itu tidak menjadikandosa bila dipakai untuk menolong sesama yang menderita karena tidak punya anak
Tidak bisa selalu dirujuk begitu bro Han...
spermatozoa tetap tidak sama dengan embrio begitu juga sel telur tidak sama dengan embrio..
Oleh karena itu perempuan yang datang bulan tidak disebut keguguran ....
spermatozoa memang tidak sama dengan embrio,
tapi menurut saya kedua
duanya adalah sesuatu yang hidup
karena spermatozoa juga bisa berenang dan punya tujuan
Kenapa banyak spermatozoa diciptakan Tuhan...ini kodrat manusia bro...
Sama seperti kenapa sel telur yang matang pada perempuan adanya cuman satu...
Yang berhasil cuman satu atau dua ini juga karena jumlah sel telur yang matang cuman satu atau dua...
Dalam perspektif lain kita dapat melihat bahwa embrio ini adalah para pemenang seleksi alam kodrat manusia.....
Jadi imho tidak tepat meng-analogikan kodrat manusia dengan metode buatan...semacam bayi tabung sama tidak tepatnya meng-analogikan embrio dengan zygot.
apa itu kodrat ?
bukankah kodrat itu cara Tuhan ??
dan Yesus mengajarkan untuk menyebut tuhansebagai Bapa
dan apakah salahnya kalau anak meniru perbuatanbapaknya untuk menolong sesama yang menderita karena tidak punya anak ?
Bro Han tidak bisa begitu melihatnya tidak serta merta menjalankan perintah yang satu dapat membenarkan pelanggaran di perintah lain.
Untuk perintah berkembang biak itu betul tapi adakah tertulis dengan metode buatan?
Atau dengan jalan apakah Tuhan menyuruh manusia untuk berkembang biak ...bukankah dengan pernikahan...
manusia baru bisa menerapkan methode bayi tabung zaman sekarang ini seiring bertambahnya berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi
kala itu manusia baru bisa meniru contoh yang ketiga
hal itu disebabkan cara ketiga paling mudah dilakukan dan ber"bonus"
lagi pula manusia primitif masih bodoh karena baru saja makan buah pengetahuan, barusaja tahu mengenai ketelanjangan dan alat reproduksi
mungkin mencobanya juga masih malu malu kucing.
Jika bukan dengan itu kenapa tidak sekalian saja melegalkan poligami...kalau semata2 tujuannya punya anak.
Di perjanjian lama poly gami tidak dilarang
contoh daud, salomo
tapiseiring dengan batalnya taurat dan PL habis masa berlakunya dan sudah ada Hukum kasih , maka gereja melarang polygami karena melanggr hukum kasih
Mengasihi sesama bisa juga dijalankan dengan cara adopsi anak...apa adopsi anak bukan bentuk kasih pada sesama?
Gbu
tapi itu tidak memperkembang biakan (menambah jumlah bukan )?